29 madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial
serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan
banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua
sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup : 1.
Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah
pengetahuannya. 2.
Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat
diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata
dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia.
2.1.3 Minat Berwirausaha
Minat secara umum dapat diartikan sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan oleh seseorang kepada suatu objek baik berupa benda hidup maupun benda yang
tidak hidup. Minat berkaitan dengan perasaan individu tentang suka atau senang terhadap aktivitas atau objek tertentu.
Menurut Prenzel dalam Bergin, 1999:87 mengemukakan bahwa minat merupakan pilihan terhadap suatu objek, sedangkan menurut Winkel 2004:212,
Universitas Sumatera Utara
30 minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk tertarik pada
bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Minat momentan ialah perasaan tertarik pada suatu topik yang sedang dibahas
atau dipelajari untuk itu kerap digunakan istilah “perhatian”. Perhatian dalam arti “minat momentan”, perlu dibedakan dari perhatian dalam arti “konsentrasi”,
sebagaimana dijelaskan di atas. Antara minat dan berperasaan senang terhadap hubungan timbal balik, sehingga tidak mengherankan kalau siswa yang
berperasaan tidak senang, akan kurang berminat, dan sebaliknya. MenurutDjaali 2007:121 minat adalah rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.
Menurut Alma 2004:21 seorang wirausaha adalah orang yangmelihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untukmemanfaatkan
peluang tersebut.Menurut Alma 2004:26 kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai
modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Menurut Subandono 2007:18 minat wirausaha adalah kecenderungan hati
dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang
diciptakannya tersebut. Minat wirausaha berasal dari dalam diri seseorang untuk
Universitas Sumatera Utara
31 menciptakan sebuah bidang usaha.Menurut Hurlock 1980:116, aspek-aspek
minat adalah sebagai berikut: a.
Aspek kognitif Didasarkan pada konsep yang dikembangkan siswa mengenai bidang yang
berkaitan dengan minat. b.
Aspek afektif Bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat dinyatakan
dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan oleh minat. Menurut Pintrich Schunk 1996:304 aspek-aspek minat sebagai berikut:
a. Sikap umum terhadap aktivitas general attitude toward the activity, yaitu
perasaan suka tidak suka, setuju tidak setuju dengan aktivitas, umumnya terhadap sikap positif atau menyukai aktivitas.
b. Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas specivic conciused for or
living the activity, yaitu memutuskan untuk menyukai suatu aktivitasatau objek.
c. Merasa senang dengan aktivitas enjoyment of the activity, yaitu individu
merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas yang diminatinya.
d. Aktivitas tersebut mempunyai arti atau penting bagi individu personal
importence or significance of the activity to the individual. e.
Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas intrinsic interes in the content of the activity, yaitu emosi yang menyenangkan yang berpusat padaaktivitas
itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
32 f.
Berpartisipasi dalam aktivitas reported choise of or participant in the activity yaitu individu memilih atau berpartisipasi dalam aktivitas.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Minat Berwirausaha
Menurut Hantoro 2006 minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat merupakan sesuatu hal yang
sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan
berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti : 1.
Faktor Intrinsik adalah faktor-faktor yang timbul karena pengaruh rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri.
a. Pendapatan
Penghasilan yang diperoleh seseorang baik berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan pendapatan yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan
itulah yang
dapat menimbulkan
minatnya untuk
berwirausaha. b.
Harga Diri Berwiraswasta digunakan untuk meningkatkan harga diri seseorang,
karena dengan usaha tersebut seseorang akan memperoleh popularitas, menjaga gengsi, dan menghindari ketergantungannya terhadap orang
lain.
Universitas Sumatera Utara
33 c.
Perasaan Senang Perasaan adalah suatu keadaan hati atau peristiwa kejiwaan seseorang,
baik perasaan senang atau tidak senang. Perasaan erat hubungannya dengan
pribadi seseorang,
maka tanggapan
perasaan senang
berwiraswasta akan memunculkan minat berwiraswasta. 2.
Faktor Ekstrinsik adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar.
a. Lingkungan Keluarga
Kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain. Keluarga merupakan peletak dasar bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal terhadap terbentuknya kepribadian. Minat berwirausaha
akan terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktivitas sesama anggota keluarga
saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. b.
Lingkungan Masyarakat Merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga baik di kawasan
tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Misalnya seseorang yang tinggal didaerah yang terdapat usaha jasa elektronika atau sering bergaul
dengan pengusaha elektronika yang berhasil akan menimbulkan minat berwirausaha bidang elektronika.
Universitas Sumatera Utara
34 c.
Peluang Merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan apa
yang dinginkannya atau menjadi harapannya. d.
Pendidikan dan pengetahuan Di dapat selama masa kuliah dan merupakan modal dasar yang
digunakan untuk berwiraswasta, juga keterampilan yang didapat selama di perkuliahan terutama dalam mata kuliah praktek Adi,2002.
Minat pada hakekatnya merupakan sebab akibat dari pada pengalaman, minat berkembang sebagai hasil dari pada sesuatu kegiatan yang akan menjadi
sebab yang akan dipakai lagi dalam kegiatan yang sama. Menurut Kristsada 2010: 19-20 faktor yang mempengaruhi minat:
a. The factor inner urge adalah rangsangan yang datang dari lingkungan atau
ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat.
b. The factor of social motive adalah minat seseorang terhadap obyek atas
sesuatu hal, disamping hal dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia juga dipengaruhi oleh motif sosial.
c. Emotional factor adalah faktor perasaan dan emosi mempunyai pengaruh
terhadap obyek misal perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat membangkitkan perasaan senang dan dapat
menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
35 Menurut Buchori 1991: 136 minat dapat dibedakan:
a. Minat primitif yaitu minat yang bersifat biologis, seperti kebutuhan makan,
minum, dan bebas bergaul. Jadi, pada minat ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan
yang langsung
dapat memuaskan
dorongan untuk
mempertahankan organisme. b.
Minat kultural dapat disebut juga sebagai minat sosial yang berasal atau diperoleh dari proses belajar. Jadi, minat kultural ini lebih tinggi nilainya
dari pada minat primitif. Menurut Singgih 2006: 88 ada 3 cara untuk meningkatkan minat, yaitu:
a. Pemberian Ganjaran
Pemberian ganjaran untuk memperkuat perilaku individu. Prinsip dasar dari cara ini adalah teori belajar yang berpandangan bahwakegiatan yang lebih
disenangi dapat menjadi ganjaran positif, yang dapatdipakai sebagai ganjaran untuk kegiatan lain yang kurang disenangi.
b. Penetapan Sasaran
Penetapan sasaran sebagai sesuatu yang hendak dicapai, misalnya menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Makin jelas spesifik sasaran yang
hendak dicapai maka akan lebih besar kemungkinan untuk mencapainya. Selain itu, perlu adanya penetapan prioritas yang hendak dicapai.
Berdasarkan paparan tersebut, dalam penetapan sasaran harus jelas agar sasaran yang akan dicapai akan mudah tercapai. Penetapan sasaran
merupakan salah satu hal untuk mencapai sebuah hasil yang maksimal.
Universitas Sumatera Utara
36 c.
Penataan Lingkungan Penataan disini termasuk lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Lingkungan fisik berkaitan dengan tempat atau ruangan termasuk sarana lainnya. Berdasarkan paparan tersebut, lingkungan yang ditata sebaik
mungkin akan membantu mencapai tujuan dan penataan lingkungan merupakan sarana pendukung. Jika lingkungan tidak tertata dengan baik
dapat menghambat peningkatan minat.
2.2 Penelitian Terdahulu