liter. Media tersebut merupakan media dengan konsentrasi 12 MS. Volume media sebanyak 250 ml yang masih tersisa dibagi lagi menjadi dua bagian menjadi 125
ml yang kemudian salah satunya ditambah aquades hingga volume total 1 liter. Media tersebut merupakan media dengan konsentrasi 14 MS. Volume yang
masih tersisa diencerkan kembali hingga didapat keseluruhan modifikasi konsentrasi.
Modifikasi konsentrasi media yang telah didapat kemudian diukur pH dengan menggunakan pH meter. Tingkat keasaman yang digunakan adalah 5,7.
Jika pH pada pengukuran awal lebih tinggi maka larutan ditetesi dengan HCL 0,1 N, sedangkan apabila pH awal lebih rendah maka larutan ditetesi dengan KOH 0,1
N hingga didapat pH yang digunakan pada penelitian. Sebelum pemanasan, masing-masing modifikasi konsentrasi media
ditambahkan terlebih dahulu agar gelrite sebanyak 2,01 mgl. Setelah mendidih, larutan dituang ke dalam botol kecil masing-masing sebanyak 20 ml kemudian
ditutup dengan alumunium foil berukuran 10 cm × 10 cm dan diikat dengan karet gelang.
Langkah sterilisasi media dasar dan perlakuan hampir sama dengan sterilisasi alat. Sterilisasi dilakukan dengan autoclave pada suhu 121ºC dan
tekanan 1 atm selama 15 menit. Media yang telah steril kemudian disimpan di dalam ruang media dan dibiarkan selama 3 hari untuk memastikan tidak terjadi
kontaminasi pada media tanam.
3.3.3 Penanamansubkultur
Bahan dan alat penanaman disiapkan dalam laminar air flow cabinet. Bahan tanam eksplan berupa planlet N.gracilis dikeluarkan dari botol kultur dan
dipindahkan ke cawan petri untuk dibersihkan akar tanaman dengan menggunakan gunting kultur. Eksplan tersebut kemudian ditanam pada media
perlakuan. Sebelum botol ditutup, bagian bibir botol dan tutup aluminium foil terlebih dahulu dibakar dengan lampu bunsen untuk mencegah kontaminasi.
Proses penanaman dilakukan dengan cepat dan hati-hati karena semakin lama botol terbuka, semakin besar pula peluang kontaminan masuk ke dalam botol.
Selain itu, Nepenthes mudah layu sehingga semakin singkat proses penanaman semakin baik. Botol-botol yang telah berisi tanaman diletakkan di ruang kultur.
3.3.4 Pengamatan
Pengamatan dilakukan setiap minggu selama dua belas minggu setelah penanaman MSP untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah
kantong. Parameter lain berupa warna daun dan kantong, persentase planlet hidup dan persentase planlet berkantong dilakukan pada minggu terakhir pengamatan.
a. Tinggi tanaman cm: diukur dari pangkal sampai titik tumbuh
b. Jumlah daun helai: dihitung jumlah daun yang terbentuk pada setiap
eksplan c.
Jumlah kantong buah: dihitung jumlah kantong yang terbentuk pada setiap eksplan
d. Warna daun dan kantong diamati secara kualitatif seperti pada Tabel 1.
Tabel 1 Morfologi warna daun dan kantong dengan bagan warna daun BWD
Morfologi BWD
Warna Daun Hijau tua
5 Hijau
4 Hijau muda
3 Hijau Kekuningan
2
Warna Kantong Hijau tua
5 Hijau muda
Merah maron 3
Coklat kemerahan
Pengukuran warna daun dilakukan dengan menggunakan bagan warna daun BWD seperti pada Gambar 6.
Sumber: Anonim 2012
Gambar 6 Bagan warna daun BWD. e.
Persentase planlet hidup : dihitung dari total eksplan yang hidup per total keseluruhan eksplan setiap kombinasi perlakuan kemudian dikali 100
f. Persentase planlet berkantong : dihitung dari total eksplan yang
berkantong per total keseluruhan eksplan setiap kombinasi perlakuan kemudian dikali 100.
3.4 Rancangan Percobaan