Tanggapan-Tanggapan Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 20PUU-XIV2016

c. Jangka waktu penyadapan paling lama 6 enam bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Yang terakhir, pada pasal 32 ayat 3 dinyatakan bahwa, 63

7. Tanggapan-Tanggapan Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 20PUU-XIV2016

Penyadapan terhadap sasaran yang telah mempunyai bukti permulaan yang cukup dilakukan dengan penetapan Ketua Pengadilan Negeri. Berdasarkan ketentuan dalam undang-undang intelijen diatas, dapat diketahui bahwa, penyadapan yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara, sasarannya ditentukan secara limitatif atau terbatas sesuai dengan pasal 31 yang telah dikemukakan, dan juga harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang terdapat dalam pasal 32 tersebut. Undang-undang yang telah disebutkan diatas, secara tegas mengakui diperbolehkannya melakukan tindakan intersepsi atau penyadapan. Namun, tidak semua undang-undang mengatur secara jelas dan terperinci mengenai tata cara tindakan penyadapan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu ketentuan khusus mengenai intersepsi atau penyadapan yang dibuat dalam suatu ketentuan perundang-undangan tersendiri agar tidak terjadi ketidakpastian hukum dan dualisme norma dalam pelaksanaannya. Keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 20PUU-XIV2016, menimbulkan beberapa tanggapan terkait putusan tersebut terhadap keabsahan rekaman CCTV. Pendapat-pendapat inilah yang semakin mendorong penulis untuk meneliti dan menulis skripsi ini. Diantaranya adalah : 63 Pasal 32 ayat 3 UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Universitas Sumatera Utara 1 Tanggapan Jaksa Agung HM Prasteyo Jaksa Agung HM Prasetyo memberikan tanggapan terkait Putusan MK nomor 20PUU-XIV2016 sebagai berikut 64 2 Hotman Paris Hutapea . Dikabulkannya gugatan tentang keabsahan dari informasi elektronik atau dokuken dalam bentuk rekaman dan sebagainya dimana dinyatakan di sana bahwa bukti rekaman baru dinyatakan sah kalau diminta resmi oleh jaksa, polisi atau penegak hukum lainnya. Ini akan menimbulkan implikasi kesulitan bagi pemutus hukum, papar dia. Begitu pun dengan rekaman CCTV itu tidak bisa dipergunakan untuk jadi alat bukti sah karena atau kalau tidak diminta oleh penegakan hukum. Alat elektronik Itu kan petunjuk yang sangat bermanfaat untuk proses penegakkan hukum, imbuh Prasetyo. Hotman Paris memberikan tanggapan terkait Putusan MK nomor 20PUU- XIV2016 yang dikaitkannya dengan alat bukti rekaman CCTV pada kasus “kopi sianida” yang dihadapi oleh Jessica Kumala Wongso. Berikut adalah tanggapan Hotman Paris 65 Hotman mengatakan hal itu dengan merujuk putusan , Mahkamah Konstitusi MK atas gugatan uji materi mantan Ketua DPR Setya Novanto pada 7 September 2016 tentang penyadapan atau perekaman yang dijadikan bukti dalam penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan sebuah kasus. Jika merujuk dari putusan MK itu, maka rekaman CCTV kasus dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, tidak sah sebagai alat bukti. Rekaman CCTV baru sah sebagai alat bukti kalau rekaman dibuat atas permintaan penegak hukum, kata Hotman, melalui pernyataan tertulis yang telah dikonfirmasi Kompas.com 3 Muzakir , Jumat 7102016 pagi. Muzakir menanggapi Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 20PUU- XIV2016 pada saat memberikan keterangan sebagai saksi ahli pada persidangan 64 http:news.detik.comberitad-3306849putusan-mk-repotkan-tugas-jaksa-dari- praperadilan-hingga-eksekusi-mati, diakses pada tanggal 03 November 2016. 65 http:megapolitan.kompas.comread2016100710461931kata.hotman.paris.jessica.ha rus.bebas.karena.bukti.rekaman.cctv.tidak.sah diakses pada tanggal 03 November 2016. Universitas Sumatera Utara kasus “kopi sianida” Jessica Kumala Wongso mengenai rekaman CCTV yang dijadikan alat bukti. Berikut adalah tanggapan Muzakir 66 1. Jenis Penelitian . Muzakir menerangkan hasil uji materi Pasal 5 Ayat 1 serta Pasal 44 huruf b Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik ITE yang mengatur soal informasi atau dokumen elektronik sebagai alat bukti penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan yang sah. Menurutnya, dokumen dan informasi elektronik saat ini tak bisa lagi dipakai jika yang mengambil bukan aparat penegak hukum. “Ini tentang konstitusionalitas pasal 5, maka kesimpulan MK, dokumen informasi dan elektronik itu bisa jadi alat bukti jika dilakukan dalam rangka penegakan hukum atas permintaann penyidik atau penuntut umum,” katanya. Menurut Muzakir, putusan MK tentang pasal yang mengatur dokumen elektronik tersebut bisa membuat rekaman CCTV tak bisa dipakai sebagai alat bukti. “Kalau dulu cukup dikatakan sebagai alat bukti yang sah, sekarang ada syaratnya. Yaitu, [CCTV] bisa jadi alat bukti apabila dilakukan atas permintaan penyidik atau penegak hukum,” katanya. “Jadi kalau ada rekaman CCTV atau dokumen elektronik, penggunaannya tidak bisa jadi alat bukti kecuali atas permintaan penyidik. Jadi ini masalahnya soal intepretasi,” tegasnya.

F. Metode Penelitian