Jaringan Syaraf Biologi Pengenalan Pola Preprocessing Pra Pengolahan Citra

Bias merupakan parameter neuron yang dijumlahkan dengan bobot input neuron dan diteruskan ke fungsi transfer neuron untuk meng-generate output neuron. Biasanya bias bernilai 1. Layar tersembunyi merupakan layar dari jaringan dimana layar ini tidak menerima input dari luar jaringan dan tidak mengirimkan output ke luar jaringan. Disebut hidden layer karena layar ini hanya menerima input internal input dari processing lain dan menghasilkan output internal output ke unit processing lain.

2. Pelatihan standar Backpropagation

Pelatihan Backpropagation meliputi 3 fase. Fase pertama ialah fase maju Forward Chaining dimana pola masukan dihitung maju mulai dari layar masukan hingga layar keluaran dengan menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Fase kedua adalah fase mundur backward Chaining. Dalam fase ini selisih antara keluaran jaringan dengan target yang diinginkan merupakan kesalahan yang terjadi. Kesalahan tersebut dipropagasikan mundur, dimulai dari garis yang berhubungan langsung dengan unit-unit dilayar keluaran. Fase ketiga adalah modifikasi bobot untuk menurunkan kesalahan yang terjadi.

3. Algoritma Pelatihan Backpropagation

1. Inisialisasi semua bobot-bobot dengan bilangan acak kecil. 2. Jika kondisi penghentian belum terpenuhi, lakukan langkah berikut : a. Untuk setiap pasang data pelatihan, lakukan langkah berikut : Fase I : Propagasi maju PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i. Tiap unit masukan menerima sinyal dan meneruskannya ke unit tersembunyi diatasnya. ii. Hitung semua keluaran di unit tersembunyi z j j=1,2,3,...,p ∑ = + = n i ji i jo j v x v net z 1 _ j net z j j e net z f z _ 1 1 _ − + = = iii. Hitung semua keluaran jaringan di unit yk k=1,2,...,m ∑ = + = p j kj j k k w z w net y 1 _ k net y k k e net y f y _ 1 1 _ − + = = Fase II : Propagasi mundur iv. Hitung faktor δ unit keluaran berdasarkan kesalahan di setiap unit keluaran y k k=1,2,...,m 1 _ k k k k k k k k y y y t net y f y t − − = − = δ δ k merupakan unit kesalahan yang akan dipakai dalam perubahan bobot layar dibawahnya langkah v Hitung suku perubahan bobot w kj yang akan dipakai nanti untuk merubah bobot w kj dengan laju percepatan α. j k kj z w αδ = Δ ; k=1, 2, ..., m ; j=0, 1, ..., p v. Hitung faktor δ unit tersembunyi berdasarkan kesalahan di setiap unit tersembuyi z j j=1,2,...,p PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ∑ = = m k kj k j w net 1 _ δ δ Faktor δ unit tersembunyi : 1 _ _ _ j j j j j j z z net net z f net − = = δ δ δ Hitung suku perubahan bobot v ji yang akan dipakai nanti untuk merubah bobot v ji Δv ji = α δ j x i ; j=1, 2, ..., p ; i=0, 1, ..., n Fase III : Perubahan bobot vi. Hitung semua perubahan bobot Perubahan bobot garis yang menuju ke unit keluaran : w kj baru=w kj lama+ Δw kj k=1, 2, ..., m ; j=0, 1, ..., p Perubahan bobot garis yang menuju ke unit tersembunyi : v ji baru=v ji lama+ Δv ji j=1, 2, ..., p ; i=0, 1, ..., n Setelah proses pelatihan selesai dilakukan, jaringan dapat dipakai untuk mengenali pola. Dalam hal ini, hanya propagasi maju saja yang digunakan untuk pengujian testing yang bertujuan untuk menentukan keluaran jaringan. Selain itu proses pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui keakuratan jaringan syaraf tiruan yang sebelumnya dilatih.

4. Pemilihan Bobot dan Bias

Bobot awal akan mempengaruhi apakah jaringan mencapai titik minimum lokal atau global terhadap nilai error, dan cepat tidaknya proses pelatihan menuju kekonvergenan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Apabila nilai bobot awal terlalu besar, maka input ke setiap lapisan tersembunyi atau lapisan output akan jatuh pada daerah dimana turunan sigmoidnya sangat kecil. Dan jika bobot awal terlalu kecil, maka proses pelatihan akan menjadi lambat. Oleh karena itu dalam standar backpropagation, bobot dan bias diisi dengan bilangan acak kecil. Prosedur umum untuk menginisialisasi bobot dan bias adalah nilai acak antara -0.5 dan 0.5. Cara lain untuk membuat inisialisasi bobot dan bias awal ke unit tersembunyi dapat dilakukan dengan menggunakan metode Nguyen-Widrow.

5. Jumlah Unit Tersembunyi

Pada dasarnya tidak ada aturan khusus untuk menetapkan jumlah layar tersembunyi yang akan digunakan. Jaringan dengan sebuah layar tesembunyi sudah cukup bagi backpropagation untuk mengenali sembarang perkawanan antara masukan dan target dengan tingkat ketelitian yang ditentukan. Tetapi penambahan jumlah layar tersembunyi dapat membuat pelatihan lebih mudah.

6. Jumlah Pola Pelatihan

Dalam Hal ini juga tidak ada kepastian tentang berapa banyak pola yang akan digunakan agar jaringan dapat dilatih dengan sempurna. Jumlah pola yang dibutuhkan dipengaruhi oleh banyaknya bobot dalam jaringan serta tingkat akurasi yang diharapkan.

7. Jumlah iterasi

Jumah iterasi digunakan sebagai kondisi penghentian dari pelatihan backpropagation. Jumlah iterasi ditentukan oleh user sendiri, karena tidak ada aturan untuk menentukan jumlah iterasi. Dalam pelatihan backpropagation, iterasi akan dihentikan jika jumlah iterasi yang dilakukan sudah melebihi jumlah maksimum iterasi yang ditetapkan, atau kesalahan yang terjadi sudah lebih kecil dari batas toleransi yang diijinkan.

C. Pengenalan Pola

Pola adalah suatu entitas yang dapat didefinisikan mungkin secara samar dan dapat diberi suatu identifikasi atau nama. Contoh: gelombang suara, sidik jari, raut wajah, penutup lahan dll. Pengenalan pola bertujuan menentukan kelompok atau kategori pola berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki pola tersebut.

D. Preprocessing Pra Pengolahan Citra

Secara harafiah, citra image adalah sebuah gambar pada bidang dwimatra dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus continue dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Munir, 2004 Preprocessing merupakan proses awal yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas citra edge enhancement dengan menggunakan teknik-teknik pengolahan citra. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pengolahan citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasikan oleh manusia atau mesin komputer. Terdapat macam-macam operasi pengolahan citra, diantaranya : a. Pengubahan ukuran gambar resize Pengubahan ukuran gambar berarti mengubah citra dari ukuran semula ke ukuran yang diinginkan. b. Pemotongan gambar cropping Cropping atau pemotongan gambar merupakan salah satu operasi dari pengolahan citra dimana operasi ini bertujuan untuk mengubah gambar menjadi ukuran yang spesifik. c. Konversi citra warna menjadi citra biner binerisasi Citra biner merupakan citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan yaitu hitam dan putih. Pixel-pixel objek bernilai 1 dan pixel-pixel latar belakang bernilai 0. Pada waktu menampilkan gambar, 0 adalah putih, dan 1 adalah hitam. Citra biner banyak diaplikasikan di berbagai operasi pemrosesan pengenalan objek, salah satunya untuk pengenalan objek tanda tangan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

A. Analisa Sistem

Sistem yang dibuat adalah sistem untuk pengenalan pola tanda tangan, bertujuan untuk membantu user dalam mengenali tanda tangan seseorang dengan menggunakan algoritma pembelajaran Jaringan Syaraf Tiruan. Dalam sistem ini akan digunakan algoritma pembelajaran backpropagation standar, dimana dalam pembelajaran ini akan dicari penyelesaian yang paling optimal untuk pengenalan sebuah pola tanda tangan. Dalam pengenalan tanda tangan ini, pola masukan tanda tangan akan dibandingkan dengan target yang ingin dicapai. Pola tanda tangan akan dibagi menjadi dua yaitu data pelatihan dan data pengujian. Data pelatihan akan digunakan untuk proses pelatihan dan data pengujian akan digunakan untuk proses pengujian. Hasil proses pelatihan akan digunakan untuk proses pengujian, dimana hasilnya berupa output tanda tangan hasil pengujian dan informasi apakah tanda tangan tersebut dapat dikenali atau tidak. Jika tanda tangan dikenali, maka sistem akan memberi informasi tentang identitas pemilik tanda tangan tersebut. 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Alur Kerja dari Jaringan Syaraf tiruan untuk pengenalan tanda tangan Gambar 3.1. Flowchart Alur Kerja Jaringan syaraf tiruan - Input Merupakan masukan berupa tanda tangan dengan format .jpg, dan sudah diubah menjadi citra digital. - Image Processing Proses ini merupakan proses pengolahan citra, dimana citra yang diolah adalah gambar tanda tangan yang sudah di scan sebelumnya. Citra awal yang diambil oleh user merupakan citra RGB 3 dimensi. Binerisasi citra dilakukan untuk mengubah citra menjadi citra grayscale yang bernilai 0 dan 1. Pemotongan gambar Cropping, yaitu memotong gambar sedemikian rupa sehingga citra tepat berada di tepi batas. Pemotongan dilakukan dengan menghilangkan informasi citra yang bernilai 1. Pengubahan ukuran gambar Resize dilakukan agar citra lebih mudah untuk diolah dalam proses neural network. Ukuran citra diubah menjadi citra dengan ukuran 50 x 50. - Neural Network Proses ini digunakan pada saat pelatihan dan pengujian. Jaringan syaraf yang digunakan adalah jaringan syaraf backpropagation dengan sebuah input yang terdiri dari 2500 neuron, sebuah layar hidden dengan 5 unit, dan 5 buah target. Bobot awal yang digunakan merupakan bilangan random bukan 0. - Output Setelah melalui 3 proses diatas, maka program akan mengeluarkan output, yang berupa keterangan apakah tanda tangannya dikenali atau tidak. Jika dikenali, maka program akan menampilkan tanda tangannya beserta biodata dari pemilik tanda tangan tersebut. Jika tidak, program akan menampilkan tanda tangan dan pesan bahwa tanda tangan tidak dikenali.

B. Analisa Kebutuhan Hardware dan Software 1.

Analisa kebutuhan hardware Kebutuhan hardware merupakan kebutuhan akan perangkat keras komputer untuk mendukung sistem yang akan dibuat. Yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini antara lain : 1. Main board : Asus P4S533X 2. Procesor : Intel P4 1.8 GHz PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI