lxix
karena apa pun yang kita perbuat pada nantinya akan mengandung sebuah konsekuensi yang harus kita pertanggungjawabkan.
6. Keterkaitan Antar Unsur Struktural
Karya sastra yang berbentuk cerbung memiliki unsur-unsur yang membangun cerita, yang terjalin dari sudut penokohan, tema, alur, latar serta amanatnya. Tema yang diangkat
oleh pengarang di dalam cerbung tersebut secara keseluruhan adalah di lingkungan sosial apa saja selalu terdapat pengkhianatan yang memiliki dampak yang fatal dan tragis bagi masing-
masing pihak. Tema yang terdapat dalam cerbung Ledhek Kethek dapat menyiratkan sebuah
amanat yang ingin disampaikan pada pengarang, yaitu seseorang perlu berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Pergulatan dengan kehidupan terkadang dapat merubah
sifat-sifat kemanusiaan seseorang. Bahkan menurut pengarang orang-orang terdekat pun memiliki potensi untuk menusuk dari belakang atau berkhianat.
Cerbung Ledhek Kethek menampilkan tokoh-tokoh yang terbebani oleh konflik kejiwaan. Secara umum tokoh yang ditampilkan dalam cerbung Ledhek Kethek tersebut
merupakan tokoh kompleks, yaitu tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan perubahan alurplot yang dikisahkan. Ia
digambarkan secara aktif berinteraksi dengan settinglatar yang menjadi pijakan cerita, yaitu lingkungan desa yang berlatar sosial rendah, baik lingkungan sosial alam dan hubungan antar
manusia. Kesemuanya telah berpengaruh terhadap sikap, watak dan tingkah laku. Tokoh yang bersifat kompleks tersebut memungkinkan alur cerita mengalami sebuah kejutan atau surprise
seiring dengan penokohan yang berubah dan berkembang. LatarSetting yang ditampilkan oleh pengarang sepenuhnya merupakan latarsetting
yang berpijak pada masyarakat kelas bawah. Latar setting dalam cerita ini bersetting di daerah pedesaan. Hal ini ditujukan karena tema cerita yang ditampilkan oleh pengarang
menyoroti berkisah tentang kehidupan masyarakat kelas bawah yang identik dengan orang kecil wong cilik. Pengarang sedikit mengungkapkan fenomena kelas sosial atas, yaitu hanya
yang dialami oleh tokoh Bandhit dan kehidupan Bandhit ketika di kota. Latar yang menjadi
lxx
pijakan dalam sebuah cerita yang ditampilkan oleh pengarang dapat berpengaruh terhadap pola tingkah laku dan pemikiran para tokohnya. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap
watakkarakter dari tokoh-tokohnya. Secara keseluruhan Sugeng Wiyadi dalam menampilkan cerbung Ledhek Kethek memiliki pandangan yang cukup luas mengenai kehidupan. Aspek-
aspek yang ditampilkan oleh pengarang di dalam cerbung Ledhek Kethek yang terdiri dari tema, amanat, alur, penokohan dan setting, masing-masing memiliki keunikan dan
keterkaitan. Secara umum cerita ini walaupun tergolong singkat sederhana namun tetap menarik dan tidak monoton.
C. Analisis Psikologi Sastra Penelitian karya sastra dengan pendekatan psikologi adalah sebuah penelitian
dengan memperhatikan tingkah laku dari tokoh-tokoh yang terdapat dalam karya sastra tersebut. Melalui psikologi, proses pemahaman karakter tokoh dapat
diketahui secara lebih mendalam. Dengan kata lain, psikologi dapat menjelaskan sebuah proses kreatifitas.
lxxi Kata psikologi terkandung kata Pshycho, yang dalam bahasa Yunani berarti ‘jiwa’
dan logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ‘ilmu’, sehingga istilah ”ilmu jiwa” itu merupakan terjemahan dari istilah Psikologi Gerungan, 1996 : 1. Dari
pendapat ini dapat dikatakan bahwa psikologi merupakan ilmu yang membahas jiwa manusia, tetapi karena jiwa tersebut tidak tampak maka yang dilihat adalah
aktivitas-aktivitas manusia yang merupakan perwujudan kehidupan jiwanya. Hal ini dapat dilihat dari tingkah laku manusia, baik yang terlihat ataupun yang tidak
terlihat. Psikologi meneliti kesadaran atau pengalaman manusia. Psikologi terutama
mengarahkan perhatian pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku itu Jalaluddin Rahmat,
2000 : 8. Sebagaimana yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund
Freud dan teori psikologi lain yang mendukung. Sigmund Freud membagi susunan kepribadian menjadi tiga sistem yang penting,
yaitu id, ego dan super ego. Id adalah jembatan antara segi biologis dan psikis manusia yang berupa dorongan-dorongan nafsu-nafsu yang bersifat ingin
dipuaskan, termasuk di dalamnya naluri dan hasrat alamiah manusia, sehingga dikatakan bahwa id bekerja berdasarkan prinsip kesenangan pleasure principle.
Ego adalah segi kepribadian yang dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan serta mau menanggung ketegangan, dalam batas tertentu ego
menjalankan proses sekunder, yaitu menggunakan kemampuan berfikir secara rasional dalam mencari pemecahan masalah yang terbaik. Maka dari itu, ego
bekerja berdasarkan prinsip realitas reality principle. Superego merupakan
lxxii perwakilan dari berbagai nilai dan norma yang diajarkan dari orangtua yang ada
dalam masyarakat. Pembahasan proses perkembangan jiwa tokoh-tokoh dalam cerita bersambung
Ledhek Kethek ini berpangkal dari pembahasan terhadap aspek penokohan yang terdapat dalam analisis struktural, sehingga dapat dikatakan bahwa analisis
psikologi ini merupakan tindak lanjut dari analisis struktural. Pembahasan aspek psikologi sastra atau proses kejiwaan dari para tokoh cerita
bersambung Ledhek Kethek karya Sugeng Wiyadi, akan diteliti unsur psikologi sastra dari tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, dengan pelaksana perwatakan, yang
digambarkan memiliki perkembangan konflik yang dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern lingkungan. Berikut akan dijabarkan mengenai proses
kejiwaan tokoh - tokoh dalam cerita bersambung Ledhek Kethek
1. Proses Kejiwaan Bandhot