Pengembangan Hipotesis LANDASAN TEORI

Arus kas operasi adalah kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Pengeluaran modal adalah pengeluaran bersih pada aset tetap bersih akhir dikurangi aset tetap bersih pada awal periode. Modal kerja bersih adalah selisih antara jumlah aset lancar dengan hutang lancar pada tahun yang sama.

J. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi Kuncoro, 2003: 47. Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara variabel- variabel dalam penelitian, serta merupakan pernyataan yang paling spesifik . Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, dan modal sendiri. Profitabilitas yang tinggi akan menunjukkan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan pun meningkat. Beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap nilai perusahaan dilakukan oleh Soebiantoro 2007. Penelitian Soebiantoro 2007 meneliti perusahaan manufaktur dan non manufaktur. Salah satu hasil penelitiannya menemukan adanya pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa variabel profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian lain oleh Sujoko 2007 yang meneliti perusahaan perusahaan manufaktur dan non manufaktur menguatkan penelitian Soebiantoro 2007 mengenai pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitiannya menemukan kesimpulan yang sama dengan penelitian Soebiantoro 2007 yaitu variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi, hasil penelitian Soebiantoro 2007 berlawanan dengan penelitian Suharli 2006 yang meneliti seluruh perusahaan go public menemukan bahwa variabel profitabilitas mempengaruhi nilai perusahaan secara positif ditolak. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Rasio profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban- kewajiban yang segera harus dipenuhi. Rasio likuiditas ini penting karena kegagalan dalam membayar kewajiban dapat menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Likuiditas juga mengacu pada seberapa cepat dan mudah suatu aset dapat diubah menjadi kas. Semakin likuid suatu bisnis, maka semakin kecil kemungkinannya mengalami kesulitan keuangan atau kesulitan dalam membayar utang atau membeli aset yang dibutuhkan. Untuk mengetahui likuiditas suatu perusahaan dapat menggunakan current ratio . Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Melalui perbandingan tersebut, semakin besar perbandingan aktiva lancar dan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Rasio likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Variabel risiko finansial yang diukur ini melalui leverage . Leverage menunjukkan penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Melalui rumus leverage tersebut dapat diartikan semakin tinggi leverage maka hutang yang dimiliki perusahaan pun juga besar. Leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Apabila nilai perusahaan yang menggunakan utang ternyata lebih tinggi daripada nilai perusahaan yang tidak menggunakan utang, maka investor yang memiliki saham di perusahaan yang dibiayai dengan utang dapat meningkatkan pendapatannya dengan menjual sahamnya dan menggunakan dana tersebut ditambah dengan utang untuk membeli saham perusahaan yang tidak memiliki utang Sartono, 2001: XV. Utang merupakan salah satu keputusan pendanaan perusahaan. Perusahaan akan berhati-hati dalam melakukan peminjaman melalui utang. Pendanaan dengan menggunakan utang yang terlalu tinggi akan meningkatkan risiko keuangan perusahaan dan pada akhirnya dapat mengakibatkan financial distress sehingga nilai perusahaan akan menurun. Penggunaan utang yang terlalu tinggi juga akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk ke dalam kategori utang ekstrem yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut Fahmi, 2011: 62. Dengan demikian dapat disimpulkan semakin tinggi leverage akan menurunkan nilai perusahaan. Hasil penelitian Sujoko 2007 menyimpulkan bahwa variabel leverage mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dilakukan oleh Seobiantoro 2007 menemukan adanya pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa variabel leverage disimpulkan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian lain oleh Sujoko 2007 menguatkan hasil penelitian Soebiantoro 2007. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 3 : Rasio leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan. Dividen adalah pengeluaran kas utama bagi banyak perusahaan. Kemampuan membayar dividen berhubungan dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Melalui kemampuan membayar dividen yang besar, perusahaan dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan. Pembayaran dividen dividend payout yang semakin meningkat menunjukkan prospek perusahaan sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan pun akan meningkat. Soebiantoro 2007 menyimpulkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian Hasnawati 2008 menguatkan penelitian Soebiantoro 2007 dengan menyimpulkan hasil penelitian yang sama. Dalam hal ini, kebijakan dividen yang diukur melalui dividend payout ratio . Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 4 : Dividend payout ratio berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Arus kas didefinisikan sebagai arus kas masuk dan arus keluar dan setara kas. Pada dasarnya, analis melakukan analisis arus kas untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu dan kondisi-kondisi saat ini untuk meramalkan jumlah, waktu, dan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas. Tujuan penyajian pernyataan mengenai arus kas juga untuk menyediakan informasi historis, mengenai perubahan kas dan setara kas suatu perusahaan. Informasi arus kas ini, sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Arus kas dari aktivitas operasi merupakan bagian yang terpenting dalam laporan arus kas. Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas penghasil pendapatan entitas. Melalui arus kas dari aktivitas operasi dapat memberikan bukti tentang kemampuan perusahaan atau ketidakmampuan perusahaan untuk memperoleh kas yang cukup dari operasi bisnis dari waktu ke waktu. Secara umum banyak metode yang telah dikembangkan dalam penilaian perusahaan, salah satunya menggunakan pendekatan arus kas cash flow yang diantaranya metode diskonto arus kas. Metode ini dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan beberapa periode ke depan. Metode ini juga dipandang sebagai salah satu metode yang termasuk dalam kategori cukup realistis. Menurut para ahli, jika analisis cash flow ini diterapkan dengan benar maka dapat membantu para investor dalam menentukan nilai perusahaan Suharli, 2006: 25. Dalam penelitian ini, arus kas diukur melalui free cash flow . Jensen 1986 mendefinisikan free cash flow sebagai kas yang tersisa setelah seluruh proyek yang menghasilkan net present value positif dilakukan. Posisi kas yang benar-benar tersedia bagi pemegang saham akan tergambar pada free cash flow yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang mempunyai arus kas bebas berlebih akan memiliki kinerja yang baik dibandingkan perusahaan lainnya karena mereka dapat memperoleh keuntungan atas berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan lain Rosdini, 2009: 2. Perusahaan dengan arus kas yang tinggi dapat diduga lebih bertahan dalam situasi yang buruk. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 5 : Free cash flow berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

K. Kerangka Pemikiran Teoritis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Insider Ownership, Likuiditas, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

4 120 76

PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013.

0 4 13

PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2001-2007.

0 4 11

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

2 12 17

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 1 18

Pengaruh Free Cash Flow, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan-Perusahaan yang Bergerak dalam Sub Sektor Pakan Ternak yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2010-2014.

0 3 23

Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, dividend payout ratio, dan free cash flow terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

0 2 122

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS,LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 74

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 74

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21