penelitiannya dengan menggunakan pendekatan studi kasus, artinya penelitiandilakukan pada satu objek penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi
data primeldan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dan perusahaan yangd iteliti, sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh penulis denganmempelajari dan menelaah serta mengumpulkan buku- buku referensi mengenai teoriyang berhubungan dengan masalah pengendalian
intern kas dan peranannya dalam menunjang efektivitas pengelolaan kas. Data sekunder digunakan sebagai landasanteoritis, yang digunakan sebagai bahan
pembanding dengan apa yang terdapat padakenyataannya di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan.
E. Analisi Data dan Pengujian Hipotesis
Setelah data diperoleh dan dikumpulkan, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta besarnya peranan pengendalian intern kas dalam menunjang
efektivitas pengelolaan kas diperlukan penggujian hipotesis. Dalam pengolahan data hasil kuesioner yang penulis sajikan menggunakan
pertanyaan tertutup, yaitu daftar pertanyaan yang memungkinkan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan pertanyaan terbuka yang jawabannya tidak
ditentukan. Pilihanjawaban yang diberikan :YA, TIDAK.
Berdasarkan jawaban yang diperoleh dan responden, dilakukan analisis yang menunjukkan berapa besar peranan pengendalian intern kas dalam menunjang
efektivitas pengelolaan kas. Penggujian hipotesis dilakukan dengan menghitung persentase, yaitu menggunakan perhitungan:
Universitas Sumatera Utara
x100 Untuk keperluan interpretasi hasil perhitungan persentase, Dean J.Champion
1990:302 mengemukakan sebagai berikut: 1.
“1. 0-25No association or low association weak association;
2. 26-50 Moderately low association moderately association;
3. 51-75 Moderately high associationmoderately strong
association; 4.
76-100 High Association strong association up toperfect association.”
Dalam Pengujian hipotesis in penentuan diterima atau ditolaknya hipotesis dapat dilihat dan hasil perhitungan persentase. Jika hasil perhitungan persentase
menunjukkan 76 100, maka hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima.
F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit yang beralamat di Jl Brigjen katamso Kp. Baru Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan april 2010
sampai juni 2010
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
5-Mar-10 15-Mar-10
28-Apr-10 17-May-10
6-Jun-10 Pengajuan
proposal Penerimaan
dosen dan penguji skripsi
Seminar proposal Pengumpulan
data Pengolahan dan
analisis data Bimbingan
skripsi Penyelesaian
skripsi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pusat Pengendalian Kelapa Sawit PPKS medan 1. Sejarah Singkat dan Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS
Medan
Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan didirikan pada 26 september 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS APA. AVROS Algemeene
Vereniging Van Rubber Planters ter Oostkust van Sumatra dikemudian hari menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan. Hasil-hasil Penelitian APA pada
saat itu cukup banyak dan sangat berguna bagi pengembangan perkebunan di Sumatra terlantar sehingga pada tahun 1952 diadakan penyatuan dengan “Deli
Planters Vereniging”. Karena alasan Politik dan ekonomi, Pemerintah Republik Indonesia
melakukan nasionalisasi dan mengambil alih perkebunan-perkebunan milik Belanda. Pada tahun 1957 AVROS diambil alih dan diubah menjadi Gabungan
Pengusaha Perkebunan Sumatra GAPPERSU. APA diganti dengan Balai Penelitian GAPPERSU yang dikenal dengan RISPA Research Institute of The
Sumatra Planters Association. Berdasarkan surat keputusan Mentri Pertanian No.247?UM?57 tanggal 11 Desember 1957 ditetapkan bahwa RISPA ditempatkan
dibawah Kementrian Pertanian RI yang pengeloalanya dilaksanakan oleh Badan Kordinasi Perkumpulan dan Organisasi Perkebunan.
Pada tahun 1968 RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan BPPM dengan pembinaan dan pembiayaannya diserahkan pada direksi PN
Universitas Sumatera Utara
Perkebunan I sd IX sesuai dengan surat keputusan Mentri Pertanian RI N0.353KptsOP121968 tanggal 20 Desember 1968.
Selanjutnya sejak April 1976 RISPA mendapat biaya dari APBN dan mulai 1978 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan diserahkan kepada Badan Penelitian
dan Penngmbangan Pertanian Departemen Pertanian RI berdasrkan surat Keputusan Mentri Pertanian RI No. 133KptsOP31978.
Pada November 1987 Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia AP3I didirikan di Jakarta. Balai-balai Penelitian Perkebunan
ditempatkan dibawah koordinasi AP3I dan Badan Penelitian dan Pengmbangan Pertanian Departemen Pertanian RI. Dengan Perubahan ini selanjutnaya Balai
Penelitian Perkebunan Medan atau disingkat Puslitbun Medan. Sesuai dengan surat keputusan ketua Dewan Pimpinan Harian AP3I
No.084KptsDPHXII92 tanggal 24 Desember 1992 tentang penataan pengelolaan unit pelaksanaan penelitian di lingkungan AP 3I, maka pada 4
februari 1993 dibentuk Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS yang berkedudukan di Medan, yang merupakan gabungan dari Pusat Penelitian Perkebunan
Puslitbun Medan, Puslitbun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala. Penggabungan ketiga Puslitbun tersebut dilakukan dalam uapaya peningkatan efisiensi
pengelolaan organisasi. Pada tahun 1993 itu juga, melalui rapat anggota, AP3I berubah nama menjadi Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia APPI.
Perbaikan organisasi PPKS selanjutnya dilakukan pada tahun 1996. Berdasarkan keputusan Rapat Angota Asosiasi Penelitian Perbunan Indonesia
APPI dalam suratnya No.03 RA-APPIII1996, Pusat Penelitian Perkebunan
Universitas Sumatera Utara
lingkup Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, yang dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari Dewan Pembina Pusat
Penelitian Perkebunan. Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS merupakan satu-satunya lembaga
penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Penelitian yang dilakukan mulai dari pemulihan tanaman, biokungan
teknologi tanaman, proteksi tanaman, tanah dan agrogonomi, pengolahan hasil dan mutu, enjinering dan lingkungan hingga kajian sosial dan ekonomi. Telah
begitu banyak hasil yang capai dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawir nasional.
2. Visi dan Misi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan.
- Visi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan
a. Menjadi World-class institution dalam penelitian kelapa sawit yang
memainkan peranan penting pada pembangunan industry kelapa sawit nasional dan menjadi acuan perkelapasawitan internasional
b. Menjadi center of excellence yang dijadikan acuan dalam
penentuan kebijakan pembangunan dan penanganan perkelapasawitan nasional.
c. Menjadi institusi penelitian yang mengacu pada business reaserch
hasil penelitiannya dapat dipasarkan secara bisnis dan mandiri dalam pembiayaan dan penyedian paket teknologi kelapa sawit
yang bermanfaat.
Universitas Sumatera Utara
- Misi Pusat Penelitian Kelapa Sawit
a. Mengembangkan teknologi unggul perkelapasawitan melalui
penelitian yang efektif dan efisien serta melakukan kegiatan pelayanan tepat sasaran.
b. Menunjang pengambang perkelapasawitan nasional melalui
penyedian produk dan jasa pelayanan , serta konsep atau pemikiran penanganan masalah kelapa sawit.
c. Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja dan
pelestarian sumber daya alam atau lingkungan. d.
Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka institusi nirlaba yang memiliki badan hukum dapat mandiri dan
sejahtera secara berkesinambungan.
3. Stuktur Organisasi
Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS dipimpin oleh seorang Direktur yang dibantu oleh Kepala Bidang Penelitian, Kepala Biro Umum SDM, Kepala
Bidang Usaha dan Kepala Bidang Satuan Usaha Strategis SUS. Kepala Bidang Peneletian membawahi tujuh kelompok peneliti yang masing-masing diketuai
oleh seorang Ketua Kelompok Peneliti dan Kepala Urusan Penelitian. Kepala Biro Umum SDM membawahi tiga urusan yaitu urusan SDM dan Hukum, Urusan
Akuntansi dan Keuangan, dan Urusan Rumah Tangga. Kepala Bidang Usaha membawahi Unit Usaha Marihat, Unit Usaha Medan, Urusan Pengmbangan
Usaha dan Promosi Urusan Pelayanan dan Konsultasi, serta urusan Laboratorium
Universitas Sumatera Utara
dan Pelayanan . Sedangkan Kepala SUS membawahi semua bagian yang memproduksi, memproses, memasarkan dan mengawasi kecambah kelapa sawit.
Di samping itu, Direktur dibantu oleh Kepala Urusan Satun Pengandalian Intern SPI yang dalam tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
Bidang Usaha terdiri dari 5 unit usaha, yaitu: a.
Unit Usaha Bahan Tambahan b.
Unit Usaha Kebun Medan c.
Unit Usaha Kebun Marihat d.
Unit Pengembangan Usaha Promosi e.
Unit Usaha Jasa Konsultasi dan Laboratorium Dari 5 unit Usaha tersebut diatas masing-masing dikoordinasikan oleh 1
orang General Manajer, sedangkan Unit Pengembangan Usaha dan Promosi serta Jasa Konsultas dan Laboratorium, masing-masing dikoordinasikan oleh 1 orang
manajer.
4. Bidang-Bidang Kerja Jobs Description.
Berikut ini akan diuraikan dengan secara singkat tugas dari masing-masing bidang yang ada pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan.
a. Direktur
Memimpin, merencanakan, mengendalikan dan mengawasi semua kegitan PPKS yang berkaitan dengan:
- Kegiatan bidang penelitian
- Sumberdaya yang ada di perusahaan
Universitas Sumatera Utara
- Produksi kebun, produksi bahan tanaman, produk-produk lain,
pengembangan usaha, promosi dan pelatihan. b.
Kepala Bidang Penelitian 1
Bagian Pemulihan -
Menghasilkan tanaman penghasil tinggi dengan mutu minyak yang terbaik, toleran pada penyakit Ganoderma dan Kekeringan
- Memperkaya Plasma Kelapa Sawit
- Meningkatkan mutu kelapa sawit
- Meningkatkan teknik dan rekaysa genetika
- Memilih dan mengavaluasi orlet
- Meningkatkan teknik bercocok tanam.
2 Bagian Biotek Tanaman
- Melakukan uji tumbuh kelapa sawit
- Melakukan pengkeloningan kelapa sawit melalui daun yang akan
dijadikan tanaman kelapa sawit 3
Bagian tanah dan Agro -
Melakukan kajian tentang kesuburan tanah -
Menunjang dengan aktif bagian pelayanan dan pembuatan rekomendasi pemupukan, survey tanah dan evaluasi tanah.
4 Bagian Proteksi Tanaman
- Mengembangkan sistem pengendalian hama
- Menginventarisasi semua musuh alami hama-hama dan gulma kelapa
sawit.
Universitas Sumatera Utara
- Mengembagkan teknik pembiakan missal musuh alami hama kelapa
sawit yang mempunyai potensi -
Mengambangkan cara pengendalian terpadu untuk penyakit busuk pangkal batang ganoderma sp.
5 Bagian Biotek Tanaman
- Melakukan uji tumbuh tanaman kelapa sawit
- Melakukan pengkeloningan kelapa sawit melalui daun yang akan
dijadikan tanaman kelapa sawit. 6
Bagian Tanah dan Agro -
Melakukan kajian tentang kesuburan tanah -
Menunjang dengan aktif bagain pelayanan dan pembuatan rekomendasi pemupukan , survey tanah dan evalusi tanah.
7 Bagian Proteksi Tanaman
- Mengembangkan sistem pengendalian hama
- Menginvestarisasi semua musuh alami hama-hama dan gulma kelapa
sawit -
Mengembangkan teknik pembiakan missal musuh alami hama kelapa sawit yang mempunyai potensi.
- Mengembangkan cara pengendalian terpadu untuk penyakit busuk
pangkal buah Ganoderma sp. 8
Bagian Enginering Lingkungan -
Merangcang mesin-mesin pengolahan minyak kelapa sawit yang efisien.
Universitas Sumatera Utara
- Mengkaji penggunaan energy yang efektif dalam pengolahan minyak
kelapa sawit. -
Menunjang dengan aktif program penelitian prapanen dan pascapanen. 9
Bagian Pengolahan Hasil dan Nutrisi -
Menganekaragamkan hasil yang diperoleh dari minyak kelapa sawit sebagai bahan baku yang berdaya saing tinggi.
- Mengurangi sekecil mungkin kemungkinan limbah minyak kelapa sawit
dan hasil ikutan yang mencermarkan lingkungan. -
Memanfaatkan limbah dan hasil ikutan dari industri kelapa sawit. 10
Bagian Sosial Ekonomi -
Mengevaluasi berbagai paket teknologi yang dihasilkan oleh PPKS -
Mengkaji penigkatan daya saing hasil kelapa sawit di pasaran dunia. -
Mengkaji berbagai pola kebun kecil dan perusahaan besar. c.
Kepala Biro Umum dan SDM –
membantu Direktur yang berkaitan dengan: –
Sumber daya yang ada pada perusahaan –
Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran lengkap Biro Umum. 1
Kepala Urs.SDM Hukum –
Mengurus kegiatan organisasi dan sumber daya manusia –
Menyusun dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dan pembinaan mental terhadap sumber daya manusia.
– Melakukan koordinasi dan menjaga keamanan dan ketertiban dalam
lingkungan kerja.
Universitas Sumatera Utara
2 Kepala Urusan. Akuntansi dan Keuangan
– Menysun dan mengajukan rencana kegiatan anggran pendapatan dan
belanja dalam lingkungan unit kerja. –
Mengkoordinasikan, menyelenggarakan kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas.
– Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkup
unit kerja. –
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dalam lingkup unit kerja, –
Membuat laporan keuangan PPKS, bulanan, semester,dan akhir tahun. 3
Kepala Urusan Rumah Tangga –
Mengurus segala hal yang berkaitan dengan rumah tangga. –
Memproses dan melaksanakan kebutuhan-kebutuhan rumah tangga perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
– Menyusun arsip surat-surat dan dokumen-dokumen rumah tangga
perusahaan dengan sebaik-baiknya. d.
Kepala Bidang Usaha –
Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan. –
Pembinaan sumber daya manusia yang dipimpinnya. –
Pemeliharaan dan perawatan peralatan dan inventaris. 1
Kepala Unit Usaha Marihat –
Mengelola kebun-kebun percobaan yang terletak di Sumatra Utara dan Riau dengan sebaik-baiknya.
– Melakukan penelitian terhadap bibit tanaman kelapa sawit.
Universitas Sumatera Utara
2 Kepala Unit Usaha Medan
– Mengelola kebun-kebun percobaan yang terletak di Sumatra Utara,
Sumatra Selatan dan Kalimantan dengan sebaik-baiknya. –
Melakukan Penelitian penelitian terhadap bibit tanaman kelapa sawit. 3
Bagian Pengembangan Usaha dan Promosi –
Membuat penerbitan jurnal dan warta sebanyak 3 kali setahun. –
Menerbitkan brosur, Leaftet dan pertemuan teknis lainnya. 4
Bagian pelayanan dan Konsultasi –
Survey pendahuluan, pemerataan tanah detail, evaluasi kesesuaian lahan, studi kelayakan, rekomendasi pemupukan dan amdal.
– Penasehatan kultur teknis untuk pembibitan, pengendalian hama dan
penyakit. –
Analisa daun, tanah, pupuk, produk tanaman perkebunan dan ilmiah kelapa sawit.
– Konsultasi untuk pengembangan produk olahan minyak sawit.
– Konsultasi penentuan tata letak dan pembangunan pabrik kelapa sawit,
pengolahan minyak sawit, serta evaluasi keragaan pabrik kelapa sawit. –
Konsultasi pengendalian dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit yang bewawasan lingkungan.
e. Kepala SUS Bahan Tanaman
– Memimpin, mengarahkan, mengendalikan semua kegiatan bawahan.
– Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan satuan usaha dan
strategis yaitu: Produksi benih, Produksi kecambah, produksi bahan
Universitas Sumatera Utara
tanaman, pengembangan usaha, promosi pelatihan, konsultasi dan pelayanan purna jual.
Kepala SUS Bahan Tanaman dibantu oleh: 1
Bagian OCRD 2
Bagian Pemasaran logistic 3
Bagaian Produksi 4
Bagian Breeding 5
Bagaian Pohon Induk f.
Bagian Urusan SPI SPI juga bertanggung jawab secara langsung kepada direktur .Fungsi SPI
adalah untuk pengawasan, pemeriksaan dan memantau kemajuan pelaksanaan penelitian di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS.
B. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
1. Prosedur Penerimaan kas Dan Bank
a. Tujuan
1 Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran kas dan bank bertujuan untuk
mengatur pelaksanaan penerimaan kas dan bank, yang bersumber pada: a
Droping dana dari PTP termasuk uang pangkal anggota b
Droping dana dari AP3I c
Sumbangan pemerintah APBN, Grant, Loan d
Hasil usaha sendiri
Universitas Sumatera Utara
b. Dokumen
Dokumen –dokumen dasar dan pendukung yang dipergunakan dalam prosedur penerimaan kas dan bank meliputi:
1 Surat permohonan pemberian jasa, pembelian barang hasil
2 Surat pemberitahuan dari Debitur Bank.
3 Bukti penerimaan kas Bank BKM Form TUK 1
4 Register kas Masuk Keluar, Register Bank Masuk Keluar RGK Form
TUK 5K, RGB Form TUK 5 B 5
Bukti setoran Bank. 6
Surat Permohonan Penyetoran Uang SPP Form TUK 6 7
Nota Penjualan Faktur NP Form TUK 9, FP Form TUK 8 8
Laporan Hasil Analisa. 9
Surat Pemberitahuan Hasil Analisa SPLHA Form TUL 1 10
Berita Acara Penyerahan hasil Pekerjaan 11
Laporan Hasil Survey, Pemetaan, Rekomendasi, dll. 12
Kontrak Surat Perintah kerja dll 13
Surat pertanggungjawaban dana pemerintah SPJ DIP Loan-Grant c.
Prosedur 1
Droping dana dari PTP a
Apabila droping dana dari PTP diterima melalui transfer bank, maka dari bank yang bersangkutan akan diterima surat pemberitahuan bank,
baik berupa Nota Kredit NK, Bukti Lalu Lintas Giro LLG, ataupun RK bank harian, minggua n dan bulanan
Universitas Sumatera Utara
b Surat pemberitahuan Bank yang diterima oleh Biro Umum Sub
bagian Tata Usaha didisposisikan kepada Bagian Keuangan cq Tata uasaha Keuanganuntuk dibuatkan juga nota kredit rangkap 2,
kemudian BKM dan nota kredit diverifikasi, diberi kode rekening dan diparaf oleh Sub Bagian Verifikasi. BKM, Nota Kredit dilampiri
dengan surat Pemberitahuan bank diteruskan Kepala Bagian Keuangan untuk diketahui dan disetujui oleh Ka Biro Umum atau
Direktur sesuai kewenangan. c
Setelah diketahui oleh Kabag Keuangan dan disetujui Kepala Biro UmumDirektur, maka BKM, nota kredit dan surat pemberitahuan
bank diserahkan ke kasir untuk ditandatangani oleh kasir untuk ditandatangani oleh kasir dan dicatat pada register Bank Masuk
Form TUK 5B, kemudian BKM, nota kredit dan surat pemberitahuan bank tersebut didistribusikan sebagai berikut:
– Lembar 1 asli Nota Kredit dikirimkan ke PTP sebagai bukti
penerimaan droping dana oleh AP3I. –
Lembar 1 asli BKM dan lembar 2 tembusan nota kredit diserahkan kepada sub bagian pembukuan untuk dibukukan pada
buku harian jurnal voucher dan buku besar sebagai pendapatan lain-lain 970 atau sebagi penyertaan anggota uang
pangkalrekening 092 –
Lembar 2tembusan BKM diserahkan kepada petuga Komputer untuk diinput diproses.
Universitas Sumatera Utara
d Apabila droping dana tersebut diterima dengan cek tunai atas nama,
maka atas dasar cek tersebut , tata uasaha keuangan membuat BKM rangkap 2 dan Nota Kredit rangkap 2. BKM, Nota Kredit diverifikasi
oleh Sub Bag. Verifikasi dan diberik kode rekening. e
Setelah BKM dan nota kredit diverifikasi , maka BKM , nota kredit dan cek tersebut diserahkan kepada Kabag Keuangan dan Ka. Biro
Umum Direktur untuk diketahui dan disetujui dan diendos diketahui oleh direktur pada bagaian belakang cek.
f Setelah cek tersebut cair diuangkan , maka kasir menandatangani
BKM dan nota kredit lalu didistribusikan dicatat seperti pada prosedur penerimaan transfer.
2 Droping dana dari DPH AP3I ke puslitbun
a Jika droping dana dari DPH AP3I diterima melalui transfer bank,
maka dari bank yang bersangkutan akan diterima surat pemberitahuan bank baik berupa nota kredit NK, bukti Lalu Lintas Giro LLG,
ataupun RK bank harian, minggua n, bulanan. b
Surat pemberitahuan bank yang diterima oleh Biro Umum cq sub Bag. Tata Usaha didisposisikan kepada bagaian keuangan cq Tata
Usaha Keuangan, untuk dibuatkan BBM rangkap 2 dan nota kredit rangkap 2. Kemudian BKM dan nota kredit diverifikasi , diberi kode
rekening dan diparaf oleh Sub Bagian Verifikasi. BKM , nota kredit dilampirkan dengan surat pemberitahuan bank diteruskan kepada
Universitas Sumatera Utara
Kepala Bagian Keuangan untuk diketahui dan disetujui oleh ka Biro Umum atau Direktur sesuai kewenangannya.
c Setelah diketahui oleh Kabag. Keuangan dan disetujui Kepala Biro
Umum Direktur , maka BKM, nota kredit dan surat pemberitahuan bank diserahkan ke kasir untuk ditandatangani oleh kasir dan dicatat
pada Register Bank Masuk Form TUK 5B, untuk kemudian BKM, nota kredit dan surat pemberitahuan bank tersebut didistribusikan
sebagai berikut: –
Lembar 1 asli nota kredit dikirimkan oleh DPH AP3I sebagai bukti droping dana telah diterima oleh puslitbun.
– Lembar 1 asli BKM dan lembar 2 tembusan nota kredit
diserahkan kepada Sub Bagian Pembukuan untuk dibukukan pada buku harian jurnal voucher dan buku besar sebagai hubungan
rekening Koran antar perusahaan afiliasi. –
Lembar 3 tembusan BKM diserahkan kepada petugas computer untuk di input proses.
d Apabila droping dana tersebut diterima melalui cek tunai atas nama,
maka atas Kredit Kemudian diverifikasi oleh Sub. Bag. Verifikasi dan diberi kode rekening.
e Setelah BKM dan Nota Kredit telah diverifikasi maka BKM dan Nota
Kredit tersebut diserahkan kapada Kabag.Keuangan dan ka Biro Umum Direktur kuntuk diketahui dan disetujui. Setelah cek tersebut
Universitas Sumatera Utara
cair diuangka n, maka kasir menandatangani BKM dan didistribusikan dicatat seperti pada prosedur penerimaan melalui transfer.
f Prosedur ini berlaku juga untuk droping dana yang diberikan antar
Puslitbun, dari Puslitbun ke DPH AP3I, juga dari kebun percobaan ke Puslitbun, dimana pencatatannya menggunakan hubungan rekening
Koran antar perusahaan afiliasi. 3
Droping Dana APBN DIP a
Puslitbun yang memperoleh modal kerjanya dari droping dana pemerintah, baik berupa APBN DIP, Grant maupun Loan akan
mengelola secara terpisah baik penerimaan uang, dan bertanggungjawabannya sesuai peraturan yang berlaku.
b Pada setiap akhir periode bulanan, tahunan berdasarkan Surat
Pertanggungjawaban SPJ, maka seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang bersumber dari APBNDIP akan digabungkan
dikonsolidasikan kedalam Laporan Keuangan DPH AP3I Puslitbun. c
Penerimaan sumbangan pemerintah dapat dibagi menjadi dua yaitu: –
Sumbangan pemerintah untuk pengeluaran modal investasi –
Sumbangan pemerintah untuk biaya eksploitasi. Jumlah penerimaan dan pengeluaran yang dikonsolidasikan adalah
jumlah yang benar-benar telah direalisasi diterima atau dikeluarkan dan telah dipertanggungjawabkan.
4 Hasil Usaha Sendiri
Hasil uasaha sendiri pada puslitbun, dapat dibagi menjadi:
Universitas Sumatera Utara
a. Hasil Usaha Pokok
1 Pemberian jasa: Analisa, Konsultasi, Rekomendasi, Survey dan lain-
lain. 2
Seminar , Kursus, Pelatihan. 3
Kerjasama dengan pihak III dalam bidang penelitian dan penghembangan.
4 PerpustakaanPublikasi.
b. Hasil Usaha diluar Usaha Pokok.
1 Penjualan hasil kebun
2 Penjualan bahan tanaman
3 Hasil lain-lain jasa GiroDeposito, penjualan aktiva tetap, mess,
bengkel, poliklineik dan lain-lain
2. Prosedur Pengeluaran Kas Bank
a. Tujuan
Tujuan prosedur ini adalah untuk mengatur pelaksanaan pengeluaran kas Bank untuk tujuan perlunasan kewajiban AP3I kepada para kreditur supplier
rekanan dan pengeluaran uang untuk pembiayaan kegiatan sehari-hari. Secara umum, pengeluaran kas pada DPH AP3I PUSLITBUN terdiri dari :
1 Pengeluaran untuk gaji dan upah
2 Pengeluran untuk bahan alatbarang cetakan dll.
3 Pengeluaran untuk perjalanan dinas.
4 Pengeluaran untuk biaya –biaya operasional.
5 Pengeluaran untuk biaya percobaa
Universitas Sumatera Utara
b. Dokumen
Dokumen–dokumen dasar dan pendukung yang dipergunakan dalam prosedur pengeluaran kas dan Bank meliputi antara lain:
1 Surat permohonan pengeluaran uang SPP Form TUK 6
2 Bukti pengeluaran kas Bank BKK Form TUK2
3 SPK KontrakSPB Surat Perjanjian jual beli Pesanan pengadaan.
4 Surat permohonan pembelian bahan alat cetakanbarangaktiva tetap
inventaris.BPB Form TUG 3 5
Bukti penerimaan Bahan alat cetakan barang aktiva tetap inventaris .BPB Form TUG2
6 Daftar gaji rutin: staff, Bulanan tetap, bulanan tidak tetap honorer.
7 Daftar tunjangan tidak rutin , Staff, bulanan tetap, bulanan tidak tetap.
8 Kartu jam hadir absensi Form TUP 2 S dan 2 N
9 Permohonan lembur Form TUP 3
10 Perintah lembur form TUP 4
11 Permohonan perjalanan dinas PPD FORM TUP 7
12 Surat perintah perjalanan dinas SPDD Form TUP 8
13 Permintaan tenaga harian lepas PTBHL Form TUP 5
14 Perintah kerja BHL PKBHL Form TUP 6
15 Dokumen –dokumen pendukung perubahan gaji uapah: SK
Pengangkatan, pension, cuti, kenaikkan gaji tunjangan , pemindahan dll.
Universitas Sumatera Utara
c. Prosedur
1 Prosedur pengeluran untuk penggajianpengupahan
a Prosedur penggajian pengubahan kantor direksi
b Prosedur penggajian pengubahan kebun.
a Prosedur penggajian pengupahan kantor puslitbun
i. Pegawai kantor PUSLITBUN terbagai atas:
– Pegawai staff termasuk direksi yaitu pegawai dengan golongan
menggunakan angka romawiI, II, III s d VII. –
Pegawai bulanan tetap yaitu pegawai dengan golongan menggunakan angka arab 1 sd 8
– Pegawai harian lepashonorer
ii. Setiap pegawai staff dan bulanan berhak mendapat pendapatan yaitu:
– Gaji pokok
– Tunjangan istri
– Tunjangan anak
– Tunjangan kemahalan
– Tunjangan jabatan
– Dll
iii. Bagaian pencatatan waktu kehadiran pulang, mencatat waktu ir
pulang dalam kehadiran pulang karyawan setiap hari , dan membuat rekap jam lam hadir pulang dalam daftar absensi Form TUP 2N atau
2S rangkap 3, dan dalam rekap daftar hadir mi ngguan dipisahkan antara pegawai staff 2S : pegawai bulanan tetap: honorer harian
Universitas Sumatera Utara
lepas untuk setiap bagian Bagian umum, Penelitian, Pengembangan dan Kebun Percobaan, kemudian diserahkan kepada sub bagian
kepegawaian untuk diketahui dan disetujui oleh Kepala Biro Umum. iv.
Atas dasar daftar hadir mingguan yang telah diketahui dan disetujui oleh Kepala Biro Umum, maka daftar absensi tersebut didistribusikan
kepada: –
Urusan tata laksana kepegawaian, sebagai dasar pembuatan penghasilan rutin DPR.
– Urusan kesejahteraan pegawai, sebagai dasar pembuatan
penghasilan non rutin DPNR –
Untuk arsip bagaian kepegawaian. v.
Berdasarkan rekap daftar hadir mingguan Form TUP 9 M tersebut, dibuatkan rekap daftar hadir bulanan Form TUP 9B, yang diketahui
oleh Kepala Bagian Kepegawaian dan Hukum, Kepala Biro Umum untuk kemudian dibuatkan daftar penghasilan rutin dan non rutin.
vi. Daftar penghasilan rutin dan daftar penghasilan non rutin diajukan
Kepada Bagian Keuangan Sub Bagian Verifikasi untuk diperiksa jumlahnya, kebenarannya dan dibuatkan SPP Form TUK 6 rangkap
3, yang sudah diberik kode klasififikasi rekening pembebanannya, juag dibuatkan kartu gaji untuk pegawai yang harus ditandatangani oleh
pegawai yang bersangkutan pada saat menerima amplop gaji.SPP daftar gaji diajuakan kepada kepala Bagian Keuangan, Kepala Biro Umum
dan Direktur, setelah itu diserahkan kepada kasir untuk dibuatkan cek
Universitas Sumatera Utara
pengambilan uang ditandatangani oleh Kepala Bagian Keuangan, Kepala Biro Umum Direktur sesuai dengan kewenangannya, setelah
cek tersebut dicairkan maka tata usaha keuangan membuat bukti kas masuk rangkap 2, bukti kas keluar rangkap 2 dan kuitansi
penerimaan uang rankap 2 dan didistribusikan sebagi berikut: –
Lembar 1 asli SPP dan lembar 1asli kuitansi yang telah diparaf oleh kasir untuk Bagian Kepegawaian dan Hukum Personalia
– Lembar 2 tembusan SPP, lembar 1 asli BKM, lembar 2
tembusan kuitansi dan lembar ke 1 asli BKK setelah cek tersebut diuangkan , untuk petugas pembukuan.
– Lembar 3 tembusan SPP dan lembar 2 tembusan BKM serta
tembusan ke 2 BKK untuk petugas computer. vii.
Kasir, berdasarkan daftar gaji yang sudah diverifikasi dan diketahui Kepala Bagian Bagian Kepegwaian pembuat daftar gaji Kabag
keuangan, Kepala Biro Umum Direktur melaksanakan pembayaran gaji kepada setiap pegawai yang namanya tercantum dalam daftar gaji
kepada setiap pegawai yang namanya tercantum dalam daftar gaji kartu gaji. Setiap pegawai wajib menandatangani daftar gaji rangkap
3 dan kartu gaji sebelum menerima lob dari kasir. Amplob gaji harus dihitung dihadapan kasir, sehingga jika terjadi kecurangan kelebihan
pembayaran dapat segera diselesaikan oleh kasir. viii.
Setelah pembayaran gaji selesai, maka kasir menyerahkan 1 tembusan daftar gaji kepada Sub. Bag. Verifikasi untuk diverifikasi dan
Universitas Sumatera Utara
dibuatkan bukti kas keluar rangkap 2 oleh Tata Usaha keuangan sesuai dengan jumlah uang yang dibayarkan oleh kasir, untuk kemudian
diteruskan kepada kabag. Keuangan untuk diketahui dan kepala Biro Umum Direktur untuk disetujui.
ix. Atas dasara bukti kas keluar yang sudah disetujui oleh direktur, maka
kasir membukukan dalam register kas keluar dan mendistribusikan BKK dan daftar gaji kepada:
– Lembar 1 asli BKK dan 1 rangkap daftar gaji untuk bagian
pembukuan sebagai dasar pembukuan perlunasan hutang gaji –
Lembar 2 tembusan BKK dan 1 rangkap daftar gaji untuk petugas Komputer , setelah dicatat oleh kasir dalam register kas
keluar. –
1 rangkap daftar gaji untuk bagian kepegawaian dan hukum sebagai arsip.
b Prosedur Penggajian pengupahan kebun
i. Pegawai kebun terdiri atas:
– Pegawai staff bulanan tetap, yang penggajiannya dilakukan oleh
kantor direksi. –
Pegawai harian lepas honorer bulanan tidak tetap. ii.
Pegawai harian lepas honorer bulanan yang tidak tetap, digaji berdasarkan peraturan yang berlaku. Dasar pembayaran gajinya adalah
daftar gaji yang dibuat oleh pembuat daftar gaji di kantor puslitbun berdasarkan rekap daftar hadir mingguan bulanan dari kantor kebun.
Universitas Sumatera Utara
iii.
Setiap pegawai harian lepas honorer bulanan tidak tetap wajib mengisi daftar hadir harian jam masuk , pulang rangkap 2, setelah
daftar harian di isi , maka diketahui oleh kepala Kebun dan dibuatkan rekaf daftar hadir mingguan rangkap 31 untuk arsip kebun 2 untuk
dikirimkan ke kantor puslitbun. iv.
Setiap akhir minggu, rekap daftar gaji dikirimkan ke kantor puslitbun untuk dibuatkan daftar gaji penghasilan oleh Bagian kepegawaian dan
1 tembusan untuk Bagian keuangan Sub Bagian Verifikasi v.
Urusan tata laksana kepegawaian pada bagian kepegawaian membuat daftar gaji dan menghitung besarnya penghasilan setiap pegawai
berdasarkan daftar hadir yang dibuat disetujui diketahui oleh kebun. Daftar gaji diajukan oleh verivikator untuk diverifikasi maka tata usaha
keuangan membuat SPP, BKK sebagi uang muka gaji untuk kemudian diajukan kepada Kepala bagian Keuangan, Kepala Biro Umum
Direktur untuk persetujuannya. vi.
Setelah SPP, BKK disetujui, maka kasir mengeluarkan uang dan mendistribusikan:
– Lembar 1asli SPP untuk kantor Kebun
– Lembar 2tembusan SPP dan lembar 1 asli BKK untuk petugas
pembukuan. –
Lembar 3 tembusan SPP dan lembar 2 tembusan BKK untuk petugas Komputer setelah dicatat oleh kasir pada register kas keluar.
Universitas Sumatera Utara
vii. Kepala kebun menerima daftar gaji yang telah disetujui oleh kabag
keuangan, Kepala Biro Umum Direktur, SPP dan Uang Amplop gaji, untuk kemudian melaksanakan pembayaran gaji. Pegawai harian
menerima amplop gaji setelah menandatangani daftar gaji. viii.
Daftar gaji yang sudah ditandatangani , dipertanggungjawabkan oleh kebun kantor puslitbun kabag keuangan sebagi pertanggungjawaban
uang muka. ix.
Atas dasar daftar gaji yang sudah diverifikasi , dan BKM yang sudah diketahui oleh kabag keuangan kepala Biro Umum Direktur, kasir
mencatat BKM tersebut pada register kas masuk dan mendistribusikan kepada:
– 1 rangkap daftar gaji asli untuk kebun
– Lembar 1 asli BKM dan 1 rangkap daftar gaji tembusan untuk
petugas pembukuan –
Lembar 2 asli BKM dan 1 rangkap daftar gaji untuk petugas Komputer, setelah BKM tersebut dicatat oleh kasir dalam register
kas masuk. 2
Prosedur Pembelian Barang Alat Cetakan a
Pengeluaran uang untuk pembelian barang alat cetakan dapat dibedakan menjadi:
– Pengeluaran uang untuk pembelian tunai, biasanya dilakukan dengan
prosedur pemberian uang muka kerja. –
Pengeluaran uang untuk pembelian kredit perlunasan hutang
Universitas Sumatera Utara
3 Prosedur pengeluaran uang untuk perjalanan dinas
4 Prosedur pengeluaran untuk biaya operasional lainnya.
5 Prosedur pengeluaran untuk kebun
6 Pengeluaran uang untuk penggantian biaya
C. Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluran Kas
Kas merupakan pos yang paling likuid dan berharga diantara pos-posaktiva lancar lainnya. Pengendalian intern yang kurang memadai terhadap kasakan
menimbulkan kebocoran-kebocoran dan akan mempengaruhi bahkanmengurangi likuiditas perusahaan sehingga kewajiban jangka pendek tidak dapatdipenuhi dan
mengakibatkan perusahaan kehilangan kepercayaan dan masyarakat.Pengendalian intern kas sangat penting dilaksanakan pada setiapperusahaan, karena saldo kas
merupakan aktiva yang sangat likuid sehingga sangat mudah untuk dicuri atau digunakan dengan tidak semestinya. PPKS menerapkanpengendalian intern kas
yang meliputi komponen-komponen sebagai berikut: 1.
Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian merupakan dasar yang utama. Di dalam
lingkungan ini tercermin sikap dan tindakan manajemen mengenai pengendalianperusahaan. Lingkungan pengendalian erat hubungannya
dengan pelaksanaanoperasional, yaitu para pegawai yang melaksanakan kegiatan perusahaan.Sehingga secara langsung akan menentukan corak
organisasi yang akanmempengaruhi kesadaran mengendalikan karyawannya, yang terdiri dan:
Universitas Sumatera Utara
a. Falsafah Manajemen dan Gaya Operasi
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar basic beliefs yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya, sedangkan gaya
operasimencerminkan ide manajer tentang bagaimana operasi suatu kesatuan usaha hams dilaksanakan. Tujuan utama manajemen adalah meningkatkan
laba perusahaan dalam mengembangkan perusahaan. Filosofi manajemen PPKS yaitu berkembang perlahan tapi pasti. Hal ini
terlihat dan semakin meningkatnya penjualan setiap tahunnya. Direktur selalu memperhatikan
pencapaian target penjualan dengan membandingkan anggaran dan realisasinya. Selain itu Direktur juga selalu mengevaluasi hasil laporan dan
bawahannya. Pimpinan PPKS yaitu Direktur sangat memperhatikan staf dan
karyawannya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya masing- masing, sehingga staf dan karyawan bekerja dengan sunguh-sungguh untuk
mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada atasannya. Falsafah manajemen dan gaya operasi ini
dapat mengurangi dan meredam tindakan penyelewengan yang dilakukan oleh individu-individu di dalam perusahaan.
b. Struktur Organisasi
Kesatuan struktur organisasi menyediakan rerangka kerja operasiperusahaan untuk mencapai keseluruhan tujuan perusahaan yang telahdirencanakan
,
dilaksanakan, dikendalikan, dan diawasi. Penentuan struktur organisasi yang
Universitas Sumatera Utara
memadai termasuk memikirkan lingkup pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta garis komando yang jelas. Struktur organisasi yang ditetapkan di
PPKS disusun secara jelas dan sistematis, sehingga tidak ada tugas rangkap yang dapat meninbulkan penyimpangan. Struktur organisasi tersebut
menggambarkan uraian tugas yang jelas, baik menyangkut wewenang, tanggung jawab, fungsi maupun hubungan organisasi, sehingga terlihat
adanya pemisahan tugas dan fungsi yang cukup baik yang memudahkan pekerjaan seseorang dan tanggungjawabnya dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi. c.
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Kebijakan Perusahaan Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab telah diuraikan dalam struktur
organisasi sehingga setiap karyawan akan bekerja sesuai dengan bagian dan tugasnya seperti yang tercantum dalam uraian tugas, termasuk bagian
yangterlibat dalam penerimaan, pengeluaran, otorisasi
,
dan pemeriksaan kas. Pendelegasian wewenang dan tamggung jawab tersebut biasanya melalui
surat khusus yang mendelegasikan wewenang kepada yang menerimanya. d.
Kebijakan Perusahaan Pimpinan perusahaan memberikan perhatian kepada karyawannya dengan
cara memberikan gaji yang memadai, memberikan tunjangan-tunjangan bagi karyawan yang menduduki jabatan-j abatan tertentu, tunjangan han raya
berdasarkan lamanya bekerja, dan pemberian cuti berkala. Direktur menilai prestasi bawahannya dan memberikan kompensasi atas prestasi bawahannya
Universitas Sumatera Utara
seperti pemberian bonus, sehingga karyawan akan semakin terpacu untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Jenis dan alat bukti transaksi pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan –
Stempel kwitansi Penerimaan KP Kwitansi Penerimaan KP dari hasil penjualan benih kelapa sawit harus di
tempel terlebih dahulu setelah itu uangnya baru dapat disetor ke kasir. –
Voucher Bukti Kas Masuk BKM Transaksi yang terjadi pada kas masuk yaitu dari penerimaan kas dari hasil
penjualan benig kelapa sawit, jasa analisa daun kelapa sawit, analisa tanah, analisa air dan limbah, analisa pupuk dan analisa mutu minyak
– Voucher Bukti Kas Keluar BKK
Transaksi pada kas keluar yaitu pembayaran surat perjalanan dinas, pembayaran gaji, pembayaran honorarium, pembayaran lembur karyawan,
pembayaran pension, dan lain-lain. –
Register kas Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh kasir
– Nota Debet
Setiap transaksi pembelian kecambah kelapa sawit yang dilakukan oleh perorangan ataupun perusahaan lain harus dibuat nota debitnya.
– Faktuk Pajak Standar
Setiap bulannya perusahaan melakukan transaksi penjualan kecambah kelapa sawit KKS dimana diadakan transaksi pembayaran dengan
menggunakan faktur pajak . Salah satunya dengan faktur pajak.
Universitas Sumatera Utara
– Buku Bank
Pembukuan selain di input ke komputer, juga dilakukan secara manual.
D. Pemeriksaan Atas penerimaan dan Pengeluaran Kas Melaui Audit Operasional Untuk meningkatkan Pengendalian Intern
Hasil jawaban untuk kuesioner pengendalian internal kas yang terdiri dan 8l pertanyaan dan diperoleh jawaban “YA” sebanyak 252, frekuensi jawaban
kuesioner sebanyak 324. Kuesioner dalam penelitian ini hanya dijawab oleh responden yang bertugas sebagai kasir dalam instansi ini. Hasil jawaban untuk
kuesioner efektivitas pengelolaan kas yang terdiri dan 15 pertanyaan diperoleh jawaban “YA’ sebanyak 47, frekuensi jawaban kuesioner sebanyak 60. Dengan
menggunakan rumus Champion dapat dihitung persentasenya adalah sebagai berikut:
Persentase pengendalian internal kas
Persentase = x 100
Persentase = x 100
Persentas = 79
Persentase efektivitas pengelolaan kas
Persentase = x 100
Persentase = x 100
Universitas Sumatera Utara
Persentase = 86.6
Berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 79 untuk pengendalian internal kas dan 86.6untuk efektivitas pengelolaan kas, hal
tersebut rnenunjukkan bahwa
pengendalian kas yang dilaksanakan Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan
telah memadai, sehingga peranan pengendalian internal kas dalam menunjang efektivitas pengelolaan kas
telah efektif . Setelah melakukan penelitian dengan melihat hasil kuesioner pengendalian
intern dan efektifitas pengelolaan kas penulis berpendapat bahwa pengendalian intern dan pengelolaan kas pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan
sudah memadai. Namun masih terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan kas ini. Diantara kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terdapat duplikasi tugas oleh seorang pegawai yang memungkinkan
penyalahgunaan kas. Ada Staf yang berfungsi memeriksa laporan keuangan juga berfungsi sebagai Staf dalam penyusunan laporan
penerimaan dan peneluran kas sehingga ini membuka peluang terjadinya penyinpangan yang dilakukan karyawan.
2. Kas yang diterima tidak tidak segera disetor ke bank sehingga mudah
disalahgunakan. 3.
Piutang yang telah dihapus tidak diawasi untuk kemungkinan penagihan di kemudia hari.
4. Tidak dilksanakannya penilaian terhadap hasil kerja tiap karyawan.
Universitas Sumatera Utara
5. Teknologi yang digunakan dalam perusahaan tidak mempengaruhi kinerja
dan mempermudah pengendalian intern di dalam PPKS.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan