Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus di Taman Bunga Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara)

(1)

KAJIAN NILAI EKONOMI TAMAN KOTA SEBAGAI

RUANG TERBUKA HIJAU

(Studi Kasus di Taman Bunga Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara)

SKRIPSI

Oleh:

LASMA WATI LBN GAOL

051201020/MANAJEMEN HUTAN

DEPARTEMEN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2010


(2)

ABSTRAK

LASMA WATI LBN GAOL : Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus di Taman Bunga Pematangsiantar Provinsi Sumatera

Utara). Dibimbing oleh AGUS PURWOKO dan BEJO SLAMET.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengunjung yang datang rekreasi ke RTH Taman Bunga Pematangsiantar, menghitung nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar dengan metode biaya perjalanan (travel cost methode) dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 55 responden sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh pengunjung terbanyak yang datang ke RTH Taman Bunga adalah pengunjung perempuan, belum menikah dan berasal dari dalam Kota Pematangsiantar, tujuannya adalah berpiknik bersama rombongan keluarga dalam sebulan 1-5 kali kunjungan dengan lama kunjungan 1-3 jam/hari. Adapun nilai ekonomi RTH Taman Bunga dengan

menggunakan metode biaya perajalanan (travel cost methode) adalah sebesar Rp. 314.000.000/tahun. Hubungan antara faktor kondisi tempat, jarak dan fasilitas

dengan biaya perjalanan yang diformulasikan dalam persamaan regresi linear berganda adalah Y = 40.840,557 + 592,179X1 – 16.215,872X2 – 485,893X3. Faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga adalah kondisi tempat yaitu berhubungan dengan kebersihan, keamanan, kenyamanan, penataan ruang dan keindahan taman yang sudah cukup baik.

Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Taman kota, Karakteristik pengunjung, Nilai


(3)

ABSTRACK

LASMA WATI LBN GAOL: A Study of Economic Value of Open Space Park Cities As Green (Case Studies in Taman Bunga Pematangsiantar North Sumatra province). Supervised by AGUS PURWOKO and BEJO SLAMET.

This study aimed to investigate the characteristics of visitors who come to the green space recreation Pematangsiantar flower park, calculates the economic value of green space Pematangsiantar flower park with travel cost method (method of travel costs) and determine the factors that affect the economic value of green space Pematangsiantar Flower Garden. The samples used in this study were 55 respondents, while the sampling technique used was purposive sampling technique.

Based on research obtained the most visitors who come to the flower park green space is a female visitor, unmarried and comes from within Pematangsiantar, the goal is to have a picnic with the family troupe in 1-5 times a month long visit with a visit of 1-3 hours / day. The economic value of green space with a flower park perajalanan cost method (method of travel cost) is Rp. 314.000.000/tahun. The relationship between the factors site conditions, distance and travel-cost facilities which are formulated in a linear regression equation is Y = 40840.557 + 592.179 X1 - X2 16215.872 - 485.893 X3. Factors affecting the economic value of green space flower park is a place that is associated with conditions of hygiene, safety, comfort, space and beauty of the arrangement of the park which was good enough.

Keywords: Green Open Space, Park City, characteristics of visitors, the economic value, cost of travel


(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sidikalang, Kabupaten Asahan pada tanggal 24 Oktober 1985 dari ayah P. Lumban Gaol dan ibu M. Sinaga. Penulis

merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Tahun 2004 penulis lulus dari SMK Telk. Sandhy Putera Medan dan pada tahun 2005 masuk ke Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih program studi Manajemen Hutan, Departemen Kehutanan.

Pada tahun 2007, penulis mengikuti Praktik Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di hutan mangrove Kabupaten Asahan dan hutan pegunungan Lau

Kawar-Berastagi. Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Musi Hutan Persada, Palembang dari tanggal 13 Juni sampai 08 Agustus


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada kedua orang tua penulis P. Lumban Gaol dan M. Sinaga yang telah membesarkan, memelihara dan mendidik penulis selama ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada adik-adik yang selalu memberi semangat kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Purwoko, S.Hut, M.Si dan Bapak Bejo Slamet, S.Hut, M.Si selaku dosen

pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukkan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua staf pengajar dan pegawai Departemen Kehutanan serta semua rekan mahasiswa khususnya kepada sahabat-sahabat penulis dan teman-teman stambuk 2005 yang tidak dapat disebutkan satu per satu disini yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kehutanan.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

RIWAYAT HIDUP. ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah. ... 3

Tujuan Penelitian ... 3

Manfaat Penelitian ... 4

Hipotesis Penelitian ... 4

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ruang Terbuka Hijau (RTH) ... 5

Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) ... 5

Tujuan, Rencana dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) ... 7

Pengertian Taman Kota. ... 9

Klasifikasi Taman Kota ... 10

Penilaian Ekonomi ... 10

Metode Penilaian Ekonomi ... 11

Pendekatan Biaya Perjalanan (Travel Methode Cost) ... 12

Pengujian Hipotesis ... 13

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

Alat dan Bahan ... 15

Pengambilan Sampel... 15

Pengumpulan Data ... 16

Data Primer. ... 16

Data Sekunder... 17

Analisa Data ... 17

Karakteristik Pengunjung ... 17

Pendugaan Nilai Ekonomi RTH Berdasarkan Metode Biaya Perjalanan (Travel Cost Methode). ... 17 Pendugaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai


(7)

Ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar ... 19

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden. ... 20

Jenis Kelamin Respponden... 20

Tingkat Umur Responden ... 21

Tingkat Pendidikan Responden. ... 22

Pekerjaan Responden ... 23

Tingkat Pendapatan Responden. ... 23

Status Perkawinan. ... 24

Tempat Tinggal Responden ... 24

Intensitas Kunjungan/bulan RTH Taman Bunga ... 25

Cara Perlakuan Kunjungan ... 26

Motivasi Kunjungan ... 26

Lama Kunjungan ... 27

Nilai Ekonomi RTH Taman Bunga Berdasarkan Metode Biaya Perjalanan (Travel Methode Cost).. ... 27

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Ekonomi RTH Taman Bunga ... 29

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 33

Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 35


(8)

DAFTAR TABEL

No. Halaman.

1. Jenis Kelamin Responden ... 20

2. Tingkat Umur Responden ... 21

3. Tingkat Pendidikan Responden... 22

4. Pekerjaan Responden... 23

5. Tingkat Pendapatan Responden. ... 23

6. Status Perkawinan. ... 24

7. Tempat Tinggal Responden ... 24

8. Intensitas Kunjungan/bulan RTH Taman Bunga ... 25

9. Cara Perlakuan Kunjungan ... 26

10. Motivasi Kunjungan ... 27

11. Lama Kunjungan . ... 27

12. Rekapitulasi Data Responden Berdasarkan Rata-Rata Biaya Perjalanan. ... 28

13. Koefisien Regresi ... 29


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman.

1. Kuisiner Penelitian ... 53

2. Hasil Regresi Linier Berganda dengan menggunakan SPSS 16 ... 55

3. Rekapitulasi Data Responden. ... 57


(10)

ABSTRAK

LASMA WATI LBN GAOL : Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus di Taman Bunga Pematangsiantar Provinsi Sumatera

Utara). Dibimbing oleh AGUS PURWOKO dan BEJO SLAMET.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengunjung yang datang rekreasi ke RTH Taman Bunga Pematangsiantar, menghitung nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar dengan metode biaya perjalanan (travel cost methode) dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 55 responden sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh pengunjung terbanyak yang datang ke RTH Taman Bunga adalah pengunjung perempuan, belum menikah dan berasal dari dalam Kota Pematangsiantar, tujuannya adalah berpiknik bersama rombongan keluarga dalam sebulan 1-5 kali kunjungan dengan lama kunjungan 1-3 jam/hari. Adapun nilai ekonomi RTH Taman Bunga dengan

menggunakan metode biaya perajalanan (travel cost methode) adalah sebesar Rp. 314.000.000/tahun. Hubungan antara faktor kondisi tempat, jarak dan fasilitas

dengan biaya perjalanan yang diformulasikan dalam persamaan regresi linear berganda adalah Y = 40.840,557 + 592,179X1 – 16.215,872X2 – 485,893X3. Faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga adalah kondisi tempat yaitu berhubungan dengan kebersihan, keamanan, kenyamanan, penataan ruang dan keindahan taman yang sudah cukup baik.

Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Taman kota, Karakteristik pengunjung, Nilai


(11)

ABSTRACK

LASMA WATI LBN GAOL: A Study of Economic Value of Open Space Park Cities As Green (Case Studies in Taman Bunga Pematangsiantar North Sumatra province). Supervised by AGUS PURWOKO and BEJO SLAMET.

This study aimed to investigate the characteristics of visitors who come to the green space recreation Pematangsiantar flower park, calculates the economic value of green space Pematangsiantar flower park with travel cost method (method of travel costs) and determine the factors that affect the economic value of green space Pematangsiantar Flower Garden. The samples used in this study were 55 respondents, while the sampling technique used was purposive sampling technique.

Based on research obtained the most visitors who come to the flower park green space is a female visitor, unmarried and comes from within Pematangsiantar, the goal is to have a picnic with the family troupe in 1-5 times a month long visit with a visit of 1-3 hours / day. The economic value of green space with a flower park perajalanan cost method (method of travel cost) is Rp. 314.000.000/tahun. The relationship between the factors site conditions, distance and travel-cost facilities which are formulated in a linear regression equation is Y = 40840.557 + 592.179 X1 - X2 16215.872 - 485.893 X3. Factors affecting the economic value of green space flower park is a place that is associated with conditions of hygiene, safety, comfort, space and beauty of the arrangement of the park which was good enough.

Keywords: Green Open Space, Park City, characteristics of visitors, the economic value, cost of travel


(12)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemerintah mengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk mengatasi berbagai masalah berupa kejadian yang membuat resah masyarakat beberapa tahun terakhir ini. Kejadian itu seperti banyaknya penyakit yang menyerang masyarakat, suhu perkotaan yang semakin tinggi akibat kepadatan penduduk, banyaknya kendaraan bermotor yang menghasilkan asap dan kebisingan serta pabrik-pabrik disekitar perkotaan yang mengakibatkan pencemaran udara (Taufikurahman, 2008).

Masyarakat mendambakan kehadiran RTH berupa taman kota yang asri sebagai tempat untuk menenangkan pikiran akibat banyaknya aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Seiring meningkatnya taraf hidup, kemampuan dan kebutuhan manusia maka RTH banyak dialih-fungsikan menjadi pemukiman, bandar udara, industri, jalan raya, bangunan perbelanjaan dan lain-lain. Namun perkembangan itu membawa dampak negatif, salah satunya penyusutan luas lahan bervegetasi.

Lahan bervegetasi yang semakin berkurang mendorong masyarakat perkotaan pergi keluar kota mencari daerah hijau yang masih tersisa. Persaingan hidup yang semakin tinggi membuat kebutuhan rekreasi menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi untuk sejenak menenangkan pikiran. Pembangunan taman kota akan mengatasi masalah itu dan masyarakat tidak harus pergi jauh dari tempat mereka tinggal dan menghabiskan waktu berhari-hari.


(13)

Salah satu kota yang memperhatikan perlunya taman kota sebagai bagian RTH adalah kota Pematangsiantar. Pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor sudah memadati jalan-jalan kota. Adanya Taman Bunga mengurangi polusi udara, membuat suasana kota menjadi semakin indah dan saat ini dimanfaatkan sebagai kawasan rekreasi di kota yang sangat digemari oleh pengunjung dari dalam maupun luar kota Pematangsiantar.

Awalnya pemerintah setempat yang membangun dan mengelola Taman Bunga tetapi seiring berjalannya waktu akhirnya pihak swasta ikut juga menanamkan modal bagi perkembangan taman tersebut. Setiap berkunjung ke tempat ini maka akan dikenakan tarif masuk namun demikian masyarakat tetap antusias dalam memanfaatkan keberadaan taman yang berada dipusat kota Pematangsiantar tersebut.

Penilaian ekonomi yang dilakukan pada RTH Taman Bunga ini adalah dengan menggunakan pendekatan berupa metode biaya perjalanan (travel cost

methode). Metode ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui seberapa besar

nilai ekonomi sumberdaya alam dalam bentuk nilai uang (rupiah) dan metode ini biasa digunakan untuk kawasan wisata/rekreasi.

Penghitungan nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar sebagai salah satu aset kenyamanan kota dikembangkan menjadi kawasan rekreasi dimaksudkan sebagai dasar bagi pengelolaan taman dan juga melengkapi informasi sehingga jika terjadi kerusakan lingkungan dapat diperhitungkan. Pihak pengelola terkhusus pemerintah dapat menggunakan informasi untuk menyusun rencana pembangunan nasional dan dalam mengambil keputusan perencanaan pembangunan ke depan serta pada pengambilan kebijakan.


(14)

Perumusan Masalah

Taman Bunga sebagai salah satu RTH yang memiliki banyak fungsi berupa fungsi sosial, ekologi maupun ekonomi. Salah satu fungsi sosialnya adalah sebagai kawasan rekreasi dan olah raga sedangkan fungsi ekologinya adalah penambah kesejukan dikota tersebut serta fungsi ekonominya adalah didapatkannya kontribusi dari pengunjung sehingga menambah nilai dari pendapatan daerah. Taman Bunga merupakan salah satu taman kota yang menjadikan kota tersebut mendapat gelar sebagai salah satu kota adipura dan taman ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat kota.

Beberapa permasalahan yang akan ditelusuri melalui penelitian ini adalah: 1. Apa karakteristik pengunjung yang datang rekreasi ke RTH Taman Bunga

Pematangsiantar?

2. Berapa nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar dengan metode biaya perjalanan (travel cost methode)?

3. Apa faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui karakteristik pengunjung yang datang rekreasi ke RTH Taman

Bunga Pematangsiantar

2. Melakukan penilaian ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar dengan metode biaya perjalanan (travel cost methode)

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar


(15)

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi pihak pengelola dan pihak pemerintah dalam membuat kebijakan dalam pengembangan RTH Taman Bunga Pematangsiantar

2. Sebagai informasi bagi masyarakat bahwa taman kota memiliki nilai ekonomi yang digunakan untuk menambah pendapatan daerah dalam pembangunan daerah

3. Sebagai bahan referensi mengenai nilai ekonomi taman kota bagi peneliti taman kota yang selanjutnya selain Taman Bunga Pematangsiantar

Hipotesis Penelitian

Variabel bebas yaitu kondisi tempat, jarak dan fasilitasmempunyai pengaruh nyata terhadap nilai ekonomi RTH Taman Bunga.


(16)

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara langsung dalam kurun waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang

terbuka hijau seperti taman kota, hutan dan sebagainya (Hakim dan Utomo, 2004).

Ruang Terbuka Hijau kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open

spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi

guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut (Dep. Pekerjaan Umum, 2008).

Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau

Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk RTH dapat diklasifikasi menjadi (a) bentuk RTH alami (habitat liar/alami, kawasan lindung) dan (b) bentuk RTH non alami atau RTH binaan (pertanian kota, pertamanan kota, lapangan olah raga, pemakaman; berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya diklasifikasi menjadi (a) bentuk RTH kawasan (areal), dan (b) bentuk RTH jalur (koridor); berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan fungsionalnya diklasifikasi menjadi (a) RTH kawasan perdagangan, (b) RTH kawasan perindustrian, (c) RTH kawasan permukiman, (d) RTH kawasan pertanian, dan (e) RTH kawasan-kawasan khusus, seperti pemakaman, olah raga, alamiah (Dep. Pekerjaan Umum, 2008).


(17)

Status kepemilikan RTH diklasifikasikan menjadi RTH publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah dan RTH privat atau non publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milik pribadi (Dep. Pekerjaan Umum, 2008).

Berdasarkan kepada fungsi utama RTH dapat dibagi menjadi:

1. Pertanian perkotaan, fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan hasilnya untuk konsumsi yang disebut dengan hasil pertanian kota seperti hasil hortikultura.

2. Taman kota, mempunyai fungsi utama untuk keindahan dan interaksi sosial 3. Hutan kota, mempunyai fungsi utama untuk peningkatan kualitas lingkungan (Irwan, 2007).

Berdasarkan Undang-Undang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan pada Pasal 6 jenis RTHKP meliputi :

a. taman kota;

b. taman wisata alam; c. taman rekreasi;

d. taman lingkungan perumahan dan permukiman; e. taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial; f. taman hutan raya;

g. hutan kota; h. hutan lindung;

i. bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah; j. cagar alam;


(18)

k. kebun raya; l. kebun binatang; m. pemakaman umum; n. lapangan olah raga; o. lapangan upacara; p. parkir terbuka;

q. lahan pertanian perkotaan;

r. jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET); s. sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa;

t. jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian;

Tujuan, Peranan dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia mengeluarkan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Wilayah Perkotaan, dengan tujuan sebagai berikut :

a. meningkatkan lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, segar, indah, bersih dan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan

b. menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat

(Hakim dan Utomo, 2004).

Peranan RTH bagi pengembangan kota adalah sebagai berikut :

a. alat pengukur iklim amplitude (klimatologis). Penghijauan memperkecil amplitude variasi yang lebih besar dari kondisi udara panas ke kondisi udara sejuk


(19)

b. penyaring udara kotor (protektif). Penghijauan dapat mencegah terjadinya pencemaran udara yang berlebihan oleh adanya asap kendaraan, asap buangan industri dan gas beracun lainnya

c. sebagai tempat hidup satwa. Pohon peneduh tepi jalan sebagai tempat hidup satwa burung/unggas

d. sebagai penunjang keindahan (estetika). Tanaman ini memiliki bentuk teksur dan warna yang menarik

e. mempertinggi kualitas ruang kehidupan lingkungan. Ditinjau dari sudut planologi, penghijauan berfungsi sebagai pengikat dan pemersatu elemen-elemen (bangunan) yang ada disekelilingnya. Dengan demikian, dapat tercipta lingkungan yang kompak dan serasi

(Hakim dan Utomo, 2004).

Adapun manfaat RTH diwilayah perkotaan antara lain sebagai berikut : a. memberikan kesegaran, kenyamanan dan keindahan lingkungan sebagai

paru-paru kota

b. memberikan lingkungan yang bersih dan sehat bagi penduduk kota c. memberikan hasil produksi berpa kayu, daun, bunga dan buah d. sebagai tempat hidup satwa dan plasma nutfah

e. sebagai resapan air guna menjaga keseimbangan tata air dalam tanah, mengurangi aliran air permukaan, menangkap dan menyimpan air, menjaga keseimbangan tanah agar kesuburan tanah tetap terjamin

f. sirkulasi udara dalam kota


(20)

(Hakim dan Utomo, 2004).

Pengertian Taman Kota

Taman dalam pengertian terbatas merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan, kenyamanan dan keamanan bagi pemiliknya atau penggunanya. Pada masyarakat perkotaan, taman-taman

selain bernilai estetika juga berfungsi sebagai ruang terbuka (Arifin dan Nurhayati, 2000).

Kota adalah suatu pusat pemukiman penduduk yang besar dan luas. Dalam kota terdapat berbagai ragam kegiatan ekonomi dan budaya. Adakalanya kota didirikan sebagai tempat kedudukan resmi pusat pemerintahan setempat. Pada kenyataannya kota merupakan tempat kegiatan sosial dari banyak dimensi. Kota merupakan sebuah sistem yaitu sistem terbuka, baik secara fisik maupun sosial ekonomi, bersifat tidak statis dan dinamis atau bersifat sementara (Irwan, 2005).

Taman umum merupakan taman yang diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau umum yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk aneka keperluan. Lokasi taman biasanya pada tempat yang strategis dilalui bayak orang (Nazaruddin, 1996).

Klasifikasi Taman Kota

Taman Kota terdiri dari dua klasifikasi yaitu : a. Taman aktif

Taman yang memiliki fungsi sebagai tempat bermain, dengan dilengkapi elemen-elemen pendukung taman bermain antara lain ayunan, petung, dan sebagainya.


(21)

b. Taman pasif

Taman ini hanya sebagai elemen estetis saja, sehingga kebanyakan untuk menjaga keindahan tanaman di dalam taman tersebut akan dipasang pagar di sepanjang sisi luar taman

(Shvoong, 2008).

Penilaian Ekonomi

Penilaian ekonomi merupakan upaya untuk memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam (SDA) dan lingkungan baik atas nilai pasar (market value) maupun nilai non pasar (non

market value). Penilaian ekonomi sumberdaya merupakan suatu alat ekonomi

(economic tool) yang menggunakan teknik penilaian tertentu untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang diberikan oleh suatu sumberdaya alam. Tujuan dari penilaian ekonomi antara lain digunakan untuk menunjukkan keterkaitan antara konservasi sumberdaya alam dan pembangunan ekonomi, maka valuasi ekonomi dapat menjadi suatu peralatan penting dalam peningkatan apresiasi dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan itu sendiri. Sumberdaya memiliki tiga ciri yaitu :

1. Tidak dapat pulih kembali, yaitu tidak dapat diperbaharuinya apabila sudah mengalami kepunahan. Jika sebagai asset tidak dapat dilestarikan, maka kecenderungannya akan musnah.

2. Adanya ketidakpastian, misalnya terumbu karang rusak atau hilang. Akan ada biaya potensial yang harus dikeluarkan apabila sumberdaya alam tersebut mengalami kepunahan.


(22)

3. Sifatnya yang unik, jika sumberdaya mulai langka, maka nilai ekonominya akan lebih besar karena didorong pertimbangan untuk melestarikannya.

(Erni dkk, 2008).

Metode Penilaian Ekonomi

Pemberian harga atau nilai terhadap lingkungan yang berubah karena adanya kegiatan manusia dilakukan dengan berbagai metode sebagai berikut :

a. Penilaian langsung yang dibedakan menjadi :

1. melihat perubahan produktivitas 2. melihat hilangnya penghasilan

3. pengeluaran untuk mempertahankan (defensive expending)

b. Nilai pengganti (replacement cost methode)

1. Nilai rumah dan tanah 2. Perbedaan tingkat upah 3. Biaya perjalanan

4. Barang yang dipasarkan sebagai proxi untuk barang yang tidak dipasarkan

c. Kesediaan membayar atau pengeluaran potensial

1. Biaya untuk mengganti 2. Proyek bayangan 3. Penilaian tak terduga

Pendekatan Biaya Perjalanan (Travel Cost Methode)

Bishop, 1999 dalam Nurfatriani, 2009 menyatakan bahwa metode biaya perjalanan merupakan salah satu metode pendekatan harga pengganti. Metode


(23)

yang berdasarkan pada kenyataan bahwa nilai sumberdaya hutan tidak memiliki harga pasar yang dapat digambarkan secara langsung pada pengeluaran konsumen, harga barang dan jasa yang diperjualbelikan, atau dalam tingkat produktivitas dari kegiatan pasar tertentu. Metode ini berdasarkan pada asumsi bahwa konsumen menilai tempat rekreasi berdasarkan pada biaya yang dikeluarkan untuk dapat sampai ke tempat tujuan, termasuk biaya perjalanan sebagai biaya oportunitas dari waktu yang dikeluarkan untuk melakukan perjalanan ke tempat wisata. Tahapan dasar dalam metode ini adalah :

1. melaksanakan survei terhadap beberapa pengunjung sebagai contoh, untuk mengetahui biaya perjalanan yang dikeluarkan untuk sampai ke tempat wisata. Biaya perjalanan ini termasuk waktu perjalanan, berbagai pengeluaran (cash) selama perjalanan menuju ke tempat wisata sampai dengan kembali ke tempat asal termasuk tiket masuk, biaya parkir dan lain-lain. Tambahan informasi yang dibutuhkan adalah asal pengunjung, faktor sosial ekonomi pengunjung seperti pendidikan dan pendapatan

2. mengolah data yang diperoleh untuk menyusun persamaan matematis permintaan pengunjung atas tempat wisata

Yakin, 1997 menyatakan bahwa biaya perjalanan didapat dari pengeluaran pengunjung wisata mulai meninggalkan rumah sampai pengeluaran pada saat di tempat wisata. Nilai ekonomi yang didapat akan lebih nyata karena didapat langsung dari pada pengunjung yang berada di tempat wisata.


(24)

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas (Hasan, 1999).

Regresi Linier Berganda (Hubungan Linier Lebih Dari Dua Variabel)

Analisis regresi berganda merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis regresi linier sederhana sering kali dalam kehidupan sehari-hari terdapat suatu fenomena kehidupan masyarakat yang bersifat kompleks, sehingga tidak cukup untuk menjelaskan suatu kejadian hanya berdasarkan variabel penjelas tunggal atau hanya satu varabel saja. Sehingga dapat diartikan bahwa regresi linier berganda adalah analisa regresi yang menjelaskan hubungan antara peubah terikat dengan peubah bebas (Danyiel, 2007).

Hubungan linier lebih dari dua variabel dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis :

Y = A + B 1X1 + B2X 2+ ... + BkXk

Keterangan :

Y, X1,X2,..,Xk = variabel-variabel

a, B1, B2,...,Bk = bilangan konstan (konstanta) = koefisien variabel Pada umumnya linier dari dua variabel, variabel Y dipengaruhi oleh lebih dari dua variabel, yaitu variabel X1, X2,...,Xk. Variabel Y disebut variabel terikat (dependent variable) dan variabel-variabel X1, X2,...,Xk disebut variabel bebas


(25)

(independent variable), artinya nilai-nilai variabel Y dapat ditentukan berdasarkan nilai-nilai dari variabel-variabel X1, X2,...,Xk (Danyiel, 2007).

Pengujian terhadap pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen disebut uji parsial. Uji parsial pada fungsi regresi bertujuan untuk membuat kesimpulan (inference) mengenai pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Pengujian koefisien regresi dengan menggunakan nilai probabilitas masing-masing koefisien regresi variabel dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan (Algifari, 2000).

Pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen di dalam model dapat dilakukan dengan uji simultan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat didalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji simultan dilakukan dengan membandingkan antara nilai F-ratio dengan F-tabel. Jika F-ratio lebih besar dari F-tabel maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen (X1, X2,...,Xn) didalam model (secara simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Algifari, 2000).


(26)

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan RTH Taman Bunga, Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian selama 2 bulan yang dimulai dari bulan november 2009 s/d januari 2010.

Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : a. Kalkulator

b. Alat tulis c. Kamera Digital

d. Perangkat komputer dan SPSS (Statistic Package For Social Science) 16 Bahan dan objek penelitian ini adalah lembar kuisioner dan wawancara langsung terhadap para pengunjung yang datang berkunjung ke lokasi RTH Taman Bunga Pematangsiantar.

Pengambilan Sampel Populasi

Populasi penelitian dibatasi pada masyarakat yang menikmati langsung keberadaan RTH Taman Bunga. Berdasar data dari kantor Dinas Pekerjaan Umum Pematangsiantar jumlah pengunjung RTH Taman Bunga rata-rata 20.000 orang per tahun.


(27)

Sampel

Penarikan jumlah sampel atau wakil sampel dilakukan dengan metode

purposive sampling. Sampel purposif adalah sampel yang anggota sampelnya

dipilih secara sengaja atas dasar pengetahuan dan keyakinan peneliti. Peneliti percaya bahwa anggota sampel yang dipilihnya memenuhi kualifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Peneliti biasanya menggunakan informasi dari studi-studi terdahulu untuk memperkuat alasan pemilihan anggota sampelnya (Jalil, 1997).

Menurut Arikunto (2006) apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlahnya lebih besar dari 100 orang maka diambil antara 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan angka yang diperoleh dari rata-rata jumlah pengunjung RTH Taman Bunga per hari maka dilakukan penarikan sampel sebesar 100% yaitu 55 orang.

Pengumpulan Data Data Primer

Data primer merupakan data yang akan diperoleh saat melakukan penelitian lapangan. Data ini akan diperoleh dengan melakukan wawancara dan membagikan kuisioner yang meliputi :

1. Karakteristik pengunjung berupa : jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status perkawinan, tempat tinggal,intensitas kunjungan, cara melakukan kunjungan dan lama kunjungan

2. Data untuk menentukan nilai ekonomi wisata berdasarkan metode biaya perjalanan berupa : biaya perjalanan pulang-pergi, biaya konsumsi


(28)

rekreasi, biaya konsumsi harian, biaya dokumentasi, biaya lain yang telah dikeluarkan untuk kegiatan rekreasi (mainan anak, parker dan toilet).

Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang terdahulu baik data kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data sekunder ini dilakukan melalui studi pustaka dari berbagai literatur. Data sekunder berupa data jumlah pengunjung taman pertahun, luas dan peta lokasi RTH Taman Bunga Pematangsiantar.

Analisa Data

Karakteristik Pengunjung

Karakteristik responden yang diambil seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan akan dijelaskan secara deskriptif.

Pendugaan nilai ekonomi RTH Taman Bunga berdasarkan metode biaya perjalanan (Travel Cost Methode)

1. menentukan besarnya biaya perjalanan responden yang dikeluarkan selama melakukan perjalanan atau kegiatan rekreasi, yang dirumuskan dengan :

BP = BKR - BKH +BTR + BD + BL

dimana :

BP = Biaya perjalanan rata-rata (Rp/orang)

BKR = Biaya konsumsi selama melakukan wisata (Rp/orang) BKH = Biaya konsumsi harian (Rp/orang)

BD = Biaya dokumentasi (Rp/orang) BL = Biaya lain-lain (Rp/orang)


(29)

Pendugaan Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar

1. Berdasarkan pernyataan Riduwan, 2000 untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar digunakan dengan pengukuran Linkert. Rensis Linkert mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat, yang sekarang dikenal dengan nama Skala Linkert. Skala Likert adalah suat merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:

a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Netral d. Setuju e. Sangat setuju

2. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui variabel berupa kondisi tempat, jarak, dan fasilitas (variabel bebas) memiliki pengaruh dengan nilai ekonomi RTH Taman Bunga atau biaya perjalanan (variabel terikat). Variabel-variabel tersebut diberi skor dari 1 sampai 5 dan masing-masing variabel dinilai berdasarkan skor yang ada dan diolah dengan menggunakan SPSS 16. Maka bentuk persamaan umumnya adalah sebagai berikut :

Y = A +B1X1+ B2X2 + B3X3 Dimana :


(30)

Y = Biaya perjalanan (variabel terikat) X1 = Kondisi tempat

X2= Jarak X3 = Fasilitas

B1,B2dan B3 = Koefisien regresi

Pengujian regresi dilakukan untuk mengetahui model terbaik yang diperoleh. Adapun hipotesis yang diperlukan sebagai berikut :

Ho : variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap biaya perjalanan H1 : variabel bebas berpengaruh nyata terhadap biaya perjalanan

• Uji t, digunakan untuk menguji tingkat signifikansi regeresi parsial, dimana :

Jika t hit > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika t hit < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak

• Jika F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel tak bebas (Simultan)

Jika F hit > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika F hit < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak


(31)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis Kelamin

Keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 55 orang. Sampel terdiri atas perempuan dan laki-laki yang memiliki kriteria adalah 17 tahun, sehat jasmani dan rohani. Sebaran sampel berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Jenis Kelamin Responden

Kelas Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentasi (%)

1 Laki-laki 10 18,18

2 Perempuan 45 81,82

Total 55 100,00

Tabel 1 menunjukkan responden pengunjung RTH Taman Bunga laki-laki sebanyak 10 orang dan pengunjung perempuan sebanyak sebanyak 45 orang. Perbandingan jumlah pengunjung laki-laki dengan jumlah pengunjung perempuan yang datang ke taman sangat jauh berbeda karena laki-laki datang hanya pada hari-hari tertentu bersama rombongan keluarga. Umumnya para pengunjung laki-laki datang untuk berekreasi dan olah raga. Pengunjung perempuan datang berkunjung setiap harinya dan didapat banyak ibu rumah tangga yang membawa anak-anaknya siang sampai sore hari untuk menikmati suasana sejuk di taman sambil menyantap makanan yang dijual disekitar taman. Sebagian kecil pengunjung perempuan datang disore hari untuk olah raga misalnya jogging.

Tingkat Umur Responden

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner diperoleh tingkat umur pengunjung dari umur diatas 17 tahun sampai dengan umur lebih 50 tahun.


(32)

Tingkat umur pengunjung dibagi menjadi 5 kelas. Adapun sebaran data tingkat umur pengunjung dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Tingkat Umur Responden

Kelas Tingkat Umur (Tahun) Jumlah Responden Persentasi (%)

1 17 – 25 33 60,00

2 26 – 35 11 20,00

3 36 – 45 5 9,10

4 46 – 55 6 10,90

5 >55 0 0,00

Total 55 100,00

Tabel 2 menunjukkan bahwa yang paling banyak berkunjung ke RTH Taman Bunga adalah pengunjung dari tingkat umur 17-25 tahun sebanyak 33 orang yang sebagian besar merupakan pelajar wanita SLTA/sederajat. Posisi kedua dari tingkat umur yang tinggi adalah umur 26-35 tahun sebanyak 11 responden yang adalah wiraswasta. Mereka datang bersama rombongan keluarga yang terdiri dari beberapa keluarga seperti Medan dan Bandung.

Tingkat umur 17-25 tahun merupakan para pelajar yang mayoritas masih aktif sekolah maupun kuliah. Kelompok umur tersebut merupakan umur produktif yang sangat menyukai kegiatan wisata. Menurut Soekadijo (1996), golongan umur yang produktiflah yang paling banyak mengadakan perjalanan wisata. Golongan produktif ini memerlukan rekreasi terutama untuk penyegaran dari kesibukannya sehari-hari.

Posisi ketiga tingkat umur 46-55 tahun sebagian besar pengusaha/wiraswasta. Mereka datang berkelompok maupun bersama rombongan keluarga dengan tujuan yang sama yaitu untuk berekreasi sambil menyantap makanan yang dijual disekitar taman. RTH Taman Bunga merupakan salah satu tempat berdagang yang strategis dengan banyaknya pengunjung yang datang ke taman setiap harinya. Pedagang makanan menyediakan tikar di taman merupakan


(33)

cara yang unik untuk menarik pengujung duduk berlama-lama di taman sambil menikmati makanan.

Responden pada tingkat umur 26-35 tahun tujuannya ke taman untuk berekreasi dan pekerjaannya rata-rata wiraswasta. Harga dari makanan di tempat ini masih terjangkau oleh para pengunjung sehingga pengunjung RTH Taman Bunga yang tujuannya bukan untuk olah raga selalu mengeluarkan uangnya untuk menikmati makanan di tempat ini. Alasan mereka memilih tempat ini untuk makan maupun minum hanya karena tempat ini nyaman, sejuk dan dekat dengan lokasi tempat kerja maupun tempat tinggal.

Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan pengunjung RTH Taman Bunga terdiri dari pendidikan rendah sampai tinggi. Sebaran tingkat pendidikan pengunjung RTH Taman Bunga dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Tingkat Pendidikan Responden

Kelas Tingkat Pendidikan Responden Jumlah

Responden

Persentasi (%)

1 Sekolah Dasar (SD) 3 5,46

2 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 6 10,91 3 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 32 58,18

4 Diploma 2 3,64

5 Sarjana 12 21,81

Total 55 100,00

Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pengunjung paling banyak ke RTH Taman Bunga adalah SLTA sebanyak 32 orang dan posisi kedua untuk tingkat pendidikan adalah sarjana 12 orang. Umumnya lokasi sekolah maupun kampus berdekatan dengan RTH Taman Bunga sehingga mereka datang berkelompok dengan berjalan kaki singgah ke taman untuk menghabiskan waktu bersama dalam menjalin keakraban. Salah satu kampus yang paling dekat dengan areal RTH Taman Bunga adalah yayasan Muhamad Nasir Tunas Bangsa.


(34)

Pekerjaan Responden

Sebaran tingkat pendidikan RTH Taman Bunga disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Jenis Pekerjaan Responden.

Kelas Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Persentasi (%)

1 Pegawai Negeri 2 3,64

2 Pegawai Swasta 8 14,55

3 Wiraswasta 14 25,45

4 Pelajar 20 36,36

5 Ibu Rumah Tangga 11 20,00

Total 55 100,00

Tabel 4 menunjukkan bahwa pengunjung yang terbanyak bersadarkan tingkat pekerjaan adalah pelajar SLTA sebanyak 20 orang dan mayoritas perempuan. Posisi kedua dari tingkat pekerjaan adalah wiraswasta sejumlah 14 orang. Pengunjung datang secara berkelompok atau rombongan keluarga.

Tingkat Pendapatan Responden

Sebaran pengunjung taman yang memiliki tingkat pendapatan terkecil sampai terbesar dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Responden.

Kelas Tingkat Pendapatan (Rp/bln) Jumlah responden Persentase (%)

1 < 500.000 15 27,27

2 500.000 - 1.000.000 20 36,36

3 1.000.000 - 1.500.000 11 20,00

4 1.500.000 - 2.000.000 0 0,00

5 >2.000.000 9 16,36

Total 55 100,00

Tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat pendapatn pengunjung terbanyak sebesar Rp. 500.000–1.000.000 sebanyak 20 orang. Posisi kedua berdasarkan peda tingkat pendapatan pengujung adalah kurang Rp. 500.000. Pengunjung yang memiliki tingkat pendapatan Rp. 500.000–1.000.000 umumnya berasal dari pelajar, wiraswasta dan ibu rumah tangga.


(35)

Status Perkawinan

Sebaran data status perkawinan pengujung RTH Taman Bunga disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Status Perkawinan Responden

Kelas Status Perkawinan Jumlah Responden Persentase (%)

1 Menikah 27 49,10

2 Belum menikah 28 50,90

Total 55 100,00

Tabel 6 menunjukkan bahwa perbandingan antara pengunjung yang datang ke taman memiliki status perkawinan belum menikah dengan yang menikah hampir sama jumlahnya dan mayoritas pengunjung adalah status perkawinan belum menikah. Pengunjung yang memiliki status belum menikah terdiri dari pelajar SLTA/sederajat, sarjana dan wiraswasta.

Tempat Tinggal Responden.

Tempat tinggal pengunjung RTH Taman Bunga yang terdiri dari beberapa kecamatan yang berbeda serta ada juga berasal dari luar kota. Sebaran tempat tinggal pengunjung taman yang berasal dari tempat tinggal yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Tempat Tinggal Responden

Kelas Daerah Tempat Tinggal Jumlah Responden Persentase (%)

1 Kec. Siantar Marihot 6 10,90

2 Kec. Siantar Martoba 7 17,70

3 Kec. Siantar Barat 7 17,70

4 Kec. Siantar Timur 6 10,90

5 Kec. Siantar Selatan 6 10,90

6 Kec. Siantar Utara 3 3,40

7 Kec. Siantar Estate 1 1,80

8 Kec. Siantar Sitalasari 1 1,80

9 Kec. Siantar Marimbun 1 1,80

10 Kec. Siantar Martimbang 1 1,80

11 Kabupaten Simalungun 14 25,40

12 Kisaran 1 1,80

13 Bandung 1 1,80


(36)

Tabel 7 menunjukkan bahwa pengunjung RTH Taman Bunga lebih banyak berasal dari dalam Kota Pematangsiantar yaitu terdiri dari 10 kecamatan sejumlah 39 orang. Kecamatan Siantar Barat dan Siantar Martoba mendominasi banyaknya responden yang berasal dari dalam Kota Pematangsiantar. Kota Pematangsiantar dikelilingi oleh Kabupaten Simalungun dan dari Tabel 8 dapat dilihat ada sejumlah 14 orang. Pengunjung taman ada juga yang berasal dari luar kota yaitu sejumlah 2 orang responden.

Pengunjung taman didominasi oleh warga Pematangsiantar karena lokasi taman dekat dengan daerah tempat tinggal maupun tempat kerja mereka. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat tujuan pendek dan biaya yang dikeluarkan juga murah.

Intensitas Kunjungan RTH Taman Bunga

Sebaran tingkat intensitas pengunjung RTH Taman Bungadari rendah sampai tinggi disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Intensitas Kunjungan RTH Taman Bunga

Kelas Intensitas Kunjungan/bln Jumlah Responden Persentase (%)

1 0-5 kali 49 89,00

2 6-10 kali 2 3,70

3 11-15 kali 0 0,00

4 >15 kali 4 7,30

Total 55 100,00

Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat intensitas pengunjung taman rata-rata 0-5 kali yaitu sejumlah 49 orang. Hal ini sebabkan rata-rata pengunjung datang 1 kali per minggu sehingga dalam satu bulan ada 4 kali. Pengunjung datang secara berkelompok maupun rombongan keluarga ke taman. Intensitas pengunjung kedua adalah diatas 15 kali sebanyak 4 orang. Pekerjaan responden berupa pegawai negeri, pegawai swasta, wirausaha dan ibu rumah tangga.


(37)

Tipe Kunjungan

Sebaran cara-cara responden berkunjung ke RTH Taman Bunga disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Tipe Berkunjung yang Dilakukan oleh Responden.

Kelas Cara Berkunjung Jumlah Responden Persentase (%)

1 Sendiri 2 3,64

2 Kelompok 24 43,64

3 Rombongan Keluarga 29 52,72

Total 55 100,00

Tabel 9 menunjukkan bahwa tipe berkunjung yang dilakukan oleh responden yang paling banyak dilakukan adalah rombongan keluarga. Tipe berkunjung responden yang terbanyak kedua adalah dengan cara berkelompok. Hal ini menyangkut keamanan dan kenyamanan pengunjung yang datang ke taman.

Pengunjung yang datang bersama dengan rombongan keluarga yang terdiri dari suami, istri beserta anak namun ada juga yang datang bersama dengan kekeluarga laen yang berasal dari luar kota. RTH Taman Bunga menjadi pilihan mereka untuk bersantai dan makan diatas tikar yang telah disediakan oleh para pedagang disekitar Taman Bunga sambil menikmati sejuknya taman. Pengunjung yang datang berkelompok datang biasanya pelajar atau mahasiswa yang terdiri 2 sampai 10 orang. Cara berkelompok hampir ada setiap harinya mulai dari hari senin sampai hari minggu.

Motivasi Kunjungan.

Motivasi responden untuk melakukan kunjungan ke RTH Taman Bunga disajikan pada Tabel 10.


(38)

Tabel 10. Motivasi Responden Kunjungan ke RTH Taman Bunga.

Kelas Movitasi Kunjungan Jumlah Responden Persentase (%)

1 Piknik 52 94,60

2 Olah raga 1 1,80

3 Internet 1 1,80

4 Perayaan Ulang Tahun 1 1,80

Total 55 100,00

Tabel 10 menunjukkan bahwa rekreasi adalah motivasi utama responden melakukan kunjungan ke Taman Bunga.

Lama Kunjungan

Lama kunjungan responden ke RHT Taman Bunga disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Lama Kunjungan Responden ke Taman Bunga

No Lama Kunjungan Jumlah Responden Persentase (%)

1 1-3 jam 45 81,80

2 3-5 jam 9 16,40

3 5-7 jam 0 0

4 7-9 jam 0 0

5 >9 jam 1 1,80

Total 55 100,00

Tabel 11 menunjukkan bahwa lama kunjungan umumnya sekitar 1-3 jam yaitu sejumlah 45 orang responden.

B. Nilai Ekonomi RTH Taman Bunga berdasarkan Metode Biaya Perjalanan (Travel Cost Methode)

Komponen biaya dalam perhitungan nilai ekonomi RTH Taman Bunga termasuk kategori biaya lain selama rekreasi adalah biaya parkir, mainan anak serta pemakaian toilet. Biaya parkir sebesar Rp. 1.000, biaya toilet Rp. 1.000 dan mainan anak sekitar diatas harga Rp. 10.000. Harga karcis masuk ke taman untuk dewasa Rp. 1.000 dan anak-anak Rp.500.

Hasil analisis terhadap 55 responden pengunjung RTH Taman Bunga diperoleh besarnya nilai ekonomi total RTH Taman Bunga adalah sebesar Rp.


(39)

863.000 sehingga nilai rata-rata biaya per-orang yaitu Rp. 863.000/55 adalah sebesar Rp. 15.700/orang dan dalam satu tahun sekitar Rp. 314.000.000 dengan jumlah rata-rata pengunjung 20.000 orang per tahun. Hasil analisa biaya perjalanan ini telah dikurangkan dengan biaya konsumsi harian pengunjung per orang sehingga didapatkan data yang lebih akurat.

Tabel 12. Rekapitulasi Data Responden Berdasarkan Rata-Rata Biaya Perjalanan

N o

Daerah Asal Jumlah Respon den Biaya Konsumsi Rekreasi (Rp) Biaya Transportasi (Rp) Biaya Dokume ntasi (Rp) Biaya Lain-lain (Rp) Biaya Perjalanan Rata-rata Biaya Perjalan an 1 Kotamadya

Pematangsia ntar

39 623.500 168.000 5.000 100.000 466.500 11.461

2 Kabupaten Simalungun

14 187.000 88.000 0 41.000 146.000 10.428

3 Luar Kota Pematangsia

ntar

2 38.500 224.000 0 1.000 223.500 111.750

Total 55 849.000 480.000 5.000 142.000 863.000 133.639

Rata-rata/org

15.436,36 8.727,27 90,90 2.581,81 15.690,90 2429,80

Total biaya perjalanan pengunjung yang berasal dari dalam kota Pematangsiantar adalah sebesar Rp. 466.500 dengan jumlah pengunjung sebanyak 39 orang. Total biaya perjalanan pengunjung yang berasal dari sekitar kota Pematangsiantar. Masing-masing pengunjung memberi alasan karena letak lokasi yang strategis bersa di pusat kota sehingga waktu dibutuhkan untuk sampai ke tempat ini sedikit dan biaya yang harus dikeluarkan masih terjangkau oleh semua kalangan masyarakat baik dari pelajar, wiraswasta, pegawai negeri dan pegawai swasta serta ibu rumah tangga mau datang ke taman ini. Faktor kenyamanan dan keamanan juga menjadi alasan pengunjung datang ke taman ini.


(40)

Biaya konsumsi adalah biaya yang paling besar nilainya sehingga sangat berpengaruh pada besarnya biaya perjalanan. Biaya dokumentasi merupakan biaya terkecil sehingga tiodak terlalu mempengaruhi besarnya biaya perjalanan. Hasil wawancara kepada pengunjung taman mengenai biaya dokumentasi, para responden memberi alasan bahwa mereka berfoto tetapi tidak mencetak hasil foto hanya akan disimpan dalam handphone serta di dalam personal computer (PC).

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persamaan analisis biaya perjalanan ke RTH Taman Bunga mengikuti persamaan berikut :

Y = 40.840,557 + 592,179 (Kondisi tempat) – 16.215,872 (Jarak) – 485,893 (Fasilitas)

Tabel 13. Hasil Analisis Sidik Ragam

Model

Undstandardized Coefficients

Stdardized Coefficients

B Std.Error Beta T Sig

1 (constant) 40.840,557 20.503,928 1,992 0,052 Kondisi

Tempat

592,179 291,129 0,439 2,034 0,047 Jarak -16.215,872 5.995,966 -0,341 -2,704 0,009 Fasilitas -485,893 425,978 -0,245 -1,141 0,259

Hasil uji t diperoleh kesimpulan Ho ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel kondisi tempat signifikan. Kesimpulannya variabel kondisi tempat mempengaruhi nilai ekonomi RTH taman Bunga. Ada 5 faktor yang dikaitkan dengan variabel kondisi tempat yaitu faktor berupa kebersihan taman (tidak ada sampah berserakan, cabang-cabang pohon tidak bertumpuk dibawah pohon dan lokasi tidak tergenang air); faktor kenyamanan (suasana sejuk, tidak bising, pohon-pohon yang tersusun rapi); faktor keamanan (tidak pernah terjadi


(41)

perampokan, kerusuhan, pertengkaran antar sesama pengunjung dan tidak pernah terjadi perebutan tempat santai); faktor penataan ruang (lokasi penempatan fasilitas-fasilitas taman yang tepat) dan faktor keindahan (lingkungan taman yang bersih, pohon-pohon yang rimbun dan rapi, susunan pohon dan komposisi pohon pelindung yang baik serta adanya bunga yang menghias taman). Beberapa faktor ini para pengunjung memberikan pendapat yang berbeda akan tetapi lebih banyak memberikan pendapat yang sehingga mendukung RTH Taman Bunga layak dikunjungi.

Hasil uji t untuk variabel jarak diperoleh hasil Ho diterima, artinya koefisien regresi pada variabel jarak tidak signifikan. Kesimpulannya variabeljarak tidak mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Semakin dekat lokasi taman dengantempat tinggal pengunjung maka jumlah pengunjung yang datang semakin banyak dan semakin jauh lokasi taman dengan lokasi tempat tinggal maka jumlah pengunjung semakin sedikit. Berdasarkan hasil penelitian lebih banyak pengunjung berasal dari dalam kota Pematangsiantar sehingga walaupun pengunjung yang berasal dari luar lebih besar biaya perjalanannya akibat biaya transportasi yang lebih besar, akan tetapi jika dibandingkan dengan total biaya perjalanan masing-masing maka total biaya perjalanan dari dalam kota lebih besar dibanding total biaya perjalanan dari luar kota. Kesimpulan yang yang didapat bahwa faktor jumlah pengunjung sangat mempengaruhibesar kecilnya biaya perjalanan/nilai ekonomi taman ini.

Hasil uji untuk variabel fasilitas diperoleh hasil Ho diterima, artinyakoefisien regresi pada variabel fasilitas tidak mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Hal ini disebabkan oleh pendapat pengunjung tentang


(42)

fasilitas RTH Taman Bunga tidak berhubungan dengan besar kecilnya nilai ekonomi (biaya perjalanan) yang dikeluarkan oleh pengunjung. Fasilitas yang terdapat di RTH Taman Bunga berupa fasilitas umum taman seperti tersedianya toilet, pondok teduh, bangku-bangku taman, jalan lingkaran dan tempat parkir sehingga fasilitas ini bukanlahhal yang mempengaruhi para pengunjung mau datang ke taman. Berdasarkan observasi rata-rata para pengunjung lebih suka duduk diatas tikar yang disediakan pemilk pemilik warung untuk menikmati suasana yang nyaman di taman sambil menikmati makanannya dibandingkan duduk di bangku-bangku taman atau di warung tempat penjual makanan yang lokasinya sangat dekat karena berada disekitar taman. Kondisi membuktikan banwa fasilitas taman masih kurang dan perlu diperbaharui oleh pihak pengelola sehingga semakin menarik minat pengunjung untuk datang ke taman ini.

Hasil uji Anova menjelaskan bahwa model regresi yang diperoleh dari hasil penelitian dapat digunakan dalam memprediksikan faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Hasil uji t menunjukkan bahwa dari beberapa variabel ada salah satu variabel yang signifikan yaitu variabel kondisi tempat sehingga mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunag. Hal ini disebabkan oleh masih adanya variabel-variabel atau faktor-faktor lain yang lebih signifikan dalam mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga.

Dalam Algifari, 2000 menyatakan bahwa pada analisis regresi yang menggunakan pengujian lebih dari satu variabel independen (parsial), mungkin terdapat variabel independen yang tidak signifikan dikeluarkan dari model regresi. Hal ini disebabkan karena, jika dalam pengujian secara simultan ternyata


(43)

signifikan, berarti semua variabel independen yang terdapat dalam model regresi memberikan kontribusi yang bermakna terhadap model tersebut.


(44)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan yang didapat dari penelitian ”Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau” adalah :

1. Pengunjung terbanyak yang datang ke RTH Taman Bunga adalah pengunjung perempuan, belum menikah dan berasal dari kota Pematangsiantar rata-rata berumur 17-25 tahun

2. Tujuan pengunjung terbanyak yang datang ke RTH Taman Bunga untuk berpiknik bersama rombongan keluarga dalam sebulan 1-5 kali kunjungan dengan lama kunjungan sekitar 1-3 jam/hari

3. Nilai ekonomi RTH Taman Bunga dengan menggunakan metode biaya perjalanan (travel cost methode) adalah sebesar Rp. 314.000.000/tahun

4. Faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga adalah kondisi tempat yaitu berhubungan dengan kebersihan, keamanan, kenyamanan, penataan ruang dan keindahan taman yang sudah cukup baik.

Saran

Adapun saran peneliti dari penelitian yang berjudul ”Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau” adalah :

1. Pihak pengelola menyediakan fasilitas khususnya bagi kaum muda seperti sarana olah raga dan kegiatan/acara hiburan yang mampu menarik minat kaum muda untuk berkunjung ke RTH Taman Bunga karena dilihat dari jumlah pengunjung taman rata-rata berumur 17-25 tahun


(45)

2. Pihak pengelola pembuat pamflet-pamflet yang menarik mengenai fungsi taman kota sehingga menumbuhkan kesadaran kepada para pengunjung akan arti pentingnya sebuah taman kota

3. Pihak pengelola lebih lagi dalam merawat pohon-pohon yang ada di Taman Bunga terkhusus bibit-bibit pohon yang baru ditanam


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi. BPFE. Yogyakarta Arifin H.S dan Nurhayati. 2000. Pemeliharaan Taman. Penebar Swadaya. Jakarta Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi VI. Penerbit Rineka Cipta.

Jakarta

Budihardjo, E. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Penerbit Alumni. Bandung Budihardjo, E dan Sujarto. 1999. Kota Berkelanjutan. Penerbit Alumni. Bandung Danyiel, 2007. Analisa regresi multiple mengenai hubungan antara target bayi

terhadap imunisasi yang diberikan di Kota Medan tahun 2005. Skripsi Program Studi D3 Statistika. USU. Medan

Departemen Pekerjaan Umum, 2009. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian – IPB.Bogor Perkotaan/LPL-301105.go.id.htm [01 April 2009]

Erni dan Dewi. 2008. Penilaian Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang. IPB. http:/www.google.com/penilaian ekonomi sumberdaya alam?/ciri sumberdayaalam.html [01 april 2009]

Hakim dan Utomo. 2004. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta

Hardjono. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. CV.Andi Offset. Yogyakarta

Irwan, Z. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta

Irwan, Z. 2007. Hutan Kota.

Jalil, A. 1997. Metode Penelitian. Buku 2:Modul3-5. Universitas Terbuka. Jakarta Listyorini, E; Agung M dan Mulyono. 2005. Analisis Pola Pemanfaatan dan

Prospek Lahan pekarangan Masyarakat dalam Rangka Pengembangan Hutan Kota di Samarinda. Jurnal Kehutanan UNMUL Vol. 1 No. 2


(47)

Nurfatriani, F. 2008. Konsep Nilai Ekonomi Total dan Metode Penelitian Sumberdaya Hutan.

Riduwan. 2000. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung

Shvoong. 2009. http : / shvoong.com / ruang_terbuka_hijau/ [01 November 2009] Sari, Y. 2004. Penilaian Ekonomi Lingkungan

Shvoong. 2009. http :/shvoong.com/ ruang_terbuka_hijau/ [01 November 2009] Silaban, S. 2004.Tanggapan Pengunjung Domestik Terhadap Objek Wisata di

Bahorok Taman Nasional Gunung Leuser. Skripsi Departemen Kehutanan. USU. Medan

Soekadijo, RG. 1996. Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata sebagai “Systemic Linkage”. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Soetiadji, S. 1986. Anatomi Estetika. Penerbit Djambatan. Jakarta

Suparmoko dan Maria. Ekonomi Lingkungan. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

Taufikurahman, 2008. Mari menata hutan kota. http://taufikurahman.wordpress.com/2008/02/06/ mari-menata-hutan-di-kota-kita [5 Desember 2008]

Yakin, 1997. Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan: Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Pressindo. Jakarta.


(48)

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

KUISIONER KAJIAN NILAI EKONOMI TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU

(Studi Kasus di Taman Bunga Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara)

Oleh

LASMA WATI LBN GAOL 051201020

MANAJEMEN HUTAN

A. Karakteristik Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur : tahun 4. Pendidikan :

5.Pekerjaan :

a.Pegawai Negeri b.Pegawai Swasta c. ABRI d. Pengusaha/Wiraswasta

f. Petani g. Petugas taman h. Pelajar e. Pedagang

6. Pendapatan rata-rata per-bulan :

a.< Rp.500.000,-

b. Rp.500.000- Rp. 1.000.000,-

c.Rp.1.000.000-Rp.1.500.000,-

d.Rp.1.500.000

-Rp.2.000.000,- e. >Rp.2.000.000,-

7. Status Perkawinan :

Menikah Belum menikah

8. Tempat Tinggal :

a. Kabupaten : c. Kelurahan : b. Kecamatan : d. Desa : 9. Intensitas kunjungan/bulan :

0-5 6-10 11-15 > 15

A. Informasi Tentang Biaya Perjalanan

Laki-laki Perempuan


(49)

1. Dengan siapa anda datang ke tempat ini ? a. Sendirian

b. Kelompok

c. Rombongan Keluarga

2. Tujuan anda ke tempat ini merupakan : a. tujuan utama

b. persinggahan

3. Kendaraan yang anda gunakan ke tempat ini adalah : a. Kendaraan pribadi

b. Kendaraan sewa/pinjam c. Kendaraan umum

d. Kendaraan milik instansi/pemerintah

4. Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, biaya transportasi yang anda keluarkan untuk melakukan perjalanan dari tempat tinggal anda ke tempat ini pulang pergi terdiri dari :

a. Bahan bakar Rp……….

b. Ongkos Parkir Rp……….

c. Upah supir/ongkos Rp. ………

JUMLAH Rp. ……….

5. Jika kendaraan pribadi yang anda gunakan mengalami kerusakan saat melakukan perjalanan, biaya apa saja yang anda gunakan untuk perbaikan tersebut?

a. Bahan bakar Rp……….

b. Ongkos Parkir Rp……….

c. Upah supir/ongkos Rp. ………

JUMLAH Rp. ……….

6. Jika anda menggunakan kendaraan sewa/pinjaman, berapakah sewa kendaraan tersebut? (Rp………). Biaya lain yang harus anda keluarkan karena telah terjadi tanggungan penyewa adalah :

a. Bahan bakar Rp……….

b. Ongkos Parkir Rp……….

c. Upah supir/ongkos Rp. ………

JUMLAH Rp. ……….

7. Jika anda menggunakan kendaraan umum, berapa kali mengganti mobil untuk mencapai ke tempat ini (…….kali) dan berapa ongkos yang anda keluarkan untuk membayar kendaraan umum yang anda gunakan tersebut?

a. Tujuan………. Rp……….

b. Tujuan………. Rp……….

c. Tujuan………. Rp……….


(50)

9. Jika anda menggunakan kendaraan instansi/pemerintah, biaya apa saja yang anda keluarkan karena telah menjadi tanggungan selama melakukan perjalanan rekreasi pulang pergi ?

a. Bahan bakar Rp……….

b. Ongkos Parkir Rp……….

c. Upah supir/ongkos Rp. ………

JUMLAH Rp. ……….

10. Berapa lama anda berkunjung ke tempat ini dalam 1 hari ? a. 1-3 jam

b. 3-5 jam c. 5-7 jam d. 7-9 jam e. > 9 jam

11. Berapa biaya konsumsi per hari yang anda keluarkan ke tempat rekreasi pulang-pergi?

a. makanan pokok Rp………..

b. makanan ringan Rp. ……….

c. minuman Rp………….

d. buah-buahan Rp………….

e. rokok Rp………….

f. obat-obatan Rp………….

g. tiket masuk Rp………….

JUMLAH RP………….

12. Jika anda tidak melakukan kegiatan tekreasi, berapa biaya konsumsi yang bisanya anda keluarkan setiap harinya ?

a. makanan pokok Rp………..

b. makanan ringan Rp. ……….

c. minuman Rp………….

d. buah-buahan Rp………….

e. rokok Rp………….

f. Obat-obatan Rp………….

g. Tiket masuk Rp………….

JUMLAH RP………….

13. Berapa besar biaya yang anda keluarkan untuk kegiatan dokumentasi selama rekreasi di Ruang Terbuka Hijau Taman Bunga ?

a. Film Rp………….

b. Batu baterai Rp………….

c. Cuci film Rp………….

d. Pinjam kamera Rp. …………


(51)

14. Apakah selama melakukan rekreasi di RTH Taman Bunga ini anda mengeluarkan biaya untuk membeli atau menyewa sesuatu? Sebutkan jenis barang/jasa yang disewa atau dibeli serta biayanya!

a. tikar Rp……….

b………… Rp……….

c.………… Rp………

JUMLAH Rp………

B. Faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar

1. Bagaimana kondisi jalan menuju tempat ini? a. sangat baik

b. baik

c. kurang baik d. buruk

e. Sangat buruk

2. Kemudahan menjangkau (aksesibilitas) lokasi ini: a. sangat mudah dijangkau

b. mudah dijangkau

c. kurang mudah dijangkau d. sulit dijangkau

e.sangat sulit dijangkau

3. Secara umum, menurut anda keindahan alam disekitar Taman Bunga ini: a. sangat indah

b. indah c. tidak indah d. kurang indah e. sangat buruk

4. Bagaimana menurut anda sistem penataan ruang di kawasan ini : a. sangat baik

b. baik

c. kurang baik d. tidak baik e. sangat buruk

5. Bagaimana menurut anda keadaan fasilitas-fasilitas untuk rekreasi yang ada di kawasan ini, seperti kamar mandi, jalan lingkaran, pondok teduh:

a. sangat lengkap b. lengkap

c. kurang lengkap d. tidak lengkap e. sangat tidak lengkap


(52)

6. Keadaan keamanan (safety) kawasan ini menurut anda: a. sangat aman

b. aman

c. kurang aman d. tidak aman e. sangat tidak aman

7. Bagaimana menurut anda tentang kenyamanan (comfort) dari lokasi taman bunga ini?

a. sangat nyaman b. nyaman

c. kurang nyaman d. tidak nyaman e. sangat tidak nyaman

8. Tahukah anda Taman Bunga Pematangsiantar termasuk sebuah Ruang Terbuka

Hijau? (Ya / Tidak)

9. Apakah anda tahu peraturan-praturan yang ada di tempat ini seperti dilarang buang sampah sembarangan atau memetik bunga di taman ini? (Ya/Tidak)

10. Bagaimana pelayanan, penerangan dan informasi dari petugas Taman Bunga? a. sangat baik

b. baik

c. kurang baik

d. buruk& Transkrip Nilai e. sangat buruk


(53)

C. Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga

Jawaban harap ditandai dengan silang (X)

1. Menurut anda kebersihan lingkungan RTH Taman Bunga : • Tidak ada sampah berserakan

• Kamar mandi bersih, tidak bau

• Cabang-cabang pohon tidak bertumpuk di bawah pohon • Lokasi tidak tergenang air

2. Menurut anda kenyamanan jika berada di RTH Taman Bunga : • Rapi

• Tidak bising

• Sejuk (sirkulasi udara baik) • Lingkungan bersih

3. Keadaan keamanan RTH Taman Bunga : • Tidak terjadi tindak perampokan • Tidak terjadi tindak kerusuhan

• Tidak terjadi pertengkaran sesame pengunjung • Tidak terjadi perebutan tempat teduh

4. Menurut anda system penataan ruang RTH Taman Bunga: • Lokasi tempat parkir tersedia dan baik

• Lokasi toilet baik

• Lokasi pondok teduh baik

• Lokasi jalan lingkaran untuk olah raga baik 5. Menurut anda keindahan RTH Taman Bunga :

• Lingkungan RTH Taman Bunga bersih • Pohon-pohon yang rimbun dan rapi

• Susunan pohon dan komposisi pohon pelindung baik • Bunga beraneka ragam dan tersusun rapi

6. Bagaimana jarak rumah anda ke lokasi RTH Taman Bunga: 1.Dalam Kota

2. Kabupaten Simalungun 3. Luar kota

7. Fasilitas-fasilitas yang ada di RTH Taman Bunga : • Tersedia tempat parkir

• Tersedia kamar mandi/toilet • Tersedia pondok teduh

• Tersedia jalan lingkaran untuk olah raga

8. Menurut anda kenyamanan jika memakai fasilitas di RTH Taman Bunga : • Air kamar mandi / toilet bersih

• Pondok teduh layak pakai • Jalan lingkaran bersih

• Tempat parker layak pakai dan bersih 9. Keadaan keamanan fasilitas RTH Taman Bunga:

• Diterapkannya peraturan antri ketika memakai toilet


(54)

• Jalan lingkaran mengelilingi RTH taman Bunga sehingga tidak mengganggu para pengunjung lain yang mengadakan aktivitas yang berbeda

• Tempat parker berada di dalam RTH Taman Bunga sehingga tidak akan hilang atau dibawa kabur oleh maling

10. Menurut anda lokasi RTH Taman Bunga : • Di pusat kota

• Banyak dilalui kendaraan umum

• Dekat dengan lokasi tempat rekreasi lainnya • Kondisi jalan baik

11. Kondisi jalan ke lokasi RTH Taman Bunga : • Tidak berlubang/retak

• Tidak tergenang air • Ada penunjuk arah

• Terdapat drainase seperti parit

12. Kemudahan menjangkau (aksesibilitas) lokasi RTH Taman Bunga : • Ketersediaan angkutan umum

• Tidak macet dalam perjalanan menuju lokasi • Tersedia penunjuk arah


(55)

Lampiran 2. Hasil Regresi Linier Berganda dengan menggunakan SPSS 16

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Fasilitas, Jarak,

Kondisi tempata . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Biaya perjalanan

Model Summaryb

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F

Change df1 df2

Sig. F Change

1 .483a .234 .188 23658.459 .234 5.181 3 51 .003 1.941

a. Predictors: (Constant), Fasilitas, Jarak, Kondisi tempat

b. Dependent Variable: Biaya perjalanan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.700E9 3 2.900E9 5.181 .003a

Residual 2.855E10 51 5.597E8

Total 3.725E10 54

a. Predictors: (Constant), Fasilitas, Jarak, Kondisi tempat b. Dependent Variable: Biaya perjalanan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -24074.247 13973.509 -1.723 .091

Kondisi tempat 591.250 291.144 .439 2.031 .048

Jarak 16230.989 5996.268 .341 2.707 .009

Fasilitas -484.008 425.999 -.244 -1.136 .261

a. Dependent Variable: Biaya perjalanan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -2742.15 56587.13 1.57E4 12692.914 55

Std. Predicted Value -1.453 3.221 .000 1.000 55

Standard Error of Predicted


(56)

Adjusted Predicted Value -4505.15 46024.91 1.53E4 12282.530 55

Residual -2.656E4 1.374E5 .000 22991.889 55

Std. Residual -1.123 5.808 .000 .972 55

Stud. Residual -1.178 6.565 .007 1.069 55

Deleted Residual -2.953E4 1.756E5 351.439 27901.289 55

Stud. Deleted Residual -1.182 16.522 .189 2.316 55

Mahal. Distance .511 10.756 2.945 2.353 55

Cook's Distance .000 2.993 .061 .403 55

Centered Leverage Value .009 .199 .055 .044 55

a. Dependent Variable: Biaya perjalanan


(57)

(58)

Lampiran 3. Rekapitulasi Data Responden

No Nama BKR BKH BTR BD

Biaya

lain BP Umur

Pendid ikan Peker Jaan Pendapatan Rata-Rata Status Perkawinan Tem pat Tinggal Intensitas

Kunjungan Datang scr Tujuan Kendaraan

1

Devi Yuliati

Tanjung 21000 10500 1000 1000 12500 18 SLTA Pelajar 350000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

2 Lusi Elfryda 16000 12000 1000 5000 18 SLTA Pelajar 400000

Belum Menikah

Siantar

Barat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

3 Sinik 16000 7500 1000 1000 10500 18 SLTA Pelajar 450000

Belum Menikah

Siantar

Barat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

4 Nita Novita 20000 11000 4000 1000 14000 31 SLTA Pelajar 1300000

Belum Menikah

Kab. Simalu

ngun 0-5 Kelompok Utama Kendraan Umum

5 Dewi 20000 12500 4000 1000 12500 24 SLTA Pelajar 1000000

Belum Menikah

Kab. Simal

ungun 0-5 Kelompok Utama Kendraan Umum

6

Cholija

Sinaga 4000 4000 42 SLTA PNS 3000000 Menikah

Siantar

Utara >15 Sendiri Utama Kendraan Umum

7 R Br. Manalu 19500 15000 24000 1000 29500 46 SLTA Pengusaha 4000000 Menikah Kisaran 0-5 Sendiri Persinggahan Kendraan Umum

8 Vivia S.Purba 17000 12000 4000 1000 10000 19 SLTA Pelajar 700000

Belum Menikah

Siantar

Selatan 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

9

Renita br.

Parangin-angin 17000 11500 4000 1000 10500 18 SLTA Pelajar 600000

Belum Menikah

Siantar

Selatan 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

10

Latifah

Hanum 15500 18500 4000 16000 17000 41 SLTA Ibu RT 1800000 Menikah

Kab. Sim

alungun 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 11

R

br.Manurung 15500 6500 4000 1000 14000 47 SLTA Pengusaha 450000 Menikah

Siantar

Timur 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 12

Marlina

Saragi 9500 8500 4000 5000 34 SLTA Pengusaha 1400000 Menikah

Siantar

Selatan 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 13

Grace

Sembiring 11000 3000 4000 12000 22 SARJANA Pelajar 800000

Belum Menikah

Siantar

Selatan 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

14 Putri Pardede 15000 12500 4000 6500 25 SARJANA Peg.Swasta 850000

Belum Menikah

Siantar


(59)

Hariyoyana Keluarga

17 Andi sitepu 19000 6000 4000 9500 27 SLTP Pengusaha 900000 Menikah

Siantar

Barat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

18

Damiati

Hutauruk 19000 10000 10000 1000 10500 23 SLTP Pengusaha 850000 Menikah

Siantar

Utara 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 19

Ester

Simamora 19000 12000 4000 1000 12000 23 DIPLOMA Wiraswasta 700000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Sendiri Utama Kendraan Umum

20 Tati Ambarita 19000 5000 4000 1000 19000 23 DIPLOMA Wiraswasta 650000

Belum Menikah

Siantar

Timur 0-5 Sendiri Utama Kendraan Umum

21 Eni

Tampubolon 19000 5000 4000 1000 19000 30 SLTA Wiraswasta 600000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Sendiri Utama Kendraan Umum

22 Dedi 10000 7500 20000 2000 24500 53 SLTA Wiraswasta 1400000 Menikah

Siantar

Sitalasari 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Pribadi

23 Yanti 9000 7000 4000 1000 7000 21 SD Wiraswasta 1300000 Menikah

Kab

.Simalungun 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Kendraan Umum

24 Desi

Rahmawati 19000 15000 4000 1000 9000 21 SLTA Wiraswasta 700000

Belum Menikah

Siantar

Barat 0-5 Sendiri Persinggahan Kendraan Umum

25 Reni (1) 14500 5000 7000 15000 31500 17 SLTA Ibu RT 900000 Menikah

Kabupaten

Simalungun 0-5 Sendiri Utama Kendraan Umum

26

Eva C.

Simanjuntak 11000 10000 2000 1000 4000 17 SLTA Pelajar 450000

Belum Menikah

Siantar

Timur 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 27

Gontini

Simorangkir 14000 13000 2000 1000 4000 17 SLTA Pelajar 400000

Belum Menikah

Siantar

Marimbun 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

28 Lara

Tampubolon 11000 10000 2000 1000 4000 17 SLTA Pelajar 400000

Belum Menikah

Siantar

Martimbang 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

29

Riris

Chaniago 11000 10000 2000 3000 17 SLTA Pelajar 350000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

30 Efa Masriana 11000 10000 2000 1000 4000 17 SLTA Pelajar 450000

Belum Menikah

Kab.

Simalungun 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

31

Bella

Silitonga 11000 7000 2000 1000 7000 17 SLTA Pelajar 350000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

32

Feronika

Purba 11000 8000 2000 1000 6000 17 SLTA Pelajar 450000

Belum Menikah

Siantar

Timur 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

33

AgustinaR

Rumahorbo 11000 8000 4000 1000 8000 17 SLTA Pelajar 400000

Belum Menikah

Kab.

Simalungun 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

34 Reni(2) 11000 16000 10000 5000 35 SARJANA Ibu RT 1400000 Menikah

Siantar

Barat 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Pribadi


(1)

Adjusted Predicted Value -4505.15 46024.91 1.53E4 12282.530 55

Residual -2.656E4 1.374E5 .000 22991.889 55

Std. Residual -1.123 5.808 .000 .972 55

Stud. Residual -1.178 6.565 .007 1.069 55

Deleted Residual -2.953E4 1.756E5 351.439 27901.289 55

Stud. Deleted Residual -1.182 16.522 .189 2.316 55

Mahal. Distance .511 10.756 2.945 2.353 55

Cook's Distance .000 2.993 .061 .403 55

Centered Leverage Value .009 .199 .055 .044 55

a. Dependent Variable: Biaya perjalanan


(2)

(3)

Lampiran 3. Rekapitulasi Data Responden

No Nama BKR BKH BTR BD

Biaya

lain BP Umur

Pendid ikan Peker Jaan Pendapatan Rata-Rata Status Perkawinan Tem pat Tinggal Intensitas

Kunjungan Datang scr Tujuan Kendaraan 1

Devi Yuliati

Tanjung 21000 10500 1000 1000 12500 18 SLTA Pelajar 350000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 2 Lusi Elfryda 16000 12000 1000 5000 18 SLTA Pelajar 400000

Belum Menikah

Siantar

Barat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 3 Sinik 16000 7500 1000 1000 10500 18 SLTA Pelajar 450000

Belum Menikah

Siantar

Barat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

4 Nita Novita 20000 11000 4000 1000 14000 31 SLTA Pelajar 1300000

Belum Menikah

Kab. Simalu

ngun 0-5 Kelompok Utama Kendraan Umum

5 Dewi 20000 12500 4000 1000 12500 24 SLTA Pelajar 1000000

Belum Menikah

Kab. Simal

ungun 0-5 Kelompok Utama Kendraan Umum 6

Cholija

Sinaga 4000 4000 42 SLTA PNS 3000000 Menikah

Siantar

Utara >15 Sendiri Utama Kendraan Umum 7 R Br. Manalu 19500 15000 24000 1000 29500 46 SLTA Pengusaha 4000000 Menikah Kisaran 0-5 Sendiri Persinggahan Kendraan Umum 8 Vivia S.Purba 17000 12000 4000 1000 10000 19 SLTA Pelajar 700000

Belum Menikah

Siantar

Selatan 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

9

Renita br.

Parangin-angin 17000 11500 4000 1000 10500 18 SLTA Pelajar 600000

Belum Menikah

Siantar

Selatan 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum

10

Latifah

Hanum 15500 18500 4000 16000 17000 41 SLTA Ibu RT 1800000 Menikah

Kab. Sim

alungun 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 11

R

br.Manurung 15500 6500 4000 1000 14000 47 SLTA Pengusaha 450000 Menikah

Siantar

Timur 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 12

Marlina

Saragi 9500 8500 4000 5000 34 SLTA Pengusaha 1400000 Menikah

Siantar

Selatan 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 13

Grace

Sembiring 11000 3000 4000 12000 22 SARJANA Pelajar 800000

Belum Menikah

Siantar

Selatan 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 14 Putri Pardede 15000 12500 4000 6500 25 SARJANA Peg.Swasta 850000

Belum Menikah

Siantar

Martoba 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 15

Adryani

Leorina 13000 17000 4000 18000 18000 26 SLTA Ibu RT 3200000 Menikah

Siantar

Barat 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Kendraan Umum 16 Roy 19000 25000 200000 194000 25 SLTA Wiraswasta 1400000 Menikah Bandung 0-5 Rombongan Persinggahan Pribadi


(4)

Hariyoyana Keluarga

17 Andi sitepu 19000 6000 4000 9500 27 SLTP Pengusaha 900000 Menikah

Siantar

Barat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 18

Damiati

Hutauruk 19000 10000 10000 1000 10500 23 SLTP Pengusaha 850000 Menikah

Siantar

Utara 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 19

Ester

Simamora 19000 12000 4000 1000 12000 23 DIPLOMA Wiraswasta 700000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Sendiri Utama Kendraan Umum 20 Tati Ambarita 19000 5000 4000 1000 19000 23 DIPLOMA Wiraswasta 650000

Belum Menikah

Siantar

Timur 0-5 Sendiri Utama Kendraan Umum 21

Eni

Tampubolon 19000 5000 4000 1000 19000 30 SLTA Wiraswasta 600000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Sendiri Utama Kendraan Umum 22 Dedi 10000 7500 20000 2000 24500 53 SLTA Wiraswasta 1400000 Menikah

Siantar

Sitalasari 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Pribadi 23 Yanti 9000 7000 4000 1000 7000 21 SD Wiraswasta 1300000 Menikah

Kab

.Simalungun 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Kendraan Umum 24

Desi

Rahmawati 19000 15000 4000 1000 9000 21 SLTA Wiraswasta 700000

Belum Menikah

Siantar

Barat 0-5 Sendiri Persinggahan Kendraan Umum 25 Reni (1) 14500 5000 7000 15000 31500 17 SLTA Ibu RT 900000 Menikah

Kabupaten

Simalungun 0-5 Sendiri Utama Kendraan Umum 26

Eva C.

Simanjuntak 11000 10000 2000 1000 4000 17 SLTA Pelajar 450000

Belum Menikah

Siantar

Timur 0-5

Rombongan

Keluarga Persinggahan Kendraan Umum 27

Gontini

Simorangkir 14000 13000 2000 1000 4000 17 SLTA Pelajar 400000

Belum Menikah

Siantar

Marimbun 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 28

Lara

Tampubolon 11000 10000 2000 1000 4000 17 SLTA Pelajar 400000

Belum Menikah

Siantar

Martimbang 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 29

Riris

Chaniago 11000 10000 2000 3000 17 SLTA Pelajar 350000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 30 Efa Masriana 11000 10000 2000 1000 4000 17 SLTA Pelajar 450000

Belum Menikah

Kab.

Simalungun 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 31

Bella

Silitonga 11000 7000 2000 1000 7000 17 SLTA Pelajar 350000

Belum Menikah

Siantar

Marihat 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 32

Feronika

Purba 11000 8000 2000 1000 6000 17 SLTA Pelajar 450000

Belum Menikah

Siantar

Timur 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 33

AgustinaR

Rumahorbo 11000 8000 4000 1000 8000 17 SLTA Pelajar 400000

Belum Menikah

Kab.

Simalungun 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 34 Reni(2) 11000 16000 10000 5000 35 SARJANA Ibu RT 1400000 Menikah

Siantar

Barat 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Pribadi 35 Leli 8000 6000 11000 13000 46 SLTP Peg.Swasta 1300000 Menikah

Kab.

Simalungun 0-5

Rombongan


(5)

36

Riky F.

Pardede 16000 13000 2000 5000 19 SARJANA Pelajar 500000

Belum Menikah

Kab.

Simalungun 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 37

Efriyanti

Tarigan 15000 13000 2000 1000 5000 21 SLTA Pelajar 700000

Belum Menikah

Siantar

Martoba >15 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 38

Roy Dahputra

S 16000 13000 2000 1000 6000 21 SLTA Pelajar 600000

Belum Menikah

Siantar

Martoba 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 39

Perry R

baringbing 19000 5000 2000 1000 17000 20 SLTA Pelajar 650000

Belum Menikah

Siantar

estate 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 40

Devi Ernita

Lubis 13000 8000 4000 9000 27 SLTA Ibu RT 3000000 Menikah

Siantar

Martoba 0-5 Kelompok Utama Kendraan Umum 41

Aris Br.

Simorangkir 19000 21000 6000 5000 9000 32 SLTA Wiraswasta 850000 Menikah

Siantar

Martoba 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Pribadi 42 Ruri 17000 12000 4000 9000 25 SLTA Peg.Swasta 1300000 Menikah

Siantar

Martoba 0-5 Sendiri Utama Kendraan Umum 43 Anand fauzi 10500 11500 4000 3000 25 SLTA Peg.Swasta 1400000

Belum Menikah

Siantar

Martoba 0-5 Kelompok Utama Kendraan Umum 44 J Zebua 12500 7000 8000 22000 35500 31 SLTP Ibu RT 900000

Belum Menikah

Siantar

Barat 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Kendraan Umum 45

R

Br.Sembiring 23000 14000 12000 5000 17000 43000 40 SARJANA PNS 2500000 Menikah

Siantar

Timur 0-5 Kelompok Persinggahan Kendraan Umum 46 Pizza 20000 23000 11000 3000 11000 22 SLTA

Peg.Swasta

(guru) 1000000

Belum Menikah

Kab.

Simalungun 0-5 Kelompok Utama Pribadi 47 Yanti S. 11000 10000 5000 6000 19 SLTP Ibu RT 450000 Menikah

Kab.

Simalungun 0-5 Sendiri Utama Pribadi 48 Leni 8000 8000 4000 1000 5000 31 SD Ibu RT 450000 Menikah

Kab.

Simalungun 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Kendraan Umum 49 R Sialagan 48000 13000 5000 1000 41000 43 SLTA Wiraswasta 1000000 Menikah

Siantar

Utara 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Pribadi 50

Hj. Rusnih

Sembiring 37500 33500 11000 16000 31000 52 SLTA Wiraswasta 5000000 Menikah

Siantar

Selatan 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Pribadi 51 Mia 12000 10000 4000 6000 47 SD Wiraswasta 1500000 Menikah

Kab.

Simalungun 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Kendraan Umum 52

Egi

Br.Siahaan 11000 10000 4000 1000 6000 32 SLTA Wiraswasta 3500000 Menikah

Kab.

Simalungun 0-5

Rombongan

Keluarga Utama Kendraan Umum 53

Tonggo

Sibarani 18000 13000 6000 1000 12000 22 SARJANA Peg.Swasta 3000000

Belum Menikah

Siantar

Martoba >15 Kelompok Persinggahan Pribadi 54

Trima

Ginting 18000 15000 11000 1000 15000 28 SARJANA Peg.Swasta 3000000 Menikah

Siantar

Selatan >15 Kelompok Persinggahan Pribadi 55

Elisabet

Siringo-ringo 19000 6500 2000 14500 20 SLTA Pelajar 1000000

Belum Menikah

Siantar


(6)

TOTAL(Rp) 849000 613000 480000 5000 142000 863000