Pengaruh Kelembaban Tanah Dan Pemberian Kascing Pada Lahan Rawa Pasang Surut Sungai Denai Pada Pertumbuhan Jagung

PENGARUH KELEMBABAN TANAH DAN PEMBERIAN
KASCING PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT
SUNGAI DENAI PADA PERTUMBUHAN JAGUNG

SKRIPSI

Oleh :

CINTA MAGDALENA SILITONGA
050303016
ILMU TANAH

DEPARTEMEN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2010

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH KELEMBABAN TANAH DAN PEMBERIAN
KASCING PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT SUNGAI

DENAI PADA PERTUMBUHAN JAGUNG

SKRIPSI

Oleh :
CINTA MAGDALENA SILITONGA
050303016
ILMU TANAH

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh
Gelar Sarjana (S1) di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2010

Universitas Sumatera Utara


Judul Skripsi

: Pengaruh Kelembaban Tanah Dan Pemberian Kascing Pada
Lahan Rawa Pasang Surut Pada Sungai Denai Pada
Pertumbuhan Jagung
: Cinta Magdalena Silitonga
: 050303016
: Ilmu Tanah
: Konservasi Tanah dan Air

Nama
NIM
Departemen
Minat Studi

Disetujui,
Komisi Pembimbing :

Ketua


Anggota

Kemala Sari Lubis, SP, MP

Ir. Bachtiar Effendi. Hasibuan, MS

Diketahui Ketua Departemen:

Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP

DEPARTEMEN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2010

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACK
Rise and withdraw swamp has a low soil fertility degree and high salinity.
Based on case, this research is aimed to know the function of giving casting as an

organik fertilizer and soil moisture to efforts reclamation of rise and withdraw
swamp Denai’s river for corn production (Zea mays).
This research was conducted in a greenhouse and chemistry and soil
fertility laboratory in Agriculture faculty of Sumatera Utara University, Medan.
This research used factorial category randomized design with twelve attitude and
three replication with the result that 36 experiments unit. Attitude factors
consisting of Factor I: The volume of freshwater T1 (0.5 x field capacity), T2 (1 x
field capacity), T3 (1.5 x capacity of the field) Factor II: casting conducted
K0(control),K1(50g/polibag),K2(100g/polibag).
The experiment results show that by aplicating casting show not real
influence to increasing soil pH, soil electrical conductivity (EC), organic carbon,
the SAR values, soil index plasticity, wet weight and the weight of the plant
canopy corn production, however the real influence soil moisture lowers the pH
after 4 weeks of incubation, lower electrical conductivity (DHL) soil after 4 weeks
of incubation and after the harvest and increase the value of wet weight after
harvest
.
Keys word : Rise and withdraw swamp, casting, soil moisture, soil physics and
chemistry characteristic, corn.


Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Rawa pasang surut memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah, dan
bahaya salinitas yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peranan pemberian pupuk organik kascing dan kelembaban
tanah dalam upaya reklamasi lahan rawa pasang surut sungai Denai terhadap
produksi tanaman jagung
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca dan di Laboratorium Kimia
dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Faktorial yaitu dengan menggunakan 12 perlakuan dan 3 ulangan sehingga
terdapat 36 unit percobaan. Faktor perlakuan terdiri dari Faktor I : Volume Air
tawar terdiri dari T1(0.5 x kapasitas lapang), T2 (1 x kapasitas lapang),
T3(1.5 x kapasitas lapang) Faktor II : kascing terdiri dari K0(control), K1(50
g/polibag), K2(100 g/polibag).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kascing berpengaruh tidak
nyata dalam meningkatkan pH tanah, daya hantar listrik (DHL), C-organik, nilai
SAR, indeks plastisitas tanah, berat basah tajuk tanaman dan berat produksi buah
cabai namun kelembaban tanah berpengaruh nyata menurunkan pH setelah 4

minggu inkubasi, menurunkan daya hantar listrik (DHL) tanah setelah 4 minggu
inkubasi dan setelah panen dan meningkatkan nilai berat basah setelah panen.
Kata kunci: rawa pasang surut, kascing, gipsum, sifat kimia dan sifat fisika
tanah, jagung

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

Cinta Magdalena silitonga dilahirkan di Pematangsiantar tanggal 07 Juni
1987 dari ayah Ali Batara Silitonga dan Ibu Tiur Lina Samosir. Penulis
merupakan putri ketujuh dari 7 bersaudara.
Tahun 2005 penulis lulus dari SMU Negeri 01 Pematangsiantar dan
2005 lulus seleksi masuk USU melalui jalur SPMB. Penulis memilih program
studi Konservasi Tanah dan Air Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi mengikuti kegiatan
organisasi Ikatan Mahasiswa Ilmu Tanah (IMILTA), Kegiatan Safari Penyelidikan
Tanah Fakultas Pertanian USU, Peserta Seminar dan Lokakarya di Fakultas
Pertanian Medan, serta memperoleh beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik
(2006-2007). Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Kebun Dusun

Ulu PTPN III pada tahun 2008.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Kelembaban Tanah Dan
Pemberian Kascing Pada Lahan Rawa Pasang Surut Sungai Denai Pada
Pertumbuhan Jagung”, yang merupakan salah satu syarat untuk dapat
memperoleh gelar sarjana di Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu
Kemala Sari Lubis, SP, MP dan Bapak Ir. B. E. Hasibuan, MS selaku ketua dan
anggota komisi pembimbing, dan terkhusus buat kedua orang tua yang selalu
mendukung saya dan memberikan semangat bagi saya dan juga buat keluarga
Jahoras Sidabutar, serta teman-teman stambuk 2005 yang turut membantu dan
seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini di
masa yang akan datang.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih.

Medan, Febuari 2010

Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul

Halaman

1. Sifat-sifat umum dari tanah pasang surut ........................................................ 5

2.

Kelas dan penjelasan cara penetapan plastisitas tanah di lapangan………... 13

3. Harkat Plastisitas Tanah ............................................................................... 13
4. Keberadaan garam dalam tanah .................................................................... 17
5. Rataan Nilai Kemasaman Tanah (pH) pada Beberapa Tingkat
kelembaban tanah dan Dosis Kascing masa 4 minggu setelah
inkubasi ...................................................................................................... 24
6. Rataan Nilai Daya Hantar Listrik Tanah pada Beberapa
Tingkat kelembaban tanah dan Dosis Kascing Setelah 4
Minggu Inkubasi ......................................................................................... 25

7. Rataan Nilai C-organik Tanah pada Beberapa Tingkat
kelembaban tanah dan Dosis Kascing Setelah 4 Minggu
Inkubasi ...................................................................................................... 26

8. Rataan Nilai Kemasaman Tanah (pH) pada Beberapa Tingkat
kelembaban tanah dan Dosis Kascing Masa Panen ..................................... 26
9. Rataan Nilai Daya Hantar Listrik (DHL) pada Beberapa

Tingkat kelembaban tanah dan Dosis Kascing Masa Panen ........................ 27
10. Rataan Nilai SAR pada Beberapa Tingkat kelembaban tanah
dan Dosis Kascing Masa Panen .................................................................. 28
11. Rataan Nilai Indeks Plastisitas pada Beberapa Tingkat
kelembaban tanah dan Dosis Kascing Masa Panen ..................................... 29
12. Rataan Nilai Berat Basah Tanaman pada Beberapa Tingkat
kelembaban tanah dan Dosis Kascing Masa Panen ..................................... 29

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Judul

Halaman

1. Analisis Awal Tanah Sebelum Perlakuan .................................................... 37
2. Analisis Awal Kascing Sebelum Perlakuan ................................................. 37

3. Kriteria Sifat Tanah ..................................................................................... 38
4.

Kelas Indeks Plastisitas Tanah Berdasarkan Angka-Angka
Atterberg............................................................................................ ..........39

5. Tabel Rataan Analisis Kemasaman Tanah 4 minggu
Inkubasi ...................................................................................................... 39
6. Daftar Sidik Ragam F 5% dan F 1% Analisis Kemasaman
Tanah .......................................................................................................... 40
7. Tabel Rataan Analisis Kemasaman Tanah akhir masa
generatif ...................................................................................................... 40
8. Daftar Sidik Ragam F 5% dan F 1% Analisis Kemasaman
Tanah akhir masa generatif ......................................................................... 41
9. Tabel Rataan Analisis Daya Hantar Listrik Tanah 4 minggu
Inkubasi ...................................................................................................... 41
10. Daftar Sidik Ragam F 5% dan F 1% Analisis Daya Hantar
Listrik Tanah 4 minggu Inkubasi ................................................................. 42
11. Tabel Rataan Indeks Plastisitas Tanah Akhir Masa Generatif ....................... 42
12. Daftar Sidik Ragam F 5% dan F 1% Indeks Plastisitas
Tanah Akhir Masa Generatif ....................................................................... 43
13. Tabel Rataan Analisis Persen Kadar Karbon Organik Tanah
4 minggu Inkubasi....................................................................................... 43
14. Daftar Sidik Ragam F 5% dan F 1% Analisis Persen Kadar
Karbon Organik Tanah 4 minggu Inkubasi .................................................. 44
15. Tabel Rataan Analisis Nilai SAR Akhir Masa Generatif ............................... 44
16. Daftar Sidik Ragam F 5% dan F 1% Nilai SAR Akhir Masa
Generatif ..................................................................................................... 45

Universitas Sumatera Utara

17. Tabel Rataan Analisis Daya Hantar Listrik Akhir Masa
Generatif ..................................................................................................... 45
18. Daftar Sidik Ragam F 5% dan F 1% Analisis Daya Hantar
Listrik Akhir Masa Generatif.................................................................... 46
19. Tabel Rataan Analisis Berat Basah Tajuk Tanaman Akhir
Masa Generatif... ......................................................................................... 46
20. Daftar Sidik Ragam F 5% dan F 1% Analisis Berat Basah
Tajuk Tanaman Akhir Masa Generatif ........................................................ 47

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
ABSTRACT ................................................................................................ i
ABSTRAK ................................................................................................. ii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. ..............viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
PENDAHULAUAN
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3
Kegunaan Penelitian .................................................................................. 4
Hipotesa Penelitian ..................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA
Sifat dan Ciri Lahan Rawa Pasang Surut ..................................................... 5
Kascing ...................................................................................................... 6
Air Hujan .................................................................................................... 9
Sifat Fisik Tanah
Indeks Plastisitas Tanah .................................................................. 10
Sifat Kimia
pH Tanah ........................................................................................ 14
C-organik ........................................................................................ 15
Daya Hantar Listrik ........................................................................ 16
Nilai SAR ....................................................................................... 16
Natrium Dapat Tukar (Na-dd) ......................................................... 17
Tanaman Jagung ....................................................................................... 17
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 19
Bahan dan Alat ........................................................................................ 19
MetodaPenelitian ..................................................................................... 20
Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 21
Peubah yang Diukur ............................................................................... 23
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ........................................................................................................ 24
Pembahasan ............................................................................................. 30
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan............................................................................................... 34
Saran ....................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACK
Rise and withdraw swamp has a low soil fertility degree and high salinity.
Based on case, this research is aimed to know the function of giving casting as an
organik fertilizer and soil moisture to efforts reclamation of rise and withdraw
swamp Denai’s river for corn production (Zea mays).
This research was conducted in a greenhouse and chemistry and soil
fertility laboratory in Agriculture faculty of Sumatera Utara University, Medan.
This research used factorial category randomized design with twelve attitude and
three replication with the result that 36 experiments unit. Attitude factors
consisting of Factor I: The volume of freshwater T1 (0.5 x field capacity), T2 (1 x
field capacity), T3 (1.5 x capacity of the field) Factor II: casting conducted
K0(control),K1(50g/polibag),K2(100g/polibag).
The experiment results show that by aplicating casting show not real
influence to increasing soil pH, soil electrical conductivity (EC), organic carbon,
the SAR values, soil index plasticity, wet weight and the weight of the plant
canopy corn production, however the real influence soil moisture lowers the pH
after 4 weeks of incubation, lower electrical conductivity (DHL) soil after 4 weeks
of incubation and after the harvest and increase the value of wet weight after
harvest
.
Keys word : Rise and withdraw swamp, casting, soil moisture, soil physics and
chemistry characteristic, corn.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Rawa pasang surut memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah, dan
bahaya salinitas yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peranan pemberian pupuk organik kascing dan kelembaban
tanah dalam upaya reklamasi lahan rawa pasang surut sungai Denai terhadap
produksi tanaman jagung
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca dan di Laboratorium Kimia
dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Faktorial yaitu dengan menggunakan 12 perlakuan dan 3 ulangan sehingga
terdapat 36 unit percobaan. Faktor perlakuan terdiri dari Faktor I : Volume Air
tawar terdiri dari T1(0.5 x kapasitas lapang), T2 (1 x kapasitas lapang),
T3(1.5 x kapasitas lapang) Faktor II : kascing terdiri dari K0(control), K1(50
g/polibag), K2(100 g/polibag).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kascing berpengaruh tidak
nyata dalam meningkatkan pH tanah, daya hantar listrik (DHL), C-organik, nilai
SAR, indeks plastisitas tanah, berat basah tajuk tanaman dan berat produksi buah
cabai namun kelembaban tanah berpengaruh nyata menurunkan pH setelah 4
minggu inkubasi, menurunkan daya hantar listrik (DHL) tanah setelah 4 minggu
inkubasi dan setelah panen dan meningkatkan nilai berat basah setelah panen.
Kata kunci: rawa pasang surut, kascing, gipsum, sifat kimia dan sifat fisika
tanah, jagung

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Lahan rawa pasang surut adalah suatu wilayah rawa yang dipengaruhi
oleh gerakan pasang surut air laut yang secara berkala mengalami luapan air
pasang. Jadi lahan rawa pasang surut dapat dikatakan sebagai lahan yang
memperoleh pengaruh pasang surut air laut atau sungai-sungai sekitarnya. Bila
musim penghujan lahan-lahan ini tergenang air sampai satu meter di atas
permukaan tanah, tetapi bila musim kering bahkan permukaan air tanah menjadi
lebih besar 50 cm di bawah permukaan tanah. Bahwa lebak ialah lahan rawa yang
tidak memperoleh pengaruh pasang surut air laut.
Dalam menjaga kelembaban tanah untuk memperbaiki sifat fisik tanah
rawa pasang surut penelitian ini menggunakan faktor yang harus diperhatikan
yakni air tawar serta mampu memberi respon positif terhadap peningkatan
produktifitas lahan rawa pasang surut sebagai areal pertanian.
Kascing merupakan

pupuk organik yang dihasilkan dari proses

pencernaan dalam tubuh cacing dan dibuang sebagai kotoran cacing yang telah
terfermentasi

(Mashur, 2001). Kascing ini memiliki banyak kelebihan jika

dibandingkan dengan pupuk organik lain, karena kascing kaya akan unsur hara
makro dan mikro esensial serta mengandung hormon tumbuh tanaman seperti
auksin, giberelin dan sitokinin

yang mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan

tanaman yang maksimal (Marsono dan Sigit, 2001). Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa kascing dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
hortikultura, seperti jagung manis, mentimun, dan melon, dan untuk padi

Universitas Sumatera Utara

Pemberian kascing pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah,
memperbaiki struktur tanah, porositas, permeabilitas, meningkatkan kemampuan
untuk menahan air. Di samping itu kascing dapat memperbaiki sifat kimia tanah
seperti meningkatkan kemampuan untuk menyerap kation sebagai sumber hara
makro dan mikro, meningkatkan pH pada tanah asam dan sebagainya. Pemakaian
kascing diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan
meningkatkan penggunaan pupuk organik sehingga mengurangi pencemaran
lingkungan.
Tanah salin adalah tanah yang mengandung cukup garam terlarut sehingga
dapat

menghambat

pertumbuhan

tanaman.

Daya

hantar

listrik,

DHL

(electrical conductivity. E. C.) diukur pada tanah jenuh air lebih dari 4
milimhos/cm (0,4 siemen/meter), pH 8,5 atau lebih kecil, dan persentase
Na-dd 43
>40
(Sutanto, 2005).

Kisaran
(%)
100

Tekstur
Ringan
Ringan
Ringan
Berat
Berat
Sangat Berat

Dari hasil penelitian Silaban (1998) diketahui bahwa perlakuan teknik
pengendalian alang-alang berpengaruh nyata terhadap indeks plastisitas tanah.
Sedangkan perlakuan pemupukan dan interaksi kedua faktor perlakuan tidak
berpengaruh nyata. Bahan organik yang telah terdekomposisi menyumbang
muatan negatif terhadap kation liat sehingga koloid liat akan netral. Oleh sebab
itu, koloid liatnya akan berkurang, sehingga sifat plastis juga berkurang.

Universitas Sumatera Utara

Sifat Kimia Tanah

pH Tanah
Reaksi Tanah merupakan ukuran keasamaan dan kebasaan larutan tanah,
pH = - log (H+). pH tanah merupakan indikator pelapukan tanah, kandungan
mineral dalam batuan induk, lama waktu dan intensitas pelapukan, terutama
pelindihan kation-kation basa dari tanah. Tanah asam banyak mengandung
H yang dapat ditukar, sedang tanah alkalis banyak mengandung basa dapat ditukar
pH>7 Ca dan Mg bebas; pH>8.5 pasti terdapat Na tertukar. Kandungan
unsur-unsur hara seperti besi, copper, fosfor, Zn, dan hara lainnya serta substansi
toksik (Al3+, Pb2+) dikontrol oleh pH. Kandungan Al3+, Pb2+ akan berpengaruh
sedikit bagi pertumbuhan tanaman pada tanah alkali calcareous tapi akan sangat
serius pada tanah asam. Nutrient seperti P banyak tersedia (optimum) pada pH
asam sampai netral, dan akan sedikit pada pH dibawah atau diatas nilai optimum
tersebut (Agus, 2008).
Keasaman

(pH)

tanah

diukur

dengan

nisbah

tanah:air,

1:2,5

(10 g tanah dilarutkan dengan 25 ml air) dan ditulis dengan pH2,5 (H2O).
Di beberapa laboratorium, pengukuran pH tanah dilakukan dengan perbandingan
tanah dan air 1 : 1 atau 1 : 5. Pengukuran pada nisbah ini agak berbeda dengan
pengukuran pH2,5 karena pengaruh pengenceran terhadap konsentrasi ion H.
Untuk tujuan tertentu, misalnya pengukuran pH tanah basa, dilakukan terhadap
pasta jenuh air. Hasil pengukuran selalu lebih rendah daripada pH2,5 karena lebih
kental dan konsentrasi ion H+ lebih tinggi (Viklund, 2009).
Faktor lain yang mempengaruhi pH tanah ada hubungannya dengan
jumlah perbandingan basa khusus yang ada dalam kompleks koloida. Tanah jenuh

Universitas Sumatera Utara

dengan natrium mempunyai nilai pH lebih tinggi daripada yang didominasi oleh
Ca dan Mg. Jadi pada persentase kejenuhan basa, katakan 90, adanya ion-ion Ca,
Mg, K, dan Na dengan perbandingan 10-3-1-1 mengasilkan nilai pH yang lebih
rendah daripada jika perbandingannya 4-1-1-9. Pada kejadian yang pertama
kalsium dominan, pada keadaan kedua kita mempunyai tanah dengan kompleks
natrium-kalsium didominasi oleh natrium (Buckman and Brady, 1982).
C-organik
Karbon merupakan bahan organik yang utama. Karbon ditangkap tanaman
berasal dari CO2 udara. Kemudian bahan organik didekomposisikan kembali dan
membebaskan sejumlah karbon. Pengaruh bahan organik pada ciri fisika tanah :
a. Kemampuan menahan air meningkat
b. Warna tanah menjadi cokelat hingga hitam
c. Merangsang granulasi agregat dan memantapkannya
d. Menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk lainnya dari liat
Pengaruh bahan organik pada kimia tanah:
a. Meningkatkan daya jerap dak Kapasitas Tukar Kation
b. Kation yang mudah dipertukarkan meningkat
c. Unsur

N,P,S

diikat

dalam

bentuk

organik

atau

dalam

tubuh

mikroorganisme, sehingga terhindar dari pencucian, kemudian tersedia
kembali
d. Pelarutan sejumlah unsur hara dari mineral oleh asam humus
(Hakim, dkk, 1986).

Universitas Sumatera Utara

Daya Hantar Listrik (DHL)
Konduktivitas atau daya hantar listrik dan salinitas atau konsentrasi garam
kascing juga menurun, setelah 12 minggu. Konduktivitas pada minggu kedua
adalah 2,05, turun menjadi 0,80 Ms/CM. Salinitas turun dari 1,31 pada minggu
kedua menjadi 0,51 pada minggu ke-12. Penurunan salinitas ini membuktikan
bahwa kascing cocok sebagai bahan penyubur tanah dan media tanam, tanpa
menyebabkan keracunan (Mulat, 2003).
Nilai SAR
Tanaman yang yang mempunyai kelebihan kadar garam dalam tanah baik
secara fisik maupun kimia. Tanah dengan akumulasi ditukar sodium sering
dicirikan oleh miskin unsur hara dan permeabilitas. Tanah tersebut membuat tidak
baik bagi pertumbuhan tanah. Sodium adsorption ratio (SAR), bersama dengan
pH, terkena pengaruh pada ciri garam tanah.. Nilai SAR merupakan cara mudah
untuk mengetahui perbandingan konsentrasi dari Na +, Ca2 +, Mg2 + dan solusi
dalam tanah. Persamaan yang digunakan untuk menghitung SAR yang diberikan
sebagai berikut:

(Simandjuntak, 2005)

Natrium dapat ditukar (Na-dd)
Natrium dapat diserap dalam bentuk ion Na. Natrium bukan merupakan
unsur hara tanaman yang penting. Walaupun dalam tanaman tidak mengandung
Na, tanaman tidak menunjukkan adanya gangguan metabolisme. Tanaman selalu
mengandung unsur Na dalam konsentrasi yang berbeda-beda. Natrium sering

Universitas Sumatera Utara

berpengaruh terhadap kualitas produksi, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Keberadaan garam dalam tanah pada Tabel 4.
Tabel 4. Keberadaan Garam Dalam Tanah
Kadar Garam
< 4 (mmhos/cm)
4-8 (mmhos/cm)
8-16 (mmhos/cm)
> 16 (mmhos/cm)
(Rosmarkam dan Yuwono, 2002).

Harkat
Bebas garam
Sedikit bergaram
Bergaram
Sangat bergaram

Tanaman Jagung

Tanaman jagung umumnya tidak toleran terhadap kemasaman tanah yang
tinggi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kejenuhan Al merupakan
parameter yang lebih tepat untuk memperkirakan pengurangan hasil jagung pada
tanah masam. Tanaman jagung akan berproduksi di bawah 90% dari maksimum
apabila kejenuhan Al melebihi 12%. Bila kejenuhan Al > 40% pertumbuhan
tanaman jagung akan menurun secara tajam (Indrasari dan Abdul,2006).
Tanaman jagung toleran terhadap reaksi keasaman tanaman pada pada
kisaran pH 5,5-7. Tingkat kemasaman tanah yang paling baik untuk tanaman
jagung adalah pada pH 6,8. Pada tanah yang memiliki keadaan pH 7,5-8,7
produksi jagung cenderung mulai turun. Bila lahan kering ber-pH masam
(pH kurang dari 5,5) dialokasikan untuk pertanaman jagung, perlu dilakukan
pengapuran lebih dahulu (A.A.K, 1993).
Tanaman jagung (Zea mays L.) tidak memerlukan persyaratan yang
khusus. Hampir berbagai macam tanah dapat diusahakan untuk tanaman jagung.
Namun demikian, tanaman jagung (Zea mays L.) akan tumbuh dengan baik pada
ketinggian 800 – 1300 m dpl, kemiringan lereng dibawah 8%, memiliki pH tanah

Universitas Sumatera Utara

berkisar antara 5,5 – 6,5 dan temperatur optimal berkisar antara 23 0C – 270C.
Secara umum kebutuhan hara tanaman jagung (Zea mays L.) adalah
180 - 200 ppm N, 90 - 150 ppm P2O5, dan 100 – 150 ppm K2O (Rukmana, 1997).

Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Kesuburan
Tanah

dan

Laboratorium

Riset

dan

Teknologi

Fakultas

Pertanian

Universitas Sumatera Utara Medan, yang dimulai pada bulan Mei 2009 sampai
Oktober 2009.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah Inceptisol pada lahan rawa pasang surut
dari Sungai Denai Kecamatan Percut Sei Tuan sebagai bahan penelitian, benih
jagung sebagai tanaman indikator, pupuk kascing sebagai bahan organik, air
sebagai air tawar, pupuk dasar sebagai pupuk dasar untuk mendukung
pertumbuhan tanaman jagung serta bahan-bahan kimia untuk keperluan analisis di
laboratorium, label nama untuk menandai tiap perlakuan dan bahan-bahan lain
yang mendukung penelitian.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul untuk mengambil
tanah dari lapangan, goni sebagai tempat sampel tanah, pot sebagai wadah tanah,
spidol untuk memberi tanda, ayakan timbangan dan alat-alat laboratorium untuk
keperluan analisis seperti pH meter, Timbangan, Destilasi, Ayakan tanah 10 mesh,
Oven, Spectropotometer, Buret, Shaker, Atomi Absorption Spectrophotometer
(AAS), beberapa peralatan gelas untuk analisis sifat kimia tanah dan beberapa
peralatan dalam pengambilan contoh tanah.

Universitas Sumatera Utara

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
dengan

3

ulangan

yang

terdiri

dari

12

faktor

perlakuan

sehingga

diperoleh 3 x 12 = 36 unit percobaan. Unit percobaan yaitu:
Faktor I : Volume Air tawar
T1 : 0.5 x 300 ml (0.5 x kapasitas lapang)
T2 : 1 x 300 ml (1 x kapasitas lapang)
T3 : 1.5 x 300 ml (1.5 x kapasitas lapang)
Faktor II : kascing
K0 : kontrol
K1 : 50 g/polibag (setara dengan 20 ton/ha)
K2 : 100 g/polibag (setara dengan 40 ton/ha)
K3 : 150 g/polibag (setara dengan 60 ton/ha)
Model linier Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial:
Yijk

= µ + αi + βj + γk + (αβ)ij + єijk

Dimana :

Yijk

= Respon tanaman yang diamati

µ

= Nilai tengah umum

αi

= Pengaruh taraf ke-i dari faktor kascing

βj

= Pengaruh taraf ke-j dari faktor air tawar

γk

= Pengaruh Blok

(αβij) = Pengaruh interaksi taraf ke-i dan taraf j
Єijk

= Pengaruh galat taraf ke-i, taraf j dan pada blok ke-k

Universitas Sumatera Utara

Denah percobaan pada gambar 1.
Berikut denah percobaan
T1K1
T2K1

T2K3

T2K1

T2K3

T1K0

T1K0

T1K0

T3K3

T3K0

T1K1

T1K3

T1K2

T3K0

T2K1

T1K3

T2K2

T1K2

T2K2

T3K2

T2K0

T2K3

T3K3

T3K0

T3K2

T1K2

T2K2

T3K0

T3K1

T3K2

T3K3

T2K0

T1K1

T2K0

T1K3

T3K1

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Tanah
Pengambilan contoh tanah dilakukan secara komposit pada kedalaman
0 – 20 cm, kemudian dikering udarakan dan diayak dengan ayakan agar homogen.
Analisis Awal Tanah dan Kascing
Tanah yang telah kering udara dan diayak dilakukan analisis % KL dan
% KA nya untuk menentukan berat tanah yang akan dimasukkan ke tiap polibag
setara dengan 5 kg BTKO. Setelah itu dilakukan juga dilakukan análisis kimia

Universitas Sumatera Utara

yaitu analisis pH tanah, C-organik, Na-dd, DHL dan analisis awal kascing adalah
pH, C-organik.
Aplikasi Kelembaban Tanah
Tanah dimasukkan ke dalam pot kemudian kemudian diberikan air tawar
sesuai dengan dosis masing-masing yang telah ditentukan
Aplikasi Perlakuan
Setelah tanah dimasukkan ke dalam polibag yang setara dengan 5 kg
BTKO dilakukan penyusunan sesuai taraf perlakuan dan dosis masing-masing dan
kemudian tanah diinkubasi selama 4 minggu, kemudian diberikan pupuk dasar ke
masing-masing pot untuk membantu pertumbuhan tanaman jagung
Penanaman dan Pemeliharaan
Setelah 4 minggu inkubasi lalu dilakukan penanaman benih jagung.
Kemudian dilakukan penjarangan dengan hanya memilih tanaman yang dianggap
paling baik. Pemeliharaan dilakukan dengan menyiram tanaman setiap hari bila
diperlukan, sampai tanah dalam keadaan kapasitas lapang dan dilakukan
penyiangan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dan dilakukan pengukuran
tinggi tanaman setiap minggu sampai pada akhir masa vegetatif.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada akhir masa vegetatif yang ditandai dengan
keluarnya bunga jantan + 75%. Pemanenan dilakukan dengan memotong dan
memisahkan bagian tajuk tanaman dan bagian akar, lalu menimbang bagian tajuk.
Kemudian dihitung berat basah.

Universitas Sumatera Utara

Analisis Akhir
Setelah pemanenan dilakukan analisis akhir pada tanah meliputi pH,
C-organik, nilai SAR, DHL. Untuk sifat fisik nya dihitung kerapatan indeks
plastis.

Peubah yang Diukur

Sifat kimia tanah sebagai berikut:





pH tanah H2O dengan metode Elektrometri diukur pada 4 minggu inkubasi
dan akhir masa generatif
C-organik (%)dengan metode Walkley and Black diukur pada masa 4
minggu setelah inkubasi
DHL (mmhos/cm) dengan metode Conductivitymeter diukur pada 4
minggu inkubasi dan akhir masa generatif
Na+, Mg2+ dan Ca2+ untuk menghitung nilai SAR

Sifat fisika tanah sebagai berikut:


Indeks Plastisitas tanah dengan metode Atterberg diukur pada akhir masa
generatif

Tanaman jagung sebagai berikut:


Berat Basah Tajuk Tanaman (gram) dengan menimbang pada timbangan
elektrik

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Kemasaman Tanah (pH) setelah 4 Minggu Inkubasi
Hasil pengukuran pH tanah pada Tabel 5 dan Lampiran 6 memperlihatkan
bahwa pemberian air setelah 4 minggu inkubasi berpengaruh nyata terhadap pH
tanah.
Tabel 5. Rataan Nilai Kemasaman Tanah (pH) pada Beberapa Tingkat
Kelembaban Tanah dan Dosis Kascing setelah 4 Minggu Inkubasi
Perlakuan

Kascing (Ton/Ha)
Rataan

K0
K1
K2
K3

Air (ml)
T0
T1
T2
----------------------------5,15
5,16
5,64
5,22
5,07
5,59
5,26
5,23
5,34
5,13
5,11
5,52
5,19 bB
5,14 bB
5,52 aA

Rataan
5,31
5,29
5,28
5,25

Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda
nyata dengan uji Duncan pada taraf 5 % dan 1%

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan pemberian air dapat
meningkatkan pH tanah hal ini terlihat pada nilai pH tertinggi terdapat pada
perlakuan air dengan perlakuan 1.5 x kapasitas lapang

yang berbeda nyata

dengan perlakuan 0.5 x kapasitas lapang. Nilai pH yang terendah terdapat pada
pemberian air dengan 1 x kapasitas lapang yaitu sebesar 5.14

Universitas Sumatera Utara

Daya Hantar Listrik
Hasil pengukuran daya hantar listrik pada Tabel 6 dan Lampiran 10
memperlihatkan bahwa pemberian air setelah 4 minggu inkubasi berpengaruh
nyata terhadap nilai daya hantar listrik.
Tabel 6. Rataan Nilai Daya Hantar Listrik (DHL) Air Hasil Pencucian Tanah pada
Beberapa Tingkat Kelembaban Tanah dan Dosis Kascing Setelah 4
minggu Inkubasi
Air (ml)
T0
T1
T2
------------ mmhos/cm ------------4,83
9,93
8,60
3,10
6,20
9,50
5,33
9,83
10,00
5,83
10,00
13,00
4,78 bB
8,99 aA
10,28 aA

Perlakuan

Kascing (Ton/Ha)

K0
K1
K2
K3

Rataan

Rataan
7,79
6,27
8,39
9,61

Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda
nyata dengan uji Duncan pada taraf 5 % dan 1%

Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan pemberian air dapat
menurunkan daya hantar listrik hal ini terlihat pada daya hantar listrik yang
tertinggi terdapat pada pemberian air dengan perlakuan 1.5 x kapasitas lapang
yang berbeda nyata dengan perlakuan 1 x kapasitas lapang. Nilai daya hantar
listrik yang terendah terdapat pada pemberian air dengan 0.5 x kapasitas lapang
yaitu sebesar 4.78 mmhos/cm.
Karbon Organik
Hasil

pengukuran

C-organik

pada

Tabel

7

dan

Lampiran

14

memperlihatkan bahwa aplikasi kascing dan pemberian air setelah 4 minggu
inkubasi berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan bahan organik.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 7. Rataan Nilai C- organik pada Beberapa Tingkat Kelembaban Tanah dan
Dosis Kascing
Perlakuan

Kascing (Ton/Ha)

K0
K1
K2
K3

Rataan

Air (ml)
T0
T1
T2
------------% ------------3.18
3.12
2.79
3.62
3.10
3.08
3.30
3.28
2.67
3.49
2.94
2.57
3.40
3.11
2.78

Rataan
3.03
3.26
3.08
3.00

Keterangan: