3.3 Observasi
Agar data dinyatakan valid dan hasil rancangan dapat sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan observasi. Observasi dilakukan untuk meninjau secara
langsung lokasi yang akan diredesain dimana tempat sign system tersebut berada. Sehingga antara desain sign system yang dirancang dapat sesuai dengan medan
yang ada.
3.4 Wawancara
Wawancara ini juga merupakan bagian dari observasi untuk menentukan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Diantaranya apa yang ingin ditonjolkan
dalam sign system ini, apa yang ingin ditampilkan dalam sign system ini, apa yang harus dihindari dalam sign system ini, dan lain sebagainya.
wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan data dengan cara tatap muka dengan pemilik atau pimpinan perusahaan, dan dari pihak-pihak terkait. Dari sini
akan memperoleh data tentang seberapa efektif desain sign system yang digunakan selama ini.
Dari hasil wawancara, diketahui bahwa PT. Taman Safari Indonesia membutuhkan perancangan ulang atau yang disebut dengan meredesain sign
system sesuai dengan konsep yang diinginkan.
3.5 Proses Pengumpulan data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan pembedahan literatur seperti buku-buku dan internet serta dilakukannya wawancara dan observasi langsung
STIKOM SURABAYA
dilokasi agar data yang didapat benar-benar valid. Data – data yang dikumpulkan
ialah Latar Belakang Perusahaan, warna yang dominan digunakan oleh perusahaan dalam pengaplikasian desain sebagai media publikasi, klien yang
dihadapi, dan lokasi dimana Taman Safari Indonesia II berdiri.
3.6 Penentuan Konsep desain
Dalam perancangan sign system ini penentuan konsep dibutuhkan untuk menentukan desain seperti apa yang akan diterapkan pada sign system PT. Taman
Safari Indonesia II yang baru. Konsep diperoleh dari pengumpulan hasil observasi, wawancara, dan data-data yang ada.
Konsep desain yang baru dibuat dengan menekankan unsur anak-anak karena Taman Safari selain untuk rekreasi keluarga juga sebagai area edukasi.
Maka dari itu, konsep yang diangkat ialah Alam dan Anak-anak. Digunakannya unsur ini karena sebelumnya desain sign system tampak kaku dan terkesan formal
dengan warna biru yang kurang sesuai dengan konsep yang dimiliki oleh Taman Safari Indonesia II serta pengunjung dapat merasakan kenyamanan dengan sign
system atau sistem penunjuk arah yang jelas dan menarik.
Setelah ditentukannya konsep barulah memulai proses desain yang dimulai dengan penentuan software, sketsa awal, alternatif dan refine sketch, sampai
dengan proses finishing.
STIKOM SURABAYA
3.7 Proses Desain
3.7.1 Penentuan Software
Penentuan software apa yang digunakan merupakan langkah awal yang diperlukan sebelum melakukan pembuatan desain. Karena desain yang akan
dibuat tergantung pada software apa yang akan dipergunakan dalam pembuatan desain sign system ini.
Dalam hal desain sign system ini menggunakan software Adobe Photoshop dan Corel Draw. Adobe photoshop perangkat lunak yang biasanya
digunakan untuk mengedit sebuah gambar atau foto, yang terdiri dari beberapa tools yang dapat membantu penggunanya memanipulasi sebuah gambar. Gambar
yang akan dimanipulasi adalah berupa foto hasil observasi yang akan digambungkan dari grafis yang sudah dibuat pada Corel Draw. Metode ini
dilakukan agar desain sign system yang sudah dibuat sesuai dengan lokasi penempatan sign system ini.
Sedangkan Corel Draw merupakan sebuah program komputer yang berfungsi untuk melakukan editing atau membuat suatu desain grafis. Aplikasi ini
biasanya digunakan untuk membuat berbagai desain seperti logo, kartu nama, kalender, poster, vector design, dan lain sebagainya. Dalam perancangan ini
digunakannya Corel Draw untuk membuat desain sign systemnya yang berupa kumpulan grafis.
STIKOM SURABAYA
3.7.2 Sketsa Awal
Pada tahap ini rancangan sign system mulai untuk divisualkan. Pembuatan sketsa awal dilakukan berdasarkan konsep yang diangkat serta dibuat dari hasil
wawancara dengan pihak perusahaan khususnya divisi markom. Sketsa awal dibuat dengan tujuan agar desainer mendapatkan gambaran serta proses desain
yang terarah.
3.7.3 Warna
Sesuai dengan image yang ingin ditampilkan dengan konsep Alam dan anak-anak, maka sebagian besar desain menggunakan warna coklat tua, cokklat
muda, hijau daun, penggunaan gambar dan simbol binatang serta menggunakan warna putih, kuning, dan merah untuk text. Dan menggunakan 3 jenis bahasa pada
beberapa sign system ini karena menyesuaikan dengan latar belakang pengunjung yang mayoritas adalah wisatawan asing menurut hasil observasi.
Penggunaan warna coklat tua, coklat muda, dan hijau mewakili warna- warna alam seperti kayu, akar, dan daun karena lokasi dari Taman Safari
Indonesia II yang berada di hutan lindung di lereng Pegunungan Arjuno dan Welirang. Penggunaan gambar dan simbol binatang yang dibuat lucu sebagai
upaya menampilkan kesan friendly dan cute yang disukai anak-anak.
STIKOM SURABAYA
3.7.4 Alternatif dan Refine Skecth
Pada tahap ini masih merupakan bagian dari tahap sketsa awal. Dari hasil sketsa awal dilanjutkan dengan pembuatan alternatif desain mulai dari penentuan
bentuk, penggunaan warna dan jenis font sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari sign system ini. Alternatif dan Refine dilakukan setelah sketsa awal dinilai fix,
yang selanjutnya dilakukan penggabungan warna, font yang sudah ditentukan. Desain yang dihasilkan dibuat dengan lebih dari satu desain sebagai bahan
pertimbangan menuju finishing.
3.8 Finishing
Tahap finishing merupakan tahap terakhir yakni penyatuan antar desain jadi dengan lokasi yang akan diterapkannya desain tersebut dalam bentuk
komputerise untuk melihat apakah sudah sesuai atau belum antara desain dengan tempat sebagai lokasi dimana sign system ini diterapkan.
STIKOM SURABAYA
42
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Latar Belakang Perusahaan
Taman Safari Indonesia II TSI II merupakan suatu wahana yang berkonsep kebun binatang modern, di mana jenis satwa ditempatkan di lokasi
yang menyerupai habitat asalnya, satwa tersebut dipelihara, ditangkarkan dan diperagakan untuk masyarakat umum, sebagai sarana rekreasi alam yang sehat
untuk mendidik manusia agar lebih mencintai satwa dan menghargai lingkungan, sehingga akan menciptakan keseimbangan alam. Taman ini terletak di beberapa
lokasi. Taman Safari Indonesia I berlokasi di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan
Puncak. Taman Safari II terletak di lereng Gunung Arjuna, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dan Taman Safari II di Desa Serongga,
Kecamatan Gianyar, Provinsi Bali. Taman Safari Indonesia II Prigen adalah salah satu safari park terluas di
Asia, yang terletak di Taman Nasional Gunung Arjuna, Jawa Timur. Memiliki berbagai macam hewan dan atraksi terbaik se-Indonesia, kolam renang dengan
system filter yang canggih, dan habitat yang tidak rusak dan suasana yang rimbun. Taman Safari Indonesia II Prigen menjadi tempat wisata yang berwawasan
lingkungan dan berorientasi satwa pada alam bebas. Status penguasaan tanah di bawah wewenang Yayasan Taman Safari yang juga merupakan pemilik dan
pengelola obyek wisata.
STIKOM SURABAYA
Taman Safari memiliki koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia dan juga satwa local. Satwa-satwa di taman Safari baik dari Indonesia maupun
mancanegara sepenuhnya dilindungi secara regional maupun internasional. Pertama kali berdiri, koleksi TSI II berjumlah 900 individu yang terdiri dari 125
spesies. Dan saat ini koleksi TSI II telah bertambah menjadi 3000 ekor yang terdiri dari 250 spesies, hal ini menunjukkan keberhasilan penangkaran yang
dilakukan olehTaman Safari Indonesia II Prigen. Taman Safari Indonesia II telah dibagi menjadi 2 Zona utama, yaitu
Zona Satwa yang terbagi menjadi 3 kawasan yaitu Eropa-Amerika, Asia dan Afrika, serta Zona Rekreasi yang terdiri dari Taman permainan dan kawasan
Baby Zoo. Di kawasan Baby Zoo, pengunjung bisa menikmati koleksi satwa langka dan unik, terdapat pula Taman Reptil, Taman Burung dan Hutan Burung.
Di tempat ini pengunjung juga bisa menyentuh, menggendong dan berfoto bersama Anak Harimau, Orang Utan, dan Singa. Adapula fasilitas lain yang
dimiliki oleh Taman Safari II Prigen antara lain atraksi live show, baby zoo, ticketing dan computer fiber optic, touchscreen.
STIKOM SURABAYA
4.2 Sejarah berdirinya Perusahaan