Tujuan Andisol Fosfor P dalam Tanah dan Tanaman

mengurangi erapan P pada tanah dan mengakibatkan P lebih tersedia pada larutan tanah. Efisiensi Si dalam mengurangi erapan P meningkat dengan meningkatnya pH dan konsentrasi Si Kim dan Lee, 2007. Penelitian mengenai bagaimana silikat menggantikan P yang dierap oleh Andisol Lembang dan berapa total P yang dapat dilepaskan pada Andisol Lembang belum dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini mengevaluasi pengaruh silikat terhadap pola pelepasan P Andisol Lembang diperlukan

1.2 Tujuan

Tujuan dari Penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan SiO 3 2- Silikat terhadap pola pelepasan P inorganik pada Andisol Lembang. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Andisol

Nama Andisol yang sebelumnya adalah Andosol diperkenalkan pada tahun 1947. Nama tersebut mengidentifikasikan order tanah pada sistem Amerika Serikat, dengan arti tanah gelap yang berasal dari bahasa Jepang yaitu An gelap dan Do tanah Roy, 1979. Andisol merupakan tanah yang berkembang dari abu vulkan pada kondisi dingin dan iklim lembab FAO, 1987. Andisol adalah tanah yang memiliki sifat andik. Sifat Andik terbentuk pada saat proses pelapukan tephra atau bahan induk lain yang mengandung gelas vulkan. Beberapa sifat andik adalah sebagai berikut: memiliki C-organik kurang dari 25 persen bulk density 0.9 gcm 3 atau kurang yang diukur pada hisapan matriks pF 2.4, retensi fosfat 85 atau lebih dan Al + ½ Fe diekstrak oleh ammonium oksalat sama dengan 2 atau lebih USDA, 2006. Mineral liat Andisol adalah mineral liat amorf seperti alofan, imogilit, dan ferihidrit. Beberapa sifat fisikokimia Andisol secara umum adalah pH H 2 O antara 5.0–7.0. Kandungan bahan organik sekitar 10–30, teksturnya lempung hingga debu, struktur remah dan konsistensi gembur. Andisol umumnya terbentuk pada topografi yang bergelombang melandai dan berbukit, di kerucut dan lahar volkan, atau di dataran tinggi volkan, dengan keadaan curah hujan 2500–2700 mm per tahun. Andisol sering digunakan untuk tanaman sayuran, tanaman bunga, teh, kopi, kina dan hutan pinus Soepraptohardjo, 1975.

2.2 Fosfor P dalam Tanah dan Tanaman

P merupakan salah satu unsur hara esensial makro yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi. Fungsi fosfor di antaranya berperan dalam; pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan bunga dan biji, mempercepat pematangan, memperkuat batang, perkembangan akar, memperbaiki kualitas tanaman terutama sayur-mayur dan makanan ternak, sebagai penyusun gen, metabolisme karbohidrat dan hal lainya Hardjowigeno, 1987. Tanaman mengambil P dalam larutan tanah sebagian besar melalui proses difusi. Fosfor di dalam tanah berada dalam bentuk organik dan inorganik. P inorganik umumnya tererap pada komplek erapan. P menjadi relatif tidak tersedia bagi tanaman Pada tanah masam dengan pH sekitar 4, dikarenakan P diikat oleh Al dan Fe melalui pertukaran ligan atau terpresipitasi oleh Al 3+ dan Fe 3+ dalam larutan menjadi bentuk senyawa Al-P dan Fe-P. Senyawa-senyawa ini akan menjadi P yang sukar larut dengan berjalannya waktu Hardjowigeno, 1987. P diikat dalam bentuk Ca-P Ca 3 PO 4 2 pada tanah alkalin Leiwakabessy, 1988. P organik terimobilisasi dalam bahan organik tanah dan jika sudah termineralisasi P organik dapat juga tererap dalam komplek jerapan. Tan 1982 melaporkan bahwa tanaman juga mengambil P dalam bentuk organik. P dalam bentuk organik berupa fitin, asam nukleat, dan fosfolipid. Sementara pada Andisol umumnya P dierap melalui pertukaran spesifik yaitu pertukaran ligan karena banyaknya mineral liat amorf seperti alofan yang banyak mengandung gugus fungsional OH - Tan, 1965. P terdiri dari beberapa fraksi menurut tingkat ketersediaan dan kekuatan ikatannya di dalam tanah. Tiessen and Moir 1993 mendefinisikan fraksi-fraksi P berdasarkan bentuk-bentuk P yang diekstrak dengan pengekstrak tertentu. Fraksi fraksi P tersebut adalah sebagai berikut: 1. Fraksi P yang siap dimanfaatkan oleh tanaman. Fraksi ini diekstrak dengan menggunakan resin anion exchange resin dan sodium bikarbonat NaHCO 3 0.5 M. 2. Fraksi yang dierap melalui pertukaran ligan oleh hidrous oksida besi dan alumunium Fe-P dan Al-P. Fraksi ini di ekstrak dengan 0.1 M NaOH. 3. Fraksi berikutnya adalah fraksi P yang diikat oleh Ca dari senyawa CaCO 3 Ca-P. Fraksi ini diekstrak oleh HCl 1M. 4. Fraksi P residu yang merupakan P yang diikat secara kuat. Fraksi ini diekstrak melalui destruksi H 2 O 2 dan H 2 SO 4.

2.3 Mekanisme Erapan P