Bilangan Reproduksi Dasar Bifurkasi Siklus Limit Limit Cycle

dengan adalah matriks identitas. Persamaan 2.6 mempunyai solusi taknol jika dan hanya jika: | | 2.7 Persamaan 2.7 disebut persamaan karakteristik dari matriks . Anton 1995 2.5 Analisis Kestabilan Titik Tetap Misalkan diberikan matriks berukuran sebagai berikut: dengan persamaan karakteristik dan adalah matriks identitas, maka persamaan karakteristiknya menjadi sedemikian sehingga diperoleh persamaan: dengan Dengan demikian diperoleh nilai eigen dari matriks sebagai berikut: √ Berikut akan ditinjau tiga kasus untuk nilai :  Kasus . Jika kedua nilai eigen real berbeda tanda, maka titik tetap bersifat “sadel”.  Kasus .  . - Jika dan kedua nilai eigen real bernilai positif, maka titik tetap bersifat “simpul tak stabil”. - Jika dan kedua nilai eigen real bernilai negatif, maka titik tetap bersifat “simpul stabil”.  . - Jika dan kedua nilai eigen imajiner , maka titik tetap bersifat “spiral tak stabil”. - Jika dan kedua nilai eigen imajiner , maka titik tetap bersifat “spiral stabil”. - Jika dan kedua nilai eigen imajiner murni , maka titik tetap bersifat “center”.  . - Parabola adalah garis batas antara simpul dan spiral. Star nodes dan degenerate terletak pada parabola ini. Jika kedua nilai eigen bernilai sama, maka titik tetap bersifat “simpul sejati”.  Kasus . Jika salah satu nilai eigen bernilai nol, maka titik tetap bersifat “titik tetap tak terisolasi”. Strogatz 1994

2.6 Kriteria Kestabilan Teorema 1

Routh-Hurwitz criterian Misalkan bilangan-bilangan real, jika . Semua nilai eigen dari persamaan karakteristik mempunyai bagian real yang negatif jika dan hanya jika determinan dari matriks M berukuran berikut [ ] adalah positif, dengan Berdasarkan kriteria Routh-Hurwitz, untuk suatu nilai disebutkan bahwa titik tetap stabil jika dan hanya jika Untuk kasus , kriteria Routh-Hurwitz disajikan pada teorema berikut: Teorema 2 Misalkan bilangan-bilangan real. Bagian real dari setiap nilai eigen persamaan karakteristik adalah negatif jika dan hanya jika positif dan . Fisher 1990 Bukti: lihat lampiran 1

2.7 Bilangan Reproduksi Dasar

Bilangan reproduksi dasar adalah rata- rata banyaknya individu yang rentan terinfeksi secara langsung oleh individu lain yang telah terinfeksi bila individu yang telah terinfeksi tersebut masuk ke dalam populasi yang seluruhnya masih rentan. Bilangan reproduksi dasar dilambangkan dengan . Beberapa kondisi yang akan timbul, yaitu 1. Jika maka penyakit akan menghilang. 2. Jika , maka penyakit akan menetap. 3. Jika maka penyakit akan meningkat menjadi wabah. Giesecke 1994

2.8 Bifurkasi

Bifurkasi adalah suatu kondisi dimana terjadinya perubahan pada sistem, bisa berupa perubahan banyaknya titik tetap atau perubahan kestabilan titik tetap. Titik yang mengalami kondisi ini disebut titik bifurkasi. Pada bifurkasi satu-dimensi ditemukan kasus-kasus untuk bifurkasi saddle-node, bifurkasi transcritical, dan bifurkasi pitchfork. Sedangkan pada kasus dua-dimensi ditemukan kasus bifurkasi Hopf. Strogatz 1994 Teorema Bifurkasi Hopf Perhatikan sistem persamaan diferensial orde-2 berikut: dengan parameter dan positif serta vektor fungsi dengan adalah daerah asal pada Misalkan bahwa sistem 2.8 memiliki titik tetap di sekitar yaitu sehingga: Misalkan matriks pelinearan dari 2.8 untuk titik tetap , maka: Misalkan bahwa memiliki nilai eigen imajiner murni , sehingga: Jika matriks , didefinisikan oleh: maka sehingga terjadi perubahan kestabilan titik tetap yaitu spiral stabil dan spiral tak stabil serta ada solusi periodik dari 2.8 untuk di sekitar dan di sekitar dengan periode untuk yang kecil. Murray 1993

2.9 Siklus Limit Limit Cycle

Siklus limit adalah orbit tertutup yang terisolasi, yaitu bahwa orbit di sekelilingnya menuju atau menjauhi siklus limit. Siklus limit dikatakan stabil jika dikelilingi oleh orbit yang menuju ke siklus limit tersebut, jika menjauhi, maka siklus limit tak stabil. Strogatz 1994 III PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai model infeksi virus hepatitis B berdasarkan model awal. Kemudian dilakukan analisis model dan menggambarkannya dalam bentuk simulasi.

3.1 Model Matematika