SPESIFIKASI AWAL TORAKPISTON PERENCANAAN MESIN DIESEL

Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV PERENCANAAN MESIN DIESEL

4.1. SPESIFIKASI AWAL

Untuk melakukan analisa dan perencanaan mesin, ditentukan spesifikasi awal sebagai berikut : Daya N e = 420 HP Putaran Mesin n = 1500 RPM Jumlah silinder i = 6 Silinder Z = 4 tak 4 langkah Tekanan Efektif P e , harga efektif rata-rata untuk diesel 4 langkah adalah 5,5 – 6,0 9 Torak piston bersama-sama cincin torak berfungsi untuk menghisap udara segar, mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik dan mencegah menyekat hubungan di atas torak dan di bawah torak. Torak harus dibuat dari bahan yang mempunyai sifat-sifat ringan, kuat, kokoh, pengantar panas yang baik, koefisien muai yang kecil, tahan panas dan tahan aus. kgm2, diambil = 5,7 kgcm2 Efisiensi mekanik m = 0,80

4.2. TORAKPISTON

9 Drs Dryanto, Contoh perhitungan Perencanaan Motor Diesel 4 Langkah, Tarsito, Bandung 1984 Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 1 Perhitungan ukuran-ukuran utama torak : a. Diameter Torak D Dimana : D = Diameter Torak mm Ne = Daya Motor HP Pe = Tekanan efektif kgcm 2 Cm = kecepatan rata-rata piston untuk diesel putaran tinggi 8,5 – 12 mdet 10 , diambil 9,5 mdet Langkah Torak L Syarat LD untuk Motor diesel adalah 0,8 – 2,0 11 10 Arismunandar Wiranto, T Sudra Koichi, “Motor Diesel Putaran Tinggi” Pradnya Paramita, Jakarta D = N e 0,00523 . P e . Cm . i 420 0,00523 . 5,5 . 9,5 . 6 D = D = 16,0 cm = 160 mm Cm . 30 n L = 9,5 . 30 1500 L = L = 0,19 m = 190 mm Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Maka untuk pemeriksaan : LD = 190160 = 1,18 Termasuk Motor Diesel Putaran Tinggi Sehingga harga L dan D sudah memenuhi syarat Isi volume langkah piston V d V d = 0,785 . 0,160 2 . 0,190 = 0,00381 m 3 = 3,81 liter Volume ruang bakar V c = 1 + Syarat perbandingan kompresi untuk motor diesel putaran tinggi adalah 12 – 16 12 , dipilih 16, maka : = – 1 11 Ir Isril Amir, Catatan Motor Bakar, Universitas Sumatera Utara 12 Daryanto, “Contoh Perhitungan Perencanaan Motor Diesel 4 Langkah” Tarsito Bandung, 1984 4 D 2 . L V d = V d V c V d V c V d V c = 16 – 1 V c = 3,81 15 V c = 0,254 liter = 254 cc Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Tinggi Torak H 13 Maka, H = 1,3 . D H = 1,3 . 160 mm = 208 mm Tinggi dari puncak torak hingga ring atas h 14 Maka, h = 0,16 . D = 0,16 . 160 mm = 25,6 mm Tebal piston crown h cr Maka, h cr = 0,17 . D h cr = 0,17 . 160 mm 13 Daryanto, “Contoh Perhitungan Motor Diesel 4 Langkah” Tarsito Bandung, 1984 14 ibid H D = 1,16 ÷ 1,54 Diambil 1,3 H D = 1,3 h D = 0,14 ÷ 0,2 Diambil 0,16 h D = 0,16 H cr D = 0,15 ÷ 0,20 Diambil 0,17 Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 h cr = 27,2 mm ~ 27 mm Jarak antara dua lubang ring torak h l h l = 0,05 . D = 0,05 . 160 mm = 8 mm Panjang dari sumbu piston pin sampai dasar piston H 1 H 1 = 0,40 . L = 0,40 . 190 mm = 76 mm Tinggi Piston Skirt H 2 H 2 = 0,66 . 190 mm = 125,4 mm ~ 125 mm Diameter Luar pin d ex d ex = 0,36 . D h l D = 0,04 ÷ 0,065 Diambil 0,05 H l L = 0,38 ÷ 0,50 Diambil 0,40 H 2 L = 0,62 ÷ 0,70 Diambil 0,66 d ex D = 0,34 ÷ 0,38 Diambil 0,36 Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 = 0,36 . 160 mm = 57,6 mm ~ 58 mm Jarak tengah-tengah antara pin bb bb = 0,40 . 160 mm = 64 mm Gambar 4.1. Piston 2 Perhitungan Piston Skirt bb D = 0,40 D D Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Piston dengan = ¼, piston skirt mengalami beban normal maksimum pada dinding peluncur sebesar 15 N max = 0,1 . P Dimana, P = : p z = Tekanan akhir pembakaran 55 ÷ 75 atm, diambil p z = 70 atm P Z = = 14067 kg N max = 0,1 . 14067 = 1406,7 kg ~ 1406 kg Tekanan samping spesifik maksimum q pada permukaan piston 16 q = = 7,01 kgcm 2 Syarat harga q = 5 ÷ 7 kgcm 2 , berarti piston skirt masih mampu menahan tekanan samping yang terjadi. : q = 3 Perhitungan Piston 15 Daryanto, Drs “Contoh Perhitungan Motor Diesel 4 Langkah” Tarsito Bandung, 1984 16 ibid 4 D 2 . P z 3,14 4 16 2 . 70 N max D . H 2 1406,7 16 . 12,54 t Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.2. Piston crown Keterangan : a = Jarak titik berat ½ lingkaran ke titik pusat lingkaran, untuk crown a = b = Jarak titik berat ½ lingkaran ke titik pusat lingkaran, b = Dimana : Di = Diameter piston crown barrel D = Diameter piston a. Perhitungan Bending stress D 2 3 Di Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Untuk menghitung bending stress piston kita bayangkan tekanan gas P terbagi rata dan piston crown berbentuk bulat yang bergerak bebas di dalam silinder dengan diameter piston crown Di. Gaya tekanan gas pada luas ½ lingkaran piston crown Feg = = p z Moment yang terjadi pada bidang ½ lingkaran crown M b = Feg . a = p z Moment reaksi dari cincin ½ lingkaran M b ” = – Feg . b = – p z Resultante moment bending Mb : M b = M b ’ + M b ” M b = p z p z Dengan menganggap D ~ Di Didapat : M b = – p z = – 70 = 11946,6 kg cm ~ 11946 kg cm Moment tahanan W Z = = = 19,4 cm 3 b Tegangan bending b P Z 2 D 2 8 D 3 12 D 2 Di 8 D 3 12 D 2 Di 8 D 3 24 16 3 24 . h er 2 D 6 2,7 2 16 6 M b W Z Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 b = = = 615 kgcm 3 Harga batas tegangan bending untuk campuran aluminium b = 500 ÷ 900 kgcm 3 , maka crown dianggap memenuhi syarat 4 Perhitungan Piston Pin dex = 58 mm rd = Syarat : 0,52 ÷ 0,58, diambil 0,56 din = 0,56 . dex = 0,56 . 58 mm = 32,48 mm ~ 32 mm Lpp = Jarak sisi boss Lpp = 0,85 . D = 0,85 . 160 mm = 136 mm bb = 64 mm L 1 = Jarak center kedua boss L 1 = = 100 mm a´ = = 36 mm 11946 19,4 din dex 136 + 64 mm 2 136 – 64 2 Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.3. Pin Piston a. Perhitungan Bending Stress Momen bending maximum yang terjadi 17 l = bb = 64 mm M max = – = 23913,9 kg cm : M max = – Dimana : P Z = 14067 kg L 1 = 100 mm 17 Daryanto, Drs “Contoh Perhitungan Motor Diesel 4 Langkah” Tarsito Bandung, 1984 100 bb = 64 Lpp = 136 a´ = 36 P Z 2 L 1 2 l 4 14067 2 10 2 6,4 4 Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 b. Tegangan Bending b b = W = = = 17,3 cm 3 b = = 1382,3 kgcm 2 Tegangan bending yang diijinkan adalah b 2300 kgcm2, maka Tegangan bending ini memenhi syarat. c. Tegangan geser Shearing stress sh = f = luas irisan melintang piston pin f = dex 2 - din 2 = 5,8 2 cm - 3,24 2 cm = 18,16 cm 2 sh = = 387,3 kgcm 2 Tegangan geser yang diijinkan adalah ≤ 500 kgcm 2 Berarti sh memenuhi syarat M max W 32 dex 4 – din 4 dex 3,14 32 5,8 4 – 3,24 4 5,8 23913,9 kg cm 17,3 cm 3 P Z 2f 4 3,14 4 14067 2 . 18,16 Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 5. Perhitungan Piston Ring Menurut fungsinya piston ring dikelompokkan menjadi dua : a. Ring kompresi Compression rings b. Ring Oli Oil control rings a. Cincin Kompresi Compression rings Tebal Ring : Dt = 20 ÷ 25 diambil 25, maka tebal ring t = D25 = 16025 = 6,4 mm ~ 6 mm b = 2,5 ÷ 5 mm diambil 3 mm Gambar 4.4. Ring kompresi Compression ring b. Cincin Minyak Oil control ring Jumlah cincin minyak dipilih sebanyak 2 buah Ukuran Dt = 23 ÷ 26 diambil 25, sehingga t = D25 = 16025 = 6 mm Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 b = 6 mm Jarak antara ujung ring apabila masuk ke piston l = 0,35 . t = 2 mm Gambar 4.5. Cincin minyak Oil control ring c. Tekanan rata-rata piston ring pada dinding silinder P m 18 P m = 0,152 . E 3 Dimana : E = Modulus elasticity = 7,2 x 10 5 kgcm 2 : So = Perbedaan antara kelonggaran ruang piston dan clearance temperatur = 3,2 ÷ 4,0, diambil 3,5 = = 26,6 ~ 26 Pm = 0,152 . 720000 = 1,108 kgcm 2 18 Daryanto, Drs “Contoh Perhitungan Motor Diesel 4 Langkah” Tarsito Bandung, 1984 Xb = 0,4 . b = 0,4 . 6 = 2,4 mm So t D t D t – 1 So t D t 160 6 3,5 25 25 – 1 3 Muliyadi : Rancangan Motor Diesel Penggerak Generator Listrik Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Pada PT Dow Agrosciences Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Pm yang diijinkan Pm ijin untuk cincin kompresi adalah 1,1 ÷ 2,5 kgcm 2 Maka Pm Pm ijin  memenuhi syarat d. Tegangan maksimum y ang terjadi pada piston ring i i = 0,39 . E = 0,39 . 720000 = 2,8 kgcm 2

4.3. SILINDER LINER