1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Kajian tentang konsep kapasitas penangkapan ikan berikut metoda pengukurannya sudah menjadi isu penting pada upaya pengelolaan perikanan
yang berkelanjutan. The Code of Conduct for Responsible Fisheries CCRF yang disusun oleh FAO 1995 mengajak kepada seluruh negara untuk menghindari
overfishing dan kelebihan kapasitas penangkapan ikan dengan menerapkan
metode pengukuran kapasitas penangkapan, sehingga kelebihan kapasitas penangkapan dapat dikurangi pada tingkat dimana keberlanjutan kegiatan
penangkapan ikan akan terjamin. Menurut Wiyono 2005, konsep kapasitas perikanan telah menjadi wacana
hangat bagi pakar perikanan dalam berbagai pertemuan ilmiah dan terus mengalami penyempurnaan, baik dalam konsep, metoda maupun pelaksanaannya.
Kapasitas penangkapan fishing capacity diartikan sebagai kemampuan input perikanan unit kapal yang digunakan dalam memproduksi output hasil
tangkapan, yang diukur dengan unit penangkapan atau produksi alat tangkap lain. Kemampuan ini bergantung pada volume stok sumberdaya ikan yang ditangkap
baik musiman maupun tahunan dan kemampuan alat tangkap itu sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut, overcapacity diterjemahkan sebagai situasi
dimana berlebihnya kapasitas input perikanan armada penangkapan ikan yang digunakan untuk menghasilkan output perikanan hasil tangkapan ikan pada level
tertentu. Overcapacity yang berlangsung terus menerus pada akhirnya akan menyebabkan overfishing, yaitu kondisi dimana output perikanan hasil tangkapan
ikan melebihi batas maksimumnya. Kabupaten Aceh Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam yang memiliki potensi perikanan laut. Secara geografis, Kabupaten Aceh Timur memiliki luas daerah 9.475,5 km
2
luas wilayah laut 1.683,5 km
2
, luas daratan 7.792 km
2
yang memanjang dari timur ke barat dengan panjang garis pantai 161,18 km. Diantara seluruh kabupaten yang ada di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, maka perikanan purse seine dengan target
ikan pelagis kecil di Kabupaten Aceh Timur yang paling tinggi aktifitas upaya penangkapannya.
Berdasarkan data statistik perikanan Kabupaten Aceh Timur selama tahun 2003 – 2007, pemanfaatan ikan pelagis di daerah ini dilakukan dengan berbagai
alat tangkap, salah satunya adalah dengan pukat langgar purse seine. Kegiatan purse seine
di Kabupaten Aceh Timur berpusat di Kecamatan Idi Rayeuk. Di Kecamatan ini terdapat sebuah Tempat Pendaratan Ikan TPI yang pada tahun
2007 statusnya berubah menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai PPP. Disinilah aktifitas armada purse seine yang ada di Kabupaten Aceh Timur, mulai dari
pengisian perbekalan sampai pemasaran hasil tangkapannya dilakukan. Dalam kurun waktu tahun 2003 – 2007, terdapat indikasi peningkatan
kegiatan usaha perikanan purse seine yang sangat tajam. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah armada penangkapan dari 160 unit pada tahun 2003,
menjadi 226 unit pada tahun 2007. Peningkatan tersebut juga diikuti dengan meningkatnya jumlah dan kualitas alat bantu penangkapan pada setiap unitnya.
Diantara armada purse seine yang ada, terdapat beberapa armada yang membawa dua alat tangkap purse seine sekaligus selama kegiatan penangkapan ikan satu
purse seine dioperasikan pada malam hari dan satu purse seine lagi dioperasikan
pada siang hari. Peningkatan jumlah hari operasi penangkapan ikan per trip juga merupakan indikator adanya peningkatan kegiatan usaha perikanan purse seine di
daerah ini data dari PPP Idi Rayeuk. Purse seine
merupakan alat tangkap yang mampu menangkap ikan-ikan pelagis dalam jumlah yang besar, sehingga perubahan peningkatan upaya
penangkapan tersebut diperkirakan akan berpengaruh terhadap stok ikan-ikan pelagis yang ada. Penelitian untuk menghitung kapasitas penangkapan
khususnya purse seine di Kabupaten Aceh Timur belum pernah dilakukan, padahal nilai kapasitas penangkapan merupakan dasar dalam menentukan
kebijakan pengelolaan perikanan di suatu wilayah penangkapan. Oleh sebab itu,
maka dianggap penting untuk dilakukan penelitian tentang “Analisis Kapasitas Penangkapan Fishing Capacity pada Perikanan Purse Seine di Kabupaten
Aceh Timur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam”.
1.2 Perumusan Masalah.