Pembuatan Film Litium Niobat Absorbansi dan Litium Niobat

3.3.5 Karakterisasi film litium niobat 3.3.5.1 Perhitungan ketebalan film Perhitungan ketebalan film menggunakan metode volumetrik. Metode ini dilakukan dengan cara menimbang massa substrat Si tipe-p sebelum dilapisi film dan menimbang substrat yang telah ditumbuhkan film litium niobat dan melalui proses annealing . Sehingga akan didapatkan massa film yang terdeposisi pada permukaan substrat 4 . Ketebalan film dari metode ini menggunakan persamaan : d= ∙ 2 Keterangan : d adalah ketebalan film cm, m 1 adalah massa substrat sebelum ditumbuhkan film gram, m 2 adalah massa substrat yang telah ditumbuhkan film litium niobat dan melalui proses annealing gram, A adalah luas permukaan film yang terdeposisi pada permukaan substrat cm 2 dan adalah massa jenis film yang terdeposisi pada permukaan substrat gramcm 3 .

3.3.5.2 Karakterisasi absorbansi dan reflektansi

Pengukuran tingkat absorbansi dan reflektansi film LiNbO 3 menggunakan spectrophotometer UV-VIS ocean optics USB 1000. Data yang diperoleh berupa kurva absorbansi terhadap panjang gelombang dan reflektansi terhadap panjang gelombang.

3.3.5.3 Perhitungan celah energi

Perhitungan celah energi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode perhitungan dari nilai reflektansi 9 dan metode Tauc plot 10 . Metode perhitungan dari nilai reflektansi menggunakan ekstrapolasi [lnR max – R min R - R min ] 2 ke 0 pada sumbu y terhadap hv di sumbu x. Sedangkan metode Tauc plot diperoleh dari kurva α E, dimana α merupakan koefisien absorbansi yang nilainya dipengaruhi oleh ketebalan lapisan film. Ekstrapolasi dilakukan pada daerah kurva yang meningkat tajam, dimana daerah tersebut menyatakan terjadinya transisi langsung 11 . ℎ = ℎ − 3 2 = [R max -R min R-R min ] 2 4 Keterangan: adalah koefisien absorbansi cm -1 , h adalah konstanta Planck 4,135669 x 10 -15 eV ∙s, v adalah frekuensi cahaya Hz, E g adalah celah energi eV, R adalah nilai reflektansi , dan d adalah ketebalan film cm.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Film Litium Niobat

Pembuatan film litium niobat dimulai dengan persiapan substrat Si tipe-p yang dipotong segiempat dengan ukuran 1 cm x 1 cm. Kemudian substrat dicuci dengan proses pencucian seperti yang sudah dijelaskan pada hlm 3 kemudian ditimbang menggunakan neraca analitik. Dalam pembuatan film litium niobat menggunakan bahan berupa bubuk litium asetat LiO 2 C 2 H 3 ditambahkan dengan niobium Nb 2 O 5 . Persamaan reaksi dalam menghasilkan litium niobat murni dapat dilihat pada persamaan 1. Komposisi massa tiap bahan ditentukan menggunakan perhitungan stoikiometri. Bahan tersebut direaksikan dalam tabung reaksi dengan menambahkan pelarut 2-metoksietanol sebanyak 2,5 ml. Film litium niobat ditumbuhkan pada permukaan substrat Si tipe-p menggunakan metode CSD dengan teknik spin coating. Reaktor spin coater diatur pada kecepatan 3000 rpm selama 30 detik setiap penetesan larutan litium niobat. Setelah film ditumbuhkan, kemudian dilakukan proses annealing dengan variasi suhu dan waktu annealing . Suhu yang digunakan adalah 800 o C, 850 o C dan 900 o C. Sedangkan waktu annealing yang digunakan adalah 1 jam, 8 jam, 15 jam dan 22 jam. Setelah proses annealing, film litium niobat kembali ditimbang sehingga didapat massa substrat Si tipe-p. Tabel 1. Ketebalan film litium niobat Sampel Perlakuan Tebal film µ m Suhu o C Waktu annealing Jam 1 800 1 1,536 2 8 0,690 3 15 1,600 4 22 4,608 5 850 1 2,796 6 8 2,419 7 15 3,495 8 22 1,585 9 900 1 0,455 10 8 2,458 11 15 5,161 12 22 4,731 Ketebalan film litium niobat yang dihasilkan, dapat dihitung menggunakan persamaan 2. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1 perhitungan dapat dilihat p Ketebalan film litium pada Tabel 1 0,455 µm – 5,161 µm ketebalan ini disebabkan o dan lama proses annea annealing, partikel-partik menguap. Semakin tingg lama proses annealing, s partikel yang menguap, menjadi semakin tipis.

4.2 Absorbansi dan Litium Niobat

Karakterisasi absorba menggunakan spectroph ocean optics USB 1000 rentang gelomba 347,13 nm - 1022,71 nm yang diperoleh, maka film telah diproses pada suhu selama 22 jam, memiliki n paling tinggi. Nilai abso menunjukan bahwa film l menyerap energi foton mengenainya. Gambar hubungan absorbansi dan pada film litium niobat. D film litium niobat melalu pada suhu 800 o C selama nilai absorbansi yang le film litium niobat setel 800 o C selama 1 jam, 8 ja litium niobat melalui pro suhu 850 o C selama 15 ja absorbansi yang lebih ti litium niobat setelah ann selama 1 jam, 8 jam dan niobat melalui proses an 900 o C selama 22 jam dan dan mempunyai nilai ab tinggi daripada film lit annealing pada 900 o C 8 jam. Dari ketiga grafik abso 4 dapat dilihat garisnya c pada rentang 400,06 nm – menunjukan bahwa film menyerap cahaya pada tersebut. Dari naik turunny kita juga dapat m sensitivitasnya. Semakin maka semakin tinggi p Dari Gambar 4, film melalui proses annealing selama 22 jam mempunya paling tinggi diantara yang 1. Sedangkan hasil at pada Tabel 1. m niobat yang didapat berkisar antara µm. Perbedaan nilai n oleh perbedaan suhu ealing . Pada proses tikel pada film akan ggi suhu dan semakin , semakin banyak juga p, sehingga film akan an Reflektansi Film rbansi dan reflektansi ophotometer UV-VIS 00 oceanoptic dengan bang cahaya nm. Berdasarkan data ilm litium niobat yang u annealing 800 o C i nilai absorbansi yang bsorbansi yang tinggi litium niobat banyak dari cahaya yang ar 4 menunjukkan an panjang gelombang t. Dari grafik tersebut, lalui proses annealing ma 22 jam mempunyai lebih tinggi daripada telah annealing pada jam dan 15 jam. Film proses annealing pada jam mempunyai nilai tinggi daripada film nnealing pada 850 o C n 22 jam. Film litium annealing pada suhu an 8 jam berhimpitan absorbansi yang lebih litium niobat setelah C selama 1 jam dan bsorbansi pada Gambar a cenderung horizontal – 800,19 nm. Hal ini m litium niobat dapat ada rentang cahaya nnya grafik absorbansi, menentukan tingkat in tinggi amplitudonya pula sensitivitasnya. litium niobat yang ing pada suhu 850 o C yai tingkat sensitivitas ang lainnya. a b c Gambar 4. Hubungan abso gelombang film litium nio annealing pada variasi b 850 o C, c 900 o C Reflektansi merupakan bahan dalam meman Kemampuan refleksi suatu terbalik dengan kemampu Dapat dilihat dari Gamb tertinggi terdapat pada annealing 850 o C selama 2 pada Gambar 4, nilai perlakuan tersebut berada p Dari nilai reflektansi ini na nilai celah energi film litium sorbansi dan panjang niobat setelah proses i suhu a 800 o C, an kemampuan suatu antulkan cahaya. atu bahan berbanding puan absorbansinya. mbar 5, reflektansi da perlakuan suhu 22 jam. Sedangkan ai absorbansi pada a pada titik terendah. nantinya akan dicari ium niobat. a b c Gambar 5. Hubungan refl gelombang film litium n annealing pada variasi b 850 o C, c 900 o C

4.3 Celah Energi