III. BAHAN DAN
METODE
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan contoh tanah dilaksanakan di petak percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran BALITSA Lembang, Jawa Barat. Sementara
analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 hingga Juli 2011.
3.2. Alat dan Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah bahan tanah Andisol Lembang yang diambil di petak percobaan milik Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang,
Jawa Barat. Sebagai sumber silikat digunakan Na
2
SiO
3
, sementara bahan kimia
yang digunakan adalah bahan-bahan kimia yang terkait dengan analisis P, seperti yang diuraikan pada metode fraksionasi P berdasarkan Tiessen and Moir 1993
dan metode pewarnaan untuk analisa P berdasarkan Murphy and Riley 1962. Bahan-bahan yang digunakan dalam fraksionasi P berdasarkan Tiessen dan Moir
1993 adalah resin strip, NaHCO
3
, NaOH, HCl dan H
2
SO
4
. Bahan-bahan yang digunakan untuk pewarnaan dengan menggunakan metode Murphy dan Riley
1962 adalah NH
4 6
Mo
7
O
24
, Ascorbid acid, C
8
H
4
K
2
O
12
Sb.3H
2
O, dan H
2
SO
4
. Alat-alat yang digunakan dalam pengambilan contoh tanah adalah
cangkul, kored, dan karung, sedangkan alat-alat keperluan di laboratorium di antaranya adalah pipet, erlenmeyer, tabung centrifuge 50 ml, vacuum pump, kertas
saring milipore, vunel porselen, gelas piala, gelas ukur, labu takar, alat ukur spectrophotometer dan lain sebagainya.
3.3 Metode Penelitian
Contoh tanah diambil dari kedalaman 0 sampai 20 cm secara komposit kemudian dikering udarakan dalam ruang berventilasi. Contoh tanah kemudian
diayak menggunakan ayakan yang berukuran 2 mm. Tanah ditimbang setara 300 g bobot kering mutlak BKM dan dimasukkan ke dalam pot plastik. Silikat dalam
bentuk Na
2
SiO
3
setara dengan perlakuan dosis 0, 1, 2.5 dan 5 CaSiO
3
Kalsium Silikat seperti yang telah dilakukan Hartono 2008b dimasukan ke dalam pot plastik yang berisi tanah 300 g BKM dan kemudian dicampur secara
merata. Perlakuan Silikat dalam bentuk Na
2
SiO
3
setara dengan perlakuan dosis 0, 1, 2.5 dan 5 CaSiO
3
Kalsium Silikat seperti yang telah dilakukan Hartono 2008b selanjutnya ditulis S
, S
1
, S
2.5
dan S
5
. Pot plastik yang berisi tanah dan perlakuan silikat diinkubasi selama satu bulan. Percobaan dilakukan
dalam Rancangan Acak Lengkap RAL dengan tiga ulangan sehingga diperoleh 12 satuan percobaan. Selama masa inkubasi kadar air tanah dipertahankan sebesar
80 dari kapasitas lapang. Analisis pendahuluan dilakukan untuk mengetahui sifat tanah awal.
Analisis pendahuluan meliputi pH H
2
O 1:1 yang diukur dengan alat pH meter, C- organik yang diperoleh dengan metode Walkey dan Black, N-total diperoleh
dengan menggunakan metode Kjeldahl dan P-tersedia diperoleh dari hasil ekstraksi dengan Bray 1, KTK dan basa-basa yang dapat ditukar diperoleh dari
hasil ekstraksi dengan 1N NH
4
OAc pH 7, Al dan H yang dapat ditukar yang diperoleh hasil ekstraksi dengan 1N KCl. Kejenuhan basa KB diperoleh dengan
menghitung nisbah total basa-basa dapat ditukar terhadap KTK tanah dan diekspresikan dalam persen.
Successive Resin Extraction . Diagram Alir percobaan successive resin
extraction disajikan pada Gambar 2. Prosedur dilakukan dengan mengikuti metode yang telah diterapkan oleh Hartono 2008b. Dua buah resin strip yang
telah dijenuhi dengan bikarbonat dimasukan ke dalam tabung sentrifus 50 mL yang telah diisi dengan 30 mL air destilata dan 0.5 g tanah berat kering
udaraKemudian tabung sentrifus tersebut dikocok selama 16 jam. Setelah pengocokan resin strip diambil dan dibersihkan dengan air destilata. Tanah yang
tersisa pada resin strip dan hilang dari tabung sentrifus akibat terbawa oleh resin
strip dikumpulkan pada cawan porselen, lalu di oven pada suhu 105
o
C dan ditimbang, Contoh tanah yang hilang tersebut dimasukkan kedalam perhitungan
resin-P inorganik resin-P
i
. Resin strip yang telah dibersihkan ditaruh kedalam 50 mL tabung sentrifus yang telah berisi 20 mL 0.5 mol L
-1
HCL dan dikocok selama 16 jam. Setelah selesai pengocokan resin-P
i
ditetapkan. Setelah digunakan resin strip diangkat, dicuci dan diregenerasi dengan menjenuhi kembali resin strip
dengan bikarbonat menggunakan larutan NaHCO
3
0.5 M seperti yang telah dijelaskan oleh Saggar et al. 1990 dan Tiessen dan Moir 1993. Resin strip
yang sudah diregenerasi digunakan lagi untuk penetapan resin-P
i
berikutnya pada contoh tanah yang sama. Prosedur tersebut dilakukan berulang sehingga didapat
sepuluh penetapan resin-P
i
.
Fraksionasi P adalah analisis yang dilakukan untuk melihat distribusi
fraksi-fraksi P anorganik pada Andisol Lembang. Fraksionasi awal merupakan langkah awal penetapan distribusi P pada fraksi-fraksi Andisol Lembang sebelum
dilakukan inkubasi satu bulan Andisol Lembang dengan menggunakan perlakuan silikat dengan sumber CaSiO
3
dalam bentuk Na
2
SiO
3
. Fraksionasi akhir adalah penetapan distribusi fraksi-fraksi Andisol Lembang setelah perlakuan silikat
dengan CaSiO
3
dalam bentuk Na
2
SiO
3
dan sepuluh kali ekstraksi dengan metode successive resin extraction.
Gambar 2. Diagram Alir Percobaan Successive Resin Extraction yang Dilanjutkan dengan Fraksionasi P Hartono, 2008b.
Fraksionasi P dilakukan dengan metode Tiessen dan Moir 1993. Fraksionasi P dilakukan diawal sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui
distribusi fraksi-fraksi P sebelum perlakuan dan setelah percobaan successive resin extraction. fraksionasi P setelah percobaan successive resin extraction
dilakukan untuk mengevaluasi perubahan distribusi dari fraksi-fraksi P inorganik pada contoh tanah perlakuan. Karakteristik dari fraksionasi P secara sikuensial
dijelaskan sebagai berikut: i resin-P
i
diinterpretasikan P yang sangat tersedia bagi tanaman, ii NaHCO
3
-P
i
diinterpretasikan sebagai P yang juga berkaitan dengan P yang diambil oleh tanaman dan mikroba dan tererap pada permukaan
mineral, iii NaOH-P
i
diinterpretasikan sebagai P yang dierap secara Chemisorption oleh hidrus oksida Al dan Fe dan iv HCl-P
i
dinterpretasikan sebagai P dalam bentuk Ca-P yang kelarutannya rendah.
Sampel tanah 0.5g
Sepuluh kali successive resin extraction Determinasi P
inorganik
P
i
: Sepuluh kali Resin-P
i
Determinasi P
inorganik
Pi: Resin-Pi Ditambakan 30 mL NaHCO
3
0.5 M, kocok 16 jam Ekstrak Bikarbonat
l Endapkan bahan organik dengan asam
Penetapan Pi : NaHCO
3
Ditambakan 30 mL NaOH 0.1 M, kocok 16 jam
Ditambakan 30 mL 1M HCl, kocok 16 jam Ekstrak OH
Endapkan bahan organik dengan asam Penetapan Pi : NaOH
Ektsrak HCl Penetapan Pi : HCl
3.4 Analisis Data