Fungsi Elastomeric Chain Proses Pembuatan Elastomer

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Elastomeric chain telah digunakan oleh ortodontis sejak tahun 1960. 4,5,8 Elastomeric chain memiliki beberapa keuntungan dalam penggunaannya yaitu relatif murah, higienis, mudah diaplikasikan dan hanya membutuhkan sedikit kerja sama pasien dalam pengaplikasiannya. 5,8

2.1 Fungsi Elastomeric Chain

Didalam ortodonti, secara luas elastomeric chain digunakan sebagai mekanisme pergerakan gigi dan efektif dalam menutup diastema, mengkoreksi rotasi, menggeser midline dan menutup ruang. 1,2,5,11,12,13,14 Sifat elastisitas elastomeric chain yang digunakan untuk menarik gigi berasal dari bahan dasarnya. Elastomeric chain yang tersedia di pasaran terbagi atas tiga jenis yaitu long, medium dan short serta tersedia dalam berbagai warna.Gambar 1 dan 2 Gambar 1. Berbagai tipe dan warna elastomeric chain 25 Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Elastomeric chain tipe long, medium dan short 25

2.2 Proses Pembuatan Elastomer

Elastomeric ligature dan chain adalah polyurethane yang merupakan polimer thermoset thermosetting berstruktur – NH – C=O – O – dan terbentuk dari reaksi polimerisasi. 1,6 Pembuatan polyurethane elastomer terdiri atas beberapa tahap. Pertama pembentukan polimer dengan berat molekul rendah, kemudian direaksikan dengan aromatic diisocyanate untuk menghasilkan prepolimer. Setelah itu elastomer divulkanisasi melalui kelompok isocyanate dengan mereaksikannya dengan alkohol atau glikol. 1 Polimer jenis elastomer memiliki elastisitas seperti karet disebabkan oleh adanya struktur cross links yang berfungsi sebagai shape memory sehingga dapat kembali ke bentuk semula ketika beban dihilangkan. Temperatur dimana terjadi transisi temperatur tersebut dikenal sebagai the glass transition temperature Tg . 15 Pada temperatur gelas terjadi perubahan sifat polimer dari kaku rigid seperti gelas menjadi elastis seperti karet. Tg industrial dan biomedikal polyurethane berkisar antara -50 o C sampai dengan -80 o C. Ukuran yang tidak tepat dari struktur dan sifat mekanis polimer dapat menyebabkan hilangnya force. 1 Universitas Sumatera Utara Perbedaan energi antara keadaan yang rigid dan elastis berhubungan dengan peningkatan molekul setelah melewati tahap transisi gelas. Semakin tinggi Tg, semakin kaku polimer. Pembentukan polimer yang lebih kaku berhubungan dengan penghantaran force yang lebih besar atau dengan kata lain nilai modulus elastisitasnya lebih besar. 1 Berbagai perusahaan material ortodonti memproses polyurethane dengan tipe cara yang berbeda-beda. 1 Dua metode utama dalam memproses modul adalah injection-molding dan die-stamp. 1,6 Struktur polimer polyurethane berbeda pada setiap perusahaan. Tg berhubungan langsung dengan struktur polimer, oleh karena itu Tg bervariasi pada setiap produk. 1 A B C Gambar 3. Elastomeric chain merk ClassOne A , Ortho Organizer B dan Energy Chain RMO C tipe short

2.3 Force Elastomeric Chain