Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

dimasukkan bibit sedalam leher akar, sekitar penanaman perlu diberikan mulsa. 4. Pemeliharaan tanaman, terdiri dari penyiraman, pemberian mulasa, penyiangan, penggemburan tanah, pemangkasan, pemupukan dan penyemprotan hama penyakit tanaman jeruk. Penyiraman dilakukan pada saat tidak ada hujan, mulsa diberikan pada saat musim hujan dan ini dapat mengurangi kepadatan tanah, mencegah erosi dan menjadi kompos. Pemangkasan dilakukan bila cabang-cabang telah timbun sehingga sinar matahari dapat menembuh ke dalam tajuk pohon, dan tanaman tidak terlalu tinggi.

2.2 Landasan Teori

Ilmu usahatani adalah memanage input ke dalam usaha pertanian secara efisien dan efektif untuk memperoleh income pendapatan optimum pada waktu tertentu. Efektif adalah pengalokasian input tetap dan cepat, efisiena adalah pemanfaatan input yang memebrikan output seoptimum mungkin. Input adalah modal dan biaya yang dikorbankan dalam proses produksi usahatani. Modal adalah barang yang dikorbankan dalam proses produksi dan dapat digunakan beberapa kali seperti cangkol, alat-alat pertanian lain. Penyusutan dan perawatan barang modal itu menjadi salah satu unsur biaya produksi. Biaya cost adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan dalam proses produksi dan habis dalam sekali pakai, seperti pupuk, tenaga kerja dan penyusutan. Universitas Sumatera Utara Dalam usahatani seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif apabila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki atau yang dikuasai sebaik-baiknya dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumber daya menghasilkan keluaran atau output yang melebihi masukan atau input Tohir, 1991. Tenaga kerja merupakan unsur yang paling banyak tersedia dalam usahatani. Tenaga kerja mempunyai hubungan dengan pendapatan, unsur tenaga kerja merupakan penggerak semua kegiatan dalam usaha. Efisiensi tenga kerja secara umum diartikan sebagai hasil pekerja produktif yang dapat diselesaikan persatuan waktu, tenaga kerja pria. Semakin tinggi efisiensi penggunaan tenaga kerja, semakin tinggi pula pendapatan yang diterima dari usahatani yang bersangkutan. Bahwasannya efisiensi tenaga kerja itu berpengaruh pada pendapatan, berlaku disemua daerah dan semua keadaan ekonomi. Efisiensi penggunaan tenaga kerja yang dicapai suatu usahatani dapat dipakai suatu ukuran keberhasilan dari usahatani itu. Kemungkinan menekan biaya ini akan berarti meningkatkan pendapatan Soeriatmaja, 1983. Sebagai imbalan dari pengorbanan biaya adalah produksi output. Harga output dikali jumlah output diperoleh penerimaan revenue. Jumlah penerimaan dikurangi jumlah biaya disebut pendpatan bersih net income. Selain net income ada pula family income pendapatan keluarga yaitu net income nilai biaya produksi dalam keluarga yang tidak dibayar. Universitas Sumatera Utara Dalam suatu analisis usahatani sering Return Cost Ratio RC yaitu perbandingan antara jumlah penerimaan dengan jumlah biaya. RC tidak mempunyai satuan, nilai RC dapat dibagi menjadi 3 kategori secara teoritis yakni : 1. nilai RC = 1 disebut usahatani dalam posisi break even point. 2. Nilai RC 1 disebut usahatani dalam posisi menguntungkan. 3. nilai RC 1 disebut usahatani dalam posisi merugikan namun dalam praktis nilai RC ini perlu dikaji lebih khusus., sebagai contoh seorang petani jeruk mempunyai R=Rp. 20.000.000 dan C = Rp. 19.000.000 dalam setahun, maka diperoleh RC = 1,06. Secara teoritis disebutkan petani jeruk itu dalam posisi menguntungakan, namun apalah arti Rp.1.000.000 dengan pengorbanan Rp. 19.000.000 dalam waktu satu tahun? Oleh karena itu perlu dimidifikasi, misalnya bilai niali RC1 ditambah 10 atau nilai RC 1,1 disebut dalam posisi menguntungkan. Demikian juga dalam menentukan posisi merugikan, sebaiknya ditulis bila RC 1,1.

2.3 Kerangka Pemikiran