Telah diuji pada Tanggal : 09 September 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof.Dr. Syafruddin Kalo, SH.M.Hum
Anggota : 1. Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH.M.Hum
2. Notaris Syahril Sofyan, SH.M.Kn
3. Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH.MS.CN
4. Dr. T.Keizerina Devi Azwar, SH. CN. M.H
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Tanah Pertanian yang dimiliki setiap masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisah dari Undang-undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 tentang Penetapan luas
tanah Pertanian. Undang–undang ini telah dilakukan pengujiannya oleh Yusri Adrisoma sebagai pemohon penguji undang-undang ke Mahkamah Konstitusi MK
yaitu Pasal 10 Ayat 3 dan 4 terhadap Pasal 28D Ayat 1, Pasal 28H Ayat 4, Pasal 28I Ayat 2 UUD 1945, dimana kewenangan MK untuk menguji undang-
undang diatur di dalam Pasal 24C Ayat 1 UUD 1945 Jo Pasal 10 Ayat 1 dan 2 Undang–undang Nomor 24 Tahun 2003. Pengujian diakibatkan oleh peristiwa hukum
yang dialami orang tua Pemohon yang memiliki tanah seluas 277.645 Ha dan tanah tersebut telah diambil oleh negara tanpa ganti kerugian apapun yang disebabkan
karena orang tua Pemohon melanggar Pasal 3 dan Pasal 4 Undang–undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 tentang wajib lapor 3 bulan dan larangan memindahkan hak milik.
Atas permohonan Yusri Adrisoma terhadap Undang-undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 Pasal 10 Ayat 3 dan 4 MK menolak permohonan tersebut, serta atas
kasus tersebut Pemerintah akan menganalisisnya terhadap Putusan MK atas permohonan pengujian Undang-undang Nomor 56 Prp Tahun 1960. Penelitihan ini
bersifat deskriptif analitis yaitu bertujuan untuk mengumpulkan serta menganalisis data yang diperoleh secara sistematis, faktual, dan akurat sehigga ditemukan
gambaran yang jelas mengenai Penetapan Luas Tanah Pertanian Studi kasus: Putusan MK Nomor 11PUU-V2007 mengenai pengujian Undang-undang Nomor 56
Prp Tahun 1960. Metode pendekatannya adalah yuridis normatif. Sumber bahan hukum yaitu data sekunder dengan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder,
bahan hukum tersier. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data
sekunder. Selanjutnya data dianalisis secara kualitatif.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa yang menjadi penyebab MK menolak permohonan Pemohon karena tanah yang dipermasalahkan Pemohon adalah tanah
orangtuanya yang statusnya telah menjadi tanah negara maka jelas tidak relevan lagi kepentingan Pemohon untuk mengajukan permohonan uji materi, jadi tidak ada hak
konstitusional Pemohon yang dilanggar dan atau Pemohon tidak dirugikan hak danatau kewenangan konstitusionalnya dengan keberlakuan Undang-undang Nomor
56 Prp Tahun 1960, kecuali apabila status tanah tersebut telah beralih kepada Pemohon sebelum status tanahnya menjadi tanah negara sehingga akibat hukum nya
adalah pembatalan pemilikan tanah karena tanah yang bersangkutan jatuh pada Negara tanpa hak untuk menuntut ganti kerugian dan tanah tersebut akan
direstribusikan kepada petani tuna kisma. Berdasarkan pertimbangan maka MK menyatakan bahwa Pemohon tidak mempunyai kedudukan hukum untuk mengajukan
permohonan pengujian, menolak permohonan pengujian Pemohon, menerima keterangan Pemerintah secara keseluruhan, menyatakan Undang-undang Nomor 56
Prp Tahun 1960 tetap mempunyai kekuatan hukum dan tetap berlaku diseluruh wilayah Negara Kesatuan RI. Pemerintah menyatakan bahwa Undang-undang
tersebut masih relevan dan efektif, tetapi melihat kondisi masyarakat saat ini maka
Universitas Sumatera Utara
undang-undang tersebut dinilai tidak relevan dan tidak efektif karena itu sudah saatnya Pemerintah mengubah undang-undang ini.
Kata Kunci : Penetapan luas tanah pertanian, Pengujian, Mahkamah Konstitusi.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Agricultural land owned by the community is an inseparable part of law No 56 1960 on agricultural land area regulation. Yusri Adrisoma has applied to the Court
of Constitution CC to test article 10 3 and 4 of lawNo 56 Prp 1960 toward Article 28D 1, Article 28H 4, Article 28I 2 of the 1945 Constitution because the
authority of the Court of Constitution to test the law is regulated in Article 24C 1 of the 1945 Constitution in connection with Article 10 1 and 2 of law No 242003.
This test was initiated by a legal event experienced by the applican’t parents who owned a plot of 277,645 hectares and the land was occupied by the state government
without any compensation because the applicant’s parents broke Article 3 and Article 4 of Law No 56 Prp 1960 on the obligation to report for 3 months and the prohibition
of proprietary right transfer.Yet, the Court of Constitution refused Yusri Adrisoma application to test the Article 10 3 and 4 of law No 56Prp 1960 and the
government will analyze the decision of the Court of Constitution to refuse the application.
The purpose of this analytical descriptive study with normative juridical approach is collect and analyze the factual ad accurate data systematically obtained
to get the clear description about the agricultural land area regulation case study: Decision of MK No 11PUU-V2007 on testing law No 56 Prp 1960. The data for
this study were secondary data in the farm of primary, secondary, and tertiary legal materials obtained through library research. The data obtained were then
qualitatively analyzed.
The result of this study reveals that the Court of Constitution MK refused the applicant’s application because the existing status of the land belonged to the
applicant’s parent has changed into state-owned land so it was the issuance of Law No 56 Prp 1960, the constitusional right of the applicant was not violatd except if the
status of land was transfered back ton the applicant before the status of the land became state-owned that the legal consequence is the ownership of the land was
cancelled because the land belonged to the state and the applicant had no right to demand for compentation and the land would be distributed to the farmers without
land. Based on this consideration, MK declared that the applicant did not have any legal position to apply for the judicial review. MK refused the applicant’s
application, received the government’s explanation as a whole, declared that Law No 56 Prp 1960 still has its legal power and be effective in all Republic of Indonesia the
government stated that the Law is still relevant and effective but considering the current community’s condition this Law is regarded ed being irrelevant and
ineffective so it is the time for the government to amend this law. Key words : Agricultural Land Area Regulation, Court of Constitution, Judicial
Review.
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Besar dan Pengasih, karena berkatNya dan kasihNya, Penulis diberi kesehatan, kekuatan, dan kesabaran
serta hikmat dalam menyelesaikan penelitian tesis ini, dengan judul “PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN STUDI KASUS : PUTUSAN MAHKAMAH
KONSTITUSI NOMOR 11PUU-V2007 MENGENAI PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NO: 56 Prp TAHUN 1960 TERHADAP UNDANG-
UNDANG DASAR 1945” . Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi dalam menyelesaikan Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTMH, Sp.AK, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin Lubis, S.H, M.S, CN selaku Ketua Program Studi Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus
penguji yang telah menjadi teman diskusi dan bertanya, ketika kesulitan dalam penyelesaian tesis ini;
Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H, CN, M.Hum selaku Sekretaris Program Studi Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus
penguji yang telah memberi masukan kepada penulis; 5. Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum, selaku komisi pembimbing utama
yang selalu memberi perhatian, dorongan dan arahan kepada penulis; 6. Bapak Prof. Dr.Alvi Syahrin, SH, MS, selaku komisi pembimbing yang selalu
memberi perhatian, dorongan dan arahan kepada penulis sehingga Penulis lebih giat lagi belajar;
7. Bapak Notaris Syahril Sofyan, SH, MKn selaku dosen pembimbing yang telah