harus memenuhi beberapa syarat, antara lain pencatatan transaksi dilakukan secara konsisten dan ada standarnya.
Dengan adanya sistem informasi akutansi di dalam perusahaan membuat pekerjaan semakin mudah. Sistem Informasi Akuntansi dapat
menginformasikan informasi akuntansi dengan cepat dan mudah ke seluruh pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Informasi akuntansi juga
haruslah mudah dipahami, relevan, dapat diuji keandalannya, dan dapat dibandingkan.
C. Sistem Informasi Akuntansi pada Biro Keuangan SETDA PROVSU
Dalam kehidupan bernegara yang semakin terbuka, Pemerintah selaku perumus dan pelaksana kebijakan APBD berkewajiban untuk terbuka dan
bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pelaksanaan pembangunan. Salah satu bentuk tanggung jawab itu diwujudkan dengan
menyediakan informasi keuangan yang komprehensif kepada masyarakat luas, termasuk informasi keuangan daerah dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi yang demikian pesat guna mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih, transparan, serta mampu menjawab tuntutan
perubahan secara efektif. Untuk itu Biro Keuangan SETDA PROVSU menggunakan sebuah
aplikasi yang dikembangkan oleh Ditjen Keuangan Daerah Kemendagri dalam rangka mempercepat penyebaran data dan efisiensi dalam menghimpun data
keuangan daerah. Aplikasi tersebut bernama Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD.
Universitas Sumatera Utara
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD adalah aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah yang
digunakan untuk meningkatkan efektifitas implementasi dari berbagai regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada asas efisiensi,
ekonomis, efektif, transaran, akuntabel, dan auditabel. Aplikasi ini juga merupakan salah satu manifestasi aksi nyata fasilitasi
dari Kementerian Dalam Negeri kepada pemerintah daerah dalam bidang pengelolaan keuangan daerah, dalam rangka penguatan persamaan persepsi
sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah dalam penginterpretasian dan pengimplementasian berbagai peraturan perundang-undangan.
Pemerintah menyelenggarakan SIPKD secara nasional dengan tujuan sebagai berikut :
1. Merumuskan kebijakan dan pengendalian fiskal nasional
2. Menyajikan informasi keuangan daerah secara nasional
3. Merumuskan kebijakan keuangan daerah, seperti dana perimbangan,
pinjaman daerah, dan pengendalian defisit anggaran 4.
Melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pendanaan desentralisasi, dekonsentrasi, tugas pembantuan, pinjaman daerah, dan
defisit anggaran daerah. Sesuai dengan tujuan dibangunnya aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah SIPKD, maka penggunaannya ditujukan kepada seluruh Pemerintah Provinsi dan KabupatenKota di seluruh Indonesia.
Pada Surat Edaran No. SE.900122BAKD disebutkan bahwa ada 6
Universitas Sumatera Utara
regional sebagai basis pengembangan dan koordinasi SIPKD, yaitu: 1.
Wilayah I, yang meliputi Naggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau dengan kantor regional di
Provinsi Sumatera Barat. 2.
Wilayah II, yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung dengan kantor regional di Provinsi Sumatera
Selatan. 3.
Wilayah III, yang meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dengan kantor regional di Provinsi Jawa Barat.
4. Wilayah IV, yang meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan kantor regional di Provinsi Jawa Timur.
5. Wilayah V, yang meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur dengan kantor regional di Provinsi Kalimantan Selatan.
6. Wilayah VI, yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat dengan kantor regional di Provinsi
Sulawesi Selatan. Biro Keuangan SETDA PROVSU memiliki sistem informasi akuntansi
komputerisasi dengan bantuan komputer yang lebih dikenal dengan Electronic Data Processing EDP yang mengelola data akuntansi untuk menjelaskan
semua data kegiatan yang ada di perusahaan. Electronic Data Processing
Universitas Sumatera Utara
merupakan ”Pengolahan data dengan peralatan dan program yang digabung menjadi suatu instalasi komputer yang lengkap atau satu kesimpulan program
dan prosedur yang berhubungan untuk melaksanakan tugas tertentu yang berkaitan dengan suatu komputer”. Unsur-unsur sistem informasi
komputerisasi terdiri dari : 1.
Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware adalah semua bagian fisik komputer dan
dibedakan dengan data yang berada di dalamnya. Perangkat keras komputer terdiri dari lima komponen yaitu :
a. Central Processing Unit CPU
CPU merupakan pusat komputer yang berfungsi melakukan kegiatan- kegiatan aritmatik dan logika serta mengawasi kegiatan seluruh sistem
EDP. CPU sering juga disebut sebagai otak komputer. b.
Input device Dalam proses memasukkan data ke komputer digunakan berbagai
macam alat yang disebut pure input equipment atau sering disebut input device mis : keyboard .
c. Input equipment
Merupakan alat yang mengubah bentuk informasi menjadi dapat dibaca dan digunakan mis : printer
d. Combination communication equipment
Merupakan alat-alat yang menghubungkan seseorang secara langsung dengan CPU atau dengan file yang online.
Universitas Sumatera Utara
e. Kombinasi input output
Gabungan dua komponen fasilitas komputer yaitu input equipment dan output equipment.
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak atau software adalah data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasi, dan berbagai
informasi yang bisa dibaca dan ditulis komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud.
Perangkat lunak yang digunakan di Biro Keuangan SETDA PROVSU adalah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD. SIPKD
hanya bisa diakses dengan internet pada lingkungan kerja Biro Keuangan SETDA PROVSU karena memiliki server tersendiri. Hal itu membuat
masyarakat umum tidak bisa mengakses aplikasi ini. 3.
Brainware Brainware merupakan orang-orang terlatih yang bisa mengoperasikan
komputer. Bukan hanya mengoperasikan tapi juga mampu mengelola data secara komputerisasi.
Biro Keuangan SETDA PROVSU memiliki banyak tenaga kerja yang bertugas untuk mengelola data keuangan daerah menggunakan aplikasi
SIPKD. Tenaga kerja tersebut diberikan pelatihan intensif mengenai cara menggunakan dan pemeliharaan aplikasi ini.
Pihak-pihak yang berkepentingan atau yang berhak mengetahui informasi akuntansi yang diolah oleh Biro Keuangan SETDA PROVSU
adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Gubernur Sumatera Utara
Gubernur Sumatera Utara merupakan kepala atau pemimpin pemerintahan di daerah Provinsi Sumatera Utara. Maka dari itu
informasi akuntansi sangat diperlukan oleh Gubernur untuk dapat mempertimbangkan RAPBD ataupun menganalisis hasil realisasi
APBD tahun berjalan. 2.
Pekerja yang ada di lingkungan kerja Gubernur Sumatera Utara Pekerja yang ada di lingkungan kerja Gubernur juga mempunyai hak
untuk mengetahui bagaimana informasi akuntansi yang tersedia. Hal itu diperlukan agar dapat mengevaluasi hasil kerja, membantu dalam
penyusunan RAPBD dan sebagainya. 3.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah juga berhak mengetahui informasi
akuntansi dari Biro Keuangan SETDA PROVSU terkait RAPBD yang diajukan oleh Gubernur Sumatera Utara.
4. Pihak pemerintah lain di atas Gubernur Sumatera Utara
Pihak pemerintah lain di atas Gubernur mis : DPR, MPR, Presiden juga berhak mengetahui informasi akuntansi dari Biro Keuangan
SETDA PROVSU. Informasi tersebut dapat diminta bila diperlukan oleh lembaga pemerintah di atas Gubernur tersebut.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD atau Dinas
Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD atau sering kita sebut dengan Dinas, berhak mengetahui informasi akuntansi dari Biro Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah SKPD atau Dinas yang ada di Sumatera Utara ada 56 SKPD. Informasi akuntansi tersebut berisi anggaran yang diberikan kepada
tiap-tiap SKPD. 6.
Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Bila Komisi Pemberantasan Korupsi KPK memiliki dugaan korupsi
di lingkungan kerja Gubernur Sumatera Utara, KPK berhak mengetahui dan menyelidiki informasi akuntansi terkait keuangan
Provinsi Sumatera Utara.
D. Tipe Pengambilan Keputusan