Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Keputusan Konsumen

harapkan. Perbandingan antara persepsi dan harapan bias memunculkan 2 dua kemungkinan yaitu : Pertama, persepsi lebih besar dari pada harapan, yang berarti pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank. Kedua, persepsi lebih kecil dari pada harapan, yang berarti harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan tidak tercapai. Harapan nasabah dapat dijabarkan dalam dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari Reliability dapat dipercaya, Responsiveness respon, Assurance jaminan, dan Emphaty empati. Pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan konsumen. Semakin baik pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen, maka konsumen akan memutuskan menggunakan produk perusahaan tersebut.

2.1.6.2 Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Keputusan Konsumen

Meburut Kasmir 2004 :151 bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank yang berdasarkan prinsip syari’ah adalah bagi hasil. Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasrkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi bank juga diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank nasabah yang memperoleh pinjaman, serta harga yang dibebankan kepada biaya-biaya jasa bank lainnya. Menurut James Enggel 2000 :252 tingkat suku bunga adalah besarnya bunga yang dibebankan kepada para peminjam atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Menurut Kasmir 2002 :121 dalam kegiatan perbankan sehar-hari ada 2 dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu : 1. Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito. 2. Bunga pinjaman adalah bunga yang berikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit. Menurut Kasmir 2002 :122-123 adapun factor-faktor yang mempengaruhi suku bunga antara lain : 1. Kebutuhan dana yaitu apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman 2. Persangian yaitu dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping factor promosi yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan persaingan 3. Kebijakan pemerintah dalam arti baik untuk harga bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah 4. Target laba yang diingikan yaitu sesuai dengan target laba yang diingikan, jika laba yang diingikan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya 5. Jangka waktu semakin panjang jangka waktu peminjam, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relative rendah. Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh negative terhadap keputusan konsumen. Semakin tinggi tingkat suku bunga kredit yang diberikan perusahaan, maka akan mengurangi keputusan konsumen untuk menggunakan produk perusahaan tersebut.

2.1.6.3 Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen