Peranan Sistem Informasi Dalam Efektivitas Pengendalian Inter Terhadap Akiva Tetap Pakultas Ekonomi Sumatra Utara

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

INTER TERHADAP AKIVA TETAP FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh:

DEWI KRISTINA SINAGA 102102187

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : DEWI KRISTINA SINAGA

NIM : 102102187

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI DALAM

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Iskandar Muda, SE, M.SI, Ak ) NIP. 19760705 200212 1 002

Tanggal Ketua Program Diploma III Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak NIP. 131 127 370

Tanggal Plt. Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak NIP. 19560101 198203 1 005


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : DEWI KRISTINA SINAGA

NIM : 102102187

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan, 25 Januari 2013

(DEWI KRISTINA SINAGA) 102102187


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia dan ridhoNya kepada penulis sehingga tugas akhir yang berjudul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orangtua penulis, ayahanda Lisken Sinaga dan ibunda Elpina Turnip yang tidak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan, dan doanya kepada penulis. Terima kasih telah menjadi ayah dan ibu yang terbaik dan juga pahlawan bagi penulis. Mungkin tugas akhir ini belum ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan yang ayah dan ibu berikan kepada penulis selama ini, tapi InsyaAllah tugas akhir ini akan menjadi awal dari kesuksesan penulis dimasa yang akan datang.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak, selaku PLT Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

4. Seluruh Dosen dan Tenaga Pengajaar Fakultas Ekonomi USU yang telah mendidik dan mengajar serta membantu penulis selama perkuliahan.

5. Seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi USU D III Akuntansi yang telah membantu penulis mulai dari masuk kuliah sampai dengan penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, di dalamnya masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas akhir ini dan kebaikan penulis pada masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Medan, Januari 2013 Penulis

Dewi Kristina Sinaga 102102187


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Dan Mamfaat ... 4

D.Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal survei / observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ... 7

A.Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU ... 7

B.Struktur Organisasi ... 10

C.Job Description ... 10

D.Jaringan Kegiatan ... 15

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 16


(7)

BAB III PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ... 18

A.Pengertian Aktiva Tetap ... 18

B.Penggolongan Akiva Tetap ... 19

C.Cara Perolehan Aktiva Tetap dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 21

D.Penggantian Aktiva Tetap ... 29

E. Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal ... 30

F. Dokumen ... 35

G.Alur Dokumen Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap ... 37

BAB IV PENUTUP ... 41

A.Kesimpulan ... 41

B.Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Jadwal Penelitian ... 5


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Organisasi Simak – Bmn ... 40


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, suatu lembaga pendidikan dituntut untuk lebih selektif dan efektif dalam menciptakan lulusan yang berkualitas, kompetetif dan cerdas. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara salah satu lembaga pendidikan yang ikut serta berpartisipasi dalam menciptakan dan menghasilkan para sarjana dibidang ekonomi juga berpengaruh untuk membentuk manusia-manusia yang unggul dan berprestasi.

Didalam proses menciptakan manusia-manusia unggul dan berprestasi, dibutuhkan beberapa faktor untuk mendukung proses sasaran tersebut, salah satunya adanya aktiva tetap (fixed asset). Aktiva tetap merupakan asset perusahaan yang sangat penting, tanpa adanya aktiva tetap, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tidak dapat menjalankan kegiatan operasional rutin dengan baik.

Aktiva tetap berdasarkan wujudnya dogolongkan kepada dua kelompok yaitu : 1. Aktiva berwujud (tangible asset),

2. Aktiva tidak berwujud (intangible asset).

Aktiva berwujud (tangible asset) adalah aktiva yang memiliki wujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Dan aktiva tidak berwujud (intangible asset) adalah aktiva berumur panjang


(11)

dalam operasi perusahaan yang tidak disimpan untuk dijual dan tidak mempunyai bentuk fisik.

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, dan memiliki tempat yang berbeda. Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen yaitu :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi,

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi,

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi,

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi, dan

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan,

dan kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi yaitu :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai


(12)

aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi,

2. Mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,pelaksanaan dan pengawasaan, dan

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan handal.

Berdasarkan keterangan dan uraian sebelumnya, maka penulis mencoba membahas peranan informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang selanjutnya menyusun tugas akhir yang berjudul “ peranan sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern terhadap aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam penjelasan latar belakang masalah, maka penuilis mencoba merumuskan masalah ”apakah sistem informasi akuntansi telah berperan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ?


(13)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah “ untuk mengetahui apakah peranan sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern terhadap aktiva tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah berjalan dengan baik”.

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

2. Dapat digunakan penulis-penulis lainnya sebagai pembanding untuk melakukan tugas akhir pada waktu yang akan datang, dan 3. Sebagai bahan masukan bagi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara untuk meningkatkan efektifitas pengendalian intern aktiva tetap miliknya melalui sistem informasi akuntansi.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei/obsevasi


(14)

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No KEGIATAN

DESEMBER 2012

JANUARI 2013

MINGGU MINGGU

IV I II III

1. Persiapan Tugas Akhir

2. Pelaksanaan Tugas Akhir 3. Pelaporan Tugas Akhir

2. Rencana isi

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah rumusan masalah, tujuan dan mamfaat penelitian, dan rencana penelitian yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Menguraikan sejarah singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini dan rencana kegiatan.

BAB III :PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


(15)

PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Menguraikan pengertian aktiva tetap, penggolongan aktiva tetap, cara perolehan aktiva tetap dan metode penyusutan aktiva tetap, penggantian aktiva tetap, sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal, dokumen, dan alur dokumen jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi aktiva tetap.

BAB IV : PENUTUP

Menguraikan kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian.


(16)

BAB II

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu adalah Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan. Namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu teknik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan dan memperoleh status negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan RI No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 01 Oktober 1961.


(17)

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No. 131/DIKTI/Kep/1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987, dan No. 26/DIKTI/Kep/1987 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata -1 dan Program Pendidikan Diploma III. Program Pendidikan Strata -1 meliputi 3 (tiga) departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma III terdiri dari : a. Program Studi Kesekretariatan,

b. Program Studi Keuangan, c. Program Studi Akuntansi.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima mahasiswa/i pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(18)

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang berorientasi pasar, b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen,

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan Fakultas dalam status PT. BHMN,

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholder lainnya,

e. Meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut : a. Menghasilkan lulusan yang berkualtas dan mampu bersaing dan

menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional, b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian

dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan / perubahan.


(19)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal.

Untuk mengetahui gambar struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada lampiran.

C. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada bagian tata usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari :


(20)

1. Bagian Tata Usaha Tugas bagian tata usaha adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas,

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan dibidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan,

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dibidang akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan,

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan kearsipan,

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi dilingkungan fakultas, f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian /

pelayanan kepada masyarakat,

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas, h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas, i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi,

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan kegiatan fakultas,

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan fakultas.


(21)

2. Sub Bagian Akademik

Tugas sub bagian akademik adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat,

c. Melakukan administrasi akademik,

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik,

e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum, f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas,

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada masyarakat di lingkungan fakultas,

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan laporan Bagian.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugas sub bagian umum dan keuangan adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Mengumpulkan dan mengelolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan, c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas,

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas,


(22)

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan,

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan pertanggungjawaban keuangan,

g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan, dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya,

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan,

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan,

j. Menyusun laporan kerja sebagian dan mempersiapkan laporan bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian

Tugas sub bagian kepegawaian adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Menyusun konsep juklak / juknis di bidang kepegawaian, c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai, d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai,

e. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional,

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar tetap/tidak tetap/emiritus, ijin dan cuti,

g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai, h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional,


(23)

i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai,

j. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Tugas sub bagian kemahasiswaan dan alumni adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang kemahasiswaan dan alumni. c. Melakukan administrasi kemahasiswaan,

d. Melakukan urusan pemberian uzin / rekomendasi kegiatan kemahasiswaan, e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi,

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas, g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan kesejahteraan

mahasiswa,

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan, i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni,

j. Melakukan penyajian informasi dibidang kemahasiswaan dan alumni,

k. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan


(24)

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan,

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan, d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat dibidang kerumahtanggaan dan

perlengkapan,

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan, f. Melakukan urusan pengelolahan barang perlengkapan,

g. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

D. Jaringan Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian / pelayanan masyarakat dan pembinaan sivitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian, dan


(25)

pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing dilapangan kerja nantinya.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ilmiah yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.


(26)

Kegiatan-kegiatan kerohanian jug tetap dilaksanakan fakultas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya : Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a Mi’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalankan hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap / ganjil, b. Perkuliahan semester genap / ganjil,

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil, d. Wisuda mahasiswa.


(27)

BAB III

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan komponen terbesar dibandingkan dengan perkiraan-perkiraan lain dari harta perusahaan secara keseluruhan yang menyebabkan pos aktiva tetap menjadi suatu komponen yang cukup penting dalam laporan keuangan. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada beberapa defenisi aktiva tetap yang diungkapkan oleh para ahli, seperti :

Aktiva tetap menurut Mulyadi (2001 : 591) adalah “kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusaaan, bukan untuk dijual kembali”. Aktiva tetap menurut Kieso,Weygandt dan Warfield (2001 : 500) menyebutkan bahwa “Property, plant, and equipment are properties of durable nature used in the regular operation of the business”. Aktiva tetap menurut Harnanto (2002: 314) adalah “ Aktiva tetap adalah setiap barang yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan, yang dipakai atau digunakan secara aktif dalam operasi normal, dan mempunyai umur atau masa manfaat yang relatif permanen”. Sedangkan Aktiva tetap menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar


(28)

Akuntansi Keuangan (2004 : 16.2) “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun” Dari definisi aktiva tetap di atas dinyatakan bahwa aktiva tetap tersebut mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas kecuali tanah, dan aktiva tetap bersifat non moneter dalam artian masa manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu..

Sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) diatas tentang aktiva tetap, maka definisi aktiva tetap menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan.

B. Penggolongan Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat digolongkan dalam berbagai sudut antara lain : 1. Sudut Substansi

Aktiva tetap menurut sudut substansi dapat dibagi :

b. Tangible assets (aktiva tetap berwujud) seperti : lahan, mesin, gedung dan peralatan.

c. Intagible assets (aktva tetap tidak berwujud) seperti : HGU, HGB, Goodwill, Paten, Copyright, Hak cipta, Franchise dan lain-lain.


(29)

Aktiva tetap menurut sudut disusutkan atau tidak disusutkan dapat dibagi : a. Depreciated plant assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan, seperti :

building, equipment, machinery, inventaris, jalan dan lain-lain.

b. Undepreciated plant assets yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan, separti tanah (land).

Menurut Warren, Reeve dan Fees (2006; 506) “aktiva tetap dapat digolongkan sebagai berikut: tanah, bangunan, pengembangan tanah, mesin dan peralatan, kendaraan”.

Menurut Mulyadi (2001 : 180) penggolongan aktiva tetap terbagi kedalam beberapa bagian yaitu :

1. Lahan, yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong.

2. Gedung, yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi,baik diatas lahan maupun air.

3. Mesin, termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.

4. Kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truk, mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain.

5. Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang merupakan isi dari suatu bangunan.

6. Inventaris (peralatan), peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan, seperti : inventaris kantor, inventaris laboratorium, inventaris gudang, dan lain-lain.


(30)

7. Prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan sarana seperti : jalan, jembatan, pagar, dan lain-lain.

Sedangkan menurut Meigs, William, Haka dan Better (2001; 338) aktiva tetap dapat dibagi atas 3 kelompok besar yaitu:

1. Aktiva berwujud yang dapat dibagi menjadi :

a. Aktiva yang disusutkan, seperti gedung, mesin-mesin, dan peralatan kantor.

b. Aktiva yang tidak dapat disusutkan, seperti tanah.

2. Aktiva tidak terwujud, seperti paten, hak cipta, merk dagang, goodwill, dan lain-lain.

3. Sumber daya alam, yaitu aktiva tetap yang depresi, misalnya tanah-tanah pertambangan.

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Aktiva tetap tidak dikelompokkan secara khusus, tetapi semua aktiva tetap dicatat dan dipergunakan sebagai mana mestinya karena Fakultas Ekonomi bukan perusahaan tetapi lembaga pendidikan dibawah Universitas Sumatera Utara. Semua aktiva tetap yang dimiliki Fakultas Ekonomi USU merupakan harta kekayaan milik Universitas Sumatera Utara.

C. Cara Perolehan Aktiva Tetap Dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap 1. Cara Perolehan Aktiva Tetap


(31)

a. Perolehan dengan pembelian tunai (acquisition by purchase for cash)

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan sewa biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan pembelian atau persiapan penggunaannya. Perolehan beberapa aktiva dibeli secara bersamaan dengan suatu jumlah total pembayaran, tanpa dibuat penilaian harga masing-masing, maka perlu ditentukan besar nilai masing-masing aktiva yang didasarkan pada harga pasar.

b. Perolehan dengan pembelian angsuran (acquisition by purchase on long term contract)

Apabila aktiva tetap diperoleh dengan pembelian secara angsuran maka nilai aktiva dicatat sebesar harga pembeliannya tidak termasuk unsur bunga yang dicatat sebagai beban bunga selama masa angsuran.

c. Perolehan dengan pertukaran

Untuk aktiva yang diperoleh melalui pertukaran menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.6) adalah:

Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau yang diperoleh, yang mana yang lebih handal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer.

Perolehan aktiva tetap melalui pertukaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:


(32)

1) Pertukaran aktiva tetap yang sejenis (similar assets/special case), yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin lama dengan mesin baru. Dalam hubungannya dengan aktiva sejenis, laba yang timbul ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva baru). Namun, dalam pertukaran mengalami kerugian, maka kerugian tersebut dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.

2) Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis (dissimilar assets/general case), yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, seperti: pertukaran mesin dengan gedung.

Dalam pertukaran barang yang sifatnya general case, nilai barang baru yang diperoleh (asset aquired) dicatat berdasarkan nilai pasar barang yang dikorbankan (asset given up) ditambah pembayaran boot atau dikurangi penerimaan boot. Bila harga pasar dari asset given up tidak diketahui, maka value dari asset yang lama dari fair value dari asset given up atau asset equired merupakan gain atau loss.

d. Perolehan dengan surat berharga (acquisition by issued for securities)

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan surat-surat berharga, misalnya: saham dan obligasi, maka dasar dari penilaian aktiva tetap dicatat sebesar harga saham atau obligasi dan digunakan sebagai dasar pertukaran. Apabila harga saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga aktiva tersebut. Namun, kadang-kadang aktiva tetap


(33)

tertentu tidak diketahui harga pasarannya, maka pencatatan aktiva tetap tersebut didasarkan atas harga taksiran yang ditentukan oleh manajemen perusahaan atau perusahaan penilai.

e. Perolehan dengan membangun sendiri (acquisition by self contruction) Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang langsung/biaya variabel, yaitu bahan dan upah langsung serta overhead pabrik digunakan untuk pembangunan harus dikapitalisasi.

Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.5) menyatakan bahwa:

Jika suatu perusahaan membuat aktiva serupa untuk dijual dalam keadaan normal, biaya perolehan aktiva biasanya sama dengan biaya memproduksi aktiva untuk dijual. Karenanya, setiap laba internal dieliminasi dalam menetapkan biaya tersebut. Demikian pula biaya dari jumlah abnormal dari bahan baku yang tidak terpakai, tenaga kerja atau sumber lain yang terjadi dalam memproduksi suatu aktiva tetap yang dikonstruksi sendiri tidak dimasukkan dalam biaya perolehan aktiva.

f. Perolehan aktiva dari hadiah/donasi/sumbangan (acquisition by donation) Jika suatu aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, maka tidak ada pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan. Walaupun ada, jumlahnya relatif lebih kecil dari nilai aktiva yang diterima. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.7), menyatakan bahwa, “aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi”.


(34)

Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.

Pencatatan perolehan aktiva tetap dengan leasing tergantung dari jenis leasing yang digunakan oleh perusahaan. Ada 2 (dua) cara leasing, yaitu:

1) Capital lease

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ini, dicatat sebagai aktiva tetap dalam kelompok tersendiri dan juga harus disusutkan. Kewajiban leasingnya pun disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.

2) Operating lease

Bila perusahaan memilih cara ini, maka pencatatan angsuran tidak menjadi bagian aktiva melainkan dicatat sebagai beban sewa aktiva tetap dan aktiva yang bersangkutan tidak disusutkan.

Adapun cara yang digunakan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap, yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Perolehan aktiva tetap dengan cara pembelian tunai akan dicatat ke dalam buku besar harian terlebih dahulu sebagai harga perolehannya.

2. Penyusutan Aktiva Tetap

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 17.1), definisi penyusutan adalah “alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa


(35)

manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.

Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2001 : 550):

“Depreciation is defined as the accounting process of allocating the cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those periods expected to benefit from the use of the asset”.

Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara rasional kepada periode-periode dimana akiva tersebut dinikmati manfaatnya. Sedangkan pengertian penyusutan menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sesuai dengan pengertian menurut Standar Akuntansi Keuangan. Adapun besarnya rupiah beban depresiasi hal ini akan tergantung kepada harga perolehan/pokok aktiva tetap, taksiran umur ekonomis, taksiran nilai sisa (residual value), dan metode penyusutan yang digunakan.

Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005 : 507) penyusutan merupakan alokasi dari penurunan nilai dari suatu aktiva tetap akibat berlalunya waktu/ digunakan dalam operasi perusahaan.

Ada beberapa faktor yang perlu ntuk menentukan besarnya beban penyusutan setiap periode akuntansi antara lain adalah:

a. Harga perolehan aktiva, yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya agar dapt dipergunakan.

b. Nilai residu adalah suatu jumlah yang diharapkan dapat diwujudkan atau diterima pada saat aktiva itu dihentikan pemakaiannya dengan cara menjual


(36)

atau cara lain. Nilai residu ini harus disesuaikan dengan nilai yang lebih rendah untuk menggambarkan biaya-biaya yang diperkirakan ada pada masa penghentian pemakainnya.

c. Umur ekonomis yaitu berapa lama aktiva dapat digunakan dalam kegiatan produksi.

d. Pola pemakaian adalah pola penggunaan aktiva didalam kegiatan normal operasi perusahaan harus diperhatikan untuk menetapkan penyusutannya, aktiva tetap harus sesuai dengan sifat dan pola realisasi penghasilan yang dapat diharapkan dari penggunaan aktiva yang bersangkutan.

Beban penyusutan bisaanya dicatat pada akhir tahun pembukuan atau pada saat terjadi transaksi tertentu menyangkut aktiva tetap. Dalam praktek, banyak perusahaan menggunakan pedoman bahwa semua aktiva yang ditempatkan atau dikeluarkan dari pemakaian selama pertengahan pertama dari suatu bulan diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada hari pertama bulan bersangkutan. Perusahaan menghitung penyusutan atas aktiva ini untuk sebulan penuh. Begitu juga semua akuisisi atau penjualan aktiva tetap selama pertengahan kedua dari suatu bulan diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada hari pertama bulan berikutnya. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tidak ada dilakukan penyusutan seperti yang dikemukakan teori-teori sebelumnya.


(37)

Beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan periodik, antara lain:

a. Metode berdasarkan faktor waktu

1) Penyusutan garis lurus (straight line method),

2) Penyusutan pembebanan menurun/dipercepat (reducing charge method). a) Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method),

b) Metode saldo menurun (decilining balance method),

c) Metode saldo menurun ganda (double decilining balance method).

b. Metode berdasarkan faktor penggunaan/ berdasarkan kegiatan/ pembebanan variabel

1) Metode jam pemakaian/unit jam jasa (service hours method),

2) Metode output produksi/ jumlah unit produk (productive output method).

c. Metode depresiasi khusus

1) Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit penyusutan kelompok (group and composite method),

2) Metode anuitas (annuity method),

3) Metode penggantian dan penempatan (replacement and location method), 4) Sistem persediaan (inventory system).

Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode yang dipilih sesuai


(38)

Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia.

D. Penggantian Aktiva Tetap Terbagi atas tiga, yaitu:

a. Dibuang

Dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinon-aktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.

b. Dijual

Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit.

c. Ditukar dengan aktiva lain

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain. Dalam cara pengggantian aktiva tetap diatas, sangat berbeda dengan yang diterapkan oleh


(39)

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Aktiva tetap yang sudah tidak dapat digunakan lagi harus digudangkan, tidak bisa dibuang, maupun dijual, karena aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi merupakan harta milik Universitas Sumatera Utara dan merupakan kekayaan milik negara.

E. Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal 1. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5).

Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau mengkomunikasikan kondisi bisnis hasil usahanya pada suatu waktu atau pada suatu periode tertentu (Harahap, 2002 : 47).

Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya, serta alat komunikasi, tentang pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Sistem Informasi Akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan instansi. Apabila dikaitkan pengertiannya sebagai suatu sistem, sistem akan terdiri dari rangkaian input, proses, dan output. Menurut definisi, data adalah bahan baku informasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa informasi akuntansi disusun berdasarkan input yang berupa data akuntansi.

Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen yaitu : 1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan


(40)

berbagai fungsi,

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi,

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi,

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi, dan

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan,

dan kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi yaitu :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas-aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi,

2. Mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,pelaksanaan dan pengawasaan, dan

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan handal.


(41)

Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah karena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikanoleh teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat berbagai generasi sistem di berbagai perusahaan yang berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam sebuah perusahaan. Akuntan yang modern perlu membisaakan diri dengan berbagai fitur operasional semua pendekatan SIA secara komputerisasi yang mungkin akan dihadapinya.

Model Proses Manual

Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan paling tradisional. Model proses manual merupakan bentuk sistem akuntansi manual sebelum berbasis komputer seperti pada saat sekarang. Sistem manual terdiri atas berbagai kegiatan, sumber daya, dan personel fisik yang merupakan cirri banyak proses bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan seperti pencatatan pesanan, penggudangan bahan baku, produksi barang untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan pemasok. Bisaanya, model ini juga meliputi pekerjaan fisik untuk pencatatan.

Pada model proses manual, logika proses bisnis lebih mudah dipahami jika tidak tersembunyi di balik teknologi. Informasi yang dibutuhkan untuk memicu dan mendukung berbagai kegiatan seperti penjualan, penggudangan, serta pengiriman adalah penting dan terpisah dari teknologi yang mendasari sistem


(42)

informasi. Prosedur manual juga memfasilitasi pemahaman mengenai aktivitas pengendalian internal, termasuk pemisahan fungsi, supervise, verifikasi independen, jejak audit, serta pengendalian akses.

Model Proses Komputer

Model proses komputer adalah bentuk sistem akuntansi yang berbasis komputer. Model ini dipergunakan oleh banyak perusahaan-perusahaan pada saat sekarang ini, dan model proses manual hampir tidak diapakai lagi. Model proses komputer mulai dipergunakan pada akhir tahun 1980-an. Terdapat banyak teknik-teknik baru dalam penyajian informasi akuntansi dalam melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada proses manual.

Dengan kecanggihan teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini, sistem informasi akuntansi di dalam dunia pendidikan lebih dikenal dengan mata kuliah komputer. Hal ini disebabkan karena mata kuliah sistem informasi akuntansi menggunakan software yang terdapat pada komputer.

Pada Fakultas Ekonomi USU bentuk sistem informasi akuntansi yang digunakan adalah sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Data-data dan informasi yang dibutuhkan Fakultas Ekonomi diperoleh dengan mudah dan disimpan dengan aman yang merupakan fasilitas dari software-software komputer yang mendukung pengoperasian sistem informasi akuntansi. Dan akuntan-akuntan yang berasal dari Fakultas Ekonomi USU akan melakukan pekerjaannya dengan sistem informasi akuntansi berbasis komputer.


(43)

2. Pengendalian Internal

Menurut Romney dan Steinbart (2006 : 229) edisi 9, pengendalian internal (internal control) adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Struktur pengendalian interanal (internal control structure) terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi. Pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting, yaitu : pengendalian untuk pencegahan (preventive control), pengendalian untuk pemeriksaan (detective control), dan pengendalian kolektif (corrective control).

Unsur-unsur pengendalian intern aktiva tetap yaitu organisasi dan sistem otorisasi.

1. Organisasi, struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang melakukan pemisahan fungsi, berikut diuraikan organisasi sebagai unsur pengendalian intern antara lain :

 fungsi pemakai harus terpakai dari fungsi akuntansi aktiva tetap, untuk mengawasi aktiva tetap dan pemakaiannya, fungsi yang mencatat semua data yang bersangkutan dengan aktiva tetap harus dipisah dari fungsi pemakai aktiva tetap,

 transaksi perolehan, penjualan, penghentian pemakaian aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara


(44)

independen, untuk menciptakan pengecekan intern dalam setiap transaksi yang mengubah aktiva tetap,unit organisasi dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada satupun transaksi yang mengubah aktiva tetap yang dilaksanakan secara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja.

3. Sistem otorisasi, sistem otorisasi dirancang untuk memudahkan pengendalian intern terhadap anggaran pengadaan aktiva tetap, sistem otorisasi pada Fakultas Ekonomi pengendalian internal aktiva tetap dilakukan dengan SIA yang diberi nama ”sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara (SIMAK- BMN)” yang sudah dirancang khusus oleh Pemerintah Pusat.

F. Dokumen

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah:

1. Surat permintaan otorisasi aktiva tetap

Surat permintaan otorisasi aktiva tetap dilakukan oleh Kasub Perlengkapan kepada Pembantu Dekan II yang selanjutnya dibuat Anggaran pengeluaran dan belanja Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kepada Biro Rektor yang menangani masalah keuangan, yang selanjutnya usulan anggaran tersebut diteliti kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya dituangkan dalam laporan studi kelayakan.

2. Surat permintaan reparasi (authorization for reparation)

Surat permintaan reparasi (authorization for repair), berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi surat permintaan transfer aktiva tetap.


(45)

3. Surat permintaan transfer aktiva tetap

Surat permintaan transfer aktiva tetap berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.

4. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap

Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.

5. Surat perintah kerja (work order)

Surat perintah kerja (work order) memiliki dua fungsi, yaitu sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap. Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang dibeli dan pembongkaran aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya.

6. Surat order pembelian

Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva kepada pemasok.

7. Laporan penerimaan barang

Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

8. Faktur dari pemasok

Dokumen yang merupakan tagihan dari pemasok atas aktiva tetap yang telah dibeli.


(46)

9. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.

10. Daftar depresiasi aktiva tetap

Daftar depresiasi aktiva tetap berisi sejumlah biaya depresiasi aktiva tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu, yang merupakan dasar pembuatan bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam periode akuntansi tersebut.

11. Bukti memorial

Bukti memorial digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal. Dalam hal ini Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah melakukan dokumentasi untuk merekam data transaksi seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

G. Alur Dokumen Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap

Berikut diuraikan bagan alir dokumen jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap antara lain:


(47)

1. Sistem Pembelian Aktiva Tetap

Karena transaksi perolehan aktiva tetap berkaitan dengan anggaran belanja, maka diperlukan otorisasi dari Pembantu dekan II. Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dari permintaan otorisasi aktiva tetap dari pemakai aktiva tetap yang diajukan kepada Kasub perlengkapan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pembantu Dekan II melalui Bendahara pengeluaran dan belanja akan memberikan otorisasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap. Selanjutnya yang dilakukan adalah langkah pembelian. Setelah aktiva tetap diterima oleh fungsi penerimaan, aktiva tetap kemudian diserahkan ke fungsi aktiva tetap untuk ditempatkan ke tangan fungsi yang mengajukan permintaan otorisasi aktiva tetap.

2. Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri

Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh Fakultas. Work order merupakan dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan biaya konstruksi. Jika aktiva tetap selesai dibangun maka bukti memorial yang dilampiri dengan surat perintah kerja dipakai sebagai dokumen sumber untuk mencatat harga pokok aktiva tetap tersebut ke dalam kartu aktiva tetap dan jurnal umum.

3. Sistem Pengeluaran Belanja

Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan


(48)

dokumen surat permintaan otorisasi reparasi dari Kasub Perlengkapan. Pelaksanaan surat permintaan otorisasi reparasi dilaksanakan berdasarkan dokumen surat perintah kerja. Pencatatan biaya-biaya yang terjadi untuk work order dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung besarnya pengeluaran belanja untuk surat perintah kerja tertentu dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan.

4. Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap.

5. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap

Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

6. Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap

Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.


(49)

Sumbe

Gambar 3.2 Organisasi Simak – Bmn

KEPALA SATUAN KERJA

PETUGAS ADMINISTRASI

PETUGAS VERIFIKASI KASUBBAG

UMUM/TU/PEJABAT YANG DITETAPKAN


(50)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan pembahasan serta analisa dan evaluasi yang penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan mengenai peranan sia dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern terhadap aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selanjutnya memberikan saran-saran sehubungan dengan uraian-uraian yang telah dikemukakan,

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil penulis berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan.

1. Fakultas Ekonomi dalam menerapkan sistem informasi akuntansi aktiva tetap menggunakan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara (SIMAK-BMN) yang diatur oleh pemerintah pusat, program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi bagi aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berpengaruh dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern aktiva tetap.

2. Sistem informasi akuntansi yang diterapakan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dengan menggunakan software-software komputer.


(51)

3. Meskipun ada beberapa bagian dari sistem yang telah diuraikan sebelumnya belum atau tidak dilaksanaan, hal itu karena Fakultas ekonomi tunduk dan patuh pada peraturan-peraturan yang ditetapakn oleh Pemerintah Pusat.

4. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap, yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Disamping itu, Fakultas Ekonomi juga mendapatkan aktiva tetap dengan cara membangun sendiri. 5. Efektivitas pengendalian intern dalam mengelola aset sudah baik dengan

adanya dokumen-dokumen, pemilihan pegawai yang , berpendidikan, jujur dan profesional dalam melakukan pekerjaannya.

6. Program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi bagi aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat berpengaruh dalam meningkatkan pengendalian intern aktiva tetap.

B. Saran

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Sebaiknya aktivitas-aktivitas pengendalian aktiva tetap yang Dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan cara penjagaan aset melalui cara pencatatan yang lebih memadai agar lebih ditingkatkan.


(52)

2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara seharusnya juga perlu menggolongkan aktiva tetap miliknya secara khusus seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

3. Sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada Fakultas Ekonomi USU perlu lebih ditingkatkan lagi. Beberapa dokumen yang masih diproses secara manual sudah seharusnya diubah dengan proses komputer. 4. Melakukan pencocokan fisik antara aktiva tetap yang ada di lapangan

dengan kartu aktiva tetap agar tidak terjadi kekeliruan dalam pencatatan maupun pengawasan aktiva tetap, sehingga kita dapat mengetahui nilai ekonomis dan nilai residu aktiva tetap tersebut secara pasti.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo .

Harnanto, 2002. Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Satu, Salemba Empat, Yogyakarta, 314.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 16.2.

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygant, and Terry D. Warfield, 2001. Intermediate Accounting, 10th edition, New York; Jhon Wiley and Sons, Inc.

Mulyadi, 2001, Auditing, Edisi Keenam, Buku Dua, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Romney, B. Marshall dan Steinbart John Paul, Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Edisi Ke-9, Penerjemah Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari, Salemba Empat, Jakarta, 2006, 2005.

Warren, James M. Reeve, Philip E.Fess . 2005 . Pengantar Akuntansi . Buku 1. Edisi 21 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta .


(54)

LAMPIRAN BAGAN STUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI USU

Sumber: Buku Pedoman Dan Informasi Fakultas Ekonomi USU 2007-2008 Ketua Program Studi Inter Departemen Ketua dan Sekretaris Departemen Ketua Program Studi Intra Departemen Ketua Lab/ Studio/ Bengkel Kepala bagian Tata usaha Fakultas Unit Penunjang Fakultas Dekan dan Pembantu

Dekan

Dewan Pertimbangan Fakultas Rektor dan Pembantu

Rektor Kepala Sub Bagia Tata Usaha Departemen Kepala sub bagian tata usaha Fakultas


(1)

Sumbe

Gambar 3.2 Organisasi Simak – Bmn

KEPALA SATUAN KERJA

PETUGAS ADMINISTRASI

PETUGAS VERIFIKASI KASUBBAG

UMUM/TU/PEJABAT YANG DITETAPKAN


(2)

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan serta analisa dan evaluasi yang penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan mengenai peranan sia dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern terhadap aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selanjutnya memberikan saran-saran sehubungan dengan uraian-uraian yang telah dikemukakan,

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil penulis berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan.

1. Fakultas Ekonomi dalam menerapkan sistem informasi akuntansi aktiva tetap menggunakan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara (SIMAK-BMN) yang diatur oleh pemerintah pusat, program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi bagi aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berpengaruh dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern aktiva tetap.

2. Sistem informasi akuntansi yang diterapakan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dengan menggunakan software-software komputer.


(3)

3. Meskipun ada beberapa bagian dari sistem yang telah diuraikan sebelumnya belum atau tidak dilaksanaan, hal itu karena Fakultas ekonomi tunduk dan patuh pada peraturan-peraturan yang ditetapakn oleh Pemerintah Pusat.

4. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap, yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Disamping itu, Fakultas Ekonomi juga mendapatkan aktiva tetap dengan cara membangun sendiri. 5. Efektivitas pengendalian intern dalam mengelola aset sudah baik dengan

adanya dokumen-dokumen, pemilihan pegawai yang , berpendidikan, jujur dan profesional dalam melakukan pekerjaannya.

6. Program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi bagi aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat berpengaruh dalam meningkatkan pengendalian intern aktiva tetap.

B. Saran

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Sebaiknya aktivitas-aktivitas pengendalian aktiva tetap yang Dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan cara penjagaan aset melalui cara pencatatan yang lebih memadai agar lebih ditingkatkan.


(4)

2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara seharusnya juga perlu menggolongkan aktiva tetap miliknya secara khusus seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

3. Sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada Fakultas Ekonomi USU perlu lebih ditingkatkan lagi. Beberapa dokumen yang masih diproses secara manual sudah seharusnya diubah dengan proses komputer. 4. Melakukan pencocokan fisik antara aktiva tetap yang ada di lapangan

dengan kartu aktiva tetap agar tidak terjadi kekeliruan dalam pencatatan maupun pengawasan aktiva tetap, sehingga kita dapat mengetahui nilai ekonomis dan nilai residu aktiva tetap tersebut secara pasti.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo .

Harnanto, 2002. Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Satu, Salemba Empat, Yogyakarta, 314.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 16.2.

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygant, and Terry D. Warfield, 2001. Intermediate Accounting, 10th edition, New York; Jhon Wiley and Sons, Inc.

Mulyadi, 2001, Auditing, Edisi Keenam, Buku Dua, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Romney, B. Marshall dan Steinbart John Paul, Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Edisi Ke-9, Penerjemah Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari, Salemba Empat, Jakarta, 2006, 2005.

Warren, James M. Reeve, Philip E.Fess . 2005 . Pengantar Akuntansi . Buku 1. Edisi 21 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta .


(6)

LAMPIRAN BAGAN STUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI USU

Sumber: Buku Pedoman Dan Informasi Fakultas Ekonomi USU 2007-2008 Ketua Program Studi Inter Departemen Ketua dan Sekretaris Departemen Ketua Program Studi Intra Departemen Ketua Lab/ Studio/ Bengkel Kepala bagian Tata usaha Fakultas Unit Penunjang Fakultas Dekan dan Pembantu

Dekan

Dewan Pertimbangan Fakultas Rektor dan Pembantu

Rektor Kepala Sub Bagia Tata Usaha Departemen Kepala sub bagian tata usaha Fakultas