19 penjualan. Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
mengendalikan biaya dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan.
2.2.3. Return on Investment
Return on investment adalah rasio antara pendapatan sebelum pajak dengan total aktiva. ROI menunjukkan seberapa banyak perusahaan telah
memperoleh laba atas aktiva yang ditanamkan pada perusahaan. Rasio ini menurut Lumbantoruan 2000: 425 diukur dengan rumus :
Keuntungan neto sesudah pajak ROI =
Jumlah Aktiva Contoh perhitungan dengan data : keuntungan neto sesudah pajak
PT. AS sebesar Rp. 60.000.000, dengan jumlah aktiva Rp. 150.000.000 maka rasio Return on investment yaitu :
60.000.000 ROI =
= 0,4 = 40 150.000.000
Angka 40 tersebut menunjukkan bahwa dengan jumlah aktiva sebesar Rp. 1, maka perusahaan mampu untuk menghasilkan laba sebesar Rp. 0,4.
2.2.4. Return on Equity
Return on equity adalah rasio antara pendapatan sebelum pajak dengan total ekuitas. ROE menunjukkan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh laba
atas dana yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Rasio ini diukur dengan rumus :
Pendapatan Sebelum Pajak ROE =
Total Ekuitas
Universitas Sumatera Utara
20 Contoh perhitungan dengan data : pendapatan sebelum pajak PT. AS
sebesar Rp. 60.000.000, dengan total ekuitas Rp. 80.000.000 maka rasio Return on assets yaitu :
60.000.000 ROE =
= 0,75 80.000.000
Angka 0,75 tersebut menunjukkan bahwa dengan jumlah dana yang
diinvestasikan sebesar Rp. 1, maka perusahaan mampu untuk menghasilkan laba sebesar Rp. 0,75
2.3. Debt Financing
Keputusan pendanaan dapat diartikan sebagai keputusan yang menyangkut struktur keuangan financial structure. Struktur keuangan perusahaan merupakan
komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Struktur keuangan perusahaan sering kali
berubah akibat investasi yang akan dilakukan perusahaan. Oleh karena itu besar kecilnya investasi yang akan dilakukan perusahaan akan berpengaruh pada
komposisi struktur pendanaan perusahaan. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai
perusahaan dan meminimalkan biaya modal. Pendanaan menggunakan debt debt financing adalah ketika perusahaan
meminjam uang hutang untuk mendapatkan dana. Ada dua jenis debt financing, yaitu: 1. Short term debt financing : Short term debt financing diperlukan untuk
mendanai operasi bisnis sehari-hari, seperti membeli persediaan, perlengkapan atau untuk membayar gaji karyawan. Short term debt financing juga dikenal
sebagai hutang operasi atau hutang jangka pendek karena jangka waktunya yang
Universitas Sumatera Utara
21 kurang dari 1 tahun, 2. Long term debt financing : Long term debt financing
diperlukan untuk mendanai aset, seperti perlengkapan, bangunan, tanah, atau mesin.
Disebut pendanaan jangka panjang karena waktu pengembalian hutang lebih dari satu tahun. Sedangkan equity financing adalah dana yang didapatkan
dari laba ditahan dan saham. Laba ditahan didapatkan dari sisa net income setelah dikurangi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Saham dijual kepada
pemegang saham dalam dua bentuk, yaitu common stock dan preferred stock. Pemegang saham menerima bagian kepemilikan dan berhak mendapatkan bagian
keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen. Kombinasi dari debt dan equity dalam struktur modal terangkum dalam debt-equity ratio, yang juga merupakan
pengukuran langsung dari leverage. Pada dasarnya perusahaan lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan
dana dari intenal perusahaan. Namun seiring perkembangan perusahaan, maka kebutuhan akan dana menjadi semakin besar. Maka dari itu diperlukan dana dari
luar perusahaan, baik dengan hutang debt financing maupun pengeluaran saham external equity financing. Apabila pemenuhan dana dipenuhi dari hutang saja,
maka resiko finansialnya sangat besar. Karena ketergantungan yang tinggi terhadap pihak luar. Dan apabila dana dipenuhi dari penjualan saham saja, maka
biayanya akan sangat mahal. Oleh sebab itu perlu adanya keseimbangan antara kedua sumber pendanaan tersebut.
Komposisi perbandingan antara hutang dan modal sendiri ini tercermin dalam keputusan struktur modal perusahaan. Karakteristik perusahaan merupakan
salah satu hal yang perlu dipertimbangankan dalam penentuan struktur modal.
Universitas Sumatera Utara
22 Sebagaimana yang dikemukakan Edy Suwito dan Arleen Herawaty 2008 bahwa
perbedaan karakteristik perusahaan akan menyebabkan perbedaan pada komposisi struktur modal dan keputusan pendanaan. Karakteristik perusahaan dapat
mempengaruhi keputusan pemenuhan sumber dana perusahaan. Keputusan pendanaan financing decision menyangkut komposisi
pendanaan berupa ekuitas pemilik owners fund, kewajiban jangka panjang long term loans dan kewajiban jangka pendek atau kewajiban lanear current
liabilities. Sumber modal dapat berasal dari pinjaman jangka panjang, menambah modal sendiri yang berasal laba ditahan maupun dengan emisi saham. Penggunaan
utang merupakan trade antara benefit and cost dalam menentukan bauran utang dengan ekuitas yang optimal dalam jangka panjang. Bauran yang optimal akan
menyumbangkan antara benefit and cost sehingga akan meminimalkan biaya modal dan meningkatkan nilai perusahaan Brigham, 2008 : 106.
Keputusan pendanaan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan selanjutnya mempengaruhi kinerja keuangan yang dicapai maupun dalam menentukan
kebijakan dividen. Keputusan pengelolaan aktiva assets management decision menyangkut operasi berbagai jenis aktiva yaitu komponen aktiva lancar dan
semua jenis aktiva tetap secara efisiensi untuk memperoleh laba bcrsih secara maksimal.
Mulyadi 2008 : 236 berpendapat bahwa keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi berbagai sumber dana yang pada dasarnya akan
dibagi menjadi dua: a. Pendanaan ekstern yang akan mengarah pada pengambilan keputusan
mengenai struktur modal, yakni menentukan proporsi antara hutang jangka
Universitas Sumatera Utara
23 panjang dan modal sendiri. Hal ini akan nampak pada debt to equity ratio
perusahaan tersebut. b.
Pendanaan intern yang diaplikasikan menurut penentuan kebijakan deviden yang digambarkan melalui dividend payout ratio
Struktur modal yang baik minimal memiliki proposional antara sumber dana internal dan eksternal sehingga segala kewajiban dapat dilunasi. Kim 1982
dalam Imam dan Indra 2000 menyatakan bahwa tolak ukur struktur modal yang optimal ditunjukkan dengan leverage keuangan yang kecil, dengan leverage yang
kecil perusahaan cenderung mengurangi risiko perusahaan atau risiko tidak sistimatis.
Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio DER, dimana rasio ini menunjukkan perbandingan antara
pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. Keputusan pendanaan yang menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih
banyak daripada pendanaan melalui hutang karena dengan menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak dapat meningkatkan nilai perusahaan..
2.4. Penelitian Terdahulu