Biaya konsumsi adalah biaya yang paling besar nilainya sehingga sangat berpengaruh pada besarnya biaya perjalanan. Biaya dokumentasi merupakan
biaya terkecil sehingga tiodak terlalu mempengaruhi besarnya biaya perjalanan. Hasil wawancara kepada pengunjung taman mengenai biaya dokumentasi, para
responden memberi alasan bahwa mereka berfoto tetapi tidak mencetak hasil foto hanya akan disimpan dalam handphone serta di dalam personal computer PC.
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persamaan analisis biaya
perjalanan ke RTH Taman Bunga mengikuti persamaan berikut : Y = 40.840,557 + 592,179 Kondisi tempat – 16.215,872 Jarak –
485,893 Fasilitas Tabel 13. Hasil Analisis Sidik Ragam
Model Undstandardized
Coefficients Stdardized
Coefficients B
Std.Error Beta
T Sig
1 constant
40.840,557 20.503,928
1,992 0,052
Kondisi Tempat
592,179 291,129
0,439 2,034
0,047 Jarak
-16.215,872 5.995,966
-0,341 -2,704
0,009 Fasilitas
-485,893 425,978
-0,245 -1,141
0,259
Hasil uji t diperoleh kesimpulan Ho ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel kondisi tempat signifikan. Kesimpulannya variabel kondisi tempat
mempengaruhi nilai ekonomi RTH taman Bunga. Ada 5 faktor yang dikaitkan dengan variabel kondisi tempat yaitu faktor berupa kebersihan taman tidak ada
sampah berserakan, cabang-cabang pohon tidak bertumpuk dibawah pohon dan lokasi tidak tergenang air; faktor kenyamanan suasana sejuk, tidak bising,
pohon-pohon yang tersusun rapi; faktor keamanan tidak pernah terjadi
Universitas Sumatera Utara
perampokan, kerusuhan, pertengkaran antar sesama pengunjung dan tidak pernah terjadi perebutan tempat santai; faktor penataan ruang lokasi penempatan
fasilitas-fasilitas taman yang tepat dan faktor keindahan lingkungan taman yang bersih, pohon-pohon yang rimbun dan rapi, susunan pohon dan komposisi pohon
pelindung yang baik serta adanya bunga yang menghias taman. Beberapa faktor ini para pengunjung memberikan pendapat yang berbeda akan tetapi lebih banyak
memberikan pendapat yang sehingga mendukung RTH Taman Bunga layak dikunjungi.
Hasil uji t untuk variabel jarak diperoleh hasil Ho diterima, artinya koefisien regresi pada variabel jarak tidak signifikan. Kesimpulannya
variabeljarak tidak mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Semakin dekat lokasi taman dengantempat tinggal pengunjung maka jumlah pengunjung
yang datang semakin banyak dan semakin jauh lokasi taman dengan lokasi tempat tinggal maka jumlah pengunjung semakin sedikit. Berdasarkan hasil penelitian
lebih banyak pengunjung berasal dari dalam kota Pematangsiantar sehingga walaupun pengunjung yang berasal dari luar lebih besar biaya perjalanannya
akibat biaya transportasi yang lebih besar, akan tetapi jika dibandingkan dengan total biaya perjalanan masing-masing maka total biaya perjalanan dari dalam kota
lebih besar dibanding total biaya perjalanan dari luar kota. Kesimpulan yang yang didapat bahwa faktor jumlah pengunjung sangat mempengaruhibesar kecilnya
biaya perjalanannilai ekonomi taman ini. Hasil uji untuk variabel fasilitas diperoleh hasil Ho diterima,
artinyakoefisien regresi pada variabel fasilitas tidak mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Hal ini disebabkan oleh pendapat pengunjung tentang
Universitas Sumatera Utara
fasilitas RTH Taman Bunga tidak berhubungan dengan besar kecilnya nilai ekonomi biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh pengunjung. Fasilitas yang
terdapat di RTH Taman Bunga berupa fasilitas umum taman seperti tersedianya toilet, pondok teduh, bangku-bangku taman, jalan lingkaran dan tempat parkir
sehingga fasilitas ini bukanlahhal yang mempengaruhi para pengunjung mau datang ke taman. Berdasarkan observasi rata-rata para pengunjung lebih suka
duduk diatas tikar yang disediakan pemilk pemilik warung untuk menikmati suasana yang nyaman di taman sambil menikmati makanannya dibandingkan
duduk di bangku-bangku taman atau di warung tempat penjual makanan yang lokasinya sangat dekat karena berada disekitar taman. Kondisi membuktikan
banwa fasilitas taman masih kurang dan perlu diperbaharui oleh pihak pengelola sehingga semakin menarik minat pengunjung untuk datang ke taman ini.
Hasil uji Anova menjelaskan bahwa model regresi yang diperoleh dari hasil penelitian dapat digunakan dalam memprediksikan faktor yang
mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Hasil uji t menunjukkan bahwa dari beberapa variabel ada salah satu variabel yang signifikan yaitu variabel
kondisi tempat sehingga mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunag. Hal ini disebabkan oleh masih adanya variabel-variabel atau faktor-faktor lain yang
lebih signifikan dalam mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Dalam Algifari, 2000 menyatakan bahwa pada analisis regresi yang
menggunakan pengujian lebih dari satu variabel independen parsial, mungkin terdapat variabel independen yang tidak signifikan dikeluarkan dari model regresi.
Hal ini disebabkan karena, jika dalam pengujian secara simultan ternyata
Universitas Sumatera Utara
signifikan, berarti semua variabel independen yang terdapat dalam model regresi memberikan kontribusi yang bermakna terhadap model tersebut.
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan yang didapat dari penelitian ”Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota sebagai Ruang
Terbuka Hijau” adalah : 1. Pengunjung terbanyak yang datang ke RTH Taman Bunga adalah pengunjung
perempuan, belum menikah dan berasal dari kota Pematangsiantar rata-rata berumur 17-25 tahun
2. Tujuan pengunjung terbanyak yang datang ke RTH Taman Bunga untuk berpiknik bersama rombongan keluarga dalam sebulan 1-5 kali kunjungan
dengan lama kunjungan sekitar 1-3 jamhari 3. Nilai ekonomi RTH Taman Bunga dengan menggunakan metode biaya
perjalanan travel cost methode adalah sebesar Rp. 314.000.000tahun 4. Faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga adalah kondisi
tempat yaitu berhubungan dengan kebersihan, keamanan, kenyamanan, penataan ruang dan keindahan taman yang sudah cukup baik.
Saran
Adapun saran peneliti dari penelitian yang berjudul ”Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau” adalah :
1. Pihak pengelola menyediakan fasilitas khususnya bagi kaum muda seperti
sarana olah raga dan kegiatanacara hiburan yang mampu menarik minat kaum muda untuk berkunjung ke RTH Taman Bunga karena dilihat dari jumlah
pengunjung taman rata-rata berumur 17-25 tahun
Universitas Sumatera Utara
2. Pihak pengelola pembuat pamflet-pamflet yang menarik mengenai fungsi
taman kota sehingga menumbuhkan kesadaran kepada para pengunjung akan arti pentingnya sebuah taman kota
3. Pihak pengelola lebih lagi dalam merawat pohon-pohon yang ada di Taman
Bunga terkhusus bibit-bibit pohon yang baru ditanam
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi. BPFE. Yogyakarta Arifin H.S dan Nurhayati. 2000. Pemeliharaan Taman. Penebar Swadaya. Jakarta
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi VI. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta Budihardjo, E. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Penerbit Alumni. Bandung
Budihardjo, E dan Sujarto. 1999. Kota Berkelanjutan. Penerbit Alumni. Bandung Danyiel, 2007. Analisa regresi multiple mengenai hubungan antara target bayi
terhadap imunisasi yang diberikan di Kota Medan tahun 2005. Skripsi Program Studi D3 Statistika. USU. Medan
Departemen Pekerjaan Umum, 2009. Ruang Terbuka Hijau RTH Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap Departemen Arsitektur Lanskap
Fakultas Pertanian – IPB.Bogor http:www.dep.puRTH Wilayah PerkotaanLPL-301105.go.id.htm [01 April 2009]
Erni dan Dewi. 2008. Penilaian Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang. IPB. http:www.google.compenilaian ekonomi sumberdaya alam?ciri
sumberdayaalam.html [01 april 2009] Hakim dan Utomo. 2004. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Penerbit
Bumi Aksara. Jakarta Hardjono. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. CV.Andi
Offset. Yogyakarta Irwan, Z. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Penerbit Bumi
Aksara. Jakarta Irwan, Z. 2007. Hutan Kota. http:re-searchengines.com0707zoeraini.html
[05 Desember 2008] Jalil, A. 1997. Metode Penelitian. Buku 2:Modul3-5. Universitas Terbuka. Jakarta
Listyorini, E; Agung M dan Mulyono. 2005. Analisis Pola Pemanfaatan dan
Prospek Lahan pekarangan Masyarakat dalam Rangka Pengembangan Hutan Kota di Samarinda. Jurnal Kehutanan UNMUL Vol. 1 No. 2
Nazaruddin, 1996. Penghijauan Kota. Penebar Swadaya. Jakarta
Universitas Sumatera Utara
Nurfatriani, F. 2008. Konsep Nilai Ekonomi Total dan Metode Penelitian Sumberdaya Hutan. http:www.google.comnilai ekonomi sumberdaya
hutan [20 januari 2009] Riduwan. 2000. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Penerbit
Alfabeta. Bandung Shvoong. 2009. http : shvoong.com ruang_terbuka_hijau [01 November 2009]
Sari, Y. 2004. Penilaian Ekonomi Lingkungan
http : perpustakaan. uns. ac . id dglib pengguna . php? mn=detail d_id=802 [5 desember 2008]
Shvoong. 2009. http :shvoong.com ruang_terbuka_hijau [01 November 2009] Silaban, S. 2004.Tanggapan Pengunjung Domestik Terhadap Objek Wisata di
Bahorok Taman Nasional Gunung Leuser. Skripsi Departemen Kehutanan. USU. Medan
Soekadijo, RG. 1996. Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata sebagai “Systemic Linkage”. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Soetiadji, S. 1986. Anatomi Estetika. Penerbit Djambatan. Jakarta
Suparmoko dan Maria. Ekonomi Lingkungan. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta
Taufikurahman, 2008. Mari menata hutan kota. http:taufikurahman.wordpress.com20080206
mari-menata-hutan-di- kota-kita [5 Desember 2008]
Yakin, 1997. Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan: Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Pressindo. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
KUISIONER KAJIAN NILAI EKONOMI TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU
Studi Kasus di Taman Bunga Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara
Oleh
LASMA WATI LBN GAOL 051201020
MANAJEMEN HUTAN
A. Karakteristik Responden