Tipe Pengambilan Keputusan Peran dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Mengambil Keputusan pada Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara

Jumlah SKPD atau Dinas yang ada di Sumatera Utara ada 56 SKPD. Informasi akuntansi tersebut berisi anggaran yang diberikan kepada tiap-tiap SKPD. 6. Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Bila Komisi Pemberantasan Korupsi KPK memiliki dugaan korupsi di lingkungan kerja Gubernur Sumatera Utara, KPK berhak mengetahui dan menyelidiki informasi akuntansi terkait keuangan Provinsi Sumatera Utara.

D. Tipe Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan harus mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang agar tidak ada kesalahan yang berarti di masa depan. Dengan keputusan dan perencanaan yang matang juga akan mempermudah pekerjaan di masa depan. Pengambilan keputusan tersebut merupakan tugas seorang manajer atau pemimpin perusahaan untuk mencari jalan keluar untuk masalah yang timbul di tengah-tengah perusahaan. Pada proses pengambilan keputusan ada beberapa langkah yang harus ditempuh. Langkah-langkah ini akan menghasilkan keputusan yang memiliki nilai dan kualitas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi suatu masalah Mengidentifikasi masalah adalah hal pertama yang harus dilakukan. Dengan mengidentifikasi dan mengenal masalah yang dihadapi maka manajer akan tahu apa penyebab masalah tersebut. Mengidentifikasi Universitas Sumatera Utara masalah dapat dilakukan dengan menganalisis data-data yang kemungkinan terjadi kesalahan, mengamati keadaan lingkungan perusahaan, melakukan tanya jawab kepada pegawai terkait masalah yang sedang dihadapi. b. Mengidentifikasi kriteria keputusan Setelah manajer mengidentifikasi masalah, manajer harus mengidentifikasi kriteria keputusan yang penting atau relevan untuk memecahkan masalah. Setiap pembuat keputusan mempunyai kriteria yang memandu keputusannya, walaupun mereka tidak dinyatakan secara eksplisit. c. Mengalokasikan bobot pada kriteria Jika kriteria yang relevan tidak sama arti pentingnya, pembuat keputusan harus memberi bobot pada masing-masing kriteria agar dapat memberinya prioritas yang tepat dalam membuat keputusan. Dengan cara yang sederhana yaitu memberi bobot 10 pada kriteria yang paling penting dan kemudian memberikan bobot pada kriteria yang lain dengan menggunakan standar tersebut. d. Mengembangkan alternatif Langkah keempat dalam proses pembuatan keputusan mengharuskan pembuat keputusan menyusun daftar alternatif yang ada yang dapat memecahkan masalah. Ini merupakan langkah dimana pembuat keputusan harus kreatif. Pada titik ini, alternatif hanya didaftar, tidak dievaluasi. e. Menganalisis alternatif Universitas Sumatera Utara Setelah alternatif diidentifikasi, pembuat keputusan harus mengevaluasi setiap kemungkinan. Dengan cara menggunakan kriteria yang ditetapkan pada langkah 2. Ada saat dimana pembuat keputusan mungkin tidak perlu melakukan langkah ini. Jika suatu alternatif memiliki skor tertinggi pada setiap kriteria, manajer tidak perlu mempertimbangkan bobotnya karena alternatif tersebut sudah menjadi pilihan utama. Atau, jika semua bobot sama, manajer dapat mengevaluasi sebuah alternatif hanya dengan menjumlahkan semua nilainya. f. Memilih sebuah alternatif Langkah keenam dalam proses pembuatan keputusan adalah memilih alternatif terbaik atau yang menghasilkan total tertinggi di langkah 5. g. Mengimplementasikan alternatif Dalam proses pembuatan keputusan, manajer menerapkan keputusan ke dalam tindakan dengan memberlakukan kepada pihak yang berwenang dan membuat mereka berkomitmen terhadapnya. Orang yang harus mengimplementasikan sebuah keputusan berpartisipasi dalam proses, mereka akan lebih mendukungnya. Hal lain yang mungkin harus dilakukan manajer selama mengimplementasi adalah menilai ulang lingkungan untuk setiap perubahan, terutama dengan keputusan jangka panjang. h. Mengevaluasi efektivitas keputusan Langkah terakhir dalam proses pembuatan keputusan melibatkan evaluasi hasil keputusan untuk melihat apakah masalahnya telah terpecahkan. Jika Universitas Sumatera Utara masalahnya masih ada, manajer harus menilai apa yang salah. Apakah masalahnya salah diidentifikasikan? Apakah kesalahan dilakukan pada saat mengevaluasi alternatif? Apakah alternatif yang benar telah terpilih tetapi diimplementasikan secara buruk? Bila hasilnya masih jauh dari harapan maka manjer harus melakukan langkah-langkah sebelumnya atau bahkan mengulangi seluruh proses dari awal. Tipe-tipe keputusan pada perusahaan menggambarkan bagaimana perencanaan dan pengendalian baik menyangkut operasional perusahaan maupun hubungan dengan sumber daya manusia di dalam perusahaan. Keputusan – keputusan tersebut haruslah efisien agar dampak negatif tidak akan timbul . Adapun tipe – tipe keputusan tersebut yaitu : 1. Keputusan terprogram Keputusan terprogram merupakan sebuah keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sering dihadapi atau masalah yang rutin atau berulang-ulang. Keputusan tersebut biasanya dilakukan atau dialami oleh manajemen tingkat bawah dalam keadaan operasional sehari-hari perusahaan. 2. Keputusan tidak terprogram Keputusan tidak terprogram atau tidak berstruktur biasanya dilakukan oleh manajemen tingkat atas dan biasanya masalah yang dihadapi adalah masalah yang lebih kompleks dan menggunakan teknik-teknik yang juga kompleks untuk menghadapi masalah tersebut. Tipe-tipe keputusan yang diambil berbeda-beda sesuai dengan tingkatan Universitas Sumatera Utara manajemen. Semakin tinggi tingkat manajemen maka semakin tidak terprogram keputusan yang akan diambil. Hal itu terjadi karena kompleksnya masalah yang dihadapi. Keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas biasanya terkait dengan masalah kelangsungan hidup perusahaan. Maka dari itu manajer tingkat atas harus menganalisis kepastian, risiko, dan ketidakpastian yang berhubungan dengan strategi. Sementara manajer tingkat bawah menghadapi masalah yang lebih sederhana dan biasa dihadapi oleh perusahaan maka keputusannyapun lebih terprogram.

E. Sistem Informasi Akuntansi sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Mengambil Keputusan

Dokumen yang terkait

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

2 84 74

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

11 114 84

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 49 56

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT PLN (PERSERO) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

3 80 57

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 46 49

Manfaat Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 26 50

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 42 58

Analisis Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 3

Analisis Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

BAB III PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi - Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dal

1 1 24