Sejarah Penerapan Augmented Reality

15

2.4.1 Marker Augmented Reality Marker Based Tracking

Aplikasi Augmented Reality berjalan dengan memindai tanda atau yang lebih sering disebut sebagai marker. Komputer kemudian mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik 0, 0, 0 dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih yang dapat ditambahkan objek berupa gambar, huruf, ataupun vektor.

2.4.2 Markerless Augmented Reality

Salah satu metode Augmented Reality yang sedang berkembang adalah metode Markerless Augmented Reality. Metode ini membuat user tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital. Meskipun dinamakan dengan Markerless Augmented Reality namun aplikasi tetap perlu melakukan pemindaian terhadap objek atau marker, namun ruang lingkup yang dipindai lebih luas dibanding dengan Marker Augmented Reality konvensional. Perusahaan Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion melakukan pengembangan dan penelitian yang mampu membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking. 1. Face Tracking Teknik tracking yang menggunakan algoritma yang dikembangkan perusahaan. Komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian mengabaikan objek- objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan benda-benda lain. 2. 3D Object Tracking Berbeda dengan face tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum. Teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain. 16 3. Motion Tracking Motion tracking secara umum adalah komputer dapat menangkap gerakan. Motion Tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film- film dan game-game yang mencoba mensimulasikan gerakan. Contoh pada pembuatan game FIFA menggunakan teknik ini untuk membuat game tersebut dan menggunakan teknik ini secara real time.

2.5 Android

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dipergunakan sebagai pengelola sumber daya perangkat keras, baik untuk ponsel, smartphone dan juga PC tablet. Secara umum Android adalah platform yang bersifat open source bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh berbagai piranti bergerak. Semenjak kehadiran Android pada 9 Maret 2009. Hingga tahun 2014, Android telah berkembang dengan sangat pesat. Dalam kurun lima tahun Android telah diproduksi dalam beberapa versi, Terdapat beberapa versi pada sistem operasi Android, mulai dari versi 1.5 Cup Cake, versi 1.6 Doughnut, versi 2.1 Eclair, versi 2.2 Froyo versi 2.3 GingerBread, versi 3.0 HoneyComb, versi 4.0 Ice Cream Sandwich, versi 4.3 Jelly Bean, versi 4.4 Kitkat dan hingga versi yang terbaru yaitu versi 5.0 Lollipop yang dirilis pada akhir tahun 2014. Penamaan versi sistem operasi pada Android disesuaikan dengan urutan abjad dan makanan penutup.

2.6 Aplikasi Pembuatan Animasi

Terdapat banyak aplikasi pembuatan animasi yang bisa didapatkan sesuai dengan kebutuhan. Aplikasi-aplikasi pembuatan animasi memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, dari aplikasi yang sederhana hingga yang kompleks, dari yang gratis hingga jutaan rupiah. Aplikasi pembuatan animasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu aplikasi pembuatan animasi 2D dan aplikasi pembuatan animasi 3D. 1. Aplikasi Pembuatan Animasi 2D Aplikasi pembuatan animasi 2D adalah aplikasi yang digunakan untuk