Efek komunikasi terapeutik terhadap

memberikan efek yang signifikan terhadap penurunan tinkat kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Melati RS H.Adam Malik Medan. Pembahasan 1. Operasi dan kecemasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran tingkat kecemasan pasien pre operasi dan efek komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 7 orang pasien pre operasi di Ruang Melati RS H.Adam Malik Medan, maka hasil yang diperolaeh adalah : 100 responden mengalami kecemasan dalam menghadapi operasi dengan 11 orang 84,6 pada tingkat kecemasan ringan dan 2 orang 15,4 pada tingkat kecemasan sedang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Zebua 2000 yang menyatakan pasien pra bedah yang ada di ruangan Melati RSU Imelda Medan 25 orang 100 mengalami kecemasan dalam operasi. Selain itu Fyfe 1999 mengatakan bahwa operasi merupakan hal yang menimbulkan stress pada kebanyakan pasien. Tingkat kecemasan pasien pre operasi yang relatif tidak tidak tinggi berat atau panik disebabkan operasi yang dilakukan adalah operasi elektif atau direncanakan dan pasien sudah terlebih dahulu diberitahu oleh tim medis bahwa akan dioperasi. Selain itu rendahnya tingkat kecemasan pasien pre operasi ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: pasien umumnya merasa pasrah terhadap prosedur medis yang dihadapinya, pasien dengan penyakit kronis yang akan melalui prosedur pembedahan merasa operasi adalah hal yang wajar, selain itu juga aspek spiritual pasien pre operasi meningkat sehingga lebih tenang menjalani operasi dan menganggap operasi sebagai cara terbaik dan pasien yakin kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Atkinson 1992 yang mengatakan bahwa kemampuan seseorang berbeda dalam mengadapi situasi krisis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor budaya, agama, dan sosial ekonomi. Tingkat kecemasan pasien pre operasi ini juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan pasien terhadap prosedur operasi dan kelanjutan pengobatan. Umumnya pasien mencemaskan hal ini dan juga ditemui adanya kecemasan yang disebabkan oleh faktor biaya operasi yang dianggap mahal. Hal tersebut diketahui dari proses komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh peneliti dengan responden. Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan pasien pre operasi di Ruang Rindu B2 RS H.Adam Malik Medan berada pada tingkat cemas yang rendah ringan-sedang disebabkan operasi yang dilakukan adalah operasi yang elektif direncanakan dan dapat juga karena kecemasan yang tidak teridentifikasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Atkinson 1992 yang mengatakan bahwa semua pasien pre operasi umumnya mengalami kecemasan walaupun tidak diungkapkan secara verbal.

2. Efek komunikasi terapeutik terhadap

tingkat kecemasan pasien pre operasi Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien Purwanto, 1994. Taylor 1997 menyatakan bahwa pembedahan adalah krisis dalam kehidupan yang menyebabkan kecemasan. Perawat dapat mengurangi dan memperbaiki kecemasan pasien dengan tindakan keperawatan difokuskan pada komunikasi terapeutik dan pendidikan kesehatan pasien dan keluarganya. Berdasarkan perhitungan hasil penelitian dari 13 orang responden tentang tingkat kecemasan sebelum dan sesudah treatment komunikasi terapeutik dengan menggunakan program aplikasi SPSS diperoleh nilai signifikansi p 0,001. Maka dapat dikatakan bahwa komunikasi terapeutik memberikan pengaruh yang Jurna l Ke p e ra wa ta n Rufa id a h Suma te ra Uta ra , Vo lume 1, Me i 2005 21 signifikan terhadap tingkat kecemasan pasien. Selama proses komunikasi berlangsung pasien umumnya mengekspresikan kecemasan dan perasaannya tentang operasi dan penyakit yang dialaminya. Selain itu keluarga pasien juga merasa senang selama proses komunikasi berlangsung dan mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang terkait dengan operasi dan prosedur pengobatan pasien. Hal ini sesuai dengan pendapat Torrence dan Serginson 1997 yang mengatakan bahwa pasien pre operasi membutuhkan waktu tertentu untuk mengekspresikan kecemasannya dan menanyakan hal yang penting yang terkait dengan operasi. Atkinson 1992 interaksi antara perawat dan pasien dapat meningkatkan mekanisme koping dan memberi dukungan emosional kepada pasien yang mengalami kecemasan dan rasa takut. Selain itu adanya konunikasi yang dilakukan perawat peneliti dengan menginformasikan prosedur pembedahan persiapan pasien, obat-obat pre medikasi, jenis pembedahan, anastesi, latihan post operasi dan hal-hal terkait dengan proses pembedahan juga hal di luar proses pembedahan mampu memberikan efek positf terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien, hal ini sesuai pendapat Fyfe 1999 yang mengatakan bahwa tindakan perawat dapat membantu mengurangi atau menurunkan kecemasan pasien dengan memastikan pasien memahami proses pembedahan dan menentramkan perasaan klien. Dari hasil perbandingan respon kecemasan sebelum dan sesudah komunikasi yang dialami oleh responden, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa respon kecemasan yang dapat diturunkan melalui proses komunikasi terapeutik adalah respon- respon yang terkait psikologis yaitu perasaan kecewa, perasaan tak berdaya dan perasaan tiodak berharga takut ditolak. Untuk respon yang terkait dengan faktor psikomotor atau respon tubuh seperti: tidak selera makan, susah tidur, sulit berkonsentrasi, sakit kepala atau susah bernafas tidak dapat diturunkan disebabkan prosedur penelitian yaitu komunikasi yang dilakukan hanya satu kali. Dari pembahasan di atas dapat dinyatakan bahwa komunikasi terapeutik yang dilakukan sebagai bentuk intervensi keperawatan pada pasien pre operasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pre operasi Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulan bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 7 responden pasien pre operasi di ruang Melati Rumah Sakit H. Adam Malik Medan, menggambarkan 57,1 tingkat kecemasannya ringan dan 42,9 tingkat kecemasannya. Hasil statistik diperoleh p = 0,014, n = 7; α = 0.05. Data ini menunjukkan bahwa variable komunikasi terapeutik memiliki pengaruh signifikan terhadap variable tingkat kecemasan pasien pre operasi.

2. Rekomendasi