Sifat Kimia Sifat-sifat Minyak dan Lemak. A. Sifat Fisika

Evalianty Depari : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gliserol Dari Minyak Mentah Jagung Dengan Kapasitas 40.000 Ton Tahun, 2009. 7. Aroma dan rasa Aroma dan rasa pada minyaklemak selain terdapat secara alami juga terjadi karena terdapatnya asam-asam yang berantai sangat pendek sekali sebagai hasil penguraian yang menyebabkan kerusakan pada minyaklemak. 8. Titik lebur melting point Titik lebur pada minyak dan lemak akan semakin tinggi dengan semakin panjangnya rantai atom C. 9. Minyak dan lemak jika dituangkan di atas air akan membentuk lapisan tipis yang merata di atas permukaan air tersebut. 10. Odor dan flavor Odor dan flavor pada lemakminyak selain terdapat secara alami, juga terjadi karena pembentukan asam-asam berantai pendek sebagai hasil dari penguraian pada kerusakan lemakminyak. Akan tetapai pada umumnya odor dan flavor ini disebabkan oleh komponen bukan minyak. 11. Titik asap, titik nyala dan titik api Apabila minyak atau lemak, dapat dilakukan penetapan titik asap, titk nyala dan titk api. Titik asap adalah temperatur pada saat lemak atau minyak menghasilkan asap tipis yang kebiru-biruan pada pemanasan. Titik nyala adalah temperatur pada saat campuran uap dan minyak dengan udara mulai terbakar. Sedangkan titik api adalah temperatur pada saat dihasilkan pembakaran yang terus menerus sampai habisnya contoh uji. 12. Shot melting point Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak atau lemak. Pada umumnya lemak atau minyak mengandung komponen-komponen yang berpengaruh terhadap titik cairnya Ketaren, 1986.

B. Sifat Kimia

1. Hidrolisa Dalam proses hidrolisa, minyaklemak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas. Evalianty Depari : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gliserol Dari Minyak Mentah Jagung Dengan Kapasitas 40.000 Ton Tahun, 2009. Proses hidrolisa yang dapat mengakibatkan kerusakan pada minyaklemak karena terdapatnya sejumlah air pada minyaklemak tersebut. Proses ini dapat menyebabkan terjadinya “hydrolitic rancidity” yang menghasilkan aroma dan rasa tengik pada minyaklemak. Reaksi: O CH 2 – O – C – R CH 2 OH O O CH – O – C – R + 3H – OH CHO + 3RCOOH O CH 2 – O – C – R CH 2 OH Trigliserida air gliserol As. lemak bebas 2. Oksidasi Reaksi ini menyebabkan ketengikan pada minyaklemak. terdapatnya sejumlah O 2 serta logam-logam seperti tembaga Cu, seng Zn serta logam lainnya yang bersifat sebagai katalisator oksidasi dari minyaklemak. Proses oksidasi ini akan bersifat sebagai katalisator aldehid dan keton serta asam- asam lemak bebas yang akan menimbulkan bau yang tidak disenangi. Proses ini juga menyebabkan terbentuknya peroksida. Untuk mengetahui tingkat ketengikan minyaklemak dapat ditentukan dengan menentukan jumlah peroksida yang terbentuk pada minyaklemak tersebut. Evalianty Depari : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gliserol Dari Minyak Mentah Jagung Dengan Kapasitas 40.000 Ton Tahun, 2009. Reaksi: H H R – CH 2 n –C = C – H + O 2 R – CH 2 n – C – C – H H H O O asam lemak peroksida R – CH 2 n –C = O + –C–OH H O aldehid keton 3. Hidrogenasi Tujuan dari proses ini adalah untuk menjernihkan ikatan rangkap dari rantai atom karbon C asam lemak pada minyaklemak. Reaksi ini dilakukan dengan menggunakan hidrogen murni ditambah dengan serbuk nukel sebagai katalisator yang mengakibatkan kenaikan titik cair dari asam lemak dan juga menjadikan minyaklemak tahan terhadap oksidasi akibat hilangnya ikatan rangkap. 4. Esterifikasi Reaksi esterifikasi bertujuan untuk merubah asam-asam lemak dari trigliserida dalam bentuk ester. Minyak dan lemak juga mengandung komponen non gliserida dalam jumlah kecil. Non-gliserida akan menyebabkan aroma, warna, rasa yang kurang disenangi konsumen. Komponen-komponen non-gliserida ini adalah:  Komponen yang karut dalam minyak Misalnya: asam-asam lemak bebas, pigmen, gliserol, fosfatida dan lendir.  Komponen yang tersuspensi Misalnya: karbohidrat, senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen, dll Ketaren, 1986. Evalianty Depari : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gliserol Dari Minyak Mentah Jagung Dengan Kapasitas 40.000 Ton Tahun, 2009.