Potensi Penerimaan Pajak Penerangangan Jalan Efektivitas Pajak

2. Tenaga listrik yang disediakan oleh Bukan PLN Sistem pemungutannya adalah Official Assessment, yaitu pengenaan pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak setelah terlebih dahulu ditetapkan oleh kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk.

2.4 Potensi Penerimaan Pajak Penerangangan Jalan

Potensi Pajak Penerangan Jalan ini diperoleh dengan cara mengalikan basis pajak Tax Base Pajak Penerangan Jalan dengan tarif pajak yang berlaku. Basis pajak Tax Base merupakan hasil perhitungan biaya tarif beban dengan biaya pemakaian listrik KWH. Untuk mendapatkan hasil biaya tarif beban dengan cara mengalikan persentase Pajak Penerangan Jalan berdasarkan golongan pelanggan PLN Golongan Rumah Tangga, Bisnis dan Industri, Jumlah pelanggan PLN dan rata-rata tarif dasar listrik dari masing-masing golongan pelanggan PLN. Sedangkan untuk mendapatkan hasil biaya pemakaian listrik KWH dengan cara mengalikan persentase pajak penerangan jalan berdasarkan golongan pelanggan PLN Golongan Rumah Tangga, Bisnis dan Industri, Jumlah pemakaian listrik KWH dan rata-rata tarif dasar listrik dari masing-masing golongan pelanggan PLN Hamrolie,2003.

2.5 Efektivitas Pajak

Menurut Devas 1989, efektivitas yaitu hubungan antara output dan tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output tertentu, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas juga berhubungan dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor publik sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat yang merupakan sasaran yang telah ditentukan dalam Simanjuntak,2001 Efektivitas digunakan untuk mengukur hubungan antara hasil pungutan suatu pajak dengan tujuan atau target yang telah ditetapkan Mardiasmo, 2002. Adapun cara untuk mengukur efektivitas pemungutan pajak adalah sebagai berikut : Efektivitas = Realisasi Penerimaan Pajak x 100 Potensi Penerimaan Pajak Dari pengertian efektivitas tersebut disimpulkan bahwa efektivitas bertujuan untuk mengukur rasio keberhasilan, semakin besar rasio maka semakin efektif. Selama ini belum ada ukuran baku mengenai kategori efektifitas, ukuran efektifitas biasanya dinyatakan secara kualitatif dalam bentuk pernyataan saja judgement. Tingkat efektifitas dapat digolongkan kedalam beberapa kategori yaitu: Rasio Efektivitas 100 Kriteria 100 Sangat Efektif 90 - 100 Efektif 80 - 90 Cukup Efektif 60 - 80 Kurang Efektif 60 Tidak Efektif Sumber : Depdagri, Kepmendagri Nomor 690.900.327 Tahun 1996. Pedoman Penilaian Kinerja Keuangan

2.6 Daya Pajak Tax Effort Pajak Penerangan Jalan