SISTEM KETERPASANGAN PENENTUAN SPESIFIKASI YANG DIBUTUHKAN 1. Penentuan Daya Motor

Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Kondisi Pemakaian Listrik 130000.00 135000.00 140000.00 145000.00 150000.00 155000.00 160000.00 165000.00 8: 00 10: 00 12: 00 14: 00 16: 00 18: 00 20: 00 22: 00 0: 00 2: 00 4: 00 6: 00 8: 00 Waktu Wa tt Watt Gambar 3.2. Grafik pemakaian Listrik di PT Dow AgroSciences Indonesia Dengan data ini dapat di tentukan besarnya daya listrik sebenarnya yang terjadi pada saat pemakaian tertinggi adalah sebagai berikut : W = Volt x Amp x √3 x cos = 380 x 305 x 1,73 x 0,8 = 160.405,6 Watt = 160,405 KW

3.4. SISTEM KETERPASANGAN

Generator pada PT Dow AgroSciences Indonesia tidak bekerja secara terus menerus. Sistem keterpasangan dan sistem sambungan aliran tenaga listrik pada PT Dow AgroSciences Indonesia adalah seperti yang terlihat pada gambar 3-3. Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 3.3. Sistem keterpasangan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Dan untuk sistem keterpasangan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel itu sendiri, dapat dilihat pada gambar 3-4. Gambar 3.4. Sistem keterpasangan Motor Diesel sebagai Penggerak PLN CUBICAL TRAFO LOAD G BAHAN BAKAR MOTOR DIESEL COUPLING GENERATOR LOAD Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 3.5. PENENTUAN SPESIFIKASI YANG DIBUTUHKAN 3.5.1. Penentuan Daya Motor Untuk menentukan daya motor penggerak berdasarkan output Daya listrik yang dibutuhkan dapat ditentukan dengan rumus 6 Dimana : Ne = Output Motor HP W = Output Generator KW cos = Faktor daya 3 phasa 0,8 = Efisiensi Generator dari data kebutuhan listrik ketika beban puncak sebesar 160,465 KW maka : Dengan asusmsi pertumbuhan produksi 12 dan pengembangan peralatan untuk proses aminasi sebesar 30 maka kebutuhan listrik ditentukan sebagai berikut : Maka besarnya Daya motor bakar yang dibutuhkan adalah 7 6 Nakoela Soenarta Dipl-ING, Dr Shoichi Furuhama, Motor Serbaguna, edisi revisi, Pradnya Paramita Jakarta 7 Nakoela Soenarta Dipl-ING, Dr Shoichi Furuhama, Motor Serbaguna, edisi revisi, Pradnya Paramita Jakarta : Ne = W . cos 0,736 . --------------------- 3.1 Kebutuhan Listrik = 160,465 + 160,465 KW x 12 + 160,465 x 30 = 227,86 KW Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 = Putaran motor n 8 maka untuk frekwensi 50 Hz dan kumlah pol sebanyak 4 buah, dapat ditentukan besarnya putaran motor yang diinginkan Dimana : n = Putaran motor rpm f = Frekwensi Hz p = Jumlah pol 8 ibid Daya motor penggerak Ne = 227,86 KW . 0,8 0,736 . 0,8 = 310 KW 182,288 KW 0,588 = 420 HP Putaran Motor n = f p 120 x Putaran Motor n = 50 4 120 x Putaran Motor n = 1500 rpm Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV PERENCANAAN MESIN DIESEL