Lukas 15:7 Mazmur 51 Buku Guru Kelas 7 SMP Agama Kristen dan Budi Pekerti Backup Data www.dadangjsn.blogspot.com

Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 67 Hubungan antara Pertobatan dengan Iman Menurut Niftrik dan Boland 488-489, orang sering bingung bila disodorkan pertanyaan mana yang lebih dulu ada, pertobatan atau iman? Sejumlah teolog berkata bahwa pertobatan harus mendahului iman: “Pertobatan secara langsung membawa kepada iman yang menyelamatkan, yang pada dirinya merupakan kondisi dan instrumen dari pembenaran.” Teolog lain, sebaliknya, mempertahankan bahwa pertobatan mengikuti iman. John Calvin, misalnya, dengan tegas menyatakan : “Adalah fakta yang tidak terbantahkan lagi bahwa pertobatan bukan saja secara konstan mengikuti iman, tetapi juga lahir dari iman orang- orang seperti itu belum mengenal kuasa pertobatan ….” Selanjutnya dikatakan adalah kurang tepat dan hanya menghabiskan waktu saja jika terus meributkan – mana yang lebih dulu ada dari kedua aspek ini. Walaupun pertobatan dapat dan seharusnya dibedakan dari iman, tetapi keduanya jangan pernah dipisahkan. C. Penjelasan Bahan Alkitab Penjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan Bahan Alkitab ini bersifat pengayaan bagi guru, jadi tidak untuk diajarkan pada siswa.

1. Lukas 15:7

Allah dan para malaikat di sorga memiliki kasih, belas kasihan, dan rasa sedih yang begitu besar terhadap mereka yang jatuh ke dalam dosa dan mati secara rohani, sehingga pada waktu seorang berdosa bertobat, maka mereka dengan terang-terangan bersukacita. Dalam rangka sebuah perjalanan, Markus 10:1 mencatat, Yesus naik ke Yerusalem. Ucapan Yesus dalam bagian kitab ini mengandung sindiran terhadap kaum Farisi, yang menganggap dirinya suci dan benar. Maksudnya ialah menunjuk kesalahan sikap orang Farisi yang hanya menghina dan menghukum orang-orang yang dianggap berdosa. Tetapi yang terpenting: Yesus hendak mendorong orang berdosa untuk memiliki pengharapan pada Allah, supaya mereka bertobat.

2. Mazmur 51

Doa Memohon Belas Kasihan. Kasihanilah aku, ya Allah. Pemazmur tidak menyatakan dirinya tidak bersalah, dia juga tidak mengalihkan kesalahan kepada siapa pun. Karena mengerti dirinya tidak pantas mendapat pengampunan, pertama dia memohon dikasihani berdasarkan kasih setia Allah. Sejalan dengan belas kasihan tersebut, dia meminta agar pelanggarannya dihapuskan dan kesalahannya dibersihkan. Ada tujuh mazmur pengakuan dosa dalam Kitab Mazmur Mazmur 6, 32, 38, 51, 102, 130, 143. Mazmur 51 ini merupakan mazmur pengakuan dosa yang paling indah. Ini Buku Guru Kelas VII SMP 68 adalah pengakuan dosa Daud setelah nabi Natan menegur dia karena perzinaannya dengan Batsyeba. Daud meminta belas kasihan Tuhan karena ia tahu bahwa ia telah berdosa. Ia sadar bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosanya. Ia tahu bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah yang penuh rahmat ayat 3. Walau Daud juga bersalah kepada Uria, suami Batsyeba, tetapi ia mengerti bahwa yang terutama adalah ia berdosa kepada Allah. Keberdosaannya membuat ia sadar bahwa ia memang mempunyai natur yang berdosa ayat 7. Sebab itu ia rela menerima hukuman dari Allah yang adalah adil. Daud kemudian memohon supaya Allah membasuh dia. Daud juga meminta supaya hatinya ditahirkan dan batinnya diperbarui. Ini sejalan dengan nubuat para nabi mengenai karya keselamatan yang akan Allah kerjakan. Perkataan Daud agar Allah tidak mengambil Roh-Nya yang kudus dari dirinya merupakan permohonan supaya Allah jangan menolak dia menjadi raja seperti yang telah Allah lakukan pada Saul. Untuk itu Daud berjanji akan mengajarkan jalan Tuhan kepada orang-orang lain untuk membawa mereka ke dalam pertobatan setelah Allah memulihkannya. Ia kemudian memohon supaya Allah melepaskan dia dari hutang darah tersebut. Daud sadar bahwa bukan darah kambing dan domba yang menghapuskan dosanya, tetapi hanya Allah yang dapat menghapuskan dosa jika ia datang kepada Allah dengan hati yang hancur. Pertobatan Daud dari dosa yang begitu mengerikan dan pengampunan Allah yang begitu ajaib menunjukkan bahwa tidak ada dosa apapun yang dapat memisahkan manusia dari kasih Allah jika ia sungguh-sungguh bertobat. Karena itu jangan ragu untuk meminta ampun kepada Tuhan atas semua dosa kita, bagaimanapun najisnya.

3. 1 Yohanes 1:9