Desain Kerja Penentuan Panjang Gelombang Kalibrasi Infrared terhadap Suhu

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3. Daftar bahan yang digunakan No Nama Bahan Jumlah 1 Acrilic 3 mm, 1x 1 m 1 buah 2 Sensor Infrared Transmitter 3 buah 3 Sensor Suhu 1 buah 4 Sensor Infrared Recivier 3 buah 5 Pipa PVC d 34 inch 1 buah 6 Pipa PVC d 3 inch 1 buah 7 Modul Mikrokontroller ATMega 8535 1 buah 8 Jack Konektor 8 pin 2 buah 9 Kabel 8 in 1 1.5 meter 10 Resistor 220 Ω 10 buah 11 Resistor 10 KΩ 20 buah 12 Trimpod 10 KΩ 1 buah 13 Female Header 10 pin 2 buah 14 Female Header 2 pin 5 buah 15 Female Header 1 pin 5 buah 16 Pin Header 2 x 20 2 buah 17 Pin Header 1 x 20 2 buah 18 LCD 2x16 1 buah 19 Ikan Nila 1 Kg 20 Ikan Lele 1 Kg 21 Baterai Alkaline kotak 9 volt 2 buah 22 Sakelar 1 buah

3.3. Desain Kerja

Pembuatan alat pengukur kesegaran ikan memiliki tahapan diperlihatkan pada Gambar 3. Pembuatan alat dimulai dari rancang bangun instrumen yang dilanjutkan dengan perancangan elektronik dan rancangan software. Pengujian dilakukan dua kali, uji pertama untuk mengetahui kesesuaian hasil pengukuran dengan program yang dibuat. Setelah pengujian pertama berhasil dilanjutkan dengan penyesuaian seluruh perangkat elektronik dengan desain casing alat dilanjutkan dengan ujicoba kembali kinerja alat yang dibuat. Gambar 3. Diagram alir Perancangan Alat Pengukur Kesegaran Ikan

3.4. Penentuan Panjang Gelombang

Penentuan panjang gelombang dilakukan untuk melihat panjang gelombang yang baik untuk mengukur kesegaran ikan. Pengukuran ini dilakukan Selesai Mulai Persiapan Perumusan Perancangan Memenuhi Perancangan Model Elektronik Perancangan Model Sofware Ya Uji Coba Ya Perancangan Elektronik, Sofware dan Model Desain Perancangan Model Desain Penyesuaian Tidak Uji Coba dengan menggunakan sampel ikan nila. Ikan nila yang telah dimatikan akan dilakukan pengukuran panjang gelombang menggunakan alat ukur NIR near infrared . Pengukuran ini dilakukan pada tiga bagian tubuh ikan, yaitu bagian mata, bagian perut dan bagian ekor. Sebagai asumsi yaitu perbedaan kadar air pada setiap bagain tubuh ikan tersebut untuk melihat panjang gelombang berapa yang memberikan perubahan pantulan yang nyata pada setiap bagian ikan.

3.5. Rancangan Alat

Alat pengukur kesegaran ikan terbagi kedalam tiga sistem rancangan yaitu, sistem elektronik, sistem software dan sistem desain. 3.5.1. Sistem Elektronik Alat pengukuran kesegaran ikan ini dirancang berdasarkan system scanning pemindaian. Sensor infrared yang digunakan akan disusun secara vertikal yang dengan kombinasi dimana receiver berada ditengah 2 transmitter seperti yang terlihat pada Gambar 4. Gambar 4. Susunan infrared Tx adalah sensor transmitter Rx adalah sensor receiver infrared Pada rangkain sensor Gambar 5 dimana sensor memiliki sumber tegangan 5 volt dari baterai. Rangkaian ini dihubungkan dengan rangkaian pengurang tegangan dan penguat tegangan guna memperoleh rentang keluaran hasil yang lebih besar. Tx Tx Rx Gambar 5. Rangkain Infrared Penyusunan tersebut untuk memperoleh luasan area yang terpindai lebih luas sehingga hasil yang diperoleh memiliki tingkatan kepercayaan yang cukup besar. Gambar 6. Sistem pengukuran kesegaran ikan Radiasi sinar infrared E yang ditransmisikan oleh sensor infrared C akan menembus lapisan daging ikan dan dihamburbalikan oleh daging ikan B. Energi hambur balik ini yang akan diterima oleh fotodioda D sebagai receiver, perubahan hambur balik yang diterima pada saat mengenai ikan diukur seperti yang ditunjukan pada Gambar 6. Dengan adanya perubahan tektur daging yang A. Probe Sensor B. IkanDaging Ikan C. IR Transmitter D. IR Recivier E. Radiasi Infrared F. Sensor Suhu A B C D E C A B C F Depan Samping terus menurun akan mengakibatkan perubahan nilai hambur balik yang diterima oleh sensor. Sinyal penerimaan yang diperoleh dikondisikan dengan rangkaian penguat sinyal Gambar 7. Hasil Pengkondisian yang diperoleh dikonversi kedalam sinyal digital pada mikrokontroller melalui proses ADC. Proses ADC terdapat pada Port A dalam AT Mega 32. Gambar 7. Rangkaian penguat sinyal. Sensor DS1820 merupakan sensor digital yang dapat digunakan untuk mengukur suhu di setiap rak ikan. Sensor ini memiliki tiga kaki yaitu GND, Vcc, dan out. Agar nilai dari sensor stabil, maka pada rangkaian Gambar 7 ditambahkan resistor sebagai pull up sebesar 1 kΩ. Sensor memiliki satu keluaran dimana nilainya akan berubah sesuai suhu yang dideteksi. Keluaran dari sensor ini sudah dalam bentuk digital sehingga tidak harus dikonversi lagi. Gambar 8. Rangkaian dasar DS1820 Alat pengukur kesegaran ikan yang dikembangkan memiliki tampilan hasil menggunakan LCD 2x16 karakter. LCD ini terhubungkan dengan mikrokontroller pada Port B sebagai output hasil pengukuran. Rangkaian LCD dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 9. Rangkaian LCD 2x16 Alat ini memiliki bagian kontrol sebagai pengatur sistem yang ada didalamnya. Mikrokontroller sebagai pusat pengaturan alat adalah tipe ATMega 32 yang memiliki empat port sebagai keluaran. Keempat port keluaran tersebut terhubung kedalam empat bagian sistem elektronik. Bagian Port A terhubung dengan bagian sensor sebagai inputan ADC. Port B terhubung dengan LCD sebagai tampilan hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat. Pada bagian ini, alat menampilkan hasil berupa nilai ADC. Nilai suhu serta nilai kesegaran ikan sebagai hasil pengolahan alat. Pada Port C terhubung dengan sensor suhu untuk mengukur seberapa besar suhu yang ada saat pengukuran. Rangkaian sistem ini dapat dilihat ada gambar 9 dibawah ini. Gambar 10. Rangkaian Mikrokontroller 3.5.2. Sistem Perangkat Lunak Perangkat lunak yang terdapat dalam mikrokontroller disebut firmwire. Sistem Perangkat lunak ini dibuat menggunakan software CodeVision AVR dengan bahasa pemograman yang digunakan adalah bahasa C. Firmware yang telah dibuat diunduh ke mikrokontroller dengan Atmel AVRProg AVR910. Alur program kerja dari alat yang dibuat ditunjukan pada Gambar 11. Gambar 11. Rancangan program yang diunduh pada mikrokontroller Inisialisasi Mikrokontroller Deklarasi Fungi Deklarasi Variabel Konfigurasi Mikrokontroller Inisalisasi Variabel Terdapat sensor ? Ambil Data Suhu Ambil data ADC Tulis LCD Inisialisasi Sensor Format Data .txt Parsing Data Tulis file data.txt No, ADC, Suhu Mulai Selesai Tidak Ya

3.5.3. Sistem Cassing

Alat pengukur kesegaran ikan ini dibagi menjadi dua bagian utama yaitu bagian control dan bagian probe sensor. 1. Bagian Kontrol Bagian ini merupakan tempat perangkat elektronik yang berhubungan dengan pengolahan data dari sensor dan power supply yang digunakan seperti baterai. Bagian alat memiliki dua bagian yaitu bagian badan dan bagian pegangan. Pada bagian badan terdapat LCD yang menampilkan hasil pengukuran. Dibagian dalam terdapat tempat penyimpanan baterai dan soket SD card untuk merekam data yang diperoleh. Secara keseluruhan dimensi alat ini seperti yang terlihat pada Gambar 12 dan Gambar 13. Gambar 12. Dimensi Alat Kontrol dalam mm A. tampak atas B. tampak samping C. tampak depan A B C Gambar 13. Tampilan pegangan dalam mm A. tampak depan B. tampak samping 2. Bagian Probe Sensor Bagian ini merupakan tempat keseluruhan sensor infrared dan sensor suhu. Probe sensor akan secara langsung berhubungan dengan objek yang akan diukur. Secara jelas dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Dimensi Bagian Probe dalam mm tampak samping. A B

3.6. Kalibrasi Infrared terhadap Suhu

Kalibrasi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh perubahan suhu terhadapa hasil pengukuran pantulan inframerah yang diterima. Pantulan ini dilakukan dengan mengukur sebuah bidang yang memiliki tingkatan kekuatan pantulan yang sama dan tetap dalam hal ini digunakan lantai keramik putih. Pengukuran dilakukan selama 24 jam untuk melihat sejauh mana pengaruh suhu yang terjadi pada siang hari dan malam hari terhadap pantulan yang diterima. Setelah diperoleh akan ditentukan regresi atau hubungan dari suhu dan pantulan inframerah.

3.7. Prosedur Uji Coba Alat