Dividend Payout Ratio LANDASAN TEORI

saham, di atas risiko bisnis dasar perusahaan, yang diakibatkan oleh penggunaan leverage keuangan. Finansial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100. Penggunaan utang itu sendiri mengandung tiga dimensi bagi perusahaan yaitu pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan, dengan menggunakan utang maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat, dan dengan menggunakan utang maka pemilik memperolah dana dan tidak kehilangan pengendalian perusahaan Sartono, 2001: 121. Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio leverage melihat komposisi permodalan yang digunakan dalam membiayai pembelian aktiva. Menurut Prasetyo 2011: 20, formula yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah total utang dibagi dengan total ekuitas.

H. Dividend Payout Ratio

Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang Sartono, 2001: 281. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal. Sebaliknya apabila perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh maka kemampuan pembentukan dana intern semakin besar. Dividend payout ratio merupakan indikasi atas persentase jumlah pendapatan yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk kas. Dividend payout ratio DPR ini ditentukan perusahaan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham setiap tahun, penentuan DPR berdasarkan besar kecilnya laba setelah pajak. Menurut Sartono 2001: 292, pertimbangan manajerial dalam menentukan dividend payout ratio : 1. Kebutuhan Dana Perusahaan Pada kenyataannya, kebutuhan dana perusahaan merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen yang akan diambil. Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil kemampuan untuk membayar deviden. Penghasilan perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dananya. 2. Likuiditas Likuiditas merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen. Hal ini dikarenakan dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan akan memerlukan dana yang cukup besar untuk membiayai investasinya. 3. Kemampuan Meminjam Posisi likuiditas perusahaan dapat diatasi dengan kemampuan perusahaan untuk meminjam dalam jangka pendek. Kemampuan meminjam dalam jangka pendek tersebut akan meningkatkan fleksibilitas likuiditas perusahaan. Fleksibilitas likuiditas perusahaan juga dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk bergerak di pasar modal. Perusahaan yang semakin besar dan memiliki akses yang lebih baik di pasar modal, fleksibilitas yang lebih besar akan memperbesar kemampuan membayar dividen. 4. Stabilitas Dividen Bagi investor faktor stabilitas dividen akan lebih menarik daripada dividend payout ratio yang tinggi. Pengertian stabilitas ini memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan. Bagi investor pembayaran dividen yang stabil merupakan indikator prospek perusahaan yang stabil pula dengan demikian risiko perusahaan juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang membayar dividen tidak stabil. I. Arus Kas Cash Flow Nilai dari sebuah aset pada dasarnya ditentukan dari seberapa besar kemampuannya dalam menghasilkan arus kas bersih bagi perusahaan Prasetyo, 2011: 96. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian perusahaan, nilai kas yang digunakan adalah besaran setelah pajak dengan perlakuan yang sama dengan perhitungan biaya utang. Arus kas bersih yang digunakan dalam perhitungan valuasi perusahaan memang sedikit berbeda dengan konsep arus kas berdasarkan pandangan akuntansi Prasetyo, 2011: 95. Dalam konsep akuntansi, arus kas dikategorikan menjadi tiga aktivitas besar yaitu arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Tiga aktivitas besar tersebut dapat ditemukan dalam laporan arus kas. Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode Kieso, 2007: 306. Semakin besar jumlah arus kas, semakin besar tingkat fleksibilitas keuangan perusahaan. Free cash flow berbeda dari laba bersih, setidaknya dalam dua hal, yakni pertama, semua biaya non kas ditambahkan kembali ke laba bersih untuk mendapatkan aliran kas dari operasi, sehingga kemungkinan besar laba yang dilaporkan lebih rendah dari aliran kas, dan kedua, free cash flow terhadap ekuitas merupakan arus kas residual setelah memenuhi pengeluaran modal dan modal kerja yang dibutuhkan sedangkan laba bersih tidak mencakup keduanya Indahningrum, 2009: 193. Secara konsep free cash flow dibedakan menjadi dua yaitu free cash flow to firm FCFF dan free cash flow to equity FCFE. Nilai FCFF digunakan untuk mengidentifikasi nilai perusahaan value to firm , sedangkan nilai FCFE digunakan untuk mengetahui berapa nilai ekuitas perusahaan. Free cash flow dipandang sebagai arus kas masuk yang dapat digunakan sebagai salah sumber pendanaan bagi perusahaan. Arus kas operasi adalah kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Pengeluaran modal adalah pengeluaran bersih pada aset tetap bersih akhir dikurangi aset tetap bersih pada awal periode. Modal kerja bersih adalah selisih antara jumlah aset lancar dengan hutang lancar pada tahun yang sama.

J. Pengembangan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Insider Ownership, Likuiditas, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

4 120 76

PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013.

0 4 13

PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2001-2007.

0 4 11

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

2 12 17

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 1 18

Pengaruh Free Cash Flow, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan-Perusahaan yang Bergerak dalam Sub Sektor Pakan Ternak yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2010-2014.

0 3 23

Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, dividend payout ratio, dan free cash flow terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

0 2 122

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS,LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 74

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 74

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21