26
modal yang tersedia. Pada konsep ICOR, investasi adalah total dari pembentukan modal tetap dan stok barang yang terdiri atas gedung,
mesin dan perlengkapan, kendaraan, stok bahan baku dan sebagainya. Nilai dalam investasi terdiri dari :
1 Pembelian barang modal baru. 2 perbaikan besar barang yang sifatnya menambah umur atau
meningkatkan kemampuan. 3 Penjualan barang modal bekas.
4 Perubahan stok. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa investasi merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produksi dan mempunyai efek ganda yang akan meningkatkan permintaan tenaga kerja, maka
investasi memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional, khususnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Investasi merupakan salah satu komponen dari pembentukan pendapatan nasional atau PDB, sehingga pertumbuhan investasi akan
berdampak pada pertumbuhan pendapatan nasional. Dengan memperhitungkan efek pengganda, maka besarnya persentase
pertumbuhan ekonomi yang ditimbulkan menjadi lebih besar dari besarnya persentase pertumbuhan investasi Mankiw, 2003: 453.
5. Konsep Jumlah Unit Usaha
Menurut Matz 2003 dalam Wicaksono 2010, dengan adanya peningkatan investasi pada suatu industri, juga akan meningkatkan
penyerapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan oleh dengan adanya peningkatan investasi maka akan meningkatkan jumlah perusahaan yang
27
ada pada industri tersebut. Peningkatan jumlah perusahaan maka akan meningkatkan jumlah output yang akan dihasilkan sehingga lapangan
pekerjaan meningkat dan akan mengurangi pengangguran atau dengan kata lain akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Sedangkan menurut
Karib 2012: 61 jumlah unit usaha erat dengan penyerapan tenaga kerja pada sektor industri, dilihat dari terus meningkatnya jumlah usaha.
B. Penelitan Terdahulu
1. Abdul Karib 2012
“Analisis Pengaruh Produksi, Investasi, dan Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Sumatera Barat”, model
yang telah di rumuskan akan di regres untuk mengestimasi persamaan tersebut dengan menggunakan metode Ordinairy Least Square OLS,
dengan menggunakan data sekunder dalam menganalisis yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti Badan Pusat Statistik BPS, Dinas
perindustrian dan perdagangan Sumatera Barat Sektor Industri dalam angka 1997- 2008.
Hasil analisis data menunjukan sebagai berikut: a. Penyerapan tenaga kerja pada sektor industri Sumatera Barat
dipengaruhi oleh variabel nilai produksi, nilai investasi dan jumlah unit usaha.
b. Nilai produksi, nilai investasi, dan jumlah unit usaha merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan jumlah
tenaga kerja yang terserap pada sektor industri Sumatera Barat tahun 1997
– 2008.
28
c. Variabel produksi merupakan faktor yang cukup menentukan terhadap jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor industri Sumatera Barat.
Variabel produksi memiliki hubungan yang positif dengan tenaga kerja.
d. Variabel investasi merupakan faktor yang cukup menentukan terhadap jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor industri Sumatera Barat.
Variabel investasi memiliki hubungan yang positif dengan tenaga kerja.
e. Variabel jumlah unit usaha merupakan faktor yang sangat menentukan terhadap jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor industri
Sumatera Barat.
2. Rizky Eka Putra 2012