Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Tanaman jeruk mempunyai taksonomi sebagai berikut : Kelas : Dikotyledonae Filum : Spermaphyta Subfilum : Angiospermae Ordo : Rutales Genus : Citrus Pracaya, 2003 Ada beberapa jenis varietas jeruk unggul yang komersial ditanam orang, seperti jeruk manis, jeruk manis thomson dari California, Valensia, Sunkist, Taiwan, Jeruk manis Israel Anonimus,1993. Usahatani jeruk di indonesia ada yang diusahakan secara tradisional yang ditanam pada lahan pekarangan rumah, pada areal yang belum khusus untuk ditanam jeruk. Tetapi usahatani jeruk di Tanah Karo sudah diusahakan agak modernintensif, jeruk ditanam pada areal lahan yang khusus dan sudah bersifat komersial. Soelarso, 1996. Tanaman jeruk membutuhkan tanah yang gembur dan subur, mengandung banyak udara oksigen dan bahan organis humus. Air dalam tanah agak dalam, curah hujan optimal 1.500 mmtahun, membutuhkan 5070 penyinaran, dan dapat tumbuh dari 1-2.000 meter dari atas permukaan laut Joesoef,1993. Ilmu usaha tani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Universitas Sumatera Utara Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki yang dikuasai sebaik-baik nya, dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran output yang melebihi masukan input Soekartawi, 2002. Ilmu usaha tani biasanya diartikan sebagai ilmu terapan yang sangat tergantung kepada struktur pertanianpeternakan suatu wilayah, cara-cara bertani serta kondisi sosial ekonominya. Karena sifatnya adalah manajemen maka dapat pula diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan suatu usaha pertanianuntuk mencapai tujuan yang telah disepakati oleh manager petani tersebut Prawirokusumo, 1990. Kegiatan teknis dalam usahatani jeruk secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Pemilihan bibit, indikasi bibit yang baikbermutu adalah yang memiliki sertifikat yang umumnya mempunyai daun segar dan rimbun, batangnya kuatkokoh dan pertumbuhan cabang seimbang. Umur bibit adalah sekitar 3-4 bulan setelah selesai dipotong dari bahan cangkokan, 8 bulan untuk bibit okulasi, 1 tahun untuk bibit dari biji. 2. Pengolahan tanah, Ph tanah yang disukai jeruk manis adalah 5,5-6, bila terlalu asam perlu ditambah kapur, bila teralu basa perlu ditambah bahan organik. Tanah perlu digemburkan pada saat mulai tanam, dan air tergenang harus dihindarkan. 3. Penanaman, lobang tanaman dibuat sedikit lebih besar daripada polibag bibit. Waktu melepaskan polibag diusahakan tanahnya tidak pecah, Universitas Sumatera Utara dimasukkan bibit sedalam leher akar, sekitar penanaman perlu diberikan mulsa. 4. Pemeliharaan tanaman, terdiri dari penyiraman, pemberian mulasa, penyiangan, penggemburan tanah, pemangkasan, pemupukan dan penyemprotan hama penyakit tanaman jeruk. Penyiraman dilakukan pada saat tidak ada hujan, mulsa diberikan pada saat musim hujan dan ini dapat mengurangi kepadatan tanah, mencegah erosi dan menjadi kompos. Pemangkasan dilakukan bila cabang-cabang telah timbun sehingga sinar matahari dapat menembuh ke dalam tajuk pohon, dan tanaman tidak terlalu tinggi.

2.2 Landasan Teori