Pengukuran kapasitas pemanfaatan Analisis Data.

pengamatan terhadap jumlah dan jenis ikan hasil tangkapan saat pendaratan ikan di PPPTPI dilakukan untuk menambah keakuratan data tersebut di atas. Untuk melakukan analisis kapasitas penangkapan purse seine, maka data yang diperlukan antara lain; data fisik sejumlah armada purse seine gross tonnage GT dan kekuatan mesin, data aktifitas penangkapan daerah penangkapan, lama trip, jumlah tripbulan, data alat tangkap panjang dan lebar jaring dan data produksi hasil tangkapan jumlah dan jenis ikan. Pertama, penulis melakukan sensus terhadap armada kapal purse seine yang ada di Kabupaten Aceh Timur. Pada saat melakukan sensus, data yang dikumpulkan antara lain data fisik kapal, data aktifitas penangkapan dan data alat tangkap. Selanjutnya, pengukuran langsung terhadap ukuran kapal panjang, lebar dan dalam dilakukan pada 10 kapal sebagai sampel, untuk mencocokkannya data yang terdapat pada surat ukur kapal. Data aktifitas penangkapan ikan diperoleh melalui wawancara langsung dengan nelayanpawang purse seine. Data alat tangkap dikumpulkan melalui wawancara dengan nelayan dan pengamatan langsung terhadap ukuran panjang dan lebar dan bahan alat tangkap purse seine termasuk bagian-bagiannya pada saat nelayan melakukan perbaikan alat tangkap di darat. Data produksi hasil tangkapan purse seine yang diambil adalah data pendaratan ikan harian selama setahun Agustus 2007 – Juli 2008 yang diperoleh dari petugas Pelabuhan Perikanan Pantai Idi Rayeuk. Wawancara juga dilakukan terhadap nelayan dan pemilikpengusaha kapal purse seine serta pengamatan langsung di PPP Idi Rayeuk pada pembongkaran dan penimbangan hasil tangkapan.

3.3 Analisis Data.

3.3.1 Pengukuran kapasitas pemanfaatan

Pengukuran kapasitas pemanfaatan capacity utilization dianalisis dengan menggunakan teknik data envelopment analysis DEA. Data dianalisis menggunakan program linear linier programming dengan bantuan software AB.QM version 3.0 kemudian pengolahan analisis dilanjutkan menggunakan program Microsoft Excel version 2000. Dalam analisis tersebut menggunakan model panel data dengan multi input [terdiri dari input tetap fixed input dan input berubah variable input], single output total tangkapan. Pertama kali kita tentukan vektor output sebagai u dan vektor inputs sebagai x. Ada m outputs, n inputs dan j unit penangkapan ikan atau pengamatan. Input dibagi menjadi fixed input x f dan variable input x v .. Kapasitas output dan nilai pemanfaatan sempurna dari input, selanjutnya dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut Fare. et al. 1989 dalam Wiyono dan Wahju, 2006: λ θ θ , , 1 z Max subject to ∑ = ≤ J j jm j jm u z u 1 1 , θ output dibandingkan DMU , 1 jn J j jn j x x z ≤ ∑ = j x n ∈ ∑ = = J j jn jn jn j x x z 1 , λ v x n ∈ , ≥ j z , ,..., 2 , 1 J j = , ≥ jn λ n = 1,2,....,N, Dimana z j adalah variabel intensitas untuk j tahun pengamatan; 1 θ nilai efisiensi teknis atau proporsi dengan mana output dapat ditingkatkan pada kondisi produksi pada tingkat kapasitas penuh; dan adalah rata-rata pemanfaatan variabel input variabel input utilization rate,VIU, yaitu rasio penggunaan inputan secara optimum x jn λ jn terhadap pemanfaatan inputan dari pengamatan x jn . Kapasitas output pada efisiensi teknis tekhnical efficiency capacity output,TECU kemudian didefinisikan dengan menggandakan dengan produksi sesungguhnya. Kapasitas pemanfaatan CU, berdasarkan pada output pengamatan, kemudian dihitung dengan persamaan berikut : 1 θ 1 1 1 θ θ = = u u TECU Metoda penghitungan ini kemungkinan besar mengandung bias, karena pembilang dalam penghitungan CU, output pengamatan, tidak dihasilkan pada tingkat efisiensi teknis. Untuk mengatasinya kedua input baik variabel dan fixed harus dibatasi oleh kondisi sekarang. Efisiensi teknologi dari output, pada level observasi, kemudian dapat ditentukan dengan memecahkman persoalan program linier lainnya. z Max , 2 θ θ Subject to ∑ = ≤ J j jm j jm u z u 1 2 , θ m = 1,2,....,M, , 1 jn J j jn j x x z ∑ = ≤ n = 1,2,....,N, , ≥ j z j = 1,2,....,J, , ≥ jn λ n ∈ x v Efisiensi teknis kemudian diukur sebagai : 2 1 θ = TE Kapasitas pemanfaatan dalam kondisi efisiensi teknis yang tak bias kemudian di hitung sebagai : 1 2 1 2 θ θ θ θ = = u u CU

3.3.2 Pendugaan potensi lestari