33
D. Peraturan Perpajakan yang mengatur Reksa Dana
1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2000, Pasal 4 ayat 3 huruf i UU
Nomor 10 tahun 1994 dirubah lagi menjadi pasal 4 ayat 3 huruf j
. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan Reksa Dana
selama 5 lima tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha.
Penjelasan tentang pasal 4 ayat 3 huruf j yang baru tersebut berbunyi sebagai berikut :
Perusahaan Reksa Dana adalah perusahaan yang kegiatan utamanya melakukan investasi, investasi kembali, atau jual beli sekuritas. Bagi
pemodal, khususnya pemodal kecil, perusahaan Reksa Dana merupakan salah satu pilihan yang aman untuk menanamkan modalnya. Dalam
rangka untuk mendorong tumbuhnya perusahaan Reksa Dana, maka bunga obligasi yang diterima oleh perusahaan Reksa Dana dikecualikan
sebagai Objek Pajak selama 5 lima tahun pertama sejak perusahaan Reksa Dana tersebut didirikan atau sejak diperolehnya ijin usaha.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2002 tanggal 23 Maret 2002
tentang pajak penghasilan atas bunga dan diskonto obligasi yang diperdagangkan danatau dilaporkan perdagangannya di Bursa Efek
sebagai pengganti peraturan Pemerintah Nomor 139 Tahun 2000 tentang Pajak penghasilan atas penghasilan dari obligasi yang di
perdagangkan di Bursa Efek Dalam pasal 5 huruf c menerangkan bahwa atas bunga, diskonto obligasi
yang diterima atau diperoleh wajib pajak Reksa dana yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM selama 5 lima tahun
34 pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha tidak dikenakan
pemotongan pajak penghasilan yang bersifat final.
3. Keputusan
Menteri Keuangan
Republik Indonesia,
Nomor:538KMK.042000 tanggal 26 Desember Tentang Tata cara pelaksanaan pemotongan Pajak Penghasilan atas Penghasilan
Obligasi yang di perdagangkan di Bursa Efek Dalam pasal 4 huruf c menyebutkan bahwa dikecualikan dari pemotongan
pajak penghasilan atas bunga obligasi bagi reksa dana yang terdaftar pada Bapepam selama 5 tahun sejak pendirian perusahaanpemebrian izin
usaha. Lebih lanjut dalam pasal 5 ayat 2 dijelaskan juga bahwa pengenaan pajak penghasilan akan dikenakan atas bunga obligasi yang
diterima Reksa Dana yang terdaftar di Bapepam, setelah 5 tahun sejak pendirian perusahaan, dan tidak bersifat final.
4. Peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Pajak
Penghasilan atas penghasilan berupa Bunga Obligasi Pasal 3 huruf d
Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 adalah:
a. Bunga dari Obligasi dengan kupon sebesar:
1 15 lima belas persen bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa
kepemilikan Obligasi; dan
2 20 dua puluh persen atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar
negeri selain bentuk usaha tetap dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan Obligasi,
b. Diskonto dari Obligasi dengan kupon sebesar: 1 15 lima belas persen bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
35 usaha tetap dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas
harga perolehan Obligasi, tidak termasuk bunga berjalan;; dan
2 20 dua puluh persen atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar
negeri selain bentuk usaha tetap dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan Obligasi, tidak termasuk
bunga berjalan;,
c. Diskonto dari Obligasi tanpa bunga sebesar: 1 15 lima belas persen bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan Obligasi; dan
2 20 dua puluh persen atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi wajib Pajak luar
negeri selain bentuk usaha tetap dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan Obligasi,
d. Bunga danatau diskonto dari Obligasi yang diterima danatau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan sebesar:
1 0 nol persen untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010; 2 5 lima persen untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013;
dan 3 15 lima belas persen untuk tahun 2014 dan seterusnya.
36
Tabel 2.1 Perkembangan Kebijakan Perpajakan atas reksa Dana
Perubahan Berkenan
dengan: UU
No.71991 UU
No.101994 UU
No.172000 UU
No.362008
Penghasilan yang tidak
termasuk objek
pajak Reksa Dana RD
Pasal 4 ayat 3
huruf J Pasal 4 ayat
3 huruf J
Pasal 4 ayat 3
huruf J -
Jenis Penghasilan
yang tidak termasuk
objek pajak Reksa Dana
RD 1.Dividen
dari PT. yang
didirikan di
Indonesia
2.Bunga obligasi
3.Keuntung an dari
penjualan atau
pengalihan sekuritas
Bunga obligasi
yang diterima
atau diperoleh
perusahaan RD
Bunga obligasi
yang diterima
atau diperoleh
perusahaan RD
selama 5 tahun
pertama sejak
pendirian perusahaan
atau pemberian
ijin usaha
Tidak ada
Sumber : Undang-undang Pajak penghasilan
37
Tabel 2.2 Perlakuan Pajak penghasilan atas Reksa Dana
Reksa Dana Tertutup
Reksa Dana Terbuka
Sumber: Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-18PJ.421996, Tgl. 30-04-1996
38
E. Keterkaitan antar Variabel dan pengembangan hipotesis
Kebijakan pajak merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap minat investor untuk berinvestasi. Penelitian Amelia 2009 menunjukan
terdapat korelasi negatif kuat dan signifikan antara tolok ukur kebijakan pajak dengan penurunan minat investor dalam berinvestasi di reksa dana. Maka,
untuk meningkatkan minat investasi investor dalam menginvestasikan dananya di reksa dana, perlu adanya kebijakan pajak yang tidak memberatkan
para investor reksa dana. Penelitian Daniel Berrgsteller dan James Poterba 2000 menunjukan
pajak sangat mempengaruhi investor dalam memilih jenis reksa dana yang akan dibeli. Perlakuan pajak terhadap penghasilan yang diperoleh dari reksa
dana juga harus memenuhi asas keadilan. Penelitian Indriyanto Kuwat 2005 yang menguji tentang perlakuan pajak reksa dana ditinjau dari prinsip
netralitas dan revenue adequacy menunjukan bahwa penerapan tarif final atas pajak penghasilan reksa dana merupakan praktik yang menyimpang dan
kurang memenuhi asas keadilan. Sehingga mempengaruhi minat investor dalam berinvestasi pada instrumen investasi reksa dana.
Hasil temuan Ria Nurhafiza 2009 yang meneliti tentang analisis pengenaan pajak reksa dana sebelum dan sesudah penerapan UU Nomor 7
Tahun 2000, dalam temuannya menunjukan terdapat pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan investasi sebelum dan sesudah penrapan UU Nomor 17
Tahun 2000. Setelah adanya pelaksanaan UU Nomor 17 Tahun 2000 tingkat pertumbuhan investasi reksa dana mengalami penurunan sebesar 44,5
39 setelah sebelumnya investasi reksa dana mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat pada tahun 2002. Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ho : µ = 0 atau Tidak terdapat perbedaan Pertumbuhan investasi reksa dana sebelum dan sesudah Pelaksanaan UU pajak penghasilan
Nomor 36 Tahun 2008
Ha : µ ≠ 0 atau Terdapat perbedaan Pertumbuhan investasi reksa dana
sebelum dan sesudah Pelaksanaan UU pajak penghasilan Nomor 36 Tahun 2008
µ = rata-rata pertumbuhan investasi reksa dana
40
Tabel 2.3 Tabel Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Metodologi
Hasil
Amelia
2009
Korelasi kebijakan
pajak Reksa Dana dan
minat investor
dalam berinvestasi
di Reksa Dana
1. Pajak Reksa
Dana x
2.Minat Investor
Terhadap Reksa Dana
Y
Kuantitatif dengan
pendekatan pearson
correlation Terdapat
korelasi negatif, kuat
dan signifikan antara
kebijakan pajak reksa
dana dengan penurunan
minat investor dalam
berinvestasi di reksa dana.
Ria Nurhafiza
2009
Pengaruh kebijakan
pajak Reksa Dana
terhadap pertumbuhan
Reksa Dana sebelum
pelaksanaan UU pajak
penghasilan Nomor 17
tahun 2000 dan sesudah
pelaksanaan UU pajak
penghasilan Nomor 17
tahun 2000 1.Pajak Reksa
dana X 2.Pertumbuhan
investasi Reksa
dana sebelum dan
sesudah pelaksanaan
Undang- undang
No 17
Tahun
2000 Y
a. Metode penentua
n sampel convenie
nce sampling
b. Menggun akan
analisis deskriptif
dengan uji
statistic non
parametri c dengan
alat
uji wilcoxon
Berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan
investasi reksadana pada
saat
sebelum dan
sesudah penerapan
Undang- undang No 17
Tahun 2000
Bersambung ke halaman 41,,,,
41 Sumber: diolah dari berbagai sumber
Peneliti Judul
Variabel Metodologi
Hasil
Ariesta Hapsari
2008 Dasar
Kebijakan pemerintah
dalam
hal pencabutan
fasilitas pajak
panghasilan pasal 4 ayat
3 huruf j X Impilikasi
terhadap pertumbuhan
reksa
dana Y
1.Dasar Kebijakan
pemerintah dalam
hal pencabutan
fasilitas pajak panghasilan
pasa 4 ayat 3 huruf j X
2.Impilikasi terhadap
pertumbuhan reksa
dana Y
Kualitatif deskriptif
Kebijakan pemerintah
dalam pemberian
Pemberian insentif pajak
sangat berpengaruh
kuat terhadap minat investor
untuk berinvestasi di
reksa dana.
Kuwat Indriyanto
2005 Perlakuan
Pajak Penghasilan
Reksa dana dari
asas keadilan dan
Revenue adequacy
1.Perlakuan Pajak
Penghasilan X
2.ReksadanaY Kualitatif
deskriptif Penerapan
tarif final
merupakan praktik
yang menyimpang
dan kurang
memenuhi asas keadilan.
Daniel bergsteler,
James Poterba
2000 Do after tax
return affect mutual fund
inflows? 1.Mutual
funds X
1
2.Income Taxation
X
2
3.Tax and
portfolio choice;After
tax-return Y
Pengujian data
menggunakan metode
regresi Pajak
sangat mempengaruhi
investor dalam memilih jenis
reksa
dana yang akan di
beli.
Lanjutan Tabel 2.3
42
F. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh tentang pengenaan pajak Reksa Dana terhadap pertumbuhan Reksa Dana yang
merupakan kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.4 Skema Kerangka Pemikiran
Mann-Whitney U-Test
UU Nomor 36 Tahun 2008
Pertumbuhan investasi Reksa Dana
Sebelum penerapan UU Nomor 36 Taahun 2008
Setelah penerapan UU Nomor 36 Tahun 2008
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penelitian akan dilakukan dengan pengambilan data-data sekunder dari berbagai sumber. Sejalan dengan
permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, fokus utama pengambilan data dilakukan di Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. Adapun
masalah yang diteliti adalah analisis pertumbuhan investasi Reksa Dana sebelum penerapan UU No.36 Tahun 2008 dan setelah penerapan UU
No.36 Tahun 2008.
B. Model Penentuan Sampel
Model penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2009:122.
Metode ini digunakan penulis selain untuk memperkecil kesalahan dalam proses pemilihan sampel, juga karena berdasarkan
pertimbangan mengenai kelengkapan data, kejelasan data, dan ketersediaan data yang akan dikumpulkan.
Data yang akan dipilih dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM
44
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu proses untuk keperluan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini beberapa metode untuk
mengumpulkan data dan informasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dapat
diperoleh melalui penelitian kepustakaan library research. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti yang diperoleh dari Bapepam. Penelitian juga dilakukan dengan membaca literatur yang ada, buku, jurnal dan berbagai sumber yang
berhubungan dengan topik skripsi yang dibahas.
D. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Dengan menjabarkan
data yang diperoleh melalui observasi lapangan dengan menggunakan analisis statistik melalui suatu bentuk pengujian untuk melihat apakah
terdapat perbedaan pertumbuhan investasi reksa dana sebelum pelaksanaan UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 dan sesudah Pelaksanaan UU
PPh Nomor 36 Tahun 2008. Adapun bentuk pengujian yang digunakan adalah dengan menggunakan uji statistik nonparametris. Uji statistik
nonparametris digunakan bila datanya berbentuk nominal atau ordinal, dan tidak berlandaskan asumsi bahwa distribusi harus normal.
45 Data-data yang didapatkan satu persatu dipaparkan dan diuraikan
sejalan dengan pemikiran penelitian ini : 1. Menguji perbedaan pertumbuhan investasi reksadana sebelum dan
sesudah penerapan Undang-undang pajak penghasilan No 36 Tahun 2008 dengan window period diambil lima tahun sebelum 2004, 2005,
2006, 2007, 2008 dan dua tahun setelah 2009, 2010 berlakunya Undang-undang No.36 Tahun 2008.
2. Menjelaskan perkembangan investasi reksadana pada periode 2004- 2010
Pengujian Hipotesis
Mann-Whitney merupakan salah satu alat uji yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang independen bila datanya
berbentuk ordinal. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik Nonparametris karena data yang diuji berbentuk nominal atau
ordinal dan tidak berlandaskan data harus normal sugiyono, 2009:293. Proses pengambilan keputusan diantaranya:
1. Hipotesis Ho : Tidak terdapat perbedaan Pertumbuhan investasi reksa
dana sebelum dan sesudah Pelaksanaan UU pajak penghasilan Nomor 36 Tahun 2008
Ha : Terdapat perbedaan Pertumbuhan investasi reksa dana sebelum dan sesudah Pelaksanaan UU pajak penghasilan
Nomor 36 Tahun 2008 berbeda secara nyata
46 2. Dasar pengambilan keputusan
Dengan membandingkan angka z hitung pada tabel test statistic dan z tabel
Jika Zh Ztabel maka Ho ditolak Jika Zh Ztabel maka Ho diterima
3. Keputusan: Dengan membandingkan angka Z hitung pada tabel test statistic
dan Z tabel. Jika Zh Ztabel dengan resiko kekeliruan 5. Artinya, tidak
terdapat perbedaan yang signifikan Wahyono, 2009:198 antara pertumbuhan investasi reksa dana padaa saat sebelum dan sesudah
penerapan UU No.36 Tahun 2008.
E. Operasional Variabel
Operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dana bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep
Dominicius, 2009:1 sedangkan variabel adalah cara yang dimiliki oleh objek yang menjadi perhatian peneliti.
Berikut ini adalah definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
47
1. UU Nomor 36 Tahun 2008 X