Tujuan dan Manfaat PENDAHULUAN

2.1.2 Suhu udara

Suhu udara di permukaan tanah berfluktuasi dan cenderung menurun seiring dengan bertambahnya umur tanaman, karena tanaman bertambah tinggi dan jumlah serta luas daun makin besar, sehingga radiasi yang menuju permukaan tanah terhambat atau terhalang oleh covering dan menyebabkan evaporasi tanah terhambat [8]. Suhu maksimum dan minimum yang mendukung pertumbuhan tanaman biasanya berkisar 5 o - 35 o C. Suhu dimana pertumbuhan optimum berlangsung berbeda-beda sesuai tahap perkembangan. Rata-rata temperatur yang diperlukan adalah 18,3 – 21,2 o C, bahkan pada cuaca yang sangat panas dengan temperatur rata-rata mencapai 27,0 o C tanaman masih tumbuh dengan baik. Cuaca yang dingin sekitar 12,0 – 15,0 o C juga membantu tanaman yang baru dipindah atau dipotkan untuk menyesuaikan diri [1].

2.1.3 Kelembaban udara

Kelembaban udara merupakan kandungan uap air di udara yang dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi relatif maupun defisit tekanan udara. Kandungan uap air di udara di daerah tropik biasanya lebih besar dari pada di daerah iklim sedang. Variasi musiman sangat kecil dan kelembaban relatif selalu diatas 80. Kandungan uap air udara yang sangat besar dan variasi suhu harian yang besar menyebabkan pembentukan embun menjadi suatu yang umum bagi daerah tropik. Evaporasi embun sedikit mengawetkan lengas tanah kelembaban tanah, tetapi pengaruh embun yang lebih besar adalah menciptakan kondisi yang cocok bagi perkembangan berbagai penyakit tumbuhan [8].

2.1.4 Kelembaban tanah

Faktor kelembaban media tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kelembaban media tanam dapat dijaga dengan melakukan penyiraman secara teratur dan pengaturan cahaya dengan menempatkankan di daerah yang cukup ternaungi. Terjaganya kelembaban tanah, maka media tanam dapat menjamin pertumbuhan sistem perakaran tanaman dan proses penyerapan air dan hara. Hal ini disebabkan media menjadi porous sehingga udara dalam media cukup bersih dan seimbang dengan keadaan airnya serta O 2 tersedia dengan cukup [9]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.4 XBee

Pro S2B Modul XBee Pro S2B dirancang untuk beroperasi dalam protokol ZigBee dan rendah daya untuk jaringan sensor nirkabel. Modul memerlukan minimal daya dan menyediakan pengiriman data yang handal antar perangkat jarak jauh. Modul beroperasi dalam ISM band frekuensi 2,4 GHz menggunakan wire antena [10]. Modul XBee Pro S2B dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Modul XBee Pro S2B

2.4.1 Fitur-Fitur XBee Pro S2B

Terdapat beberapa fitur-fitur yang dapat mendukung kinerja XBee Pro S2B, diantaranya : a. Catu daya : 2.8V - 3.4V DC b. IO Interface : 3.3V CMOS UART, SPI, I2C, PWM, DIO, ADC. c. Metode konfigurasi : API atau perintah AT, lokal atau melalui udara. d. Frekuensi : 2,4 GHz. e. Serial data : 1200 bps – 1 Mbps. f. ADC Input : 10-bit. g. Digital IO : 10. h. Pilihan antena : PCB Embedded Antenna, Wire Whip, U.FL, RPSMA. i. Modulasi : QPSK, DSSS. j. Jangkauan : 100 m indoor atau 3200 m outdoor LOS.[10]

2.4.2 Spesifikasi XBee Pro S2B

Tabel 2.1 Spesifikasi XBee Pro S2B Spesifikasi XBee-PRO S2B Performa Indoor dalam ruangan Hingga 300 ft. 90 m Outdoor luar ruangan Hingga 2 mil 3200 m