Pengaruh pH Saliva Terhadap Force Decay Elastomeric Chain.

(1)

PENGARUH PH SALIVA TERHADAP FORCE DECAY

ELASTOMERIC CHAIN

( Penelitian In Vitro )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

RENY DIAH SIREGAR NIM : 060600026

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ortodonsia Tahun 2010

Reny Diah Siregar

Pengaruh pH Saliva Terhadap Force Decay Elastomeric Chain

xiv + 49 halaman

Elastomeric Chain adalah salah satu jenis elastik terbuat dari bahan sintetis polyurethane yang digunakan untuk menghasilkan tarikan atau kekuatan untuk

menggeser gigi dalam perawatan ortodonti. Karakteristik dari elastomeric chain yakni dalam aplikasinya besar gaya yang dihasilkan dapat mengalami perubahan akibat deformasi dan perubahan mikrostruktur dari ikatan internalnya, hal ini akan mengakibatkan elastomeric chain tidak menghasilkan kekuatan yang berkelanjutan yang baik untuk pergerakan gigi, hal ini yang disebut force decay. Laporan penelitian menunjukkan adanya pengurangan kekuatan sebesar 50 persen sampai 70 persen dari kekuatan awal setelah 24 jam pertama aplikasi.

Menurut Ferriter dkk, faktor yang mempengaruhi force decay elastomeric

chain adalah pH saliva. Hasil penelitian Ferriter dkk menunjukkan bahwa force decay

terjadi lebih besar pada pH basa dibandingkan dengan pH asam dalam kurun waktu 4 minggu sedangkan Brawley melaporkan hal yang sama akan tetapi terjadi pada waktu 3 minggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH saliva


(3)

terhadap force decay yang dihasilkan elastomeric chain dengan waktu dan jarak peregangan tertentu.

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium (in vitro) dilakukan pada beberapa pH dengan menggunakan saliva buatan. Sampel berjumlah 140 buah

elastomeric chain dengan panjang 20 mm yang diregang 60 persen dari panjangnya.

Data diambil dengan mengukur force dari sampel pada masing-masing pH saliva dan waktu tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan besarnya

force decay elastomeric chain berdasarkan pH yang berbeda dengan p > 0,05 dan

ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric chain berdasar pH saliva yang berbeda pada waktu perendaman tertentu dengan p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa force decay elastomeric chain terjadi pada masing-masing pH saliva seiring dengan berjalannya waktu.

Kesimpulan penelitian ini adalah force decay elastomeric chain akan dipengaruhi oleh pH saliva jika dikaitkan dengan waktu. Semakin lama waktu perendaman elastomeric chain pada pH saliva dengan suasana basa maka besarnya

force decay akan lebih besar daripada pH saliva dengan suasana asam.


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 23 JULI 2010

Oleh Pembimbing

NIP. 19580828 198803 1 002 Muslim Yusuf,drg.,Sp.Ort (K)

Mengetahui,

Ketua Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara

NIP.19540212 198102 2 001 Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort (K)


(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN Skripsi berjudul

PENGARUH PH SALIVA TERHADAP FORCE DECAY ELASTOMERIC CHAIN Yang dipersiapkan dan disusun oleh

060600026

RENY DIAH SIREGAR

Telah dipertahankan didepan tim penguji skripsi pada tanggal 23 Juli 2010

dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima Susunan Tim Penguji

Ketua

NIP. 19580828 198803 1 002 Muslim Yusuf,drg.,Sp.Ort (K)

Anggota Anggota

Siti Bahirrah,drg

NIP. 197711162000212 2 002 NIP. 19540212 198102 2 001 Erna Sulistyawati,drg.,Sp.Ort (K)

Medan, 23 Juli 2010 Ketua Departemen Ortodonsia

Fakultas Kedokteran Gigi

NIP. 19540212 198102 2 001 Erna Sulistyawati,drg.,Sp.Ort (K)


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Rasa terima kasih yang tak terhingga secara khusus penulis tujukan kepada orang tua tercinta, ayahanda Alm.Rusman Siregar dan teristimewa ibunda Darmawati Harahap telah memberikan kasih sayang, do’a, bimbingan, dukungan baik moril maupun materil, motivasi dan semangat yang tak henti-hentinya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan masa pendidikan akademik di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan serta Uwak Drs.H.Jalaluddin Siregar, Abangda Anwar Sastrawan, Adinda Umi, Yusuf, Dina dan Indah yang telah banyak membantu dan memberikan semangat penulis selama ini.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak mendapat pengarahan, bantuan, bimbingan dan motivasi serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D, Sp.Pros (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Syafrinani, drg., Sp.Pros (K), selaku dosen pembimbing akademis yang telah membimbing, memotivasi dan dukungan moril, serta memberikan semangat kepada penulis selama masa pendidikan akademik.


(7)

3. Muslim Yusuf, drg., Sp.Ort (K), selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk mengarahkan, membimbing, memotivasi dan memberikan masukan kepada penulis selama masa penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Mardhiah, selaku konsultan penelitian yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian di Laboratorium Terpadu FK USU sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

5. Drs. Abdul Jalil A.A, M.Kes, selaku konsultan penelitian yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan uji statistik hasil penelitian dalam skripsi ini.

6. Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort (K), selaku Ketua Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan dosen penguji yang telah menyediakan waktu dan memberikan bantuan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Nurhayati Harahap,drg.,Sp.Ort(K),selaku koordinator skripsi Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

8. Siti Bahirrah, drg selaku dosen penguji yang telah menyediakan waktu dan masukannya untuk penulis.

9. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, khususnya kak Emi dan Bang Tulus.

10. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

11. Sahabat-sahabat tersayang, Wilna, Sari, Nila, Halida, Haqqy, Dedek, Rani, Julaika, yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam kebersamaan.


(8)

12. Teman-teman, Kak Nia, Kak Dian, Kak Elsa, Kak Citra, Kak Tassa, Kak Ade, Kak Dira, Kak Irni, Kak Marta, Bang Agung, Bang Akbar, Habib, Kak Aida, Kak Ulfa, Kak Linni, Bang Eko, Kak Lucy, Kak Rita, Bang Hafiz, Bang Boy, Namira, Dimas Nofa, Monalisa, Kak Aini, Kak Icha, Bang Irun, Farida, Budi, Ikhsan, Nuria, Utha, Mei, Suci, Nanda, Cut Ati, Kartika, Fitri, Elissa, Ayu, Antony, Una, Evi, Mona, Mourent dan juga semua teman stambuk 2006 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Akhirnya penulis ingin meminta maaf kepada semua pihak apabila ada kesalahan selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi fakultas khususnya dibidang perkembangan ilmu Ortodonsia.

Medan, 23 Juli 2010 Penulis

Reny Diah Siregar NIM. 060600026


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Elastik Ortodonti ... 5

2.2 Elastomeric Chain ... 6

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Elastomeric Chain ... 6

2.4 Force Decay Elastomeric Chain ... 7

2.5 Kekuatan awal ( Initial Force ) ... 8

2.6 Jenis-jenis Elastomeric Chain ... 8

2.7 Pengaruh pH Saliva Terhadap Force Decay Elastomeric Chain . 9

2.8 Penggunaan Elastomeric Chain ... 10

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 11

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

3.2.1 Lokasi penelitian ... 11


(10)

3.3 Variabel Penelitian ... 11

3.4 Sampel Penelitian ... 12

3.5 Besar Sampel ... 12

3.6 Defenisi Operasional ... 13

3.7 Alat dan Bahan ... 14

3.7.1 Alat ... 14

3.7.2 Bahan ... 16

3.8 Prosedur Kerja ... 18

3.9 Cara Pengumpulan Data ... 22

3.10 Analisa Data ... 23

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 24

BAB 5 PEMBAHASAN ... 43

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 46

6.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Komposisi masing-masing pH saliva buatan ... 17 2. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva ... 24 3. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan saliva yang

berbeda-beda pada waktu perendaman 0 jam ... 25 4. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang

berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari ... 26 5. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan pH

saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari ... 27 6. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang

berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu ... 28 7. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan pH

saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu ... 27 8. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang

berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu ... 30 9. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan pH

saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu ... 30 10. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang

berbeda-beda pada waktu perendaman 3 minggu ... 31 11. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan pH

saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 3 minggu ... 32 12. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 4 ... 33 13. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 4 ... 33 14. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 5 ... 34


(12)

15. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 5 ... 35 16. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 6 ... 35 17. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 6 ... 36 18. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 7 ... 37 19. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 7 ... 37 20. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 8 ... 38 21. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu Perendaman yang berbeda-beda pada pH 8 ... 39 22. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 9 ... 39 23. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 9 ... 40 24. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 10 ... 41 25. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 10 ... 41


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Elastomeric chain ... 6

2. Beberapa ukuran elastomeric chain ... 9

3. Penggunaan elastomeric chain ... 10

4. Pelat plastik yang dipasang paku ... 14

5. Correxmeter ... 14

6. Inkubator ... 15

7. pH meter digital ... 15

8. Timbangan listrik ... 15

9. Tempat merendam pelat plastik ... 16

10. Elastomeric chain merk Ortho organizer ... 16

11. Komposisi saliva buatan ... 17

12. Elastomeric chain dengan panjang 32 mm ... 18

13. Elastomeric chain yang dibagi dalam 7 kelompok sesuai pH masing-masing.. 18

14. Peregangan elastomeric chain diantara 2 buah paku statis pada pelat plastik... 19

15. Pengadukan larutan saliva buatan ... 19

16. Penentuan masing-masing pH dengan menggunakan pH meter digital ... 20

17. Perendaman elastomeric chain pada saliva buatan yang terdapat di dalam kotak plastik yang bertutup ... 21

18. Penyimpanan kotak berisi rendaman elastomeric chain pada masing-masing pH saliva di inkubator dalm suhu 370 19. Cara pengukuran besar gaya dari elastomeric chain dengan menggunakan correxmeter ... 22

C ... 21


(14)

21. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda- beda pada waktu perendaman 0 jam ... 26 22. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda- beda pada waktu perendaman 1 hari ... 28 23. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda- beda pada waktu perendaman 1 minggu ... 29 24. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda- beda pada waktu perendaman 2 minggu ... 31 25. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda- beda pada waktu perendaman 3 minggu ... 32 26. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang

berbeda-beda pada pH 4 ... 34 27. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang

berbeda-beda pada pH 5 ... 35 28. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang

berbeda-beda pada pH 6 ... 36 29. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang

berbeda-beda pada pH 7 ... 38 30. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang

berbeda-beda pada pH 8 ... 39 31. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang

berbeda-beda pada pH 9 ... 40 32. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kerangka Teori 2. Kerangka Konsep

3. Jadwal Pelaksanaan Skripsi 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian 5. Alur Penelitian

6. Hasil Rerata Pengukuran Force Decay Elastomeric Chain 4 Sampel dari Masing-Masing pH dan Waktu

7. Hasil Perhitungan Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH Saliva

8. Hasil Perhitungan Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 0 Jam

9. Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH Saliva yang Berbeda-Beda pada waktu perendaman 1 Hari

10.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 1 Minggu

11.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 2 Minggu

12.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 3 Minggu

13.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 4

14.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 5

15.Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 6


(16)

16.Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 7

17.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 8

18.Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 9

19.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 10


(17)

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ortodonsia Tahun 2010

Reny Diah Siregar

Pengaruh pH Saliva Terhadap Force Decay Elastomeric Chain

xiv + 49 halaman

Elastomeric Chain adalah salah satu jenis elastik terbuat dari bahan sintetis polyurethane yang digunakan untuk menghasilkan tarikan atau kekuatan untuk

menggeser gigi dalam perawatan ortodonti. Karakteristik dari elastomeric chain yakni dalam aplikasinya besar gaya yang dihasilkan dapat mengalami perubahan akibat deformasi dan perubahan mikrostruktur dari ikatan internalnya, hal ini akan mengakibatkan elastomeric chain tidak menghasilkan kekuatan yang berkelanjutan yang baik untuk pergerakan gigi, hal ini yang disebut force decay. Laporan penelitian menunjukkan adanya pengurangan kekuatan sebesar 50 persen sampai 70 persen dari kekuatan awal setelah 24 jam pertama aplikasi.

Menurut Ferriter dkk, faktor yang mempengaruhi force decay elastomeric

chain adalah pH saliva. Hasil penelitian Ferriter dkk menunjukkan bahwa force decay

terjadi lebih besar pada pH basa dibandingkan dengan pH asam dalam kurun waktu 4 minggu sedangkan Brawley melaporkan hal yang sama akan tetapi terjadi pada waktu 3 minggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH saliva


(18)

terhadap force decay yang dihasilkan elastomeric chain dengan waktu dan jarak peregangan tertentu.

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium (in vitro) dilakukan pada beberapa pH dengan menggunakan saliva buatan. Sampel berjumlah 140 buah

elastomeric chain dengan panjang 20 mm yang diregang 60 persen dari panjangnya.

Data diambil dengan mengukur force dari sampel pada masing-masing pH saliva dan waktu tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan besarnya

force decay elastomeric chain berdasarkan pH yang berbeda dengan p > 0,05 dan

ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric chain berdasar pH saliva yang berbeda pada waktu perendaman tertentu dengan p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa force decay elastomeric chain terjadi pada masing-masing pH saliva seiring dengan berjalannya waktu.

Kesimpulan penelitian ini adalah force decay elastomeric chain akan dipengaruhi oleh pH saliva jika dikaitkan dengan waktu. Semakin lama waktu perendaman elastomeric chain pada pH saliva dengan suasana basa maka besarnya

force decay akan lebih besar daripada pH saliva dengan suasana asam.


(19)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan bersifat eksperimental laboratorium (in vitro)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi penelitian : Laboratorium Terpadu FK USU 3.2.2 Waktu penelitian : 1 bulan

3.3 Variabel Penelitian

Variabel Terikat Besar Force Decay

elastomeric chain

Variabel Bebas

• pH Saliva

• Waktu peregangan

elastomeric chain

Variabel yang dikendalikan

• suhu kamar

warna elastomeric chain

merk elastomeric chain

• jarak peregangan


(20)

3.4 Sampel Penelitian

Adalah elastomeric chain merk Ortho Organizer berwarna bening dengan panjang 20 mm dan tipe long.

3.5 Besar Sampel

Perhitungan besar sampel ditentukan berdasarkan rumus sampel penelitian eksperimental

( 1 – r ) ( 1 – n ) ≥ 15

15 :

( 1 – 7 ) ( 1 – n ) ≥ 15 -6 + 6n ≥ 15 6n ≥ 21 n ≥ 3,5 Keterangan :

r = jumlah kelompok perlakuan n = jumlah replikan atau sampel

Sampel yang dipakai pada setiap kelompok perlakuan pada penelitian ini adalah dibulatkan menjadi 4 sampel. Bila diuji pada setiap pH dan waktu maka total sampel yang digunakan 4 x 7 x 5 = 140 sampel

Keterangan : 4 = jumlah sampel setiap perlakuan

7 = berdasarkan variasi keasaman pH ( pH4, pH5, pH6, pH7, pH8, pH9 dan pH10 )

5 = berdasarkan waktu ( 0 jam, 1 hari, 1 minggu, 2 minggu, 3minggu) ( 1 – r ) ( 1 – n ) ≥ 15


(21)

3.6 Defenisi Operasional

1. Force decay elastomeric chain :

adalah selisih besar gaya (kekuatan) antara pengukuran yang diakibatkan dari destruksi internal elastomeric chain disebabkan hasil peregangan pada waktu tertentu.

2. Lama peregangan :

adalah lamanya peregangan elastomeric chain sebelum dilakukan pengukuran yaitu pada: 0 jam, 1 hari, 1 minggu, 2 dan 3 minggu setelah peregangan. 3. Elastomeric chain

Adalah elastomeric chain buatan Ortho organizer berwarna bening dan tipe

long yang dipotong sepanjang 20 mm.

4. Jarak peregangan

Adalah panjang peregangan dari elastomeric chain adalah sebesar 60 persen dari panjang mula-mula yaitu 32 mm.

5. Saliva

Adalah saliva buatan yang dibuat dengan variasi keasaman yaitu pH4, pH5, pH6, pH7, pH8, pH9 dan pH10 terbuat dari potassium chloride, natrium chloride, magnesium chloride, kalsium chloride, potassium phosphate, acid of potassium phosphate, sorbitol, natrium benzoate dan aquades.

6. Suhu


(22)

3.7 Alat dan Bahan 3.7.1 Alat penelitian

- Pelat plastik sebanyak 7 pasang ukuran 25 cm x 8 cm.

Gambar 4. Pelat plastik yang dipasang paku

- Alat ( Correxmeter ) merk Dentaurum ; rentang force 0- 250 gr.


(23)

- inkubator ( merk emmert,buatan Jerman )

Gambar 6. Inkubator

- pH meter digital ( merk Hanna, buatan Portugal )

Gambar 7. pH meter digital

- Timbangan listrik ( merk Sartorius, buatan Jerman )


(24)

- Tempat merendam pelat plastik yang ada tutupnya

Gambar 9. Tempat merendam pelat plastik

3.7.2 Bahan penelitian:

- Elastomeric chain dengan buatan Ortho organizer, tipe long dan

berwarna bening

.Gambar 10. Elastomeric chain

merk Ortho organizer

- Saliva buatan dengan pH4, pH5, pH6, pH7, pH8, pH9 dan pH10 terbuat dari potasium klorida (KCl), natrium klorida (NaCl), magnesium klorida (MgCl2), kalsium klorida (CaCl2), potasium posfat (K2HPO4), asam


(25)

potasium posfat (KH2PO4), sorbitol 70%, natrium benzoat dan aquades

dalam suhu 370

Adapun komposisi dari masing-masing pH saliva buatan disajikan pada tabel berikut :

C. Saliva buatan diganti 3 hari sekali.

Tabel 1 . Komposisi masing-masing pH saliva buatan

NO Jenis Bahan pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9 pH 10

1. KCl 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr 2. NaCl 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr 3. MgCl2 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr 4. CaCl2 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr 5. K2HPO4 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr

6. KH2PO4 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr

7. Sorbitol70 % 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr

8. Na Benzoat 5 mg 5 mg 5 mg 5 mg 5 mg 5 mg 5 mg

9. Aquades 1 Liter 1 Liter 1 Liter 1 Liter 1 Liter 1 Liter 1 Liter 10. HCl 5M ± 150 tetes ± 75 tetes ± 10 tetes - - - -


(26)

Gambar 11. Komposisi saliva buata

3.8 Prosedur Kerja

1. Pemilihan sampel elastomeric chain bening dan tipe long yang dibuat dengan panjang 20 mm sebanyak 140 buah.

Gambar 12. Elastomeric chain dengan panjang 20 mm

2. Melakukan pengelompokan masing-masing sampel menjadi 7 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 20 buah elastomeric chain

Gambar 13. Elastomeric chain dibagi dalam 7 kelompok sesuai pH masing-masing

3. Melakukan peregangan elastomeric chain diantara 2 buah paku statis pada pelat dengan jarak sama yakni sebesar 60 persen dari panjang mula-mula yaitu 32 mm.


(27)

Gambar14. Peregangan elastomeric chain diantara 2 buah paku statis pada pelat plastik

4. Bahan-bahan untuk membuat saliva buatan ditimbang sesuai takaran masing-masing lalu di campur dalam suatu wadah dan aduk hingga homogen pada suatu alat pengaduk khusus, lalu tentukan masing-masing pH dengan menggunakan pH meter digital.


(28)

Gambar 16. Penentuan masing-masing pH dengan menggunakan pH meter digital

5. Elastomeric chain pada pelat plastik direndam ke dalam larutan saliva buatan

dalam suasana pH yang masing-masing yang telah ditentukan dengan menggunakan suatu wadah plastik yang memiliki penutup lalu disimpan ke inkubator pada suhu 370C. Seluruh elastomeric chain dan pelat harus seluruhnya terendam dalam cairan saliva buatan selama penelitian, kecuali bila akan dilakukan pengukuran.


(29)

Gambar 17. Perendaman Elastomeric chain pada saliva buatan dengan pH masing-masing

Gambar 18. Penyimpanan kotak berisi rendaman

elastomeric chain pada masing-masing pH saliva di inkubator dengan suhu 370C


(30)

6. Melakukan pengukuran besar gaya elastomeric chain sebanyak empat kali dengan alat correxmeter dan mengambil rata-ratanya padaCara pengukuran adalah setelah elastomeric chain diregang pada paku yang sejajar, lalu lepaskan regangan elastomeric chain pada salah satu paku, lalu ujung correxmeter dimasukkan ke dalam ujung lubang elastomeric chain yang dilepas tadi, kemudian tarik sampai dititik paku yang tidak dikaitkan

elastomeric chain, setelah itu tentukan forcenya yang sesuai arah jarum pada

correxmeter. Hal ini dapat dilihat pada gambar 19 sebagai berikut :

Gambar 19. Cara pengukuran besar gaya dari elastomeric chain

dengan menggunakan correxmeter

3.9 Cara Pengumpulan Data

Untuk menguji tingkat kemahiran peneliti dalam mengumpulkan data, terlebih dahulu dilakukan pengukuran secara intraexaminer (yaitu pengukuran dilakukan oleh peneliti sendiri) terhadap lima sampel secara acak dengan melakukan pengukuran memakai alat correxmeter untuk melihat apakah force yang didapat pada jarak peregangan yang telah ditentukan tidak melebihi dari ambang force yang tertera pada


(31)

correxmeter sehingga data dapat diketahui dengan valid. Setelah itu, pengukuran dimulai dari t nol untuk mengetahui force mula-mula dari elastomeric chain tanpa memperhitungkan waktu. Selanjutnya dilakukan pengukuran force dari seluruh sampel elastomeric chain dari masing-masing pH pada interval waktu yang telah ditentukan. Sehingga dapat diambil rata-rata dari 4 sampel pada masing-masing pH dan interval waktu .

3.10 Analisa Data

Analisa data secara analitik, menggunakan Uji Anova dan Uji Komparasi Ganda ( LSD ) dilakukan dengan program SPSS 15.0 untuk Windows.


(32)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada awal penelitian telah dilakukan analisis untuk melihat tingkat kemahiran peneliti dalam mengumpulkan data. Sebanyak lima sampel dipilih secara acak kemudian dilakukan pengukuran secara intraexaminer terhadap besarnya force

elastomeric chain. Sampel penelitian berjumlah 140 buah dengan panjang awal elastomeric chain 20 mm. Lalu dibagi pada 7 pH saliva yang berbeda, sehingga

masing-masing pH berjumlah 20 sampel. Selanjutnya 20 sampel ini dibagi pada 5 interval waktu sehingga masing-masing waktu berjumlah 4 sampel, kemudian diregang pada plat plastik yang dipasang paku dengan panjang 60 persen dari panjang awal (32 mm) kemudian direndam kedalam larutan saliva buatan dengan pH yang berbeda pada interval waktu tertentu. Data diambil dengan mengukur besarnya force

elastomeric chain dengan menggunakan correxmeter sehingga dapat diketahui besar force decay yang terjadi. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap sampel

diperoleh gambaran rerata besar force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva dan waktu sebagai berikut.

Tabel 2. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.

4 20 171,995 ± 42,261 128,1 246,7

0,665

5 20 168,280 ± 44,906 124,8 246,7

6 20 166,250 ± 44,870 124,8 246,7

7 20 162,575 ± 46,357 118,6 246,7

8 20 159,290 ± 47,035 115,6 246,7

9 20 153,605 ± 50,162 106,2 246,7


(33)

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 2 di atas menunjukkan p > 0,05 (Ho ditolak), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari penyajian grafik dibawah ini :

Gambar 20. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva

Tabel 3. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan saliva yang berbeda beda pada waktu perendaman 0 jam

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.

4 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998

1,000

5 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998

6 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998

7 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998

8 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998

9 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998

10 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998 pH

pH 10 pH 9 pH 8 pH 7 pH 6 pH 5 pH 4

Mean

of

Force

D

ecay

175.0

170.0

165.0

160.0

155.0

150.0


(34)

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 3 di atas menunjukkan p > 0,05 (Ho ditolak), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan force decay elastomeric

chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 0 jam. Hal ini

dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

Gambar 21. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva

yang berbeda-beda dengan waktu perendaman 0 jam

Tabel 4. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.

4 4 174,900 ± 0,081 174,8 175,0

0,0001*

5 4 173,250 ± 1,789 171,7 174,8

6 4 172,525 ± 3,021 168,6 175,0

7 4 166,900 ± 5,021 159,3 171,1

8 4 156,975 ± 3,900 153,1 162,4

9 4 153,025 ± 5,770 146,6 159,3

10 4 140,500 ± 3,579 137,4 143,6

Keterangan : * signifikan

pH

pH 10 pH 9

pH 8 pH 7 pH 6 pH 5 pH 4

Mean

of

Force

D

ecay

500.0

400.0

300.0

200.0

100.0


(35)

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 4 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric

chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari. Rata-rata

yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 5 berikut :

Tabel 5. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari

Rata-rata yang berbeda Sig pH 4 dengan pH 7 0,007 pH 4 dengan pH 8 0,0001 pH 4 dengan pH 9 0,0001 pH 4 dengan pH 10 0,0001 pH 5 dengan pH 7 0,028 pH 5 dengan pH 8 0,0001 pH 5 dengan pH 9 0,0001 pH 5 dengan pH 10 0,0001 pH 6 dengan pH 7 0,048 pH 6 dengan pH 8 0,0001 pH 6 dengan pH 9 0,0001 pH 6 dengan pH10 0,0001 pH 7 dengan pH 8 0,001 pH 7 dengan pH 9 0,0001 pH 7 dengan pH 10 0,0001 pH 8 dengan pH 10 0,0001 pH 9 dengan pH 10 0,0001


(36)

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

Gambar 22. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva

yang berbeda-beda dengan waktu perendaman 1 hari

Tabel 6. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.

4 4 174,600 ± 0,230 174,4 174,8

0,0001*

5 4 171,500 ± 3,348 168,6 174,4

6 4 161,625 ± 5,294 156,2 168,6

7 4 156,975 ± 1,550 156,2 159,3

8 4 153,875 ± 2,968 150,0 156,2

9 4 145,050 ± 5,484 140,3 149,8

10 4 135,850 ± 1,789 134,3 137,4

Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 6 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric

chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu.

Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 7 berikut :

pH

pH 10 pH 9 pH 8 pH 7 pH 6 pH 5 pH 4

Mean

of

Force

D

ecay

180.0

170.0

160.0

150.0


(37)

Tabel 7. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu.

Rata-rata yang berbeda Sig. pH 4 dengan pH 6 0,0001 pH 4 dengan pH 7 0,0001 pH 4 dengan pH 8 0,0001 pH 4 dengan pH 9 0,0001 pH 4 dengan pH 10 0,0001 pH 5 dengan pH 6 0,001 pH 5 dengan pH 7 0,0001 pH 5 dengan pH 8 0,0001 pH 5 dengan pH 9 0,0001 pH 5 dengan pH 10 0,0001 pH 6 dengan pH 8 0,005 pH 6 dengan pH 9 0,0001 pH 6 dengan pH 10 0,0001 pH 7 dengan pH 9 0,0001 pH 7 dengan pH 10 0,0001 pH 8 dengan pH 9 0,002 pH 8 dengan pH 10 0,0001

pH 9 dengan pH 10 0,001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

Gambar 23. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva

yang berbeda-beda dengan waktu perendaman 1 minggu.

pH

pH 10 pH 9 pH 8 pH 7 pH 6 pH 5 pH 4

Mean

of

Force

D

ecay

180.0

170.0

160.0

150.0

140.0


(38)

Tabel 8. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.

4 4 131,675 ± 1,839 130,0 134,3

0,0001*

5 4 124,950 ± 0,191 124,8 125,2

6 4 126,375 ± 1,152 125,7 128,1

7 4 123,700 ± 1,270 122,6 124,8

8 4 123,350 ± 3,168 118,6 125,0

9 4 117,050 ± 3,100 112,4 118,6

10 4 114,725 ± 4,650 109,3 118,6

Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 8 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric

chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu.

Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 9 berikut :

Tabel 9. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu

Rata-rata yang berbeda Sig. pH 4 dengan pH 5 0,002 pH 4 dengan pH 6 0,009 pH 4 dengan pH 7 0,0001 pH 4 dengan pH 8 0,0001 pH 4 dengan pH 9 0,0001 pH 4 dengan pH 10 0,0001 pH 5 dengan pH 9 0,0001 pH 5 dengan pH 10 0,0001 pH 6 dengan pH 9 0,0001 pH 6 dengan pH 10 0,0001 pH 7 dengan pH 9 0,002 pH 7 dengan pH 10 0,0001

pH 8 dengan pH 9 0,003 pH 8 dengan pH 10 0,0001


(39)

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

Gambar 24. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva

yang berbeda-beda dengan waktu perendaman 2 minggu.

Tabel 10. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 3 minggu.

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig

4 4 133,650 ± 4,572 128,1 137,4

0,0001*

5 4 126,550 ± 1,789 125,0 128,1

6 4 125,575 ± 1,550 124,8 127,9

7 4 120,150 ± 1,789 118,6 121,7

8 4 117,100 ± 1,732 115,6 118,6

9 4 107,750 ± 1,789 106,2 109,3

10 4 99,875 ± 0,957 99,8 100,0

Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 10 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 3

minggu. Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 11 berikut :

pH

pH 10 pH 9 pH 8 pH 7 pH 6 pH 5 pH 4

Mean

of

Force

D

ecay

130.0

125.0

120.0


(40)

Tabel 11. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 3 minggu

Rata-rata yang berbeda Sig pH 4 dengan pH 5 0,0001 pH 4 dengan pH 6 0,0001 pH 4 dengan pH 7 0,0001 pH 4 dengan pH 8 0,0001 pH 4 dengan pH 9 0,0001 pH 4 dengan pH 10 0,0001 pH 5 dengan pH 7 0,001 pH 5 dengan pH 8 0,0001 pH 5 dengan pH 9 0,0001 pH 5 dengan pH 10 0,0001 pH 6 dengan pH 7 0,003 pH 6 dengan pH 8 0,0001 pH 6 dengan pH 9 0,0001 pH 6 dengan pH 10 0,0001 pH 7 dengan pH 9 0,0001 pH 7 dengan pH 10 0,0001 pH 8 dengan pH 9 0,0001 pH 8 dengan pH 10 0,0001 pH 9 dengan pH 10 0,0001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

Gambar 25. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva


(41)

Tabel 12. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 4

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig

0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7

0,0001* 1 hari 4 174,900 ± 0,081 174,8 175,0

1 minggu 4 174,600 ± 0,230 174,4 174,8 2 minggu 4 131,675 ± 1,839 130,0 134,3 3 minggu 4 133,650 ± 4,572 128,1 137,4

Keterangan : * siginifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 12 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 4.

Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 13 berikut :

Tabel 13. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu perendaman berbeda-beda pada pH 4

Rata-rata yang berbeda Sig awal dengan 1 hari 0,0001

awal dengan 1 minggu 0,0001 awal dengan 2 minggu 0,0001 awal dengan 3 minggu 0,0001 1 hari dengan 2 minggu 0,0001 1 hari dengan 3 minggu 0,0001 1 minggu dengan 2 minggu 0,0001 1 minggu dengan 3 minggu 0,0001


(42)

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

Gambar 26. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman

yang berbeda-beda pada pH 4.

Tabel 14. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 5

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig

0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7

0,0001* 1 hari 4 173,250 ± 1,789 171,7 174,8

1 minggu 4 171,500 ± 3,346 168,6 174,4 2 minggu 4 124,950 ± 0,191 124,8 125,2

3 minggu 4 126,550 ±1,789 125,0 128,1

Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 14 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 5.

Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 15 berikut :

waktu perendaman

3 minggu 2 minggu

1 minggu 1 hari

awal

Mean

of

Force

D

ecay

240.0

220.0

200.0

180.0

160.0

140.0


(43)

Tabel 15. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu perendaman berbeda-beda pada pH 5

Rata-rata yang berbeda Sig awal dengan 1 hari 0,0001

awal dengan 1 minggu 0,0001 awal dengan 2 minggu 0,0001 awal dengan 3 minggu 0,0001 1 hari dengan 2 minggu 0,0001 1 hari dengan 3 minggu 0,0001 1 minggu dengan 2 minggu 0,0001 1 minggu dengan 3 minggu 0,0001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

Gambar 27. Grafik Force Decay Elastomeric Chain waktu perendaman

yang berbeda-beda pada pH 5.

Tabel 16. Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 6

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig

0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7

0,0001* 1 hari 4 172,525 ± 3,021 168,6 175,0

1 minggu 4 161,625 ± 5,294 156,2 168,6 2 minggu 4 126,375 ± 1,152 125,7 128,1 3 minggu 4 125,575 ± 1,550 124,8 127,9

Keterangan : * signifikan

waktu perendaman

3 minggu 2 minggu

1 minggu 1 hari

awal

Mean

of

Force

D

ecay

250.0

225.0

200.0

175.0

150.0


(44)

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 16 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 6.

Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 17 berikut :

Tabel 17. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu perendaman berbeda-beda pada pH 6

Rata-rata yang berbeda Sig awal dengan 1 hari 0,0001

awal dengan 1 minggu 0,0001 awal dengan 2 minggu 0,0001 awal dengan 3 minggu 0,0001 1 hari dengan 1 minggu 0,0001 1 hari dengan 2 minggu 0,0001 1 hari dengan 3 minggu 0,0001 1 minggu dengan 2 minggu 0,0001 1 minggu dengan 3 minggu 0,0001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

Gambar 28. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman

yang berbeda-beda pada pH 6

waktu perendaman

3 minggu 2 minggu

1 minggu 1 hari

awal

Mean

of

Force

D

ecay

240.0

220.0

200.0

180.0

160.0

140.0


(45)

Tabel 18. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 7

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig

0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7

0,0001* 1 hari 4 166,900 ± 5,201 159,3 171,1

1 minggu 4 156,975 ± 1,550 156,2 159,3 2 minggu 4 123,700 ± 1,270 122,6 124,8 3 minggu 4 120,150 ± 1,789 118,6 121,7

Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 18 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 7.

Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 19 berikut :

Tabel 19. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu perendaman berbeda-beda pada pH 7.

Rata-rata yang berbeda Sig awal dengan 1 hari 0,0001

awal dengan 1 minggu 0,0001 awal dengan 2 minggu 0,0001 awal dengan 3 minggu 0,0001 1 hari dengan 1 minggu 0,0001 1 hari dengan 2 minggu 0,0001 1 hari dengan 3 minggu 0,0001 1 minggu dengan 2 minggu 0,0001 1 minggu dengan 3 minggu 0,0001


(46)

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

Gambar 29. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman

yang berbeda-beda pada pH 7.

Tabel 20. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 8

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig

0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7

0,0001* 1 hari 4 156,975 ± 3,900 153,1 162,4

1 minggu 4 153,875 ± 2,968 150,0 156,2 2 minggu 4 123,350 ± 3,168 118,6 125,0 3 minggu 4 117,100 ± 1,732 115,6 118,6

Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 20 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 8.

Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 21 berikut :

waktu perendaman

3 minggu 2 minggu

1 minggu 1 hari

awal

Mean

of

Force

D

ecay

250.0

225.0

200.0

175.0

150.0


(47)

Tabel 21. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu perendaman berbeda-beda pada pH 8.

Rata-rata yang berbeda Sig awal dengan 1 hari 0,0001

awal dengan 1 minggu 0,0001 awal dengan 2 minggu 0,0001 awal dengan 3 minggu 0,0001 1 hari dengan 2 minggu 0,0001 1 hari dengan 3 minggu 0,0001 1 minggu dengan 2 minggu 0,0001 1 minggu dengan 3 minggu 0,0001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

Gambar 30. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman

yang berbeda-beda pada pH 8.

Tabel 22. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 9

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig

0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7

0,0001* 1 hari 4 153,025 ± 5,770 146,6 159,3

1 minggu 4 145,050 ± 5,484 140,3 149,8 2 minggu 4 117,050 ± 3,100 112,4 118,6 3 minggu 4 107,750 ± 1,789 106,2 109,3

Keterangan : * signifikan

waktu perendaman

3 minggu 2 minggu 1 minggu 1 hari

awal

Mean

of

Force

D

ecay

240.0

220.0

200.0

180.0

160.0

140.0

120.0


(48)

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 22 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 9.

Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 23 berikut :

Tabel 23. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu perendaman berbeda-beda pada pH 9.

Rata-rata yang berbeda Sig awal dengan 1 hari 0,0001

awal dengan 1 minggu 0,0001 awal dengan 2 minggu 0,0001 awal dengan 3 minggu 0,0001 1 hari dengan 1 minggu 0,013 1 hari dengan 2 minggu 0,0001 1 hari dengan 3 minggu 0,0001 1 minggu dengan 2 minggu 0,0001 1 minggu dengan 3 minggu 0,0001 2 minggu dengan 3 minggu 0,005

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

Gambar 31. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman

yang berbeda-beda pada pH 9.

waktu perendaman

3 minggu 2 minggu 1 minggu 1 hari

awal

Mean

of

Force

D

ecay

240.0

220.0

200.0

180.0

160.0

140.0

120.0


(49)

Tabel 24. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 10

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig

0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7

0,0001* 1 hari 4 140,500 ± 3,579 137,4 143,6

1 minggu 4 135,850 ± 1,789 134,3 137,4 2 minggu 4 114,725 ± 4,650 109,3 118,6 3 minggu 4 99,875 ± 0,095 99,8 100,0

Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 24 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 10.

Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang disajikan dalam tabel 25 berikut :

Tabel 25. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu perendaman berbeda-beda pada pH 10.

Rata-rata yang berbeda Sig awal dengan 1 hari 0,0001

awal dengan 1 minggu 0,0001 awal dengan 2 minggu 0,0001 awal dengan 3 minggu 0,0001 1 hari dengan 1 minggu 0,036 1 hari dengan 2 minggu 0,0001 1 hari dengan 3 minggu 0,0001 1 minggu dengan 2 minggu 0,0001 1 minggu dengan 3 minggu 0,0001 2 minggu dengan 3 minggu 0,0001


(50)

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

Gambar 32. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman

yang berbeda-beda pada pH 10.

waktu perendaman

3 minggu 2 minggu

1 minggu 1 hari

awal

Mean

of

Force

D

ecay

250.0

200.0

150.0

100.0


(51)

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh pH saliva terhadap force decay elastomeric chain dimana dilakukan secara in vitro dengan cara melakukan percobaan yang disesuaikan semirip mungkin dengan keadaan didalam mulut. Suhu pada percobaan ini diatur sesuai keadaan dalam mulut yaitu 370

Cara pengukuran besar force dari elastomeric chain dilakukan masing-masing 4 kali untuk tiap pH dan waktu dan diambil rata-ratanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pengukuran. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan uji Anova dan Uji Komparasi Ganda (LSD). Hasilnya, bahwa pH saliva tidak secara langsung berpengaruh terhadap force decay elastomeric chain, dimana p > 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan force decay elastomeric chain berdasarkan pH yang berbeda-beda akan tetapi besarnya force decay elastomeric

chain akan dipengaruhi oleh pH saliva jika dikaitkan dengan waktu, dimana p < 0,05

artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman tertentu. Jadi semakin lama waktu perendaman elastomeric chain pada pH saliva dengan suasana basa maka C dengan pH yang berbeda-beda yaitu pH 4, pH 5, pH 6, pH 7, pH 8, pH 9 dan pH 10. Dalam penelitian ini digunakan elastomeric chain produk Ortho organizer. Setiap perlakuan terdiri dari 4 sampel untuk masing-masing pH dan waktu, sehingga seluruhnya berjumlah 140 sampel dengan diameter sama yaitu 60 persen dari panjang mula-mula ( 20 mm ) yaitu 32 mm.


(52)

besarnya force decay akan lebih besar dari pada pH saliva dengan suasana asam. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada tabel 3 sampai 6.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ferriter dkk yang meneliti efek pH pada tingkat degradasi kekuatan terhadap elastomeric chain yang dievaluasi dalam suatu studi in vitro. Pada penelitiannya nilai pH 4,95 dan 7,26 diseleksi untuk pengujian karena hal tersebut menghadirkan nilai yang berdekatan dengan nilai ekstrim plak yang dilaporkan dan pH air liur (saliva) yang dilakukan pengujian

elastomeric chain dengan jarak yang sama, tingkat kekuatan awal yang sama dan

tingkat degradasi kekuatan dicatat dalam kurun waktu 4 minggu. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat degradasi kekuatan yang lebih besar pada suasana basa (pH 7,26) daripada yang ada dalam suasana asam (pH 4,95). Brawley melaporkan dalam penelitiannya force decay yang tejadi lebih besar pada pH basa dibandingkan dengan pH asam dalam kurun waktu 3 minggu.

Tanpa melihat jarak peregangan, semua elastomeric chain mengalami force

decay seiring dengan berjalannya waktu, bila dibandingkan dengan force awalnya.

Tetapi ada elastomeric chain yang mengalami sedikit peningkatan gaya dalam periode waktu berikutnya. Hal ini dimungkinkan karena kesalahan pengukuran dan bukan merupakan masalah dari dalam bahan itu sendiri.

2,3,7,9

Deformitas plastis menyebabkan bahan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pada penelitian ini terjadi deformitas plastis pada semua elastomeric chain. Semakin lama elastomeric chain diregang semakin besar kemungkinan terjadi deformitas plastis. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bishara dan


(53)

Adreasen (1970) bahwa efek deformitas plastis bermanifestasi sebagai suatu pengurangan dalam gaya atau kekuatan elastomeric chain.

Secara keseluruhan terlihat bahwa terjadi force decay elastomeric chain pada masing-masing pH saliva seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini terbukti dari uji Anova pada tabel 7 sampai 13. Penurunan terbesar terjadi pada 24 jam pertama ( 1 hari ) setelah elastomeric chain diregang lalu dilakukan perendaman ke dalam saliva buatan, dimana terjadi penambahan panjang yakni 50 persen sampai 70 persen dari panjng mula-mula. Waktu terjadinya force decay terbesar pada penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bishara dan Andreasen (1970) dimana penurunan terbesar terjadi setelah 1 jam.

2,8

2,3,13,14

Secara klinis, jelas bahwa pH oral yang lebih rendah dari pada 7 akan memperlambat force decay elastomeric chain. Sebelum studi ini, peneliti tidak berharap menemukan bahwa pengurangan pH berkaitan dengan plak gigi dengan adanya karbohidrat yang dapat mengurangi force decay elastomeric chain dan kemudian menambah elastisitasnya. Ahli klinis harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan kondisi mulut pasien dan harus mempunyai kemampuan untuk elemen tertentu yang dapat mempengaruhi rencana mekanik yang perlu diseleksi.

Hal tersebut tentu saja dapat dimengerti karena adanya perbedaan merk dan gaya elastik serta jarak peregangannya.


(54)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pH saliva terhadap force decay

elastomeric chain dapat disimpulkan bahwa :

1. pH saliva tidak secara langsung berpengaruh terhadap force decay elastomeric

chain, akan tetapi besarnya force decay elastomeric chain akan dipengaruhi

oleh pH saliva jika dikaitkan dengan waktu. Jadi semakin lama waktu perendaman elastomeric chain pada pH saliva dengan suasana basa maka besarnya force decay akan lebih besar daripada pH saliva dengan suasana asam.

2. Tanpa pengaruh pH semua elastomeric chain mengalami force decay seiring dengan berjalannya waktu dan peregangan.

3. Penurunan terbesar terjadi pada 24 jam pertama ( 1 hari ) setelah elastomeric

chain diregang lalu dilakukan perendaman ke dalam saliva buatan.

4. Ahli klinis harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan kondisi mulut pasien dan harus mempunyai kemampuan untuk menentukan waktu yang efektif dalam penggunaan elastomeric chain untuk memaksimalkan hasil perawatan dengan mempertimbangkan pH saliva dikaitkan dengan waktu pengaplikasian elastomeric chain.

5. Dari penelitian ini terlihat force decay terjadi lebih besar pada suasana basa oleh sebab itu sebaiknya klinisi dapat menyarankan pada pasien-pasien yang


(55)

memakai elastomeric chain agar mengurangi konsumsi makanan yang dapat menaikkan kadar pH saliva dari pH asam ke pH basa, contohnya makanan atau minuman berkarbonasi dll.

6.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar agar diperoleh tingkat validitas yang tinggi.

2. Penelitian ini dilakukan terhadap elastomeric chain berwarna bening, disarankan agar penelitian berikutnya dilakukan terhadap elastomeric chain dengan berbagai warna.

3. Perlu dilakukan penelitian secara kinis untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi force decay elastomeric chain yang tidak teramati secara laboratorik, mengingat belum banyak penelitian lebih lanjut tentang force

decay elastomeric chain padahal pada perawatan ortodonti bahan ini cukup


(56)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elastomeric chain adalah salah satu jenis elastik yang sering digunakan untuk

menghasilkan tarikan atau kekuatan dalam menggerakkan gigi pada perawatan ortodonti. Elastomeric chain diperkenalkan pertama kali pada profesi kedokteran gigi pada tahun 1960 yang terbuat dari bahan sintetis polyurethane. Penggunaannya di klinik antara lain untuk penutupan diastema, retraksi gigi kaninus, koreksi rotasi dan midline serta pergerakan gigi intra-arch, yang diaplikasikan tergantung arah dan regangan.

Ada beberapa bahan/alat untuk menghasilkan kekuatan yang diperlukan dalam perawatan ortodonti untuk mempengaruhi dentoalveolar complex.

Masing-masing bahan/alat ini memiliki berbagaikarakteristik, keuntungan, dan kerugian yang berbeda. Keuntungan Elastomeric chain secara umum lebih ekonomis, banyak tersedia di pasaran, relatif nyaman dan higienis serta memiliki biokompatibilaitas yang tinggi. Karakteristik dari elastomeric chain merupakan elastis yang dapat kembali ke bentuk semula setelah peregangan. Kerugiannya mudah rusak karena dalam aplikasinya besar gaya yang dihasilkan dapat mengalami perubahan akibat deformasi dan perubahan mikrostruktur dari ikatan internal elastomeric chain, hal ini akan mengakibatkan elastomeric chain tidak menghasilkan kekuatan yang berkelanjutan yang diperlukan untuk pergerakan gigi.

1,2


(57)

Beberapa peneliti telah mempelajari degradasi (berkurangnya kekuatan/force

decay) yang dihasilkan elastomeric chain dalam aplikasinya. Laporan penelitian

menunjukkan adanya pengurangan kekuatan sebesar 50-70 persen dari kekuatan awal setelah 24 jam pertama aplikasi.3

Besarnya kekuatan yang dihasilkan oleh elastomeric chain dipengaruhi oleh jarak, suhu dan waktu.

Berdasarkan hal ini penggunaan elastomeric chain memerlukan penggantian pada saat tertentu untuk mendapatkan efektifitas dalam perawatan.

Selain itu, faktor lingkungan ( pH saliva ) juga berpengaruh terhadap kekuatan yang dihasilkan elastomeric chain. Dalam rongga mulut

elastomeric chain tersebut menyerap saliva, dan menyebabkan adanya pembagian

ikatan internal dan deformasi tetap terhadap materi yang ada.

Ferriter dkk meneliti efek pH saliva terhadap force decay elastomeric chain yang dievaluasi dalam suatu studi in vitro. Pada penelitiannya nilai pH 4,95 dan 7,26 diseleksi untuk pengujian karena hal tersebut menghadirkan nilai yang berdekatan dengan nilai ekstrim plak yang dilaporkan dan pH saliva yang dilakukan pengujian

elastomeric chain dengan jarak yang sama, tingkat kekuatan awal (Initial Force)

yang sama dan tingkat force decay dicatat dalam kurun waktu 4 minggu. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat force decay yang lebih besar pada suasana basa daripada suasana asam selama 4 minggu. Brawley juga melaporkan dalam penelitiannya force decay yang tejadi lebih besar pada pH basa dibandingkan dengan pH asam tetapi diukur dalam kurun waktu 3 minggu.

2,3,7

Memperhatikan hal-hal diatas timbul permasalahan seberapa besar pengaruh pH saliva terhadap force decay elastomeric chain. Adanya perbedaan pada beberapa


(58)

literatur mengenai perubahan besar force decay elastomeric chain yang disebabkan oleh waktu dan pH saliva maka akan dilakukan penelitian pada laboratorium ( in vitro ) untuk mengukur force decay elastomeric chain pada suasana pH saliva yang berbeda.

Ahli klinis melakukan kontrol untuk kekuatan awal yang digunakan dan waktu antara perubahan elastomeric chain, namun variabel yang mempengaruhi tingkat force decay elastomeric chain yang berhubungan dengan perawatan ortodonti ternyata belum dipahami sepenuhnya.3

1.2 Rumusan masalah

Untuk meningkatkan efisiensi kerja ortodontis perlu dikembangkan penelitian apakah terdapat pengaruh pH saliva terhadap force

decay elastomeric chain, lalu hasilnya nanti dapat dipergunakan dalam mengevaluasi

dan mempertahankan force elastomeric chain dalam lingkungan konstan pada tingkat pH yang berbeda dan sebagai gambaran dan patokan waktu yang efektif dalam penggunaan elastomeric chain.

1. Apakah ada perbedaan force decay elastomeric chain pada kondisi pH saliva yang berbeda ?

2. Apakah ada perbedaan force decay elastomeric chain pada kondisi pH saliva berbeda dengan waktu tertentu ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adanya pengaruh pH saliva terhadap force decay yang dihasilkan elastomeric chain dengan waktu dan jarak peregangan waktu tertentu.


(59)

1.4 Hipotesis

1. Ada perbedaan force decay elastomeric chain pada kondisi pH saliva yang berbeda.

2. Ada perbedaan force decay elastomeric chain pada jarak waktu tertentu.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengetahui lama penggantian

elastomeric chain yang ideal pada kondisi pH saliva yang berbeda

2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.


(60)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Elastik Ortodonti

Elastik ortodonti berperan penting pada perawatan maloklusi dengan berbagai tehnik perawatan piranti cekat. Elastik digunakan untuk membantu menghasilkan gaya yang diperlukan untuk menggerakkan gigi yakni berfungsi untuk meretraksi gigi depan, pergeseran molar ke mesial, perawatan pada kasus klas II dan klas III, penutupan ruangan karena pencabutan gigi, koreksi overbite dan overjet, koreksi midline dan sebagainya. Alexander menyebutkan, ada 3 hal yang menjadi dasar penggunaan elastik pada bidang ortodonti, yaitu untuk melakukan koreksi sagital gigi-geligi rahang bawah terhadap gigi-geligi rahang atas, melakukan koreksi midline atau gigitan silang dan untuk membantu menyempurnakan oklusi pada akhir perawatan.

Dikenal ada 2 bahan dasar elastik yang banyak digunakan, yakni elastik sintetis / plastik yang merupakan polimer amorf terbuat dari bahan polyurethane dan elastik lateks/karet yang terbuat dari bahan dasar karet alam. Penurunan force karet lebih kecil dibandingkan dengan elastik sintetis seperti elastomeric chain dan elastik intra oral non lateks.

1,6

4,6

Bishara dan Andersen (1970) pada penelitiannya yang membandingkan elastik karet dengan elastik sintetis mendapatkan bahwa elastik karet mempunyai gaya yang lebih konstan dibandingkan elastik sintetis. Pada jam pertama elastik karet menurun 10 persen, sedang elastik sintetis 43 persen. Pada hari pertama, elastik karet menurun 17,2 persen dan elastik sintetis 54,7 persen. Pada minggu


(61)

pertama, elastik karet menurun 21,9 persen dan elastik sintetis 60,5 persen. Akhirnya setelah 3 minggu gaya yang masih tersisa elastik karet 74,9 persen, sedangkan pada elastik sintetis 32,5 persen.

Akan tetapi elastik karet mempunyai kekurangan, yakni memerlukan kerja sama pasien dalam penggunaannya. Mayoritas dari elastik ortodonti yang di pasarkan adalah elastik karet. Sejak awal tahun 1990 produk sintetik telah ditawarkan di pasar selama pasien-pasien sensitif terhadap elastik karet dan dijual sebagai elastik non karet.

1,2,4

2.2 Elastomeric Chain

2,4,6

Elastomeric chain adalah material yang dapat kembali ke bentuk semula

dengan cepat setelah mengalami perubahan bentuk. Diperkenalkan pertama kali pada profesi kedokteran gigi pada tahun 1960 dan terbuat dari bahan sintetis yaitu elastomer polyurethane. Adapun Rumus molekul elastomeric chain yaitu – (NH) – (C=O) – O -.2,3,5

Gambar 1. Elastomeric chain

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Elastomeric Chain

Kelebihannya relatif murah, higienis, mudah diaplikasikan dan materialnya relatif kompatibel dengan mukosa. Kekurangannya ketika terjadi perluasan dan


(62)

pembukaan ke lingkungan mulut, elastomeric chain mengabsorpsi air dan saliva, stain permanen, dan mengalami kerusakan dari ikatan internal sehingga mengakibatkan kerusakan permanen. Selain itu, elastomeric chain juga mengalami kehilangan kekuatan gaya (force), sehingga kehilangan keefektifannya. Kehilangan

force ini membuat sulit bagi ortodontis untuk menetapkan force sebenarnya yang

dibutuhkan untuk pergerakan gigi.

2.4 Force Decay Elastomeric Chain

2,3,7,13

Profitt mengatakan bahwa besarnya gerakan gigi secara langsung proporsional dengan tekanan yang ada pada gigi ketika tekanan tersebut berada diatas ambang minimal dan dibawah tingkat kekuatan optimal. Kekutan yang berasal dari

elastomeric chain tergantung pada besarnya kekuatan awal, lamanya waktu sejak

penggunaannya dan besarnya force decay. Dalam hal ini, tergantung pada efek dari faktor-faktor tersebut, maka elastomeric chain dapat digunakan untuk kekuatan yang baik selama beberapa waktu sebelum pasien kembali pada kunjungan selanjutnya. 3

Beberapa peneliti telah mempelajari force decay yang dihasilkan elastomeric

chain dalam aplikasinya. Laporan penelitian menunjukkan adanya pengurangan

kekuatan sebesar 50 persen sampai 70 persen dari kekuatan awal setelah 24 jam pertama aplikasi.

3,7,13

Baty et al., menyimpulkan bahwa salah satu karakteristik dari elastomeric

chain adalah tidak memiliki besar kekuatan yang tepat jika waktu aplikasi lebih lama.

Berdasarkan hal ini penggunaan elastomeric chain memerlukan penggantian pada saat tertentu untuk mendapatkan efektifitas dalam perawatan.


(63)

Profitt mengatakan bahwa ketika elastomeric chain digunakan, akan terjadi kehilangan kekuatan dengan cepat dan juga dapat dikarakteristikkan sebagai force yang terputus.2 Pada umumnya, force decay yang paling banyak terjadi pada 1 jam pertama dan kekuatan awal terbesar menimbulkan force decay terbesar pada

elastomeric chain.

2.5 Kekuatan Awal (Initial Force)

9

Pengiriman kekuatan pertama sangat bervariasi dari elastomeric chain yang berbeda merk dimana force decay terjadi 50 persen sampai 75 persen pada 24 jam pertama. Hilangnya sebagian force kekuatan terjadi pada 3 jam pertama. Setelah pengaplikasian, elastomeric chain mengalami force decay hingga 74 persen. Setelah hari pertama, penurunan force secara stabil. Andreasen and Bishara menganjurkan peregangan chain 4 kali dari level force yang diinginkan untuk mengimbangi kehilangan force nya.

Young dan Sandrik menyimpulkan bahwa peregangan elastomeric chain 3 sampai 4 kali dari force yang diinginkan akan menyebabkan deformasi yang permanen dan penurunan yang berikutnya pada level force yang diinginkan. Dan mereka menganjurkan perpanjangan awal dari elastomeric chain adalah 50 persen sampai 75 persen dari panjang mula-mula untuk mendapatkan level force yang optimal.

2,6,8,10

2.6Jenis-Jenis Elastomeric Chain

2,10

Elastomeric chain terdiri dari beberapa bentuk dan warna. Berdasarkan bentuknya elastomeric chain terdiri dari bentuk filamen yang continous (medium),


(64)

short dan long. Sedangkan berdasarkan warnanya terdiri dari warna merah, pink,

kuning, hijau, biru, orange, coklat, abu-abu, bening, putih, dan lain-lain.2

Gambar 2. Beberapa ukuran elastomeric chain

2.7 Pengaruh pH Saliva Terhadap Force Decay Elastomeric Chain

pH saliva mempunyai pengaruh terhadap force decay dari elastomeric chain. Ferriter dkk meneliti efek pH pada tingkat degradasi kekuatan terhadap elastomeric

chain yang dievaluasi dalam suatu studi in vitro. Pada penelitiannya nilai pH 4,95 dan

7,26 diseleksi untuk pengujian karena hal tersebut menghadirkan nilai yang berdekatan dengan nilai ekstrim plak yang dilaporkan dan dilakukan pengujian

elastomeric chain dengan jarak yang sama, tingkat kekuatan awal yang sama dan

tingkat force decay dicatat dalam kurun waktu 4 minggu. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa force decay lebih besar terjadi pada suasana basa (pH 7,26) daripada suasana asam (pH 4,95). Brawley melaporkan dalam penelitiannya force

decay yang tejadi lebih tinggi pada pH basa dibandingkan dengan pH asam dalam

kurun waktu 3 minggu.

pH saliva mempengaruhi force decay elastomeric chain karena dalam rongga mulut elastomeric chain tersebut menyerap saliva, dan menyebabkan adanya pembagian ikatan internal dan deformasi tetap terhadap materi yang ada. Selain itu,

elastomeric chain berkembang dan menahan bagian isi yang ada pada matriks karet 2,3,11,14


(65)

dengan cairan dan kotoran bakteri. Hal ini mengarah pada kekuatan yang sampai ke bagian gigi.

2.8 Penggunaan Elastomeric Chain

2,3,7,12,13

Dibidang ortodonti, Penggunaan elastomeric chain di klinik antara lain digunakan untuk pergerakan gigi. Elastomeric chain dapat menghasilkan force yang digunakan untuk penutupan diastema, retraksi gigi kaninus, koreksi rotasi dan midline serta pergerakan gigi intra-arch, yang diaplikasikan tergantung arah dan regangan.

2

A

Gambar 3. Penggunaan elastomeric chain16-17

A. Penutupan diastema B. Koreksi gigi berjejal

C. Koreksi rotasi D. Retraksi kaninus


(66)

DAFTAR PUSTAKA

1. Bramantio. Pengaruh Lama dan Jarak Peregangan terhadap Besar Gaya Elastik Karet Ortodonti. FKG UI. 1999 : 1-44

2. Hussein El-Hassanein. Otrhodontic elastics. Al-Azhar University Cairo.2007 : 1-30

3. Ferriter J, Meyers C, Lorton L.The effect of hydrogen ion concentration on the

force degradation rate of orthodontic polyurethane chain elastics. Am J

Orthod Dentofac Orthop. 1990 ; 98 : 404-410.

4. Bishara SE, Andreasen GF.A Comparison of time related forces between

plastic Alastiks and Latex elastics.Angle Orthod.1970;40:319-328.

5. Brantley,Wiliam A. Orthodontic Materials : Scientific and Cinical Aspects. Thieme New York. USA. 2001: 174-187.

6. Wong A. Orthodontic elastic materials.Angle Orthod. 1976 ; 46 : 196-205 7. Baty DL et al. Force delivery properties of coloured elastomeric modules.Am

J Orthod. 1994 ;106:40-46

8. Andreasen. GF, Bishara.S. Comparison of alastik chains with elastics involved

with intra-arch molar forces.Angle Orthod. 1970; 40: 151-158

9. Lu T, Wang W, Tang T, Chen J : Force decay of elastomeric chain- A serial

study.Part II. Am j Orthod Dentofac Orthop. 1993 ; 373-377.

10.Young J,Sandrik J.Influence of preloading on stress relaxation of orthodontic


(67)

11.Nanda, Ravindra. Biomechanics in clinical orthodontics. W.B Sunders company.Philadelphia. 1996: 206-214

12.Ash J, Nikolai R. Relaxation of orthodontic elastomeric chains and modules in

vitro and in vivo.Angle Orthod. 1970; 40 : 319-328.

13.Storie DV, Regenniter F, von Fraunhofer JA. Characteristics of a

fluoride-releasing elastomeric chain.Angle Orthod. 1994;3:199-210.

14.Von Fraunhofer J.A., Coffelt M-T.P.,Orbell G.M. The effects of artificial

saliva and topical fluoride treatments on the degradation of elastic properties of orthodontic chains. Angle Orthod.1992; 4 : 265-274.

15.Hanafiah, Kemas Ali. Rancangan percobaan aplikatif.Ed1-Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2005

16.Moyers, Robert E. Handbook of orthodontics. ed 4.1988:518

17.Viazis, Anthony D. Atlas of rthodontics : principles and clinical


(68)

Lampiran 1

Kerangka Teori

Elastik Ortodonti

Elastik karet Elastik sintetis

Elastomeric chain

Bahan dasar dan sifat kimia

Kelebihan dan kekurangan

pH saliva waktu

penggunaan Initial

force

Jenis-jenis

Pergerakan gigi

Force Decay


(69)

Lampiran 2 Kerangka Konsep

Elastik Ortodonti

Elastik karet Elastik sintetis

Elastomeric chain

diregang

Force

- pH saliva - waktu


(70)

Lampiran 3

Jadwal Pelaksanaan Skripsi

NO Kegiatan Bulan : Sept

2009 Okt 2009

Nop 2009

Des 2009

Jan 2010

Feb 2010

Mar 2010

April 2010

Mei 2010

Juni 2010

Juli 2010 1 Persiapan dan

pencarian judul

2 Persetujuan judul 3 Pembuatan

proposal

4 Seminar Proposal

5 Perbaikan Proposal Persiapan Penelitian 6 Penelitian,

Pengumpulan Data

7 Pengolahan dan Analisa Data

8 Diskusi tim


(71)

Lampiran 4

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Tanggal penelitian Hal yang dilakukan 1. 19 Apri 2010 - Persiapan alat dan bahan.

- Pengukuran awal

t (0) force elastomeric chain - Pembuatan saliva sesuai dengan pH

masing-masing.

- Peregangan dan perendaman

elastomeric chain ke dalam saliva

- Penyimpanan ke dalam inkubator 2. 20 Apri 2010 - Pengukuran force elastomeric chain

pada waktu 1 hari

3. 23 April 2010 - Penggantian saliva buatan 4. 26 April 2010 - Penggantian saliva buatan dan

Pengukuran force elastomeric chain pada waktu 1 minggu

5. 30 April 2010 - Penggantian saliva buatan buatan 6. 3 Mei 2010 - Penggantian saliva buatan dan

pengukuran force elastomeric chain pada waktu 2 minggu

7. 7 Mei 2010 - Penggantian saliva buatan 8. 10 Mei 2010 - Penggantian saliva buatan dan

pengukuran force elastomeric chain pada waktu 3 minggu.


(72)

Lampiran 5 Alur Penelitian

Elastomeric chain merk Ortho Organizer tipe long berwarna bening

dengan panjang 20 mm sebanyak 140 buah diregang 32 mm diantara paku pada pelat plastik

pH 4 0 jam 1 hari 1 mggu 2 mggu 3 mggu 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel pH 5 0 jam 1 hari 1 mggu 2 mggu 3 mggu 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel pH 6 0 jam 1 hari 1 mggu 2 mggu 3 mggu 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel pH 7 0 jam 1 hari 1 mggu 2 mggu 3 mggu 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel pH 8 0 jam 1 hari 1 mingg 2 mingg 3 mggu 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel pH 9 0 jam 1 hari 1 mggu 2 mggu 3 mggu 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel pH 10 0 jam 1 hari 1 mggu 2 mggu 3 mggu 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel 4 sampel

Perendaman ke dalam masing-masing pH saliva dan diangkat pada saat pengukuran

Force Decay Elastomeric chain


(1)

Lampiran 17

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan

Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 8

De scri ptives Force Decay

4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7

4 156,975 3,9007 1,9504 150,768 163,182 153,1 162,4

4 153,875 2,9680 1,4840 149,152 158,598 150,0 156,2

4 123,350 3,1681 1,5840 118,309 128,391 118,6 125,0

4 117,100 1,7321 ,8660 114,344 119,856 115,6 118,6

20 159,290 47,0353 10,5174 137,277 181,303 115,6 246,7

awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu Total

N Mean St d. Deviat ion St d. E rror Lower Bound Upper Bound 95% Confidenc e Int erval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

Force Decay

,611

4

15

,661

Levene

Statistic

df1

df2

Sig.

ANOV A

Force Decay

41913, 203

4

10478, 301

1301,167

,000

120,795

15

8,053

42033, 998

19

Between Groups

W ithin Groups

Total

Sum of


(2)

Multiple Comparisons Dependent Variable: Force Decay

LS D

88,1750* 2,0066 ,000 83,898 92,452

91,2750* 2,0066 ,000 86,998 95,552

121,8000* 2,0066 ,000 117,523 126,077

128,0500* 2,0066 ,000 123,773 132,327

-88,1750* 2,0066 ,000 -92,452 -83,898

3,1000 2,0066 ,143 -1, 177 7,377

33,6250* 2,0066 ,000 29,348 37,902

39,8750* 2,0066 ,000 35,598 44,152

-91,2750* 2,0066 ,000 -95,552 -86,998

-3, 1000 2,0066 ,143 -7, 377 1,177

30,5250* 2,0066 ,000 26,248 34,802

36,7750* 2,0066 ,000 32,498 41,052

-121,8000* 2,0066 ,000 -126,077 -117,523

-33,6250* 2,0066 ,000 -37,902 -29,348

-30,5250* 2,0066 ,000 -34,802 -26,248

6,2500* 2,0066 ,007 1,973 10,527

-128,0500* 2,0066 ,000 -132,327 -123,773

-39,8750* 2,0066 ,000 -44,152 -35,598

-36,7750* 2,0066 ,000 -41,052 -32,498

-6, 2500* 2,0066 ,007 -10,527 -1, 973

(J) wak tu perendaman 1 hari

1 minggu 2 minggu 3 minggu awal 1 minggu 2 minggu 3 minggu awal 1 hari 2 minggu 3 minggu awal 1 hari 1 minggu 3 minggu awal 1 hari 1 minggu 2 minggu (I) wak tu perendaman

awal

1 hari

1 minggu

2 minggu

3 minggu

Mean Difference

(I-J) St d. E rror Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidenc e Int erval

The mean difference is s ignificant at the .05 level. *.


(3)

Lampiran 18

Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan

Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 9

De scri ptives Force Decay

4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7

4 153,025 5,7703 2,8851 143,843 162,207 146,6 159,3

4 145,050 5,4848 2,7424 136,322 153,778 140,3 149,8

4 117,050 3,1000 1,5500 112,117 121,983 112,4 118,6

4 107,750 1,7898 ,8949 104,902 110,598 106,2 109,3

20 153,605 50,1629 11,2168 130,128 177,082 106,2 246,7

awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu Total

N Mean St d. Deviat ion St d. E rror Lower Bound Upper Bound 95% Confidenc e Int erval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

Force Decay

9,018

4

15

,001

Levene

Statistic

df1

df2

Sig.

ANOV A

Force Decay

47571, 842

4

11892, 960

748,966

,000

238,187

15

15,879

47810, 029

19

Between Groups

W ithin Groups

Total

Sum of


(4)

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Dependent Variable: Force Decay

LS D

92,1250* 2,8177 ,000 86,119 98,131

100,1000* 2,8177 ,000 94,094 106,106

128,1000* 2,8177 ,000 122,094 134,106

137,4000* 2,8177 ,000 131,394 143,406

-92,1250* 2,8177 ,000 -98,131 -86,119

7,9750* 2,8177 ,013 1,969 13,981

35,9750* 2,8177 ,000 29,969 41,981

45,2750* 2,8177 ,000 39,269 51,281

-100,1000* 2,8177 ,000 -106,106 -94,094

-7, 9750* 2,8177 ,013 -13,981 -1, 969

28,0000* 2,8177 ,000 21,994 34,006

37,3000* 2,8177 ,000 31,294 43,306

-128,1000* 2,8177 ,000 -134,106 -122,094

-35,9750* 2,8177 ,000 -41,981 -29,969

-28,0000* 2,8177 ,000 -34,006 -21,994

9,3000* 2,8177 ,005 3,294 15,306

-137,4000* 2,8177 ,000 -143,406 -131,394

-45,2750* 2,8177 ,000 -51,281 -39,269

-37,3000* 2,8177 ,000 -43,306 -31,294

-9, 3000* 2,8177 ,005 -15,306 -3, 294

(J) wak tu perendaman 1 hari

1 minggu 2 minggu 3 minggu awal 1 minggu 2 minggu 3 minggu awal 1 hari 2 minggu 3 minggu awal 1 hari 1 minggu 3 minggu awal 1 hari 1 minggu 2 minggu (I) wak tu perendaman

awal

1 hari

1 minggu

2 minggu

3 minggu

Mean Difference

(I-J) St d. E rror Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidenc e Int erval

The mean difference is s ignificant at the .05 level. *.


(5)

Lampiran 19

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan

Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 10

De scri ptives Force Decay

4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7

4 140,500 3,5796 1,7898 134,804 146,196 137,4 143,6

4 135,850 1,7898 ,8949 133,002 138,698 134,3 137,4

4 114,725 4,6500 2,3250 107,326 122,124 109,3 118,6

4 99,875 ,0957 ,0479 99,723 100,027 99,8 100,0

20 147,220 52,5013 11,7396 122,649 171,791 99,8 246,7

awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu Total

N Mean St d. Deviat ion St d. E rror Lower Bound Upper Bound 95% Confidenc e Int erval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

Force Decay

27,542

4

15

,000

Levene

Statistic

df1

df2

Sig.

ANOV A

Force Decay

52248, 777

4

13062, 194

1598,735

,000

122,555

15

8,170

52371, 332

19

Between Groups

W ithin Groups

Total

Sum of


(6)

Multiple Comparisons Dependent Variable: Force Decay

LS D

104,6500* 2,0212 ,000 100,342 108,958

109,3000* 2,0212 ,000 104,992 113,608

130,4250* 2,0212 ,000 126,117 134,733

145,2750* 2,0212 ,000 140,967 149,583

-104,6500* 2,0212 ,000 -108,958 -100,342

4,6500* 2,0212 ,036 ,342 8,958

25,7750* 2,0212 ,000 21,467 30,083

40,6250* 2,0212 ,000 36,317 44,933

-109,3000* 2,0212 ,000 -113,608 -104,992

-4, 6500* 2,0212 ,036 -8, 958 -,342

21,1250* 2,0212 ,000 16,817 25,433

35,9750* 2,0212 ,000 31,667 40,283

-130,4250* 2,0212 ,000 -134,733 -126,117

-25,7750* 2,0212 ,000 -30,083 -21,467

-21,1250* 2,0212 ,000 -25,433 -16,817

14,8500* 2,0212 ,000 10,542 19,158

-145,2750* 2,0212 ,000 -149,583 -140,967

-40,6250* 2,0212 ,000 -44,933 -36,317

-35,9750* 2,0212 ,000 -40,283 -31,667

-14,8500* 2,0212 ,000 -19,158 -10,542

(J) wak tu perendaman 1 hari

1 minggu 2 minggu 3 minggu awal 1 minggu 2 minggu 3 minggu awal 1 hari 2 minggu 3 minggu awal 1 hari 1 minggu 3 minggu awal 1 hari 1 minggu 2 minggu (I) wak tu perendaman

awal

1 hari

1 minggu

2 minggu

3 minggu

Mean Difference

(I-J) St d. E rror Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidenc e Int erval

The mean difference is s ignificant at the .05 level. *.