dan keyakinan individu, kesadaran moral memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan akhir. Sedangkan keahlian audit berkaitan dengan
struktur yang dimiliki auditor dan dapat menyebabkan perbedaan judgement yang diambil terhadap suatu kasus tertentu.
Berdasarkan keterangan tersebut, bahwa auditor harus mempunyai keahlian agar dapat mengatasi tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas
karena seorang auditor yang tidak kompeten maka ia tidak mungkin dapat bertindak tepat dalam menyelesaikan tugas-tugas auditnya. Auditor yang
tidak kompeten cenderung bergantung pada pandapat orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas auditnya, karena sangat terbatas pengetahuan
dan pengalaman yang dimilikinya.
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan penelitian sebelumnya, untuk memudahkan analisis, serta untuk pendukung hasil
penelitian, maka diajukan beberapa premis, sebagai berikut : Premis 1 : Adanya interaksi antara keahlian audit dengan jenis informasi
yang digunakan. Mayangsari, 2003 Premis 2 : Dengan adanya tekanan ketaatan dari atasan maupun klien akan
cenderung membuat Judgment yang kurang tepat. Jamilah dkk, 2007
Premis 3 : Pada situasi tugas yang kompleks tidak mempengaruhi auditor dalam pengambilan Judgment untuk menentukan pendapat
terhadap laporan hasil auditan. Jamilah dkk, 2007 Premis 4 : Terdapat hubungan yang signifikan antara kompleksitas tugas dan
pengalaman Rapina 2007
Premis 5 : Kompleksitas tugas dan pengalaman secara bersama – sama berpengaruh terhadap ketaatan standar auditing. Rapina 2007.
Premis 6 : Terdapat pengaruh antara Keahlian Audit, Independensi, dan
Kompetensi terhadap Opini Auditor. Setianingsih, 2009 Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis, maka dapat
digambarkan dalam suatu bagan kerangka pikir, ynag disajikan pada gambar 2.1 sebagai berikut.
Gambar. 2.1 : Diagram Kerangka pikir
Uji Statistik Regresi Linier Berganda
2.4. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang penelitian, landasan teori dan kerangka pikir diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Bahwa tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan keahlian audit
berpengaruh signifikan
terhadap audit judgement.
H2 : Bahwa kompleksitas tugas berpengaruh paling dominan terhadap
audit judgement. Audit Judgement
Y Kompleksitas Tugas
X
2
Tekanan Ketaatan X
1
Keahlian Audit X
1
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Penelitian ini mengunakan 3 tiga variabel bebas X yaitu Tekanan Ketaatan X
1
, Kompleksitas Tugas X
2
, dan Keahlian Audit X
3
, Sedangkan variabel terikatnya yaitu Audit Judgement Y.
Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Variabel bebas X, yang terdiri dari :
a. Tekanan Ketaatan X
1
Merupakan tekanan yang diterima auditor dalam menghadapi atasan dank lien untuk melakukan tindakan
menyimpang dan standar etika.
b. Kompleksitas Tugas X
2
Merupakan persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas yang disebabkan oleh terbatasnya kapabilitas dan daya ingat serta
kemampuan untuk mengintrograsikan masalah yang dimiliki oleh seorang pembuat keputusan
c. Keahlian Audit X
3
Merupakan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki auditor dalam mengerjakan pekerjaannya.