1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pembangunan ekonomi bertujuan menciptakan tingkat gross national product GNP yang setinggi-tingginya, akan tetapi diikuti dengan
pemberantasan kemiskinan, penanggulangan ketimpangan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, peningkatan standar
kesehatan dan nutrisi, perbaikan kondisi lingkungan hidup, pemerataan kesempatan, pemerataan kebebasan individual, dan penyegaran kehidupan
budaya Amalia, 2007: 1. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Pembangunan
ekonomi yang dilaksanakan oleh negara berkembang bertujuan memeratakan pembangunan
ekonomi dan
hasilnya kepada
seluruh masyarakat,
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, mengurangi perbedaan kemampuan antar daerah dan
struktur perekonomian yang seimbang Sadono Sukirno, 2005: 445. Sedangkan menurut Heatubun 2008: 25, secara umum salah satu ciri kondisi
negara berkembang adalah jumlah populasi cukup tinggi dengan konsekuensi angkatan kerja yang besar dan potensi pengangguran. Tidak jauh berbeda
dengan negara berkembang lainya, Indonesia juga memiliki kondisi sesuai ciri negara berkembang tersebut.
Masalah pengangguran ini memang selalu menjadi suatu persoalan yang perlu dipecahkan dalam perekonomian negara Indonesia. Jumlah penduduk
1
2
yang bertambah semakin besar setiap tahun membawa akibat bertambahnya jumlah angkatan kerja dan tentunya akan memberikan makna bahwa jumlah
orang yang mencari pekerjaan akan meningkat, seiring dengan itu tenaga kerja juga akan bertambah Kurniawan, 2013: 4.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik BPS, 2012, jumlah pengangguran pada tahun 2011 mencapai 7,7 juta jiwa atau 6,56 persen dari total angkatan
kerja secara umum tingkat pengangguran terbuka TPT cenderung menurun setiap tahunnya, dilihat pada tahun 2008 TPT sebesar 9.393.515 jiwa turun
pada tahun 2009 menjadi 8.962.617 jiwa atau sebesar 4,58 , dan TPT 2010 turun menjadi 8.319.779 jiwa atau sebesar 7,17 . Jika dibandingkan keadaan
tahun 2011, jumlah TPT sebesar 7.700.086 atau turun sebesar 7,44 . Dapat disimpulkan berdasarkan penjelasan diatas jumlah pengangguran mengalami
penurunan pada setiap tahunnya.
Tabel.1.1 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Mencari Pekerjaan, Penduduk
Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja, dan Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Menengah UKM
Dalam Jiwa
Kategori Tahun
2006 2007
2008 2009
2010 2011
Penduduk yang
Mencari Pekerjaan
4.196.691 8.285.934
6.959.653 5.922.952
6.426.566 4.572.473
Penduduk yang
Bekerja 95.456.935 99.930.217 102.552.750 104.870.663 108.207.767 109.670.399
Tenaga Kerja
UKM 89.547.762 91.752.318
94.024.278 96.211.332
99.401.775 101.722.458
Sumber: Statistik Indonesia 2012 dan Kementerian Koperasi dan UKM 2012, diolah
3
Berdasarkan data tabel diatas jumlah pencari kerja di Indonesia mengalami fluktuatif. Pada tahun 2009 jumlah pencari kerja mengalami
penurunan sebesar 14,89 atau sebesar 5.922.952 jiwa, jika dibandingkan pada tahun 2010, jumlah pencari kerja mengalami peningkatan seperti pada
tahun 2007. Peningkatan tenaga kerja pada tahun 2010 sebesar 6.426.566 jiwa atau naik sebesar 8.50 dan pada tahun 2011 jumlah pencari kerja
mengalami penurunan kembali sebesar 28,85 atau sebesar 4.572.473 jiwa. Sedangkan penduduk yang bekerja secara keseluruhan mengalami
peningkatan penyerapan. Pada tahun 2009 penduduk yang bekerja meningkat 2,26 atau sebesar 104.870.663 jiwa. Sedangkan pada tahun 2010 penyerapan
tenaga kerja meningkat sebesar 3.337.104 jiwa atau terjajadi peningkatan penduduk yang bekerja sebesar 3,10. Jika dibandingkan dengan tahun 2011
jumlah penduduk yang bekerja meningkat 1,35 dari tahun sebelumnya atau sebesar 109.670.399 jiwa. Jika membandingkan jumlah penduduk yang
bekerja dengan tenaga kerja pada UKM, terlihat pada tahun 2010 jumlah tenaga kerja yang diserap UKM sebanyak 99.401.775 jiwa atau 97,22 persen
dari total penduduk yang bekerja, kemudian meningkat pada tahun 2011 menjadi sebanyak 101.722.458 jiwa. UKM menyerap 97,24 persen dari total
penduduk yang bekerja di Indonesia. Data tersebut menggambarkan bahwa kenaikan pencari kerja dapat
digunakan sebagai cerminan peningkatan pengangguran, hal tersebut dikarenakan di Indonesia kenaikan jumlah tenaga kerja diikuti juga dengan
kenaikan pencari kerja yang mengakibatkan pengurangan pengangguran yang
4
tidak terlalu besar, namun permasalahan pengangguran ini dapat diatasi, dilihat dari kontribusi UKM yang mampu menyerap tenaga kerja rata-rata
lebih dari 90 persen setiap tahunnya dari total penduduk yang bekerja, apabila terus dikembangkan UKM mampu menjadi wadah penyerapan tenaga kerja
sebagai salah satu pengurangan pengangguran di Indonesia.
Tabel.1.2 Jumlah Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja
Dalam Jiwa
No. Lapangan
Pekerjaan Utama
Tahun 2006
2007 2008
2009 2010
2011
1 Pertanian,
Kehutanan, Perburuan dan
Perikanan
-1.174.534 1.071.232
125.232 280.134
-116.899 -2.166.026
2 Pertambangan
dan Penggalian
18.903 71.517
75.926 84.693
99.268 210.875
3 Industri
Pengolahan
-62.815 478.559
180.647 290.424
984.451 717.830
4 Listrik, Gas dan
Air
33.376 -53.134
26.230 21.940
11.016 5.566
5 Bangunan
131.900 555.227
186.384 47.852
106.080 746.914
6 Perdagangan
Besar, Eceran, Rumah Makan
dan Hotel
1.306.513 1.338.990
667.094 726.079
544.353 904.361
7 Angkutan,
Pergudangan dan Komunikasi
11.115 294.855
220.692 -61.518
-498.963 -540.200
8 Keuangan,
Asuransi, Usaha Persewaan
Bangunan, Tanah dan Jasa
204.192 53.446
60.495 26.611
252.890 893.876
9 Jasa
Kemasyarakatan
1.028.404 664.084
1.079.833 901.698
1.954.908 689.436
10 Jumlah
1.498.548 4.473.282
2.622.533 2.317.913
3.337.104 1.462.632
Sumber: Statistik Indonesia 2005-2011, diolah Berdasarkan tabel perkembangan jumlah penyerapan tenaga kerja diatas,
secara keseluruhan penyerapan tenaga kerja pada masing-masing sektor mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan total
5
penduduk yang mencari kerja pada tabel 1.1, pada tahun 2009 tenaga kerja yang diserap hanya 39,13 persen dari total pencari kerja kemudian naik
menjadi 51,92 persen pada tahun 2010, dan pada tahun 2011 tenaga kerja yang diserap sebesar 31,98 persen dari total pencari kerja. Sedangkan bila dilihat
perkembangannya menurut sektor atau lapangan pekerjaan terjadi fluktuasi. Pada sektor pertanian kehutanan, perburuan dan perikanan terjadi penurunan
penyerapan tenaga kerja pada tahun 2010 sebesar 116.899 jiwa, dan pada tahun 2011 sebesar 2.166.206 jiwa. Pada sektor listrik, gas dan air terjadi
penurunan pada tahun 2007 sebesar 53.134 jiwa, dan pada tahun 2009-2011 terjadi penurunan penyerapan pada sektor angkutan pergudangan dan
komunikasi sebesar 61.518 jiwa kemudian 498.963 jiwa, dan tahun 2011 menjadi 540.200 jiwa.
Sesuai fakta dan kondisi yang ada, perekonomian Indonesia didominasi oleh usaha kecil dan menengah. Aktivitas usaha-usaha ekonomi
masyarakat dominan berskala kecil hingga menengah, sementara usaha berskala besar relatif hanya berjumlah sedikit Heatubun, 2008: 26.
Sedangkan menurut Purwanto 2013, saat ini Usaha Kecil Menengah selanjutnya disebut dengan UKM merupakan salah satu usaha yang strategis
untuk mempercepat pertumbuhan struktural dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak dan sebagai wadah kegiatan usaha bersama bagi
produsen maupun konsumen. Dimana UKM ini memegang peranan penting dalam ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha establishment
maupun dari segi penciptaan lapangan kerja.
6
Tabel.1.3 Nilai Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Menengah
Sektor Ekonomi
Dalam Jiwa
No. Skala
Usaha Tahun
2006 2007
2008 2009
2010 2011
1 Pertanian,
Peternakan, Kehutanan
dan Perikanan
3.452.684 285.379
-349.139 337.514
212.840 307.892
2 Pertambangan
dan penggalian
-5.107 46.532
365.484 75.144
63.291 233.779
3 Industri
Pengolahan
1.110.175 423.367
351.463 268.589
419.252 420.882
4 Listrik, Gas
dan Air Bersih
93.956 -1.878
39.772 -3.081
-771 29.946
5 Bangunan
-21.962 39.130
3.828.014 -114.477
173.805 758.498
6 Perdagangan,
Hotel dan Restoran
852.744 933.189
-2.593.073 1.148.443
1.047.026 -673.182
7 Pengangkutan
dan Komunikasi
32.316 81.188
2.406.481 -72.069
258.138 941.928
8 Keuangan,
Persewaan dan jasa
Perusahaan
1.813.000 59.237
-1.266.011 45.871
140.475 357.919
9 Jasa-Jasa
-911.507 338.412
-577.781 501.191
876.387 -56.916
Jumlah
6.416.308 2.204.556
2.271.960 2.187.054
3.190.443 2.320.683
Sumber: Kementrian Koperasi dan UKM, diolah Tabel diatas menjelaskan perkembangan penyerapan tenaga kerja yang
terjadi pada UKM berdasarkan sektor ekonomi. Jika dibandingkan dengan pencari kerja pada tabel 1.1, pada tahun 2009 kontribusi UKM dalam
penyerapan tenaga kerja sebesar 37 persen atau sebesar 2.187.054 jiwa sedangkan pada tahun 2010 UKM mampu meningkatkan tenaga kerja sebesar
3.190.443 jiwa atau berkontribusi sebesar 49,64 persen dari total pencari kerja. Sedangkan pada tahun 2011 UKM mampu menyerap 2.320.683 jiwa dari total
jumlah pencari kerja atau sebesar 50, 75 persen.
7
Menurut Tejasari 2008, pada pasca krisis tahun 1997 di Indonesia, UKM dapat membuktikan bahwa sektor ini dapat menjadi tumpuan bagi
perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan UKM mampu bertahan dibandingkan dengan usaha besar yang cenderung mengalami keterpurukan.
Hal tersebut dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah UKM setiap tahunnya. Perkembangan jumlah UKM periode 2010-2011 mengalami
peningkatan sebesar 2,57 persen yaitu dari 53.823.732 unit pada tahun 2010, menjadi 55.206.44 unit pada tahun 2011 dengan presentase sebesar 99,99
persen dari total pelaku usaha nasional tahun 2011. Disisi lain, pada tahun 2010 nilai PDB atas harga konstan 2000, peran UKM tercatat sebesar Rp.
1.282,6 triliun atau 57,83 persen dari total PDB nasional. Pada tahun 2011 kontribusi UKM pada nilai PDB atas harga konstan 2000 sebesar Rp. 1.369,3
triliun atau 57,60 persen, meningkat sebesar Rp. 86,8 triliun atau 6,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pada tahun 2010 peran UKM
dalam pembentukan investasi nasional menurut harga konstan 2000 tercatat Rp. 247,1 triliun atau sebesar 48,34 persen dari total investasi nasional yang
sebesar Rp. 511,2 triliun, sedangkan pada tahun 2011 peran UKM mengalami peningkatan sebesar Rp. 13,8 triliun atau 5,58 persen menjadi Rp. 260,9 triliun
atau 49,11 persen dari total investasi nasional sebesar Rp. 531,3 triliun Kementerian Koperasi dan UKM, 2011.
Berdasarkan dengan
beberapa penjelasan
mengenai tingkat
pengangguran yang menurun setiap tahunnya tetapi diiringi pula dengan fluktuasi atau naik turunnya para pencari kerja menyebabkan peningkatan
penyerapan tenaga kerja yang tidak terlalu besar dan pengangguran tetap
8
menjadi masalah pembangunan ekonomi Indonesia. Mengingat kontribusi UKM yang besar dalam pembentukan nilai PDB, Investasi, dan jumlah unit
usaha dari proposi total yang ada di Indonesia, secara garis besar kondisi UKM dapat menjadi sektor yang potensial untuk meningkatkan penyerapan
tenaga kerja sebagai realisasi pengurangan permasalahan pengangguran Indonesia. Jadi permasalahan yang akan diteliti adalah apakah PDB UKM,
investasi UKM, dan jumlah unit usaha UKM dapat berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap penyerapan tenaga kerja UKM Indonesia
periode 2000-2011. Maka Judul Penelitian ini adalah
“Pengaruh PDB, Investasi, Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Periode 2000- 2011”.
B. Perumusan Masalah