Pengaruh Arus Kas dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2012)

(1)

THE INFLUENCE OF CASH FLOW ANDEARNING PER SHARE

(EPS)THE STOCK RETURN

(Case Study On Banking Companies Listed At The BEI A Period Of Years 2008-2010)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Jenjang Sarjana (S1) Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

DisusunOleh :

RYVIA TISHA DESTIARUM 21110106

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

Tempat Tanggal Lahir : Cimahi, 21 Desember 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Bina lestari No. 7 Rt 02 Rw 16 BUCIPER, Kel.Citeureup Kec. Cimahi Utara 40512

Email : ryviatisha@yahoo.com

Riwayat Pendidikan Formal :

TAHUN PENDIDIKAN TEMPAT

1997-1998 TK An-Nur Cimahi

1998-2004 SD Karsawinaya Cimahi

2004-2007 SMP Negeri 5 Cimahi Cimahi 2007-2010 SMA Negeri 3 Cimahi Cimahi 2010-2014 Universitas Komputer Indonesia Bandung

Riwayat Pendidikan non formal : 2012-2012 : kursus pajak brevet A/B

Kemampuan :

1. Kemapuan Akuntansi

2. Kemampuan komputer ( ms word, mw excel, ms powerpoint, mw acces, mayob, accurate, dreamwaver dan internet)


(5)

v PERNYATAAN KEASLIAN

MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 13

1.3 Rumusan Masalah ... 14

1.4 Tujuan Penelitian ... 14

1.5 Kegunaan Penelitian ... ... 15

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16

1.6.1 Lokasi Penelitian ... 16

1.6.2 Waktu Penelitian ... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka... ... 18

2.1.1 Arus kas ... 19

2.1.2 Earning Per Share (EPS) ... 22

2.1.3 Return Saham ... 24

2.2 Kerangka Pemikiran ... 29

2.2.1 Hubungan Arus Kas Terhadap Return Saham ... 31

2.2.2 Hubungan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham... ... 34


(6)

vi

3.2 Metode Penelitian ... 37

3.2.1 Desain Penelitian ... .. 39

3.2.2 Operasional Variabel ... ... 40

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... .. 42

3.2.3.1 Sumber Data ... 42

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data... 43

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 47

3.2.5 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis... 48

3.2.5.1 Metode Analisis ... 48

3.2.5.2 Rancangan Pengujian hipotesis ... 55

3.2.5.2.1 Pengujian Pengaruh Simultan dengan Uji F ... 56

3.2.5.2.2 Pengujian Pengaruh Parsial dengan Uji T ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 59

4.1.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ... 59

4.1.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 69

4.1.1.3 Uraian Tugas Bursa Efek Indonesia ... 70

4.1.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... ... 79

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 80

4.1.2.1 Analisis Arus Kas Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ... 80

4.1.2.2 Analisis Earning Per Share Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ... 84


(7)

vii

4.1.3.3 Pengaruh Arus Kas Terhadap Return

Saham ... 98

4.1.3.4 Pengaruh Earning Per Share Terhadap Return Saham ... 99

4.1.3.5 Pengaruh Arus Kas dan Earning Per Share Terhadap Return Saham ... 102

4.2 Pembahasan ... 105

4.2.1 Pengaruh Arus Kas Terhadap Return Saham ... 105

4.2.2 Pengaruh Earning Per Share Terhadap Return Saham ... 107

4.2.3 Pengaruh Arus Kas dan Earning Per Share Terhadap Return Saham ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... .. 106

5.2 Saran... 107

DAFTAR PUSTAKA... 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

viii

Saham... 10

Tabel 1.3 Waktu Penelitian... 17

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 41

Tabel 3.2 Data Populasi Penelitian ... 45

Tabel 3.3 Data Sampel Penelitian ... 46

Tabel 3.4 Kriteria Pengujian Durbin Watson (Uji DW) ... 55

Tabel 4.1 Gambaran Arus kas ... 81

Tabel 4.2 Gambaran Earning Per Share ... 84

Tabel 4.3 Gambaran Return Saham ... 88

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas... 91

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas... 92

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskesdastisitas... 94

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Asumsi Autokorelasi... 94

Tabel 4.8 Hasil Estimasi Model Regresi... 96

Tabel 4.9 Koefisien Korelasi Parsial Arus Kas Dengan Return Saham ... 98

Tabel 4.10 Koefisien Korelasi Parsial Earning Per Share Dengan Return Saham ... 101

Tabel 4.11 Anova Untuk Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama... 102


(9)

ix

Gambar 3.1 Diagram Pengujian Secara Simultan... 56

Gambar 3.2 Diagram Pengujian Secara Parsial... 57

Gambar 4.1 Grafik Arus kas... 82

Gambar 4.1 Grafik Arus kas... 83

Gambar 4.2 Grafik Earning Per Share... 87

Gambar 4.3 Grafik Return Saham ... 90

Gambar 4.4 Daerah Kriteria Pengujian Autokorelasi... 95

Gambar 4.5 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial (Pengaruh Arus Kas)... 98

Gambar 4.6 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial (Pengaruh Earning Per Share)... 100

Gambar 4.7 Grafik Daerah penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Simultan... 103


(10)

112

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. (2000). Buku Pintar Pasar Modal. Jakarta: Mediasoft Indonesia. Azilia Yocelyn 1 & Yulius Jogi Christiawan2, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,

Vol. 14, No. 2, November 2012: 81-90, Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham

Baridwan, Zaki, 1997, Analisis Nilai Tambah Informasi Laporan Arus Kas, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12.2.

Belkaoui, Ahmed R. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Darmawi, Herman. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Darmadji, Tjiptono, Fakhruddin, (2011). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Gramedia Pustaka

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ke-3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hermawan.(2011). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Net Profit Margin Terhadap Return Saham. Semarang.

Husein Umar. 2000. Research Methods in Finance and Banking. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

Husnan, Suad. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia No. 2. Buku Satu. Salemba Empat : Jakarta.

Jogiyanto Hartono. 2003. Teori Potofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE UGM : Yogyakarta.

Kieso, D. E., 2002, Intermediate Accounting, Edisi 10, Jakarta: Erlangga.

Livnat, Zarowin. 1990. The Incremental Content of Cash Flow Component

Journal of Accounting and Economics Vol 25, Hal 56.

Lubis, Ade Fatma.2008. Pasar Modal, Cetakan Pertama, Jakarta.Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UI


(11)

Miller, M, dan K Rock 1985. Dividend Policy Policy Under Asymetric Information, Journal of Finance, Hal. 1031-1052

Narimawati, Umi. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Balai Pustaka.

Ninna Daniati dan Suhairi, 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, Dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang (23-26 Agustus 2006).

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Bandung Alfabeta Suherman, Anwar Siburian, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia

(JRMSI)│Vol. 4, No. 1, 2013, Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Dan Price To Book Value Terhadap Return Saham

Eduardus, Tendelilin. 1998. Investasi Manajemen dan Analisis. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Eduardus, Tendelilin. (2011). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Kanisius.

Umi Narimawati. (2008). Teknik-teknik Analisis Multivariat untuk Riset Ekonomi. Yogykarta: Graha Ilmu.

Usman, Marzuki, dan Henrians. Barus, 1989, Data Akuntansi, Laporan Keuangan, dan Peranan Akuntansi Ekstern Dalam Rangka Pasar Modal di Indonesia, Surabaya: Konvensi Nasional Akuntansi I, 14-16 Desember.

Weston. J. Fred dan Thomas Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Jilid 1, Edisi ke Delapan. Terjemahan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Widoatmodjo, Sawidji. (2008). Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Widya Trisnawati, Jurnal Ilmu dan Riset AkuntansiVolume 1 Nomor 1, Januari 2013, Pengaruh Arus Kas Operasi, Investasi Dan Pendanaan Serta Laba Bersih Terhadap Return Saham.

Yani Prihatina Eka Furda 1, Muhammad Arfan 2, Jalaluddin 2 Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 (2012) Pengaruh Earning Per Share, Price Earningratio, Economic Value Added, Dan Risiko Sistematik Terhadap Return Saham.

www.idx.com


(12)

iii

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “PENGARUH ARUS KAS DAN EARNING PER SHARE (EPS)

TERHADAP RETURN SAHAM” dengan baik tanpa banyak menuai kendala

yang berarti. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta pengalaman penulis. Namun penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat memberi manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.

Atas segala petunjuk dan bimbingan yang telah penulis dapatkan maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto,Msc, Selaku Rektor Universitas Indonesia.

2. Dr. Dedi Sulistiyo S, S.T.,M,T Selaku Dosen Pebimbing yang sudah banyak membantu dan membimbing saya dalam menyusun usulan Penelitian ini.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE.,S.Pec.,Lic Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Surtikanti, SE,. M.Si., Ak Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universita Komputer Indonesia dan penguji.


(13)

iv

dukungan baik secara moril maupun materil serta cinta kasih yang tiada henti yang diberikan kepada penulis untuk keberhasilan penulis.

8. Terima kasih buat Dikri Amarulah atas waktu, pengertian dan semangatnya. 9. Sahabat-sahabatku Anggi, Dewi, Rika, Christy, Anisa terimakasih atas bantuan,

tumpangan, dukungan, serta memberikan semangat dalam penulisan laporan ini, serta teman-teman Akuntansi Angkatan 2010 khususnya kelas AK-3, terima kasih atas kebersamaannya.

Dengan segala keterbatasan, penulis memohon maaf apabila tulisan kurang berkenan. Semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membaca.

Akhir kata, semoga kebaikan mereka yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amien.

Cimahi, Juli 2014 Penulis

Ryvia Tisha Destiarum Nim : 21110106


(14)

18

2.1 Kajian Pustaka

Peneliti menggunakan teori signal sebagai grand theory. Teori signal membangun teori berdasarkan pada adanya assimetric information antara well-informed manager dan poo-stockholder. Pemikiran bahwa manager akan mengumumkan kepada investor ketika mendapatkan informasi baik, bertujuan menaikkan nilai perusahaan, namun investor tidak akan mempercayai sepenuhnya, sehingga perusahaan melakukan signal tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas teori signal tepat diterapkan dalam penelitian tersebut. Karena peneliti telah mengungkapkan pendekatan penelitian berdasarkan teori signal. Dimana analisis arus kas yang dilakukan tiap perusahaan berdasarkan signal untuk meningkatkan return saham, sehingga menarik semakin banyak investor yang datang.

Penjelasan yang dikembangkan peneliti dalam penelitiannya juga masuk akal (make sense). Perkembangan saham yang menjadi pilihan orang membuat return saham semakin naik. Kenyataan bahwa perkembangan return saham bisa dipantau oleh semua orang membuat peneliti membuat arus kas dan earning per share sebagai acuan. Orang melakukan pembelian saham setelah melihat perkembangan saham yang biasanya diinformasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Peneliti menyatakan bahwa pengaruh dari Arus Kas dan earning per share


(15)

sangat penting untuk perkembangan Return Saham, berdasarkan hasil penelitian yang diungkapkan itu masuk akal (make sense).

2.1.1 Arus Kas

Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode (PSAK 2004 No.2, paragraf 9). Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas opersinya, memenuhi kewajiban keuangannya dan membayar deviden.

Setiap perusahaan memberikan informasi arus kas yang akan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kemampuan perusahaan untuk mengelola dana dan keuangan tersebut.

Laporan arus kas menunjukkan suatu proses pergerakan dana tunai masuk dan keluar dari suatu kegiatan perusahaan yang disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode. Laporan perubahan kas tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada bagi perusahaan didalam membuat perencanaan dan peramalan kebutuhan kas (cashflow) di masa yang akan datang.

Menurut C. Niswonger(2000 : 44) menyatakan bahwa :

“Laporan arus kas adalah salah satu dari laporan keuangan dasar, yang berguna bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta pembiayaan dimasa depan.”


(16)

Menurut Kieso dan Weygandt, (2002: 372) menyatakan bahwa :

“Laporan arus kas adalah laporan yang melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam suatu format yang merekonsiliasikan saldo kas awal dan saldo kas akhir.”

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2, pengertian laporan arus kas adalah :

“Memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi”.

Dalam laporan ini suatu badan standar akuntansi keuangan di Amerika yaitu Financial Accounting Standard Board, pernyataan No.95 memberikan definisi laporan arus kas sebagai berikut :

“Laporan Arus Kas merupakan suatu laporan keuangan yang menunjukkan atau menggambarkan arus masuk kas dan arus keluar kas, dan perubahan bersih dalam kas yang berasal dari kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pembiayaan dari suatu entitas selama periode akuntansi tertentu. Dan laporan ini juga merupakan suatu media yang dapat menelusuri atau mencocokkan saldo awal kas dengan saldo kas pada akhir tahun anggaran”.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas mengandung pengertian sebagai laporan yang menunjukkan perubahan posisi nilai kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sebagai akibat adanya transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan selama satu periode tertentu dan laporan arus kas memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan.


(17)

Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi kewajiban keuangannya, dan membayar deviden

Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor dan pemakai lainnya dalam :

1. Menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas bersih positif dimasa yang akan datang.

2. Menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya seperti melunasi hutang kepada kreditor.

3. Menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas.

4. Menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan.

Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor dan pemakai lainnya dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas bersih positif dimasa yang akan datang,


(18)

menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya seperti melunasi hutang kepada kreditor, menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas serta menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan. Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui 3 (tiga) jenis transaksi diantaranya yaitu:

1. Arus kas dari aktivitas operasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi lab bersih.

2. Arus kas dari aktivitas investasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dari aktiva lancar

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan hutang perusahaan

2.1.2 Earning Per Share (EPS)

Investor dalam melakukan investasi di pasar modal membutuhkan ketelitian dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan saham. Penelitian saham secara akurat dapat menimilkan risiko agar tidak salah dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, investor perlu menganalisis kondisi keuangan perusahaan untuk pengambilan keputusan dalam melakukan investasi saham. Untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan, investor dapat melakukannya dengan menghitung rasio keuangan perusahaan yaitu EPS.

Melalui Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 menyatakan bahwa:


(19)

Earning Per Share dibagi menjadi dua yaitu : “Laba per saham dasar (LPS) adalah jumlah laba pada suatu periode pelaporan dan Laba per saham dilunasi (LPS dilusian) adalah jumlah ;aba pas suatu periode tersedia untuk seiap saham biasa yang beredar dalam periode pelaporan dan efek lain yang asumsinya diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutive yang beredar sepanjang periode pelaporan.”

Menurut Sihombing (2008 : 91) menyatakan bahwa:

Earning Per Share adalah laba bersih yang diterima oleh setiap lembar saham. Jika untuk modal usahanya emiten hanya mengeluarkan saham biasa (common stock), maka EPS dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah saham perusahaan yang beredar.”

Menurut Sutrisno (2005:239 menyatakan bahwa:

Earning Per Share merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menhasilkan keuntungan perlembar saham pemilik.”

Menurut Zaki Baridwan (2005:443) menyatakan bahwa:

Earning Per Share adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode untuk setiap lembar saham yang beredar”.

Perhitungan laba per lembar saham (EPS) menurut Eduardus Tandelilin adalah:

Laba bersih – dividen saham preferen EPS =

Jumlah saham beredar

Dapat disimpulkan EPS adalah jumlah pendapatan atau keuntungan bersih dikurangi saham biasa untuk setiap lembar saham yang beredar saat menjalankan operasinya dalam suatu periode.Laba merupakan alat ukur utama kesuksesan suatu perusahaan, karena itu para pemodal sering kali memusatkan perhatian pada besarnya earning per share (EPS) dalam melakukan analisis saham.Semakin


(20)

tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham (Eduardus Tandelilin, 2011).

EPS merupakan komponen utama dalam analisis fundamental yang dilakukan investor dalam menganalisis sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.Ada alasan yang mendasari penggunaan komponen tersebut, yaitu pertama karena EPS dapat digunakan untuk mengestimasi nilai intristik suatu saham.Kedua deviden yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya berasal dari laba perusahaan. Ketiga ada hubungan perubahan earning dengan perubahan

return saham. Variabel EPS dapat dijadikan sebagai gambaran yang diberikan kepada investor oleh sebuah perusahaan mengenai keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu dengan memiliki suatu saham (Zaki Baridwan, 2009:87).

2.1.3 Return Saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusilain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas aset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi jika terjadi likuiditas.

Menurut Eduardis Tendelilin (2010:102) menyatakan bahwa :

”Salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya ”.


(21)

Menurut Suad Husnan (2002:303) menyatakan bahwa:

”Sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut danberbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya”.

Menyatakan bahwa Marzuki Usman (2008:58) menyatakan bahwa : “Variasi tingkat pengembalian saham disebabkan dari penilaian pada kinerja perusahaan. Semua persepsi yang positif terhadap kinerja perusahaan akan membawa harga saham ke tingkat yang lebih tinggi dari semula. Hal ini disebabkan oleh karena saham tersebut memberikan return yang optimal. Sebaliknya jika ternyata membuat persepsi yang negatif bagi investor, maka harga saham akan bergerak ke arah yang lebih rendah dari sebelumnya.”

Menurut Mohamad Samsul ( 2006:202) menyatakan bahwa :

“Pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari modal awal investasi. Menghitung return total suatu investasi dengan menjumlahkan yield dan capital gain/loss yang diperoleh dari suatu investasi.”

Return saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Hartono, 2007: 195). Sumber-sumber return investasi menurut Eduardus Tandelilin (2010:100) terdiri dari dua komponen utama yaitu:

1. Yield, merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi

2. Capital gain (loss), merupakan komponen kedua dari return sebagai kenaikan atau penurunan harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang


(22)

jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan atau kerugian bagi investor.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa:

1. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung menggunakan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi atau return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa datang.

2. Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.

Beberapa pengukuran return realisasi yang banyak digunakan adalah return total (total return), relatif return (return relative), kumulatif return (return cumulative) dan return disesuaikan (adjusted return). Dalam penelitian ini menggunakan return total yang merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu. Return total sering disebut dengan return saja. Return saham atau hasil pengembalian saham merupakan pendapatan yang berhak diperoleh investor karena menginvestasikan dana dalam bentuk saham. Menurut Jogiyanto (2008:107) return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat juga berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang.


(23)

Sebagai seorang investor yang rasional, tentunya hasil pengembalian saham sangat diperhatikan sehingga marginal keuntungan atau kerugian akan selalu dapat dipantau guna memperoleh kepastian bisnis. Return saham dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rit = (Pit – Pi (t-1)) Pi (t-1) Keterangan :

Rit = tingkat return saham perusahaan i pada periode t Pi = harga saham perusahaan i pada periode t

Pi(t-1) = harga saham perusahaan i pada periode t-1

Besarnya hasil pengembangan saham ditentukan oleh besarnya deviden yang diterima investor selama mempertahankan saham tersebut plus selisih dari harga jual dan harga beli saham.

Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi untuk saham, yield adalah persentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi periode sebelumnya. Dengan demikian return total dapat dinyatakan sebagai berikut :

Return = Pt-Pt-1+Yield Pt-1

Untuk saham biasa yang membayar dividen periodik sebesar Dt rupiah per-lembar saham, dividen ini dapat dinyatakan sebagai persentase dari harga saham awal yang disebut dividen yield. Untuk memperjelas penulisan rumus,


(24)

harga sahma per lembar pada akhir tahun t disimbolkan Pt dan pada awal tahun disimbolkan Pt-1maka yield adalah sebesar Dt/Pt-1 dan return total dapat dinyatakan sebagai berikut :

Return Saham : Pt-Pt+ Dt Pt-1 Keterangan :

Rt = Return saham

Pt = harga saham pada periode ke t Pt-1 = harga saham pada periode ke t-1

Return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu return sesungguhnya (realized return) dan return yang diharapkan atau return ekspektasi. return sesungguhnya merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung dari selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Sedang return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.

Return tersebut memiliki dua komponen yaitu current income dan capital gain. Bentuk dari current income berupa keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa dividen sebagai hasil kinerja fundamental perusahaan. Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual dan harga beli saham. Besarnya capital gain suatu saham akan positif, bilamana harga jual dari saham yang dimiliki lebih tinggi dari harga belinya.


(25)

1. Faktor internal perusahaan seperti kualitas dan reputasi manajemennya, struktur permodalannya, struktur hutang perusahaan dan sebagainya.

2. Faktor kedua adalah menyangkut faktor eksternal misal pengaruh kebijakan moneter dan fiskal.

.

2.2 Kerangka Pemikiran

Investasi merupakan hal yang penting terutama bagi pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki kelebihan dana (funding). Pihak yang memiliki kelebihan dana dan tertarik untuk menanamkan dananya disebut dengan investor. Seorang investor perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai bagaimana kinerja keuangan emiten dalam keputusan investasinya. Untuk itu, investor membutuhkan banyak informasi baik informasi mengenai perusahaan itu sendiri maupun informasi umum lainnya. Informasi utama yang dibutuhkan adalah informasi akuntansi yang diperlukan untuk menilai risiko yang melekat dalam investasi maupun untuk memperkirakan tingkat pengembalian yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Investor dapat menilai kinerja keuangan emiten dengan cara menganalisis informasi akuntansi emiten yang terdapat dalam laporan keuangan emiten, yang merupakan produk akhir dari siklus akuntansi.

Informasi dapat dikatakan sebagai pemicu naik turunnya harga saham, informasi tersebut biasa dilihat dari sisi fundamental (fundamental security analysis) atau analisis perusahaan (company analysis) dan analisis teknis (tehnical analysis) (Hartono, 1998:61). Analisis fundamental menggunakan data keuangan perusahaan seperti laba, dividen yang dibayar, penjualan, dan lain-lain.


(26)

Sedangkan analisis teknis menggunakan data pasar saham yang meliputi harga dan volume transaksi saham.(Iqbal : 2004).

Untuk mengukur return dari sebuah investasi, dapat digunakan arus kas pada laporan keuangan. Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi potensial yang lazim digunakan oleh para investor sebagai dasar pengembalian keputusan penanaman modal. Laporan arus kas dikatakan mempunyai kandungan informasi apabila dengan dipublikasikannya laporan keuangan akan menyebabkan para investor bereaksi untuk melakukan penjualan atau pembelian saham. Selanjutnya, reaksi ini akan tercermin dalam perubahan return saham.

Menurut teori arus kas mempunyai pengaruh terhadap return saham, karena laporan arus kas atau disebut juga cash flow statement ini merupakan informasi bagi investor dan kreditor untuk memprediksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.

Menurut teori arus kas bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peniungkatan arus kas ke masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh positif dengan expected return saham pada saat pengumuman investasi baru. Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi meliputi :

1. Faktor internal perusahaan seperti kualitas dan reputasi manajemennya, struktur permodalannya, struktur hutang perusahaan dan sebagainya.

2. Faktor kedua adalah menyangkut faktor eksternal misal pengaruh kebijakan moneter dan fiskal.


(27)

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

2.2.1 Hubungan Arus Kas Terhadap Return Saham

Dalam suatu perusahaan perbankan arus kas merupakan salah satu faktor yang sangat penting sebagai dasar pengembalian keputusan penanaman modal

Investor

Saham

Laporan Keuangan Analisis Fundamental

Laporan Arus Kas Earning Per Share (EPS)

Quick Ratio

Harga Saham


(28)

bagi investor. Laporan arus kas dikatakan mempunyai kandungan informasi apabila dengan dipublikasikannya laporan keuangan akan menyebabkan para investor bereaksi untuk melakukan penjualan atau pembelian saham. Selanjutnya, reaksi ini akan tercermin dalam peruba han return saham.

Menurut (Eduardus.Tandelilin 2010:342) menyatakan bahwa:

“Arus kas merupakan informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.”

Sedangkan menurut Triyono (2000) menyebutkan :

“Hubungan kandungan informasi arus kas, komponen arus kas dengan return saham memperoleh kesimpulan bahwa pembedaan komponen aliran kas (operasi, investasi, dan pendanaan) seperti yang disyaratkan No.2 mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap return saham.”

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi laporan arus kas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh kas secara internal untuk melakukan pembayaran atas kewajibannnya sehingga akan mempengaruhi minat pemegang saham untuk menanamkan modalnya sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap harga saham yang diterbitkan suatu perusahaan.

Tentang hubungan atau pengaruh arus kas terhadap harga saham itu sendiri sangat berkaitan erat. Hal ini dikarenakan arus kas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham. Dalam perusahaan laporan arus kas dikatakan mempunyai kandungan informasi apabila dengan dipublikasikannya laporan keuangan akan menyebabkan para investor bereaksi untuk melakukan penjualan


(29)

atau pembelian saham. Selanjutnya, reaksi ini akan tercermin dalam perubahan return saham..

Livnat dan Zarowin (2000) menguji komponen arus kas seperti yang direkomendasikan oleh SPAF no. 95. Hasil studi yang dilakukannya menemukan hasil bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan abnormal return dibandingkan total arus kas dengan abnormal return.

Triyono dan Hartono (2009) dalam penelitiannya menunjukan bahwa total arus kas mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham, tetapi dari hasil analisis ditemukan bahwa pemisahan total arus kas ke dalam tiga komponen arus kas yaitu arus kas dari aktivitas operasio, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan ditemukan terdapat hubungan yang signifikan dengan return saham.

Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor dan pemakai lainnya dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas bersih positif dimasa yang akan datang, menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya seperti melunasi hutang kepada kreditor, menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas serta menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan. Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui 3 (tiga) jenis transaksi diantaranya yaitu :


(30)

1. Arus kas dari aktivitas operasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih.

2. Arus kas dari aktivitas investasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dari aktiva lancar.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan hutang perusahaan.

2.2.2 Hubungan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham

Suatu Earning Per Share (EPS) sangat diperlukan karena adanya tanggaopan bahwa EPS mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksimengenai besarnya dividen dan tingkat harga saham dikemudian hari.

Menurut Mulyono (2008:101) mengatakan bahwa:

“Mengemukakan bahwa informasi tentanf laba perusahaan sangat diperlukan dalam melakukan penilaian terhadap saham. Besarnya EPS yang diharapkan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap investasi pada perusahaan tersebut.”

Menurut Munawir (2002:254) mengatakan bahwa:

“Earning per sharea dalah jumlah laba yang didapat oleh setiap lembar saham umum selama satu periode akuntansi. Hal tersebut hanya dihitung untuk saham umum, karena informasi tersebut yang lebih mendapatkan perhatian oleh masyarakat keuangan, investor dan calon investor”

Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan Pertumbuhan Penjualan akan mendapatkan suatu peningkatan laba perusahaan dan hal itu diharapkan akan ada peningkatan terhadap retur saham. EPS yang lebih besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham (Purnomo, 2009:34).Makin tinggi angka EPS berarti


(31)

menunjukkan kian baik fundamental perusahaan serta dapat meningkatkan harga saham perusahaan (Wahyudi, 2002). Jika ada perusahaan harga saham di sekitar pengumuman laba (EPS) maka diasumsikan bahwa pengumuman tersebut memiliki kandungan informasi. Kandungan informasi adalah sesuatu yang menyebabkan perubahan perkiraan investor terhadap probabilitas kembalian di masa yang akan datang atau return (Belkaoui, 2009:111).

Earning per shar eadalah jumlah laba yang didapat oleh setiap lembar saham umum selama satu periode akuntansi. Hal tersebut hanya dihitung untuk saham umum, karena informasi tersebut yang lebih mendapatkan perhatian oleh masyarakat keuangan, investor dan calon investor Earning Per Share (EPS) bagian dari proporsi laba perusahaan yang diakui dalam setiap lembar saham biasa yang beredar. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba per lembar saham bagi pemiliknya maka semakin profitable

dan menarik investasi tersebut. Hal ini akan memberikan efek positif terhadap harga saham yang kemudian akan mempengaruhi return saham perusahaan tersebut (Taufik Hidayat dan Subalno, 2009).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai Earning Per Share dan Pertumbungan Penjualan menunjukan semakin baik kinerja perusahaan maka daya tarik saham perusahaan maka daya tarik saham perusahaan tersebut seakin tinggi. Tentunga hal ini menarik bagi investor karena saham dan pertumbuhan tersebut memberikan prospek yang menjanjikan keuntungan bagi investor.


(32)

2.3 Hipotesis Penelitian

Menurut Soegiyono (2011;64) mengatakan bahwa :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan”

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti beramsumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) adalah sebagai berikut:

1. H1 : Arus kas, Earning Per Share (EPS) dan Return Saham dikategorikan sudah baik.

2. H2 : Arus kas dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secra parsial tehadap Return Saham.

3. H3 : Arus kas dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap Return saham.


(33)

37

3.1 Objek Penelitian

Menurut “Husien Umar (2008:303) mengatakan bahwa:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek peneliti. Juga dimana penelitian itu dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”

Menurut Sugiyono (2009:38) mengatakan bahwa:

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”

Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. Penelitian atas

judul “ Pengaruh Arus Kas dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham”

perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2012, menggunakan objek penelitian yang ditentukan atas variabel, pada judul ini dapat ditentukan bahawa arus kas dan Earning Per Share (EPS) merupakan variabel bebas dalam objek penelitian, sedangkan return saham merupakan variabel terikatnya.

3.2 Metode Penelitian


(34)

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasioanal, empiris dan sistematis.”

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus dan metode deskriptif yang bersifat kuantitatif.

Menurut (Sugiyono : 2009 : 35)

“Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari

hubungan variabel itu dengan variabel yang lain”

Menurut (Nazir : 2003 :54) menyatakan bahwa:

“Metode deskriptif analisis adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatuset kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”

Menurut (Nazir 2003 : 56) menyatakan bahwa:

“Metode deskriptif adalah metode untuk menemukan fakta-fakta dari pegumpulan data yang cukup diperoleh selama penelitian untuk selanjutnya dianalsis dan diproses lebih lanjut berdasarkan teori-teori yang ada.”

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir : 2003 : 54).

Menurut (Sugiyono : 13) menyatakan bahwa :

“Metode verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang


(35)

Penelitian memilih metode ini, karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana pengaruh arus kas dan earning per share

terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan data yang dibutuhkan adalah data yang data perusahaan yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat diketahui mengenai pengaruhnya dengan berdasarkan teori dan pengujian hipotesis.

3.2.1 Desain Penelitian

“Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan

proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, koleksi data

dan analisisnya” (Jonathan Sarwono, 2006:27).

”Desain penelitian, seperti sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun

serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan” (Jonathan Sarwono, 2006:79).

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan desain penelitian merupakan jalan bagi para peneliti untuk dapat melakukan proses penelitian secara berurutan dan benar sesuai dengan tujuan dari penelitian.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian survey empiris dengan menggunakan data sekunder dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan tipe penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya melalui pengujian hipotesis. Data


(36)

diperoleh pada waktu tertentu dalam beberapa tahap. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari sampel untuk mewakili populasi yang ada dalam penelitian. Salah satu penggunaan penelitian empiris adalah memperoleh data yang valid yaitu menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

3.2.2 Operasional Variabel

Menurut (Nur Indrianto : 2002; 69) menyatakan bahwa:

“Operasionalisasi variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran construct yang lebih baik”.

Penelitian ini menggunakan tiga variabel agar variabel-variabel penelitian dapat dioperasikan.Berdasarkan judul penelitian tersebut diatas, maka dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang harus diteliti, yaitu variabel independen (X1 dan X2) sebagai variabel bebas dan variabel dependen (Y) sebagai variabel terikat. Adapun penjelasan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut :

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel independen.Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Harga Pasar saham.Skala pengumpulan variabel ini adalah skala rasio.

2. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variable X


(37)

adalah Arus kas dan Earning Per Share (EPS). Skala pengumpulan variabel ini adalah skala rasio.

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai pengaruh arus kas dan earning per share (EPS) return saham , maka operasional variabel penelitian disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Arus Kas (X1)

Laporan arus kas adalah laporan yang melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam suatu format yang merekonsiliasikan saldo kas awal dan saldo kas akhir (Kieso dan Weygand , 2002: 372).

Saldo keseluruhan dari penambahan dan pengurangan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

(Kieso dan Weygand , 2002: 372).

Rasio

Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share adalah rasio yang menunjukkan laba untuk setiap lembar

Laba bersih-dividen saham preferen EPS =


(38)

(X2) saham. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham (Darmadji, 2011)

Rata-rata tertimbang saham yang beredar

(Darmadji, 2011)

Return Saham

(Y)

Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Eduardus Tandelilin, 2007:49)

(Pit – Pi (t-1)) Rit =

Pi (t-1)

(Eduardus Tandelilin, 2007:49)

Rasio

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Sampel 3.2.3.1Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penelitian ini data-data diperoleh melalui website www.idx.co.id, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Burhan Bungin, (2009: 122) mengatakan bahwa:

“Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang kita butuhkan.” Sugiyono, (2012:193) mengatakan bahwa:


(39)

“Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.”

Menggunakan data sekunder karena data tidak secara langsung diperoleh dari sumber utama melainkan dari sumber kedua dari data yang kita butuhkan. Data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan Laporan Laba Rugi perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana merupakan rangkaian dokumentasi pada periode lima tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut: 1. Populasi

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.

Menurut Sugiono (2010 : 115) menyatakan bahwa:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Menurut Margono (2004: 118), menyatakan bahwa :

“Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. “


(40)

Nawawi (Margono, 2004: 118) menyatakan bahwa :

“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian.”

Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108). Kerlinger (Furchan, 2004: 193) menyatakan bahwa populasi merupakan semua anggota kelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas. Nazir (2005: 271) menyatakan bahwa populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan populasi finit sedangkan, jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit.

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang terdiri atas laporan keuangan perusahaansub sektor perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2012 yaitu sebanyak 12 perusahaan sehingga jumlah populasi atau N = 12 x 5 = 60

Maka Sub Sektor perbankan secara keseluruhan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia terdiri dari :


(41)

Tabel 3.2

Data Populasi Penelitian

No Nama Bank

1. Bank Centra Asia

2. Bank Danamon Indonesia 3. Bank Mandiri

4. Bank Negara Indonesia 5. Bank Rakyat Indonesia 6. Bank Mega

7. Bank Arha Graha Internasional 8. Bank Capital Indonesia

9. Bank Pan Indonesia

10. Bank Internasional Indonesia 11. Bank Himpunan Saudara 12. Bank Bumi Putera Indonesia Sumber : Direktori Perbankan 2008-2012

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009: 116) mengatakan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Dengan meneliti secara sampel, diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan gambaran sesuai dengan karakteristik populasi. Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai sumber data. Cara pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan carapurposive sampling. Menurut Sugiyono (2010: 122) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Judgement Sampling) yakni pengambilan sampel didasarkan pada penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Mudrajad Kuncoro, 2003:199).


(42)

Sampel penelitian adalah seluruh Bank Umum Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012.

Proses pengambilan sampel dengan metode purposive sampling pada penelitian ini didasarkan pada beberapa kriteria yaitu:

1. Perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 yang dilaporkan ke Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter.

2. Laporan keuangan harus mempunyai tahun buku yang berakhir 31 Desember berupa neraca, laporan laba rugi.

3. Perusahaan harus sudah listing sebelum akhir periode penelitian. 4. Bukan bank yang dilikuidasi dan dimerger.

5. Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 tersebut perusahaan perbankan terjadi fenomena.

Tabel 3.3

Data Sampel Penelitian

No Nama Bank Pertimbangan Sampel

1 2 3 4

1. Bank Central Asia     

2. Bank Danamon Indonesia     

3. Bank Mandiri     

4. Bank Negara Indonesia     

5. Bank Rakyat Indonesia     

6. Bank Mega     

7. Bank Artha Graha Internasional

    

8. Bank Capital Indonesia     

9. Bank Pan Indonesia     


(43)

Sumber: Direktori Perbankan 2008-2012

Berdasarkan teori tersebut, jumlah sample minimal dalam penelitian ini adalah 12x 5 yaitu 60 buah sampel. Maka jumlah sampel yang digunakan adalah laporan keuangan yang berupa financial statement 12 perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 periode yaitu tahun 2008-2012.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dengan dokumen. Menurut Sugiyono (2010: 422),

“Dokumen merupakan catata peristiwa yang sudah berlalu”. Cara dokumentasi

dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian.

Di dalam melaksanakan teknik pengumpulan data dengan dokumen ini, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti laporan keuangan perusahaan, rasio keuangan perusahaan, data harga saham, serta dokumen lain yang relevan dengan kepentingan penelitian.

Indonesia

11. Bank Himpunan Saudara   

12. Bank Bumi Putera Indonesia


(44)

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan bank yang memiliki tahun buku yang berakhir tanggan 31 Desember 2008-2012 yang dipublikasikan untuk umum serta tercantum dalam Direktori Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Data penelitian adalah gabungan antara deret waktu (time series) dan cross section selama kurun waktu 2008 sampai dengan tahun 2012. Jangka waktu tersebut dipandang cukup untuk mengikuti perkembangan kinerja bank. Dengan data time series yang diamati 5 tahun dan data cross section 25 bank sehingga diperoleh jumlah observasi sebanyak 25 x 5= 125.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.2.5 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Metode Analisis

Menurut (Umi Narimawati, dkk : 2010 ; 41) menyatakan bahwa:

“Metode analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang


(45)

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Oleh karena itu analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif.

Menurut (Sugiyono : 2010 ; 8) menyatakan bahwa:

“Metode analisis kuantitatif dapat diartikan sebagai metode analisis yang

berlandaskan pada sampel filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik.Penyajian analisis data dapat berupa tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram.Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikoleniaritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Berdasarkan hasil analisis, jika vriabel-variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 10% dan memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10, maka model regresi tersebut bebas dari masalah multikolinieritas (Ghozali, 2005).

b. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan-kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji ada


(46)

tidaknya autokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin -Watson (DW Test). pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali; 2005)

1) Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka koefisien autokorelasi sama dengan 0 berarti tidak ada autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound (di), maka koefisien autokorelasi lebih dari pada 0,berarti ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW lebih dari pada (4-dl),maka koefisien outokorelasi lebih kecil dari pada 0,berarti ada autokorelasi negatif.

4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (dl),maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui adanya heteroskedasatisitas digunakan grafik scatter plot yaitu dengan melihat pola-pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan yang dilakukan adalah sebagai berikut:


(47)

1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b) Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara

normal

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:


(48)

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

2. Pengujian Normalitas Data

Pengujian distribusi data bertujuan untuk pengujian suatu data penelitian apakah dalam model statistik, variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Distribusi data normal menggunakan statistik parametrik sebagai alat pengujian. Sedangkan distribusi tidak normal digunakan untuk analisis pengujian statistik non parametrik. Di samping menggunakan grafik normal p-plot, pengujian normalitas lain yang digunakan adalah menggunakan uji Skewness.


(49)

“Multikolinieritas adalah untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen” (Husein Umar,

2011:177).Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar, tetapi pada pengujian pearson

koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors (VIF) sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas.

Untuk mengatasi terjadinya multikolinieritas, dapat diupayakan melalui

hal-hal sebagai berikut: “1. Evaluasi apakah pengisian data telah berlangsung

secara efektif atau terdapat kecurangan dan kelemahan lain;2. Jumlah data ditambah lagi; 3.Salah satu variabel independen dibuang karena data dari dua variabel independen ternyata mirip atau digabungkan jika secara konsep relatif sama; dan 4. Gunakan metode lanjut seperti regresi bayesian atau regresi tolerance” (Husein Umar, 2011:178).

4. Uji Heteroskedastisitas

“Heteroskedastisitas adalah dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu


(50)

Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Untuk menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error). Apabila ada koefisien korelasi yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5%, mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

Cara pengujian untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai produksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.

5. Uji Autokorelasi

“Autokorelasi adalah dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian” (Husein Umar, 2011:182).

Untuk data cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang kuat di antara data pertama dan kedua, data kedua dengan ke tiga dan seterusnya. Jika ya, telah terjadi autokorelasi. Hal ini akan menyebabkan informasi yang diberikan menjadi menyesatkan. Oleh karena itu, perlu tindakan agar tidak terjadi autokorelasi.Pada pengujian autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi dan berikut nilai Durbin-Watson yang diperoleh melalui


(1)

3

para investor bereaksi untuk melakukan penjualan atau pembelian saham. Selanjutnya, reaksi ini akan tercermin dalam perubahan return saham.

1. Hubungan Arus Kas Terhadap Return Saham

Arus kas merupakan informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan (Eduardus.Tandelilin 2010:342). Hubungan kandungan informasi arus kas, komponen arus kas dengan return saham memperoleh kesimpulan bahwa pembedaan komponen aliran kas (operasi, investasi, dan pendanaan) seperti yang disyaratkan No.2 mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap return saham (Triyono 2000).

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi laporan arus kas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh kas secara internal untuk melakukan pembayaran atas kewajibannnya sehingga akan mempengaruhi minat pemegang saham untuk menanamkan modalnya sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap harga saham yang diterbitkan suatu perusahaan.

2. Hubungan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham

Mengemukakan bahwa informasi tentanf laba perusahaan sangat diperlukan dalam melakukan penilaian terhadap saham. Besarnya EPS yang diharapkan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap investasi pada perusahaan tersebut (Mulyono 2008:101). Earning per sharea dalah jumlah laba yang didapat oleh setiap lembar saham umum selama satu periode akuntansi. Hal tersebut hanya dihitung untuk saham umum, karena informasi tersebut yang lebih mendapatkan perhatian oleh masyarakat keuangan, investor dan calon investor (Munawir 2002:254).

Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan Pertumbuhan Penjualan akan mendapatkan suatu peningkatan laba perusahaan dan hal itu diharapkan akan ada peningkatan terhadap retur saham. EPS yang lebih besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham (Purnomo, 2009:34). Makin tinggi angka EPS berarti menunjukkan kian baik fundamental perusahaan serta dapat meningkatkan harga saham perusahaan (Wahyudi, 2002). Jika ada perusahaan harga saham di sekitar pengumuman laba (EPS) maka diasumsikan bahwa pengumuman tersebut memiliki kandungan informasi. Kandungan informasi adalah sesuatu yang menyebabkan perubahan perkiraan investor terhadap probabilitas kembalian di masa yang akan datang atau return (Belkaoui, 2009:111).

Menurut teori arus kas mempunyai pengaruh terhadap return saham, karena laporan arus kas atau disebut juga cash flow statement ini merupakan informasi bagi investor dan kreditor untuk memprediksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti beramsumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) adalah sebagai berikut:

1. H1 : Arus kas, Earning Per Share (EPS) dan Return Saham dikategorikan sudah baik.

2. H2 : Arus kas dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secra parsial tehadap Return Saham. 3. H3 : Arus kas dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap Return saham. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. Penelitian atas judul “ Pengaruh Arus Kas dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham” perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2012, menggunakan objek penelitian yang ditentukan atas variabel, pada judul ini dapat ditentukan bahawa arus kas dan Earning Per Share (EPS) merupakan variabel bebas dalam objek penelitian, sedangkan return saham merupakan variabel terikatnya.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus dan metode deskriptif yang bersifat kuantitatif. Penelitian memilih metode ini, karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana pengaruh arus kas dan earning per share terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan data yang dibutuhkan adalah data yang data perusahaan yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat diketahui mengenai pengaruhnya dengan berdasarkan teori dan pengujian hipotesis.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian survey empiris dengan menggunakan data sekunder dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan tipe penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya melalui pengujian hipotesis. Data diperoleh pada waktu tertentu dalam beberapa tahap. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari sampel untuk mewakili populasi yang ada dalam penelitian. Salah satu penggunaan penelitian empiris adalah memperoleh data yang valid yaitu menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penelitian ini data-data diperoleh melalui website www.idx.co.id, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Menggunakan data sekunder karena data tidak secara langsung diperoleh dari sumber utama melainkan dari sumber kedua dari data yang kita butuhkan. Data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan Laporan Laba Rugi perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana merupakan rangkaian dokumentasi pada periode lima tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.


(2)

4

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang terdiri atas laporan keuangan

perusahaansub sektor perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2012 yaitu sebanyak 12 perusahaan sehingga jumlah populasi atau N = 12 x 5 = 60. Sampel penelitian adalah seluruh Bank Umum Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2008-2012 menggunakan data laporan keuangan tahunan. Sebelum membahas arus kas dan earning per share terhadap return saham, terlebih dahulu akan dibahas arus kas , earning per share selama periode 2008-2012, dan return saham perusahaan sektor perbanka selama periode 2008-2012. Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini berupa data sekunder, karena merupakan data yang dikumpulkan oleh perusahaan dan telah mengalami pengolahan dalam bentuk laporan keuangan.

1. Analisis Arus Kas Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Namun secara rata-rata sampai dengan tahun 2012 arus kas ke-12 bank terlihat naik tiap tahun. Dilihat dari keseluruhan berdasarkan bank, arus kas Bank Rakyat Indonesia merupakan yang tertinggi dimana secara rata-rata mencapai 90.287.920 juta rupiah selama periode tahun 2008 hingga tahun 2012. Sebaliknya arus kas Bank Himpunan Saudara 1906 menjadi terendah yang secara rata-rata hanya mencapai 828.725 juta rupiah selama periode tahun 2008 hingga tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh total arus kas yang digunakan perusahaan lebih sedikit disebabkan adanya kekhawatiran investor dan dampak harga minyak yang tinggi menimbulkan naiknya inflasi yang akan menurunkan daya beli masyarakat dan berlanjut pada melemahnya sektor riil dan sektor keuangan khususnya perbankan

2. Analisis Earning per share Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2008 2009 2010 2011 2012 Mean

Mean 93,0 105,4 103,5 108,0 120,8 106,1

Min 1,0 1,0 5,0 -3,0 -2,0

Max 250 330 330 335 340

Secara rata-rata, earning per share ke-12 bank cenderung naik selama periode tahun 2008-2012. Namun dilihat dari ke-12 bank earning per share Bank Rakyat Indonesia menjadi yang tertinggi dan earning per share Bank Bumi Putera Indonesia menjadi yang terendah.

3. Analisis Return Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2008 2009 2010 2011 2012 Mean

Mean 0,049 0,620 0,581 0,575 0,523 0,469

Min -0,520 -0,270 0,040 -0,210 -0,250

Max 1,250 1,270 1,310 1,690 1,450

Hanya ada 3 bank yang harga sahamnya selalu naik tiap tahun, yaitu saham Bank Mandiri, saham Bank Panin Indonesia dan saham Bank Rakyat Indonesia. Bila dilihat berdasarkan bank, secara rata-rata selama periode tahun 2008 – 2012 return saham Bank Rakyat Indonesia menjadi yang tertinggi, sebaliknya return saham Bank Capital menjadi yang terendah

Hasil Regresi

Pada bagian ini akan disajikan hasil estimasi regresi pengaruh arus kas dan earning per share terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menggunakan regressi linear berganda. Data yang digunakan dalam analisis regressi berdasarkan data tahunan selama 5 tahun pengamatan, sehingga total unit analisis yang akan digunakan adalah 60 data yang tercatat dari 12 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bentuk model persamaan regressi yang akan diuji diformulasikan sebagai berikut.

Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 +  Dimana:

Y = Return saham X1 = Arus kas

X2 = Earning per share

2008 2009 2010 2011 2012 Mean

Mean 8.259.398 22.463.866 31.685.716 35.959.057 32.672.690 26.208.145

Min 65.218 416.761 534.333 1.128.855 1.363.317


(3)

5

b0 = konstanta

bi = koefisien regressi variabel Xi

 = Pengaruh faktor lain

Berdasarkan hasil pengolahan data arus kas dan earning per share terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di peroleh hasil regressi sebagai berikut.

Tabel

Hasil Estimasi Model Regressi Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,105 ,085 1,232 ,224

CF (triliun) ,005 ,002 ,339 2,830 ,007

EPS ,002 ,001 ,411 3,430 ,001

a. Dependent Variable: Return Saham

Melalui hasil pengolahan data seperti diuraikan pada tabel 4.8 maka dapat dibentuk model prediksi variabel arus kas dan earning per share terhadap return saham sebagai berikut.

Y = 0,105 + 0,005 X1 + 0,002 X2

Berdasarkan persamaan prediksi tersebut, maka dapat diinterpretasikan koefisien regressi dari masing-masing variabel independen sebagai berikut:

 Koefisien arus kas sebesar 0,005 menunjukkan bahwa setiap kenaikan arus kas sebesar satu triliun rupiah diprediksi akan meningkatkan return saham sebesar 0,005 dengan asumsi earning per share dalam kondisi yang sama.

 Koefisien earning per share sebesar 0,002 menunjukkan bahwa setiap kenaikan earning per share sebesar satu rupiah diprediksi akan meningkatkan return saham sebesar 0,002 dengan asumsi arus kas dalam kondisi yang sama.

 Nilai konstanta sebesar 0,105 rupiah menunjukan nilai prediksi rata-rata return saham apabila arus kas dan earning per share sama dengan nol.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk menguji kesahihan atau keabsahan hasil estimasi model regressi. Beberapa asumsi klasik yang harus terpenuhi agar kesimpulan dari hasil regressi tersebut tidak bias, diantaranya adalah uji normlitas, uji multikolinieritas (untuk regressi linear berganda), uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi (untuk data yang berbentuk deret waktu). Pada penelitian ini keempat asumsi yang disebutkan diatas tersebut diuji karena variabel independen yang digunakan pada penelitian ini ada dua dan data yang dikumpulkan mengandung unsur deret waktu (5 tahun pengamatan).

1. Pengaruh Arus Kas Terhadap Return Saham

Tabel

Koefisien Korelasi Parsial Arus kas Dengan Return saham Correlations

Control Variables Return Saham CF

EPS

Return Saham

Correlation 1,000 ,365

Significance (2-tailed) . ,007

Df 0 52

CF

Correlation ,365 1,000

Significance (2-tailed) ,007 .

df 52 0

Korelasi antara arus kas dengan return saham adalah sebesar 0,365 dengan arah positif, artinya arus kas memiliki hubungan yang rendah/lemah dengan return saham. Arah hubungan positif menunjukkan bahwa ketika arus kas meningkat, maka return saham akan naik. Kemudian besar pengaruh arus kas terhadap return saham ketika earning per share tidak berubah dihitung melalui koefisien determinasi parsial. Koefisien

determinasi parsial arus kas terhadap return saham adalah: KD = (0,365)2 100% = 13,3%.

Artinya arus kas memberikan pengaruh sebesar 13,3% terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sisanya 86,7 % dijelaskan oleh variable lainnya yang tidak diteliti dalam peneliti ini .


(4)

6

Tabel

Koefisien Korelasi Parsial Earning per share Dengan Return saham C

Control Variables Return Saham EPS

CF

Return Saham

Correlation 1,000 ,430

Significance (2-tailed) . ,001

Df 0 52

EPS

Correlation ,430 1,000

Significance (2-tailed) ,001 .

Df 52 0

Korelasi antara earning per share dengan return saham ketika arus kas tidak berubah adalah sebesar 0,430 dengan arah positif. Artinya earning per share memiliki hubungan yang sedang/cukup kuat dengan return saham. Arah hubungan positif menunjukkan bahwa ketika earning per share meningkat, maka return saham akan meningkat. Kemudian besar pengaruh earning per share terhadap return saham dihitung melalui koefisien determinasi parsial. Koefisien determinasi parsial arus kas terhadap return saham adalah:

KD = (0,430)2 100% = 18,5%.

Artinya earning per share memberikan pengaruh sebesar 18,5% terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sisanya 81,5 % dijelaskan oleh variable lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Pengaruh Arus Kas dan Earning per share Terhadap Return saham Tabel 4.11

Anova Untuk Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 6,926 2 3,463 18,177 ,000b

Residual 9,907 52 ,191

Total 16,833 54

a. Dependent Variable: Return Saham b. Predictors: (Constant), EPS, CF

Berdasarkan tabel anova di atas dapat dilihat nilai Fhitung hasil pengolahan data sebesar 18,177 dengan nilai signifikansi mendekati nol. Nilai ini menjadi statistik uji yang akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Dari tabel F pada  = 0.05 dan derajat bebas (2&52) diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,175. Karena Fhitung (18,177) lebih besar dari Ftabel (3,175) maka pada tingkat kekeliruan 5% (=0.05) diputuskan untuk menolak Ho3 sehingga Ha3 diterima. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa arus kas dan earning per share secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh arus kas dan earning per share terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.

1. Arus kas secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana semakin besar arus kas akan meningkatkan return saham. Namun arus kas memberikan pengaruh yang lemah terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, namun berbeda pada Bank Central Asia yang bertolak belakang dengan teori yang ada pada tahun 2012 nilai earning per share meningkat tetapi return mengalami penurunan

2. Earning per share secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana semakin tinggi earning per share akan meningkatkan return saham. Earning per share memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3. Secara bersama-sama (simultan) arus kas dan earning per share berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Arus kas dan earning per share secara bersama-sama memberikan pengaruh yang kuat terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(5)

7

Berdasarkan kesimpulan di atas yang menunjukkan bahwa arus kas operasi memiliki pengaruh yang signifikan dan earning per share memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham, maka saran yang peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan return saham yang lebih besar maka, arus kas perusahaan perlu ditingkatkan lagi dengan memperhatikan investasi investor atau nasabah bank yang akan menyebabkan peningkatan return. 2. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan earning per share kinerja perusahaan dalam mengelola

keuangan, agar return yang diterima oleh investor lebih besar lagi nilainya, dan investor akan mempercayai dan menarik minat untuk berinvestasi pada perusahaan, dengan melihat arus kas yang dimiliki hendaknya digunakan untuk investasi yang memberikan keuntungan yang lebih besar.


(6)

8

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed R. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Darmawi, Herman. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Darmadji, Tjiptono, Fakhruddin, (2011). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Gramedia Pustaka Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ke-3. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro. Semarang.

Hermawan.(2011). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Net Profit Margin Terhadap Return Saham. Semarang.

Husein Umar. 2000. Research Methods in Finance and Banking. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

Husnan, Suad. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia No. 2. Buku Satu. Salemba Empat : Jakarta.

Jogiyanto Hartono. 2003. Teori Potofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE UGM : Yogyakarta. Kieso, D. E., 2002, Intermediate Accounting, Edisi 10, Jakarta: Erlangga.

Livnat, Zarowin. 1990. The Incremental Content of Cash Flow Component Journal of Accounting and Economics Vol 25, Hal 56.

Lubis, Ade Fatma.2008. Pasar Modal, Cetakan Pertama, Jakarta.Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UI

Miller, M, dan K Rock 1985. Dividend Policy Policy Under Asymetric Information, Journal of Finance, Hal. 1031-1052

Narimawati, Umi. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Balai Pustaka.

Ninna Daniati dan Suhairi, 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, Dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang (23-26 Agustus 2006).

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Bandung Alfabeta

Suherman, Anwar Siburian, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI)│Vol. 4, No. 1, 2013, Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Dan Price To Book Value Terhadap Return Saham

Eduardus, Tendelilin. 1998. Investasi Manajemen dan Analisis. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Eduardus, Tendelilin. (2011). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Kanisius.

Usman, Marzuki, dan Henrians. Barus, 1989, Data Akuntansi, Laporan Keuangan, dan Peranan Akuntansi Ekstern Dalam Rangka Pasar Modal di Indonesia, Surabaya: Konvensi Nasional Akuntansi I, 14-16 Desember.

Weston. J. Fred dan Thomas Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Jilid 1, Edisi ke Delapan. Terjemahan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Widoatmodjo, Sawidji. (2008). Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Widya Trisnawati, Jurnal Ilmu dan Riset AkuntansiVolume 1 Nomor 1, Januari 2013, Pengaruh Arus Kas Operasi, Investasi Dan Pendanaan Serta Laba Bersih Terhadap Return Saham.

Yani Prihatina Eka Furda 1, Muhammad Arfan 2, Jalaluddin 2 Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 (2012) Pengaruh Earning Per Share, Price Earningratio, Economic Value Added, Dan Risiko Sistematik Terhadap Return Saham.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012

2 60 104

Pengaruh Firm Size, Earning Per Share Dan Book To Market Ratio Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 54 105

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Shara Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2012

1 43 69

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Analisis Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.

0 47 93

Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food &amp; Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

9 67 115

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93