Peranan Pimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Pakultas Ekonomi Univesitas Sumatra Utara

(1)

1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

ARMAN SANJAYA HRP 102101071

D-III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Fakultas Ekonomi Program Diploma III

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ARMAN SANJAYA HRP

NIM : 102101071

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL :PERANAN PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN

KINERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal ,……….. 2013 Dosen Pembimbing

NIP. 19741123 2000122 2001 Dr. Yeni Absah SE, MSi

Tanggal ,……….. 2013 Ketua Program Studi D-III Keuanga

NIP. 19600302 198601 1001 Drs. Hasan Sakti Siregar Mi, Ak


(3)

3

NAMA : ARMAN SANJAYA HRP

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NIM : 102101071

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL :PERANAN PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN

KINERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTAR

Medan, ……… 2013

Menyetujui

Pembimbing,

NIP. 19741123 2000122 2001 Dr. Yeni Absah SE, MSi


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasihNya serta kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir sebagai titik akhir dari sebuah proses pembelajaran di Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berjudul PERANAN PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini, mengingat keterbatasan yang dimiliki Penulis. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan dimasa yang akan datang.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Arifin Lubis MM, Ak selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar Msi, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi. Selaku sekretaris program studi DIII Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Yeni Absah SE, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan serta petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama menjalani perkuliahan. 6. Bapak/ Ibu pegawai di PT Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah

berkenan memberikan kesempatan riset serta segala yang dapat mendukung proses pembuatan tugas akhir ini.


(5)

5 8. Terimakasih buat teman-teman magang gelombang 1, teman satu tim SSM dan teman

kelompok 7 magang yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

9. Terima kasih buat teman temanku Astri, Irma, Hermi, Cindy, dan Healthy yang selalu menemani perjalanan kuliahku.

Akhirnya penulis menyadari semua keberhasilan tidak terlepas dari Penyertaan dan KasihNya. Dan penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, 11 Januari 2013 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB I. PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Perumusan Masalah………..……… 5

1.3 Tujuan Penelitian……….. 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Rencana Penulisan ... 6

1.5.1 Jadwal Penelitian………6


(7)

7

2.1 Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU ... 9

2.2 Jenis Usaha/ Kegiatan ………...…12

2.3 Struktur Organisasi……….…13

2.4 Job Description………...18

2.4.1 Bagian Tata Usaha……….18

2.4.2 Sub Bagian Akademik………19

2.4.3 Sub Bagian Umum dan Keuangan……….20

2.4.4 Sub Bagian Kepegawaian………...21

2.4.5 Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni……….. 21

2.4.6 Sub Bagian Perlengkapan…...22

2.4.7 Sub Bagian Perpustakaan………....23

2.5 Kinerja Usaha Terkini………...24

2.6 Rencana Kegiatan……….25

BAB III PEMBAHASAN……….……….26

3.1 Kepemimpinan……… 26

3.1.1 Definisi Kepemimpinan………26

3.1.2 Teori kepemimpinan……….27

3.1.3 Keterbatasan Kepemimpinan………....30

3.1.4 Hak – hak Asasi Manusia dalam Kepemimpinan………….... 34

3.1.5 Tipe – tipe Kepemimpinan dan Jenis Pemimpinan…………. 36

3.1.6 Fungsi dan Peran Pimpinan……….… 39


(8)

3.1.8 Pimpinan yang Sukses dan Efektif……….. 44

3.1.9 Kewajiban Pimpinan………....…… 46

3.2 Kinerja………...… 47

3.2.1 Pengertian Kinerja………..…….. 47

3.2.2 Penilaian Kinerja……….……. 48

3.3 Peranan Pimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi FE USU………... 51

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 55

4.1 Kesimpulan ……….. 55


(9)

9 DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Rekapitulasi Absensi Pegawai FE USU………. 4


(10)

DAFTAR GAMBAR


(11)

11 BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pimpinan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu organisasi. Keberadaan pimpinan sangat berpengaruh pada kemajuan dan perkembangan suatu organisasi yang dipimpinnya ( Surya : 12 ) . Pimpinan merupakan seseorang yang mengarahkan suatu aktifitas yang ada disebuah organisasi dan mempunyai tanggung jawab yang besar atas bawahan dan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Selain itu, seorang pimpinan juga merupakan orang yang harus berani mengambil keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi organisasi. Pimpinan suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya, haruslah memahami arti dan sasaran yang hendak dicapai agar dapat memajukan serta meningkatkan kinerja dari organisasi yang dipimpinnya. Seorang pemimpin juga dituntut agar selalu dapat menjalankan tugas ataupun kewajibannya dengan baik.

Seorang pimpinan harus dapat memperhatikan dan mengawasi para pegawai agar dapat bekerja dengan disiplin tanpa bersifat otoriter. Pimpinan yang bersifat otoriter akan memberikan pengaruuh negatif pada kinerja para pegawai bahkan dapat menyebabkan pegawai merasa tertekan dan frustasi. Seorang pimpinan harus mampu memengaruhi perilaku pegawainya. Seorang pimpinan harus mengenal sifat individual dari masing – masing pegawainya dan ia memiliki kemampuan untuk membangkitkan kekuatan emosional maupun rasional para


(12)

pegawainya. Selain itu, seorang pimpinan juga harus memberikan motivasi, inspirasi, dan memiliki bimbingan, pengarahan dan pengawasan, memeroleh saran, memudahkan pegawai baru untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dan menanamkan rasa disiplin kepada para pegawainya. Bakat ataupun kemampuan yang dimiliki oleh para pimpinan tersebut tidak hanya berguna dalam melaksanakan pekerjaan dibidanganya, tetapi juga dalam meningkatkan efisiensi tugas kepemimpinannya.

Seorang pimpinan juga harus dapat menjalankan fungsi manajemen. Fungsi manajemen itu terdiri dari perencanaan(Planning), Pengorganisasian (Organizing), Menggerakkan( Actuating ), dan Pengawasan( Controlling ). Dalam fungsi manajemen ini, jelas terlihat bahwa pimpinan berkewajiban memengaruhi orang – orang yang dibawahinya agar mereka senantiasa tetap melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan memiliki rasa pengabdian yang tinggi terhadap perusahaan. Apabila fungsi manajemen ini dijalankan dengan baik, maka tujuan perusahaan dapat tercapai.

Didalam meningkatkan kinerja pegawai, pimpinan harus dapat memberi motivasi kerja dan moral yang tinggi agar para pegawai dapat melaksanakan tugas – tugasnya dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku untuk mentaati segala peraturan organisasi yang didasarkan pada kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi. Pentingnya disiplin kerja bagi pegawai didalam suatu organisasi adalah


(13)

13 semangat kerja rendah, maka akan berdampak pada tingkat kedisiplinan menjadi rendah dan menimbulkan kebiasaan yang tidak baik, seperti datang terlambat, tidak hadir kerja, bahka bersikat tidak sopan terhadap orang orang yang ada disekitar lingkungan kerja. Apabila hal ini benar terjadi tentu saja akan mengakibatkan pekerjaan akan terbengkalai dan terjadi penurunan kinerja organisasi. Dampak lain dari rendahnya disiplin yaitu tidaknya tercapainya visi dan misi yang sudah diterapkan oleh sebuah organisasi, mutu dan kualitas kinerja pegawai rendah, program kerja menjadi tidak realistis, terjadi korupsi dan manipulasi waktu karena tidan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan dengan tepat waktu yang pada akhirnya akan menyebabkan tujuan dari organisasi tersebut tidak tercapai sesuai dengan apa yang direncanakan.

Dalam hal ini, pemimpin yang dimaksud adalah Dekan Fakultas Ekonomi yang selaku pemimpin puncak yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam menjalankan tugasnya Dekan memimpin sebanyak 78 orang pegawai yang ada di Fakultas Ekonomi USU yang diataranya :

1. 45 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil,

2. 33 orang berstatus Pegawai Honorer,

Untuk dapat melihat keberhasilan Dekan dalam memimpin Fakultas Ekonomi USU, dapat dilihat dari rekapitulasi kehadiran pegawai pada salah satu periode, misalanya pada bulan Desember 2012. Diantaranya adalah ;


(14)

Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Pegawai FE USU pada Bulan Desember 2012

No. Kategori : Rekapitulasi : Dilakukan Oleh :

1 Izin 11 kali 4 orang pegawai

2 Sakit 7 kali 4 orang pegawai

3 Cuti 12 kali 1 orang pegawai

4 Tidak Hadir 9 kali 3 orang pegawai

5 Terlambat 3 kali 3 orang pegawai

Sedangkan pegawai yang meninggalkan tempat tanpa mendapat izin dari supervisor tidak pernah dilakukan oleh pegawai selama bulan Desember 2012.

Untuk dapat meningkatkan kinerja para pegawai, Dekan harus dapat membina kerjasama yang baik, mengarahkan dan mendorong bawahan, maka para pimpinan perlu memahami faktor – faktor perilaku manusia. Cara pimpinan dalam memengaruhi bawahannya salah satunya dengan mewujudkan serta menegakkan disiplin kerja. Dalam mewujudkan disiplin kerja para pegawai, diperlukan adanya sanksi atau hukuman. Namun, tidak cukup dengan itu saja, melainkan juga pimpinan harus memerhatikan tingkat kesejahteraan para pegawainya seperti berkaitan dengan hubungan kerja atau fasilitas yanag diberikan. Hal ini dapat memicu para pegawai untuk meningkatkan loyaliatasnya dalam melaksaanakan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Melihat begitu pentingnya peranan pemimpin dalam meningkatkan kinerja pegawai, maka penulis tertarik untuk mengulas topik ini menjadi paparan dalam tugas akhir untuk menyelesaian


(15)

15 Dalam hal ini penulis memilih judul : “ Peranan Pimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara “.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dan mengingat luasnya cakupan mengenai kepemimpinan, maka penulis hanya membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut :

“ Bagaimana peranan pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ? “ .

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan adalah hasil akhir yang diharapkan pada setiap aktivitas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui peranan pimpinan daalam meningkatkan kinerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2) Untuk mengetahui apakah kinerja para pegawai dapat ditingkatkan dengan hadirnya seorang pemimpin.

3) Untuk mengetahui apakah kinerja para pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik.


(16)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penilitian ini adalah :

1. Bagi Organisasi

Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan untuk dapat dapat meningkatkan kinerja para pegawai pada masa yang akan datang.

2. Bagi penulis

Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan penulis dibidang manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai kepemimpinan antara teori dalam perkuliahan dengan praktik yanag terjadi dilingkungan kerja yang sebernarnya.

3. Bagi pembaca

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi rekan - rekan mahasiwa yang nantinya dapat bermanfaat dalam menyelesaikan tugas kuliah bahkan untuk penyelesaian tugas akhir pada periode berikutnya.

1.5. Rencana Penulisan 1.5.1 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. T.M. Hanafiah Kampus USU Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini.


(17)

17 Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

1.5.2 Rencana Isi

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang topik yang akan dijelaskan penulis, perumusan masalah, tujuan penelitian dilakukan, manfaat penelitian yang dilakukan, dan jadwal kegiatan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

BAB II. PROFIL INSTANSI

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang sejarah objek penelitian penulis, struktur organisasi yang ada didalam objek penelitian, Job description, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh objek penelitian penulis.

No Kegiatan

September 2012 Oktober 2012 November 2012 Desember 2012

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Survey dan Pengumpulan

Data

2 Pengajuan Dosen Pembimbing

3 Pengajuan Judul

4 Pengolahan dan Analisis

Data


(18)

BAB III. PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis memaparkan mengenai judul penelitian yang dipilih oleh penulis, dalam hal ini pemaparan yang akan diuraikan adalah mengenai peran pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada objek penelitian, yakni pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini memaparkan mengenai kesimpulan yang ada dalam pembahasan Bab III, atau inti permasalahan dari topik yang diteliti, selain itu juga memaparkan mengenai saran yang berasal dari pengamatan penulis, hal ini tentunya berguna untuk memperbaiki sesuatu yang belum tepat pada kebiasaan pada umumnya.


(19)

19 BAB II

PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di Nanggroe Aceh Darussalam atau diluar Propinsi Sumatera Utara. sebagai Dekan pada waktu itu adalah Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di Nanggroe Aceh Darussalam , namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu teknik operasional berada di Kuataraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu). Dengan perjalanan yang panjang. Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara berdirilah dengan perlahan-lahan, dimana untuk pimpnan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara diwaktu itu dipercayakan kepada Prof. Tjung Ted Koei dengan jabatan Acting dengan Kepala Biro Administrasi dipegang oleh T. Cheffudin (almarhum). Berdasarkan program kerja yang ditetapkan semula pada siding dewan dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 21 Juli 1961, ada 4 perencanaan pedoman, yaitu:

1) Mengenai Kurikulum dibuka 2 jurusan, yaitu :

a. Jurusan Ekonomi Sosial (sekarang jurusan ekonomi pembangunan) b. Jurusan Ekonomi Pembangunan (sekarang jurusan manajemen)


(20)

2) Masalah Sistem pengajaran dan ujian

3) Tenaga pengajar untuk tahun pertama dan kedua adalah sebagai berikut :

a. Prof. Dr. Tjung Ted Koei b. Prof. Mr. Suhunan Hamzah c. Drs. T. M. H. L. Tobing d. Drs. T. Mustafa

e. Drs. Aziz Siregar f. Drs. M. A. T. Sihaloho g. A. T. Baros

h. B. P. Hasibuan

Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.

Sesuai dengan Kepetusan Menterii Pendidikan dan Kebudayaan R.I No. 0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi No. 131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987.


(21)

21 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program pendidikan, yatu Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu : a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Dipoma-III terdiri dari : a. Jurusan Keuangan

b. Jurusan Akuntansi c. Jurusan Sekretaris

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekomoni terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi yang berorientasi pasar. b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan


(22)

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dadn sumber pendanaan Fakultas dalam status BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pellayanan kepada Mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholder lainnya.

e. Menigkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintahan serta organisasi professional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

2.2 Jenis Usaha/ Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan kegiatan social berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi; penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.


(23)

23 Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

2.3 Strukstur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegitan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut ini :


(24)

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Rektor dan Pembantu Rektor

Dekan dan Pembantu Dekan

Dewan Perimbangan Fakultas

Ketua dan Sekretaris

Ketua dan Sekretaris

Unit Penunjang Fakultas

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Ketua Lab/Studio/ bengkel Ketua Prodi Intra

Departemen

Ketua dan Sekretaris Ketua Inter


(25)

25 Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Plt. Dekan : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M, Acc, Ak

Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan III : Drs. Ami Dilham, M.Si

Dewan Pertimbangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M. Ec, Ac

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Anggota : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Acc

Prof. Dr. Ramli, MS

Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak

Drs. Ami Dilham, M.si

Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak


(26)

Departemen Ekonomi Pembagunan

Ketua : Wahu ario Pratomo, SE, M.Ec

Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

Departemen Manajemen

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Skretaris : Dr. Marhayanie, M.Si

Departemen Akuntansi

Ketua : Dr. Syarifuddin Ginting SE, Ak, MAFIS, CPA

Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak

Diploma Keuangan

Plt. Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak


(27)

27 Diploma Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak

Diploma Kesekretariatan

Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM

Bagian Tata Usaha

Kepala bagian Tata Usaha : Ridwan Saleh S.H, CN

Kasub Personalia : Maslan, SE

Kasub Keuangan : Eka Juliani, SE

Kasub. Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si

Kasub Akademik : Fepty Aniar, SE


(28)

Lembaga- Lembaga Penunjang

Kepala Unit Pelayanan : Hotmal Dja’far, SE, MM, Ak

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Bagian Perpustakaan

Kepala Perpustakaan : Mylita S.E

2.4 Job description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang terdiri dari :

2.4.1 Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik


(29)

29

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan

fakultas.

f. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/

pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas. i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan

dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

fakultas.

2.4.2 Sub Bagian Akademik Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian

b. Mengumpulkan dan mengelolah data di bidang pendidikan, penelitian dan pengabadian/ pelayanan kepada masyrakat.

c. Melakukan administrasi akademik


(30)

e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum

f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakulas g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

2.4.3 Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugas adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan fakultas d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan

pertemuan ilmuah di lingkungan fakultas. e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji honorium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.


(31)

31 i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

2.4.4 Sub Bagian Kepegawaian

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub

Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian. b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai c. Melakukan urusan mutasi pegawai

d. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul

kenaikan jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar Tetap/Tidak Tetap/Emritus, izin, dan cuti.

f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai g. Memsproses SK jabatan structural dan fungsional. h. Memproses pelanggaran disiplin pegawai

i. Menyusun laporan kerja sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

2.4.5 Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.


(32)

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan. e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat

universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan kari dan layanan kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan

kemahasiswaan.

i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni

j. Melakukan penyajian informasi di bidan kemahiswaan dan alumni.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

2.4.6 Sub Bagian Perlengkapan

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagan dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.


(33)

33

c. Mengoperasionalkan system informasi kerumahtanggan dan

perlengkapan

d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan

lingkungan.

e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang

kerumahtanggan dan perlengkapan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja sub Bagian dan mempersapkan penyusunan laporan Bagian.

2.4.7 Sub Bagian Perpustakaan

Tugasnya adalah : a. Conroller

i. Inventaris Ruang Baca/ Perpustakaan Fakultas Ekonomi USU ii. Kinerja Pegawai/ Staf Administrasi Ruang Baca

iii. Proses Registrasi buku, jurnal, majalah sampai tersusun di rak sesuai jurusan.

iv. Kunjungan belajar mahasiswa dan staf pengajar serta cara mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang baca.

b. Laporan

i. Sesuai usulan maasiswa/staf pengajar mengajukan permohonan pembelian buku-buku atau jurnal baru kepada dekanat baik secara lisan/surat sebagai proses pendukung prosses belajar.


(34)

ii. Permintaan perlengkapan harian kepada sub bagian perlengkapan. iii. Permintaan pembuatan surat teguran dari Dekan kepada staf

pengajar, staf administrasi yang mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang baca tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dekanat.

2.5 Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud.

Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan


(35)

35

melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat

menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohaniaan juga tetap dilaksakan fakultas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a M’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma- norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa.

2.6 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil. b. Perkuliahan semester genap/ganjil

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.


(36)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kepemimpinan

3.1.1 Defenisi Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan aspek inti dari manajemen-manajemen melalui kepemimpinan dan menjadi posisi kunci dalam kegiatan organisasional, sebab kepemimpinan merupakan penyelaras dalam kegiatan kerjasama dalam organisasi. Bahwa kepemimpinan yang efektif membawa pengaruh yang positif terhadap motivasi kerja dan juga unjuk kerja. Menurut Silalahi (2002:302) kepemimpinan definisikan sebagai proses mempengaruhi orang lain, baik seseorang atau kelompok orang, agar berperilaku untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Definisi ini menunjukkan yang pertama, ada kegiatan mempengaruhi ialah usaha-usaha untuk membuat orang lain bertindak atau berperilaku. Dalam konteks ini ada orang yang mempengaruhi yang disebut pemimpin (leader), dan ada orang-orang lain (seorang-orang atau kelompok) yang dipengaruhi yang disebut pengikut (follower). Kedua, ada sasaran yang ingin dicapai yang terdiri atas saaran antara dan sasaran akhir. Sasaran antara ialah agar pengikut menampilkan perilaku tertentu atau memberi kontribusi sesuai dengan yang diinginkan atau yang dibutuhkan yang merupakan tujuan kepemimpinan(leadership goals), sedangkan sasaran akhir ialah tercapainya tujuan organisasi(organization goals) sebagai hasil


(37)

37 pemimpin, pengikut dan lingkungannya. Yang terakhir ini sangat ditekankan oleh para teorisi situasional atau kontingensi.

3.1.2 Teori Kepemimpinan

Sifat, perilaku dan situasi kepemimpinan yang menentukan tingkat kepengikutan atau mengapa orang menerima pengaruh dari seorang pemimpin dapat dijelaskan melalui toeri kepemimpinan. Menurut Veithzal (2004:11) ada beberapa teori kepemimpinan, yaitu:

1. Teori Sifat

Teori yang berusaha mengidentifikasikan karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin.Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan dianugerahi beberapa ciri yang tidak dipunyai orang lain seperti energi yang tiada habis-habisnya, intuisi yang mendalam, pandangan masa depan yang luar biasa dan kekuatan persuasif yang tidak tertahankan. Teori kepemimpinan ini menyatakan bahwa keberhasilan manajerial disebabkan karena memiliki kemampuan-kemampuan luar biasa dari seorang pemimpin.


(38)

a. Inteligensia

Perbedaan inteligensia yang ekstrim antara pemimpin dan pengikut yang dapat menimbulkan gangguan. Sebagai contoh, seorang pemimpin dengan IQ yang cukup tinggi berusaha untuk mempengaruhi suatu kelompok yang anggotanya memilki IQ rata-rata kemungkinan tidak akan mengerti mengapa anggota-anggotanya tidak memahami persoalannya.

b. Kepribadian

Beberapa hasil penelitian menyiratkan bahwa sifat kepribadian, keaslian, integritas pribadi dan percaya diri diasosiasikan dengan kepemimpinann yang efektif.

c. Karakteristik Fisik

Studi mengenai hubungan antara kepemimpinan yang efektif dan seperti usia, tinggi badan, berat badan dan penampilan memberikan hasil-hasil yang bertolak belakang.

2. Teori Kepribadian Perilaku

Di akhir tahun 1940-an antara para peneliti mulai mengeksplorasi pikiran bahwa bagaimana perilaku seseorang dapat menentukan kefektifan kepemimpinan seseorang. Dan mereka menemukan sifat-sifat, mereka meneliti pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari


(39)

39 3. Teori Kepemimpinan Situasional

Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini memasyarakatkan pemimpin untuk memiliki keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia.

4. Pendekatan Terbaru Dalam Kepemimpinan

Menutup tinjauan mengenai teori kepemimpinan yaitu dengan menyajikan tiga pendekatan lebih baru terhadap persoalan: suatu teori atribusi kepemimpinan, kepemimpinan karismatik dan kepemimpinan transaksional lawan transformasional.

a. Teori Atribusi Kepemimpinan

Teori ini mengemukakan bahwa kepemimpinan semata-mata suatu atribusi yang dibuat orang mengenai individu-individu lain.

b. Teori Kepemimpinan Karismatik

Teori kepemimpinan karismatik merupakan suatu perpanjangan dari teori-teori atribusi. Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribusi (penghubungan) dari kemampuan kepemimpinan yang heroik atau luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu. Telaah mengenai kepemimpinan karismatik sebagian besar telah diarahkan pada mengidentifikasi perilaku-perilaku yang


(40)

membedakan pemimpin karismatik dari padanan mereka yang nonkarismatik.

c. Kepemimpinan Transaksional Lawan Tranformasional

1. Pemimpin yang transaksional, pemimpin yang memandu atau memotivasi pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.

2. Pemimpin tranformasional, pemimpin yang memberikan

pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan dan yang memiliki karisma.

3.1.2 Keterbatasan Kepemimpinan

Pemimpin sebagai manusia tidak berbeda dengan orang yang dipimpinnya, tidak terlepas dari berbagai kelebihan dan kekurangan yang bersifat universal dan kodrati manusia sebagai makhluk. Sehingga bila dijumpai ada kekurangan ataupun kelemahan dalam perilaku seseorang dalam kepemimpinannya dapat dipandang sebagai keterbatasan dalam keepemimpinan. Idealnya seorang pemimpin harus berusaha membantu orang yang dipimpinnya agar mempunyai kemampuan untuk mengatasi kekurangan dan kelemahannya, sehingga dapat terhindar dari kemungkinan gagal dalam melaksanakan tugasnya. Semakin mampu mengurangi berbagai kelemahan yang ada pada dirinya, berarti sebagai manusia akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi.


(41)

41 Menurut Veithzal (2004:60) ada beberapa bentuk keterbatasan kepemimpinan dalam melaksanakan kepemimpinannya, yaitu:

1. Keterbatasan Manusiawi

Manusia yang berhasil memperoleh kesempatan sebagai pemimpin tidak dapat lepas dari kelemahan yang bersifat universal dan kodrati. Kelemahan-kelemahan itu mengakibatkan keterbatasan dalam merealisasikan kepemimpinannya, keterbatasan dalam merealisasikan kepemimpinannya, keterbatasan itu meliputi:

2. Keterbatasan Norma Spiritual

Harkat kemanusiaan yang tinggi merupakan pembatas perilaku setiap manusia, termasuk dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya. Harkat manusia memikul tanggung jawab dalam arti tingkah laku dibatasi oleh nilai-nilai tertentu di antaranya norma sosial dan norma sipritual/ agama atau kepercayaan yang dipeluk oleh seorang pemimpin.

1. Keterbatasan norma spiritual yaitu keterbatasan karena manusia sebagai pemimpin memiliki kewajiban dan sekaligus melekat pada dirinya berupa larangan yang harus dipatuhi.

2. Keterbasan normatif yaitu keterbatasan karena adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan negara, seperti hukum adat maupun hukum positif yang berlaku.


(42)

3. Keterbatasan Fisik/ Jasmaniah

Keterbatasan kepemimpinan karena unsur fisik/ jasmaniah antara lain meliputi:

1. Usia

Sebagai pemimpin pada usia muda, setiap orang memilki energi (tenaga) fisik yang bersifat maksimal untuk berprestasi, untuk mewujudkan kreativitas dan inisiatif yang positif dibandingkan dengan pemimpin yang sudah lanjut usianya.

2. Fisik yang sehat

Fisik manusia dapat letih dan sakit untuk itu perlu istirahat serta tidur yang cukup, memerlukan makanan yang bersih dan bergizi dengan maksud mewujudkan kepemimpinan yang efektif.

3. Fisik yang bervariasi/ jenis kelamin

Pengaruh jenis kelamin hanya dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan agama.


(43)

43 Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang berusaha atau mampu mengatasi keterbatasan waktu, karena pemimpin tidak dapat hadir dalam acara/ waktu yang sama dalam dua acara.

5. Keterbatasan Psikis (Rohani)

Keterbatasan dibatasi oleh kemampuan psikis berupa kemampuan berpikir, mengingat, mengkhayal ,perasaan, maupun kehendak. Dan karena dibatasi oleh keterbatasan lain seperti bakat, minat, intelegensi/ kecerdasan dan berbagai sifat kepribadian.

6. Keterbatasan Administratif

Dalam kebersamaan itu tidak semua kemauan, kehendak, gagasan, pendapat, rencana, kreativitas dari seorang pemimpin dapat dilaksanakan secara bebas. Dengan kata lain keterbatasan kepemimpinan dibatasi oleh kondisi yang terdapat di dalam pengendalian proses kerja sama untuk mencapai yang disebut keterbatasan administatif. Beberapa keterbatasan administratif, yaitu: Setiap pemimpin dibatasi oleh visi dan misi organisasi, setiap pemimpin dalam menggerakkan orang-orang yang dipimpin tidak boleh keluar dari upaya mewujudkan kerja sama yang terarah pada pencapaian misi organisasi. Setiap pemimpin dibatasi oleh posisi, sebagai wujud pembidangan tugas horinzontal pada jenjang yang sama sebagai pembatas yang mengharuskan pemimpin hanya boleh melakukan kegiatan di bidangnya.


(44)

Kemampuan mewujudkan kepemimpinan yang efektif dibatasi juga secara admisnistratif oleh jumlah orang-orang yang dipimpinnya. Semakin besar jumlah orang yang dipimpin, maka semakin sulit untuk mengadakan koordinasi dan pengawasan dan perlu adanya pemimpin pembantu. Jumlah pemimpin pembatu dan anggota di dalam unit yang dipimpinnya masing-masing perlu dibatasi, agar kontrol (pengawasan) dapat dilaksanakan secara efektif sebagai bagian dari perwujudan kepemimpinan. Rentang kontrol sangat berpengaruh terhadap efektifitas kepemimpinan.

3.1.4 Hak-hak Asasi Manusia dalam Kepemimpinan

Menurut Veithzal (2004:91) tentang Hak Asasi Manusia bahwa hak asasi manusia adalah hak sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada diri manusia, bersifat kodrati, universal dan abadi, berkaitan dengan harkat dan martabat manusia. Disamping itu dalam deklarasi PBB yang bersifat universal tenang hak asasi manusia yang menyatakan bahwa setiap orang yang ditakdirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama. Mereka dikaruniai akda dan budi dan kehendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan. Selanjutnya dalam ketiga puluh pasal-pasalnya, deklarasi PBB ini memuat berbagai komponen HAM, yang antara lain adalah hak hidup, hak bebas dari perbudakan, hak sama terhadap undang-undang, hak berkumpul dan mengeluarkan pendapat.


(45)

45 dengan pemerintah atau penguasa di negara masing-masing. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa masalah hak asasi manusia berhubungan erat dengan kepemimpinan. Masalah pokoknya selalu berkisar pada dua dimensi sebagai berikut:

1. Ketidakmampuan para pemimpin menghormati hak asasi oraqng-orang yang dipimpinnya.

2. Kematangan dan ketidakmampuan orang-orang yang dipimpin dalam mempergunakan hak asasinya sebagai manusia bertanggung jawab.

Hak asasi pada dasarnya berarti kebebasan individu dalm mengaktualisasi diri dengan harkatnya sebagai manusia. Harkat manusia tersebut menyangkut tiga aspek, yaitu:

1. Harkat Manusia sebagai Makhluk Individu.

Hak asasi manusia yang utama adalah hak hidup dan keselamatan diri. Setiap manusia mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan diri secara jasmani dari ancaman dan perilaku manusia lain. Untuk itulah dalam kehidupan bernegara sebagai organisasi kemasyarakatan yang terbesar, pemerintah sebagai pemimpin berkewajiban mencegah dan menghukum tindakan pembunuhan serta berbagai macam tindakan kejahatan lainnya. Disamping itu juga berkewajiban mengatur tindakan keselamatan dan kesehatan bagi warga negaranya yang bekerja di lingkungan berbagai organisasi kerja, termasuk juga di bidang industri dan perusahaan lainnya. 2. Harkat Manusia sebagai Makhluk Sosial


(46)

Kehidupan dalam bentuk kebersamaan merupakan kodrat manusiawi. Manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang saling membutuhkan dan harus tolong menolong dalam memnuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah kehidupan masing-masing. Hak asasi manusia yang utama dan bersifat prinsipil adalah kebebasan untuk beragama, berupa kemerdekaan sesesorang atau sekelompok oang untuk memeluk dan menjalankan syariat agamanya dengan tidak saling mengejek antaragama yang satu dengan yang lainnya atau memaksakan orang yang sudah beragama untuk menganut agama yang lain. Dalam kepemimpinannya berarti seorang pemimpin dalam urusan keagamaan, tidak boleh berlaku tidak adil atau memihak untuk kepentingan suatu agama, dengan merugikan agam yang lain. Dan di samping itu juga ada hak asasi manusia mengenai kebebasan beripikir dan mengeluarkan pendapat , hak asasi untuk bekerja dan memperoleh hasil dari pekerjaannya yang juga perlu dilindungi.

3. Harkat Manusia sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa

Dari segi kepemimpinannya, yang terpenting diwujudkan adalah usaha menciptakan dan membina kerja sama, agar setiap anggota orgnasasi terpenuhi hak asasinya sebagai manusia yang memiliki harkat yang mulia. Dengan kata lain kepemimpinan yang efektif diwujudkan dengan selalu mengajak dan mendorong anggota organisasi secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dalam berbuat kebaikan, sesuai norma-norma sosial yang berlaku dan sesuai pula dengan norma-norma agama dari Tuhan Yang Maha


(47)

47 3.1.5. Tipe-tipe Kepemimpinan dan Jenis Pemimpin

Dalam melaksanakan aktivitas kepemimpinan, akan terlihat gaya kepemimpinan dengan polanya masing-masing. Gaya kepemimpinan tersebut merupakan dasar dalam mengklarifikasikan tipe kepemimpinan. Menurut Veithzal ( 2004:56 ) gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu :

1. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan pelaksanaan tugas.

2. Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan hubungan kerja sama.

3. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil yang dicapai.

Berdasarkan ketiga pola dasar tersebut maka terbentuk perilaku kepemimpinan yang berwujud pada beberapa tipe kepemimpinan. Dan dari beberapa tipe kepemimpinan ini juga dapat dilihat klarifikasi dari jenis-jenis pemimpin dalam organisasi. Adapun kategori tipe kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tipe Kepemimpinan Otoriter

Tipe Kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anak buah semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan, perintah dan bahkan kehendak pimpinan. Pimpinan memandang dirinya lebih dalam segala hal, dibandingkan bawahannya.


(48)

2. Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otoriter. Pemimpin berkedudukan sebagai simbol. Kepemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing, baik secara perorangan maupun kelompok-kelompok kecil. Pemimpin mengfungsikan dirinya sebagai penasihat.

3. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok / organisasi. Pemimpin memandang dan menempatkan orang yang dipimpinnya sebagai subjek yang memiliki kepribadian dengan berbagai aspeknya, seperti dirinya juga. Kemauan, kehendak, kemampuan, buah pikiran, pendapat, kreativitas, inisiatif yang berbeda dan dihargai disalurkan secara wajar. Tipe pemimpin selalu berusaha memanfaatkan setiap orang yang dipimpin. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah.

Setiap perusahaan pasti memilki tipe-tipe kepemimpinannya masing-masing. Begitu juga dengan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memilki tipe kepemimpinannya sendiri yang menerapkan Tipe Kepemimpinan yang menjadi pedoman berperilaku dalam memimpin pegawai pada FE USU.


(49)

49 3.1.6 Fungsi dan Peran Pemimpin

3.1.6.1 Fungsi Pemimpin

Fungsi artinya jabatan (pekerjaan) yang dilakukan atau kegunaan sesuatu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi pemimpin berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan suatu kelompok / organisasi. Fungsi pemimpin merupakan suatu hal yang paling berpengaruh bagi kelangsungan aktivitas suatu kelompok / organisasi, karena harus diwujudkan dalam interkasi antar individu di dalam situasi sosial suatu kelompok/ organisasi. Menurut Veithzal (2004:53) fungsi pemimpin secara operasional dibedakan atas lima fungsi pokok, yaitu:

1. Fungsi Intruksi

Fungsi ini bersifat berkomunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa bagaimana, bilamana dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.

2. Fungsi Konsultasi

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan.


(50)

3. Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.

4. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.

5. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa pemimpin mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi dan pengawasan.

Seluruh fungsi pemimpin tersebut diselenggarakan dalam aktivitas kepemimpinan secara integral. Pelaksanaannya berlangsung sebagai berikut:

1. Pemimpin berkewajiban menjabarkan program kerja. 2. Pemimpin harus mampu memberikan petunjuk yang jelas.

3. Pemimpin harus berusaha mengembangkan kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat.


(51)

51 5. Pemimpin harus mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan

masalah sesuai batas tanggung jawab masing-masing.

3.1.6.2 Peran Pemimpin

Peran dapat diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Pemimpin dalam suatu organisasi mempunyai peranan, setiap pekerjaan membawa serta harapan bagaimana penanggung peran berperilaku. Peran pemimpin dapat diartikan sebagai perangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai keududukannya sebagai seorang pemimpin. Menurut Veithzal (2004:150) ada tiga peran penting yang ditanggung seorang pemimpin dalam melaksanakan aktivitas kepemimpinannya antara lain adalah:

1. Peran pemimpin dalam mengambil keputusan.

Pemimpin memiliki peran yang sangat besar dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasil dari keputusan tersebut. Kepentingan mendasar dari pengambilan keputusan ini ditunjukkan dengan adanya pembahasan khusus tentang hal ini dalam berbagai disiplin ilmu.

2. Peran Pemimpin dalam mengendalikan konflik

Dalam kehidupan berorganisasi, konflik antara pemimpin dan anggota yang dipimpinnya atau antara kelompok denga anggota lainnya bisa terjadi. Konflik tidak bisa dihindari, tetapi dapat dikendalikan. Oleh karena itu, pengendalian konflik merupakan salah satu tugas pemimpin dalam


(52)

kepemimpinannya. Efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dinilai dari bagaimana ia mampu mengendalikan dan mengelola konflik.

3. Peran pemimpin dalam membangun tim

Peranan pemimpin dalam membangun tim adalah sebagai berikut: 1. Memperlihatkan gaya pribadi

2. Proaktif dalam sebagian hubungan 3. Mengilhami kerja tim

4. Memberikan dukungan timbal balik 5. Membuat orang terlibat dan terikat

6. Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi

7. Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara konstruktif

8. Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja 9. Mengakui prestasi anggota tim

10.Berusaha mempertahankan komitmen

11.Menempatkan nilai yang tinggi pada kerja tim

Selain itu, ada juga peranan pemimpin dalam tim menurut kepemimpinan yang berorientasi pada tugas adalah sebagai berikut:

1. Menstruktur proses 2. Menstimulasi komunikasi 3. Menjernihkan komunikasi


(53)

53 3.1.7 Kepribadian Pimpinan

Kepribadian adalah organisasi dinamis pada tiap-tiap sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik pada lingkungannya dan kepribadian merupakan total jumlah dari seorang individu dalam beraksi dan berinteraksi dengan orang lain atau dapat pula dikatakan bahwa kepribadian adalah himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang. Sedangkan pimpinan adalah suatu kedudukan atau posisi yang dimiliki seseorang dalam suatu kelompok/ organisasi, yang berfungsi untuk memimpin, mengatur, mengarahkan serta bertanggung jawab atas orang-orang yang dipimpinnya. Maka kepribadian pimpinan adalah suatu himpunan karakteristik yang stabil serta menentukan sefat umum dan perbedaan perilaku setiap orang yang melakukan aktivitasnya sebagai pimpinan dari sekelompok orang-orang/ organisasi yang dipimpinnya. Menurut Veithzal (2004:229) ada beberapa faktor yang mendeterminasi kepribadian seseorang termasuk pimpinan dalam melaksanakan kepemimpinannya, yaitu:

1. Keturunan

Keturunan merujuk ke faktor-faktor yangg ditentukan pada saat pembuahan. Sosok fisik, daya tarik wajah, kelamin, temperamen, konposisi otot dan refleks serta tingkat energi merupakan karakteristik yang umumnya dianggap sebagai atau sama sekali atau sebagian besar dipengaruhi oleh siapa kedua orang tuanya


(54)

Di antara faktor-faktor yang menentukan pada pembentukan keperibadian seseorang terdapat budaya di mana kita dibesarkan, norma-norma di antara keluarga, teman-teman dan kelompok-kelompok sosial serta pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Lingkungan yang dipaparkan pada seseorang memainkan suatu peran yang cukup besar dalam membentuk kepribadian seseorang tersebut.

3. Situasi

Situasi, memperngaruhi damapak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang walaupun pada umumnya mantap dan konsisten, berubah dalam situasi berbeda. Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berlainan memunculkan aspek-aspek yang berlainan dari kepribadian seseorang.

3.1.8 Pimpinan yang Sukses dan Efektif

Suksesnya pimpinan ditentukan oleh berapa cepat ia dipromosikan dalam jenjang karir, sedangkan keefektifan pimpinan diukur melalui evaluasi kepuasan dan komitmen bawahan dan kinerjanya dalam organisasi. Suksesnya pimpinan juga dipengaruhi dari bagaimana ia mengarahkan bawahannya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan yang telah ditugaskan kepadanya. Menurut Azhar (2002:143) pimpinan yang sukses adalah pimpinan yang cepat naik ke atas menduduki kursi-kursi yang sering menjadi target atau impian orang banyak, berhasil dalam melakukan “networking” (jejaring). Secara


(55)

55 permainan”. Aktivitas manajemen sumber daya manusia merupakan prioritas tingkat bawah bagi pimpinan yang sukses dan waktu dialokasikan untuk itu hanyalah sedikit.

Pimpinan yang efektif memanfaatkan sebagian besar waktunya buat tugas-tugas yang berhubungan dengan komunikasi, seperti saling tukar informasi dan memproses pekerjaan surat menyurat. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia menjadi pusat perhatian pimpinan tipe ini. Oleh karena itu, untuk menjadi pimpinan yang sukses dan sekaligus efektif, sesesorang harus mampu menyeimbangkan aktivitas-aktivitasnya. Penekanan tentunya harus diberikan pada aktivitas sumber daya manusia.

Terasa sulit untuk menawarkan suatu rumus yang pasti untuk menjadi pimpinan yang sukses dan efektif buat suatu jabatan pimpinan tertentu. Namun, Soejoeti mengemukakan sedikitnya tiga prakondisi umum untuk mencapai jabatan pimpinan yang sukses dan efektif. Pertama, kemampuan (ability = A); kedua movitasi untuk memanaj (motivation = M); dan ketiga, kesempatan (opportunity = O). Jadi rumus dasar yang dikemukakannya adalah SE = A x M x O. Kesuksesan dan keefektifan tergantung pada adanya keseimbangan kombinasi dari A, M dan O. Kemampuan yang hebat dan adanya motivasi yang tinggi misalnya untuk berkinerja akan sia-sia belaka kalau tidak ada peluang atau kesempatan.


(56)

3.1.9 Kewajiban Pimpinan

Setiap pimpinan memiliki peran dan fungsinya sendiri dalam suatu struktur organisasi. Peran dan fungsi tersebut adalah suatu tanggung jawab dan kewajiban yang harus dijalankan dan dilakukan pimpinan dalam melaksanakan aktivitas kepemimpinannya dalam suatu kelompok/ organisasi yang dipimpinnya. Setiap perusahaan memiliki prosedur-prosedur kepemimpinannya masing-masing. Adapun kewajiban pemimpin/ pimpinan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab atas terwujudnya penerapan pedoman perilaku dan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan yang menyadarkan pegawai atas tugas dan tanggung jawabnya.

2. Mendorong terbangunnya perilaku etis dalam melaksanakan pekerjaan agar tercapai kinerja individu dan kinerja perusahaan yang terbaik. 3. Mencegah terjadinya masalah kepatuhan:

1. Sosialisasikan kebijakan yang berlaku

2. Sediakan fasilitas informasi untuk memahami semua kebijakan yang berlaku.

4. Mendeteksi permasalahan,

1. Mengembangkan sistem pengaduan yang efektif.


(57)

57 3.2 Kinerja

3.2.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan output yang dihasilkan dari setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Setiap orang selalu mengharapkan kinerja yang maksimal dalam sebuah pekerjaannya.

Menurut Simanjuntak ( 2005 : 1 ) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil akan pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja setiap organisasi adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan visi dan misi sebuah organisasi. Untuk dapat meningkatkan kinerja para pegawai sebuah organisasi harus merancang sistem dan strategi yang nantinya akan menjadi pedoman dalam beraktifitas. Sistem dan strategi itu dirancang dalam manajemen kinerja.

Menurut Dharma Surya ( 2010 : 25 ) Manajemen Kinerja adalah suatu cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bagi organisasi, kelompok dan individu yang memahami dan mengelola kinerja sesuai dengan target yang telah direncanakan, standard an persyaratan kompetensi yang telah dikemukakan. Dengan demikian, manajemen kinerja adalah sebuah proses untuk menetapkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka panjang waktu tertentu baik pendek maupun panjang.

Mangkunegara ( 2004 : 67 ) mendefinisikan kenerja adalah hasil kerja yang secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.


(58)

Untuk dapat melihat hasil kerja tersebut pihak manajemen atau pemimpin berperan memberikan penilaian terhadap kinerja setiap pegawai yang dipimpinnya. Dalam hal ini pemimpin yang dimaksud adalah Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3.2.2 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja menurut Dharma ( 2010 : 207 ) adalah suatu metode dan proses penilaian pelaksanaan tugas ( performance ) seseorang atau sekelompok orang atau unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kerja atau tujuan yang sudah dirancang terlebih dahulu. Dari berbagai pengertian kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil atau taraf kesuksesan yan dicapai seseorang dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dan evaluasi oleh orang orang tertentu atasan pegawai yang bersangkutan.

Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mengetahuai manfaat yang mereka harapkan. Menurut Rivai ( 2004 : 55 ) pihak yang berkepentingan dalam penilaian kinerja adalah :

1. Orang yang dinilai, dalam hal ini adalah karyawan, 2. Orang yang menilai, dalam hal ini adalah Dekan, dan

3. Organisasi, dalam hal ini adalah Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Menurut Rivai ( 2004 : 58 ) ada beberapa keuntungan bagi pegawai atas adanya penilaian kinerja adalah :


(59)

59 2. Meningkatkan kepuasan hidup,

3. Adanya kejelasan standar hasil yangt ditetapkan,

4. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar, 5. Pengembangan tentang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih

besar, membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin,

6. Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atasan 7. Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi,

8. Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana cara mengatasinya,

9. Adanya pandangan yang jelas tentang konteks pekerjaan,

10.Kesempatan untuk mendiskusikan cita – cita dan bimbingan apapun dorongan atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita – cita karyawan

11.Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan. Ukuran penilaian kinerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terlihat dari :

a. Daftar Hadir Pegawai:

Keterangan hadir pegawai pada waktu yang telah ditentukan dan diketahui oleh Dekan, dari adanya daftar hadir yang dibuat dapat diketahui kedisiplinan waktu para pegawai untuk melaksanakan tanggung jawab yan diembannya.


(60)

b. Disipin Waktu ;

Bekerja dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pimpinan Fakultas Ekonomi USU dengan jam masuk pagi pukul 08.00 – 14.00 WIB dan dilanjutkan pada sore hari yakni untuk layanan mahasiswa atau mahasiswi program ekstensi pukul 17.00 – 19.00 WIB.

c. Pekerjaan yang diselesaikan;

Dari pekerjaan yang diselesaikan maka dari hasil ini dapat dievaluasi bagaimana seorang pegawai Fakultas Ekonomi USU bertanggung jawab sepenuhnya atas tanggung jawab yang menjadi tugasnya.

d. Kerajinan dan keterampilan pegawai;

Kerajinan ini tercermin tanggung jawab dan menyelesaikan pekerjaan secara baik dan dapat diserahkan pada waktunya.

e. Kontribusi yang diberikan untuk Fakultas Ekonomi USU

Dengan bekerja sepenuhnya dan melakukan yang terbaik dapat memberikan kontribusi yang baik kepada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan meningkatkan pelayanan terhadap para Dosen, Mahasiswa dan alumni.

Penilaian kinerja tidak terlepas dari jenis yang dilakukan pegawai yang dalam pelaksanaannya didukung oleh sistem perencanaan, sistem pengorganisasian, sistem pergerakan, dan sistem pengendalian manajemen.


(61)

61 3.3Peranan Pimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi USU

Dalam setiap organisasi atau perusahaan baik berorientasi pada profit maupun nonprofit pastinya ada yang memimpin untuk menjalanakan aktivitas sebuah organisasi . Peranan pimpinan dalam menjalanakan operasi tentunya berpengaruh besar terhadap sebuah organisasi. Dalam hal ini peranan Dekan berpengaruh besar untuk meningkatkan aktivitas Fakultas Ekonomi Universitas Sumateta Utara. Untuk dapat mewujudkan tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tentunya tidak terlepas pada sumber daya manusia yang berada didalam Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Sumber daya manusia adalah hal yang fundanmental dalam setiap organisasi, karena sumber daya manusia adalah orang – orang yang menjalankan aktivitas dalam setiap organisasi. Semakin baik sumber daya manusia yang menjalankan operasi maka hasil yang dicapai juga semakin baik, karena adanya kemungkinan tingkat kesalahan yang rendah pada saat melakukan tanggung jawabnya. Dalam hal ini kontribusi para pegawai sangat diharapkan untuk mewujudkan tujuan, visi, dan misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dengan adanya kehadiran Dekan Fakultas Ekonomi USU para pegawai dapat menjalankan tanggung jawab yang menjadi tugas dengan baik. hal ini dikarenakan adanya informasi yang jelas dari pemimpin tentang ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh pegawai yang , selain itu adanya batasan tanggung jawab yang diketahui para pegawai membuat pegawai untuk fokus


(62)

terhadap sebuah pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan tidak harus melakukan yang bukan menjadi tanggung jawabnya.

Peran Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam meningkatkan kinerja pegawai lainnya adalah semakin meningkatkan kedisiplinan pegawai dalam bekerja, disiplin ini dapat berupa kehadiran yang tepat waktu, kemampuan untuk menyelesaikan tugas, dan lain- lain. Kehadiran pegawai yang dengan tepat waktu merupakan referensi bagi pimpinan untuk menaikkan jabatan seorang pegawai yang dipimpinnya, maka hal ini dapat dijadikan motivasi pegawai untuk disiplin waktu dalam bekerja.

Kedisplinan yang diterapkan oleh pegawai pada akhirnya dapat membuat kerja yang dilakukan dapat mencapai standar yang ditetapkan oleh Fakultas Ekonomi USU.

Dari ketiga indikator untuk menyatakan pemimpin yang sukses dan efektif yakni ability, motivation, dan opportunity maka dapat dijelaskan pada Dekan Fakultas Ekonomi USU sebagai berikut :

1. Kemampuan( ability ) Dekan Fakultas Ekonomi USU untuk memimpin pegawai Fakultas Ekonomi USU, hal ini dapat dibuktikan adanya kedisiplinan yang diterapkan pegawai tentang disiplin waktu untuk mulai bekerja, waktu istirahat dan waktu pulang kerja setelah adanya instruksi yang jelas dari Dekan tentang hal tersebut.

2. Adanya tujuan( motivation ) Dekan Fakultas Ekonomi untuk memimpin pegawai sebagai bawahannya para pegawai turut mewujudkan visi dan


(63)

63 pegawai adalah selalu berusaha untuk ikut serta menjadikan Fakultas Ekonomi USU menjadi salah satu Fakultas yang terkemuka yang unggul melalui kedisiplinan waktu untuk bekerja dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya.

3. Adanya kesempatan( opportunity ) Dekan untuk memimpin para pegawai Fakultas Ekonomi sebagai pimpinan puncak dalam organisasi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari masa jabatan yang diberikan kepada Dekan untuk memimpin Fakultas Ekonomi USU.

Adanya informasi yang berasal dari satu sumber dapat membuat pegawai berfokus pada informasi yang diterimanya dengan jelas. Dalam Fakultas Ekonomi Dekan selaku pimpinan tertinggi akan memberikan informasi yang jelas terkait adanya ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan oleh pegawai, juga tentang harapan visi dan misi yang akan dicapai.

Informasi yang berasal dari satu sumber ini membuat setiap individu pegawai Fakultas Ekonomi USU melakukan dan berusahan untuk mewujudkan visi dan misi yang seragam yang akan sudah ditetapkan sebelumnya.

Dari pemaparan tentang peranan pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai penulis dapat mengambil inti pemaparan diatas adalah bahwa peranan Dekan Fakultas Ekonomi untuk meningkatkan kinerja pegawai Fakultas Ekonomi sangat berpengaruh besar terhadap kinerja pegawai, dengan adanya kehadiran Dekan maka informasi tentang kerja yang akan dilakukan pegawai akan semakin jelas karena berasal dari satu sumber informasi.


(64)

Dari hasil pengamatan penulis pada objek yang diteliti yaitu kinerja pegawai Fakultas Ekonomi sudah berjalan sesuai standar yang ditatapkan oleh pimpinan teratas atau Dekan.


(65)

65 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Dari pengamatan dan pembahasan diatas maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan :

1. Peranan pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan faktor yang sangat memengaruhi peningkatan kinerja para pegawai yang berdampak pada peningkatan kinerja dan loyalitas pagawai terhadap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Peranan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam meningkatkan kinerja pegawai telah dilakukan dengan sangat baik sesuai dengan pedoman yang harus dilaksankan oleh seorang Dekan dalam memimpin pegawai. Hal ini dapat dilihat dari pembahasan mengenai hal – hal yang diusahakan oleh Dekan dalam memotivasi para pegawai untuk dapat melakukan tugasnya masing – masing dengan semangat serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaannya. Dengan demikian loyalitas yang tinggi, para pegawai dapat melakukan aktivitasnya masing – masing dengan disiplin dan sesuai dengan apa yang diinginkan Dekan juga Fakultas.


(66)

3. Dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga melakukan peranannya dengan baik dalam menghadapi berbagai kendala – kendala dalam meningkatkan kinerja pegawai Fakultas Ekonomi USU. Dalam hal ini dapat dilihat dengan cara yang telah dilakukan pimpinan tersebut berkomunikasi dengan pegawai yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya, selain itu adanya aliran komunikasi yanag satu arah membuat pegawai melakukan tugasnya berdasarkan informasi yang jelas yang berasal dari satu sumber.

4. Dengan adanya kehadiran Dekan pada Fakultas Ekonomi adalah adanya saluran informasi yang jelas terkait masalah pekerjaan dari satu sumber.

4.2 Saran

Dari pembahasan masalah dan kesimpulan yang telah didapat, penulis menajukan saran untuk Dekan yang nantinya akan bermanfaat untuk mengembangkan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1. Dekan harus selalu menjaga kestabilan kinerja pegawai.

2. Dekan harus dapat menjaga komunikasi yang baik terhadap bawahan.

3. Sebaiknya Dekan menganggap atau memperlakukan pegawai adalah rekan kerja yang saling membutuhkan , dengan hal ini diharapkan pegawai bekerja tidak merasa tegang apabila berkomunikasi atau berurusan dengan Dekan.


(67)

67 DAFTAR PUSTAKA

Mahsun, Mohamad, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik,

Penerbit BPFE,Yogyakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2004. Evaluasi Kinerja

Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung.

Surya, 2007. Manajemen Kepemimpinan, PenerbitMitra

Wacana Media, Jakarta.

Silalahi , 2008. Manajemen Perkantoran Modern,

Penerbit Penaku, Jakarta.

Simanjuntak, Ahmad, 2005. Administrasi Perkantoran

Moderen, PenerbitLiberti, Yogyakarta.

Veitzal, 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi,


(1)

terhadap sebuah pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan tidak harus melakukan yang bukan menjadi tanggung jawabnya.

Peran Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam meningkatkan kinerja pegawai lainnya adalah semakin meningkatkan kedisiplinan pegawai dalam bekerja, disiplin ini dapat berupa kehadiran yang tepat waktu, kemampuan untuk menyelesaikan tugas, dan lain- lain. Kehadiran pegawai yang dengan tepat waktu merupakan referensi bagi pimpinan untuk menaikkan jabatan seorang pegawai yang dipimpinnya, maka hal ini dapat dijadikan motivasi pegawai untuk disiplin waktu dalam bekerja.

Kedisplinan yang diterapkan oleh pegawai pada akhirnya dapat membuat kerja yang dilakukan dapat mencapai standar yang ditetapkan oleh Fakultas Ekonomi USU.

Dari ketiga indikator untuk menyatakan pemimpin yang sukses dan efektif yakni ability, motivation, dan opportunity maka dapat dijelaskan pada Dekan Fakultas Ekonomi USU sebagai berikut :

1. Kemampuan( ability ) Dekan Fakultas Ekonomi USU untuk memimpin pegawai Fakultas Ekonomi USU, hal ini dapat dibuktikan adanya kedisiplinan yang diterapkan pegawai tentang disiplin waktu untuk mulai bekerja, waktu istirahat dan waktu pulang kerja setelah adanya instruksi yang jelas dari Dekan tentang hal tersebut.

2. Adanya tujuan( motivation ) Dekan Fakultas Ekonomi untuk memimpin pegawai sebagai bawahannya para pegawai turut mewujudkan visi dan


(2)

pegawai adalah selalu berusaha untuk ikut serta menjadikan Fakultas Ekonomi USU menjadi salah satu Fakultas yang terkemuka yang unggul melalui kedisiplinan waktu untuk bekerja dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya.

3. Adanya kesempatan( opportunity ) Dekan untuk memimpin para pegawai Fakultas Ekonomi sebagai pimpinan puncak dalam organisasi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari masa jabatan yang diberikan kepada Dekan untuk memimpin Fakultas Ekonomi USU.

Adanya informasi yang berasal dari satu sumber dapat membuat pegawai berfokus pada informasi yang diterimanya dengan jelas. Dalam Fakultas Ekonomi Dekan selaku pimpinan tertinggi akan memberikan informasi yang jelas terkait adanya ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan oleh pegawai, juga tentang harapan visi dan misi yang akan dicapai.

Informasi yang berasal dari satu sumber ini membuat setiap individu pegawai Fakultas Ekonomi USU melakukan dan berusahan untuk mewujudkan visi dan misi yang seragam yang akan sudah ditetapkan sebelumnya.

Dari pemaparan tentang peranan pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai penulis dapat mengambil inti pemaparan diatas adalah bahwa peranan Dekan Fakultas Ekonomi untuk meningkatkan kinerja pegawai Fakultas Ekonomi sangat berpengaruh besar terhadap kinerja pegawai, dengan adanya kehadiran Dekan maka informasi tentang kerja yang akan dilakukan pegawai akan semakin jelas karena berasal dari satu sumber informasi.


(3)

Dari hasil pengamatan penulis pada objek yang diteliti yaitu kinerja pegawai Fakultas Ekonomi sudah berjalan sesuai standar yang ditatapkan oleh pimpinan teratas atau Dekan.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari pengamatan dan pembahasan diatas maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan :

1. Peranan pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan faktor yang sangat memengaruhi peningkatan kinerja para pegawai yang berdampak pada peningkatan kinerja dan loyalitas pagawai terhadap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Peranan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam meningkatkan kinerja pegawai telah dilakukan dengan sangat baik sesuai dengan pedoman yang harus dilaksankan oleh seorang Dekan dalam memimpin pegawai. Hal ini dapat dilihat dari pembahasan mengenai hal – hal yang diusahakan oleh Dekan dalam memotivasi para pegawai untuk dapat melakukan tugasnya masing – masing dengan semangat serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaannya. Dengan demikian loyalitas yang tinggi, para pegawai dapat melakukan aktivitasnya masing – masing dengan disiplin dan sesuai dengan apa yang diinginkan Dekan juga Fakultas.


(5)

3. Dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga melakukan peranannya dengan baik dalam menghadapi berbagai kendala – kendala dalam meningkatkan kinerja pegawai Fakultas Ekonomi USU. Dalam hal ini dapat dilihat dengan cara yang telah dilakukan pimpinan tersebut berkomunikasi dengan pegawai yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya, selain itu adanya aliran komunikasi yanag satu arah membuat pegawai melakukan tugasnya berdasarkan informasi yang jelas yang berasal dari satu sumber.

4. Dengan adanya kehadiran Dekan pada Fakultas Ekonomi adalah adanya saluran informasi yang jelas terkait masalah pekerjaan dari satu sumber.

4.2 Saran

Dari pembahasan masalah dan kesimpulan yang telah didapat, penulis menajukan saran untuk Dekan yang nantinya akan bermanfaat untuk mengembangkan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1. Dekan harus selalu menjaga kestabilan kinerja pegawai.

2. Dekan harus dapat menjaga komunikasi yang baik terhadap bawahan.

3. Sebaiknya Dekan menganggap atau memperlakukan pegawai adalah rekan kerja yang saling membutuhkan , dengan hal ini diharapkan pegawai bekerja tidak merasa tegang apabila berkomunikasi atau berurusan dengan Dekan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Mahsun, Mohamad, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik,

Penerbit BPFE,Yogyakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2004. Evaluasi Kinerja

Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung. Surya, 2007. Manajemen Kepemimpinan, PenerbitMitra

Wacana Media, Jakarta.

Silalahi , 2008. Manajemen Perkantoran Modern, Penerbit Penaku, Jakarta.

Simanjuntak, Ahmad, 2005. Administrasi Perkantoran Moderen, PenerbitLiberti, Yogyakarta.

Veitzal, 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi,