PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

sehingga H2 diterima signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa mahasiswa S2 Pascasarjana UMY memiliki Stres Positif yang akan mempengaruhi Kepuasan Hidup secara individu. Tahap Kepuasan Hidup seseorang merupakan perkara yang subjektif dan ia hanya dapat ditafsirkan oleh individu itu sendiri. Individu yang kerap berpuas hati dengan kehidupan yang mereka jalani. Mahasiswa S2 yang dapat mengelola stress nya dari tekanan yang ditimbulkan oleh pekerjaan dan pendidikan akan lebih berpeluang mendapatkan Kepuasan Hidup dan sangat mempengaruhi kesejahteraan hidup dan kesehatan mental sesorang. Hal ini sesuai dengan teori Diener, 2013 dalam O’Sullivan, 2011 menyatakan kebahagiaan dan kepuasan hidup adalah penilaian subjektif individu mengenai kesehatannya dan bukan atas penilaian objektif yang didasarkan pada analisa medis. Hipotesis keenam yang diajukan dalam penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dari O’Sullivan, 2011 “The Relationship Between Hope, Eustress, Self-Efficacy, and Life Satisfaction Among Undergraduates. ” Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan positif antara Eustress dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan hidup. Ketiga, pengaruh Stres Positif terhadap Kepuasan Hidup. Hipotesis ketiga H3 berbunyi: “Self-Efficacy berpengaruh negatif terhadap Kepuasan Hidup ”. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa Self-Efficacy tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Hidup sehingga H3 ditolak tidak signifikan . Hal ini berarti bahwa semakin tinggi Self-Efficacy yang dimiliki karyawan maka akan semakin rendah Kepuasan Hidup Karyawan, demikian pula sebaliknya. Secara umum, aspek Self-Efficacy dan Kepuasan Hidup mempunyai keterkaitan yang erat. Individu yang memiliki Self-Efficacy akan berusaha untuk dapat melakukan apa yang dikehendakinya. Oleh karena itu adalah wajar jika dikatakan individu yang mempunyai Self-Efficacy akan mencapai tahap kepuasan hidup yang lebih baik. Tetapi, menurut Sears dalam, Hurlock, 2009 mengatakan bahwa, di antara individu-individu yang mempunyai tingkat kecerdasan yang sangat tinggi, terdapat kecenderungan untuk menganggap kepuasan hidup lebih banyak berasal dari keluarga yang bahagia daripada keberhasilan dalam prestasi dalam pekerjaan. Pendapat ini di dapatkan oleh individu yang mengingat masa lampau dan berusaha menilai tentang penyebab kepuasan hidup mereka pada usia-usia yang berbeda dalam masa dewasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Hidup pun dapat menjadi pertimbangan seseorang terhadap Kepuasan Hidupnya, diantaranya yaitu Kesehatan, Status Kerja, Pendapatan, Realisme dan Konsep-Konsep Peran, Pernikahan, Usia, Pendidikan Agama. Hasil ini menunjukkan bahwa Self-Efficacy dari karyawan yang menempuh perkuliahan S2 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mempunyai keberhasilan maupun prestasi dalam pekerjaan bukan menjadi salah satu penentu karyawan tersebut akan mendapatkan Kepuasan Hidup. Hal ini tidak sesuai dengan teori Hurlock, 1980 dalam O’Sullivan, 2011 menyatakan kepercayaan mengenai kompetensi personal dalam sebuah situasi khusus. Tingkat keberhasilan individu ketika memecahkan masalah penting dalam kehidupannya juga mempengaruhi kebahagiaan dan menentukan kepuasan hidup individu tersebut. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dari Khan, 2015 “Self-Efficacy as a Predictor of Life Satisfaction among Undergraduate Students ”. Self-Efficacy dan status kesehatan secara signifikan berkorelasi dengan kepuasan hidup. 77

BAB V SIMPULAN, SARAN

DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan menggunakan AMOS sebagai alat analisis untuk menguji 3 hipotesis penelitian di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yaitu Self-Efficacy, Stres Positif, dan Kepuasan Hidup dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Pengujian hipotesis 1 diperoleh hasil Self-Efficacy memiliki pengaruh positif dan signifkan terhadap Stres Positif, sehingga H1 diterima. 2. Pengujian hipotesis 2 diperoleh hasil Self-Efficacy memiliki pengaruh positif dan signifkan terhadap Kepuasan Hidup, sehingga H2 diterima. 3. Pengujian hipotesis 3 diperoleh hasil Stres Positif tidak memiliki pengaruh terhadap Kepuasan Hidup, sehingga H3 ditolak.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, sebagai berikut: 78 1. Kurangnya jumlah responden dalam penelitian ini sehingga data yang diolah kurang representatif, oleh karena itu responden perlu diperbanyak lagi agar lebih representative. 2. Waktu yang di butuhkan dalam penelitian terlampau lama, dikarenakan harus menunggu Mahasiswa S2 memulai perkuliahan dan aktif kembali dalam perkuliahan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta diharapkan dapat membantu, mengembangkan, mengarahkan Self-Efficacy, Stres Positif, dan Kepuasan Hidup diharapkan dapat menyeimbangkan keempat variabel diatas agar mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan dan akademik. 2. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah responden agar mendapatkan hasil yang lebih representatif. Daftar Pustaka Bailey, T. C., Snyder, C. R. 2007. Satisfaction with life and hope: A look at age and marital status. The Psychological Record, 57, 233-240. Bandura, A. 2006. Guide for constructing self- efficacy scales. In Self-Efficacy Beliefs of Adolescents pp. 307 –337. Retrieved in December 2008 from http:www.des.emory.edumfp014-BanduraGuide 2006.pdf. Carver, C. S., Scheier, M. F. 2002. The hopeful optimist. Psychological Inquiry, 13, 288 – 290. Cherian, Jacob Jolly Jacob. 2013. Impact of Self Efficacy on Motivation and Performance of Employees. International Journal of Business and Management, 8 14, pp: 80- 88. Demerouti, E., Bakker, A., Nachreiner, F., Schaufeli, W. 2000. A model of burnout and life satisfaction amongst nurses. Journal of Advanced Nursing, 32, 454 –464. Diener, E., Tay, L., Oishi, S. 2013. Rising income and the subjective well-being of nations. Journal of personality and social psychology, 1042, 267. Ferdinand, Agusty 2000. Stuctural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Ghozali, Imam, 2013, Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 21.0, Edisi 5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Cetakan keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hampton, N. 2000. Self- efficacy and quality of life in people with spinal cord injuries in China. Rehabilitation Counseling Bulletin, 43, 66 –74. Hargrove, D.F, Becker, W.S, Hargrove, B, M 2015, The HRD Eustress Model: Generating Positive Stress With Challenging Work, Human Resource Development Review 2015, Vol. 143 279 –298 © The Authors 2015 Reprints and permissions: sagepub.comjournalsPermissions.nav DOI: 10.11771534484315598086 hrd.sagepub.com. Jonathan, R. 2010. Mini-Dissertation article format, submitted in partial fulfillment of the requirements for the degree Master of Arts in Clinical Psychology at the North- West University Potchefstroom Campus. Khan, S.A Ansari, M, 2015, Self-Efficacy as a Predictor of Life Satisfaction among Undergraduate Students, The International Journal of Indian Psychology | ISSN 2348-5396 Volume 2, Issue 2, Paper ID: B00301V2I22015 http:www.ijip.in | January to March 2015. Le Fevre, M., J. Matheny and G.S. Kolt, 2003. Eustress, distress and interpretation in occupational stress. J. Manag. Psychology, 18: 726-744. Luthans, F. 2002. Positive organisational behaviour: Developing and managing psychological strengths. Academy of Management Executive, 161:57-74. DOI: 10.5465AME.2002.6640181. Luthans, F. 2002. The need for and meaning of positive organizational behavior. Journal of Organizational Behavior, 23, 697 –706. Luthans, F., Jensen, S. M. 2002. Hope: A new positive strength for human resource development. Human Resource Development Review, 1, 304-322. Lynch, W.F. 1965. Images of hope: Imagination as healer of the hopeless. Baltimore: Helicon. Lyubomirsky, S., King, L., Diener, E. 2006. Happiness as a strength: A theory of the benefits of positive affect. Psychological Bulletin Mani, V. 2010. Students’ perception of the impact of course work on exam stress. International Journal of Arts and Sciences, 3, 104-110. McGowan, J., Gardner, G., Fletcher, R. 2006. Positive and negative affective outcomes of occupational stress. New Zealand Journal of Psychology, 35, 92 –98. Nizami, N, Nisa, M, 2014, Influence of Sources of Stress on Mental Health in Youth: A Key Role of General Self-Efficacy as Protective Factor, Indian Journal of Psychological Science, V-5, No. 1 P. 78-87. O’Sullivan, G. 2011. The relationship between hope, eustress, self-efficacy, and life satisfaction among undergraduates. Social indicators research, 101 1, 155-172. DOI 10.1007s11205-010-9662-z Pavot, W., Diener, E. 2013. Happiness experienced: The science of subjective wellbeing. Oxford handbook of happiness, 134.