Pengolahan Data Pengujian Sistem dan Plotting

38 Setelah semua terhubung, selanjutnya adalah menyiapkan data video yang akan dikirim. Pada tabel 3.3 dan tabel 3.4 terdapat tiga data video dengan ukuran yang berbeda – beda serta bandwidth yang telah ditentukan, dimana nantinya akan digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.3 Data Video dengan bandwidth 256k + 512k Bandwidth Ukuran File Video Jumlah File Video 256Kbps pada jalur A 512Kbps pada jalur B ±5 MB 1 data ±10 MB 1 data ±15 MB 1 data Tabel 3.4 Data Video dengan bandwidth 512k + 1024k Bandwidth Ukuran File Video Jumlah File Video 512Kbps pada jalur A 1024Kbps pada jalur B ±5 MB 1 data ±10 MB 1 data ±15 MB 1 data

3.2.6 Pengolahan Data

Pada pengolahan data ini, akan menjelaskan yang dilakukan untuk mendapatkan nilai dari tiap parameter yang digunakan. Parameter tersebut meliputi Packet Loss, Throughput dan Fairness Index. Pertama, menjalankan aplikasi FileZilla pada PC Server dan Client, setelah itu menyiapkan data yang akan dikirimkan, setting bandwidth Router, setelah itu aktifkan wireshark untuk memonitoring jalannya suatu proses pengiriman data dari Client ke Server. Sebelumnya pada wireshark di set FTP-DATA agar yang tertangkap yaitu data FTP-DATA. Proses selanjutnya, menganalisa hasil yang tertangkap oleh aplikasi wireshark dan dihitung dengan menggunakan parameter - parameter QoS agar dapat memberikan kesimpulan pada hasil yang didapat. 39

3.2.7 Pengujian Sistem dan Plotting

Plotting ini menampilkan hasil dari analisis yang telah dilakukan. Berikut penjelasannya : 1. Pengujian pengiriman Video berdasarkan bandwidth yang digunakan dan ukuran video yang berbeda. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan servermenggunakan metode load balance PCC dengan bandwidth sebesar 256 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video5 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance PCC dengan bandwidth sebesar 256 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video10 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance PCC dengan bandwidth sebesar 256 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video15 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance Nth dengan bandwidth sebesar 256 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur 40 B Router B dengan ukuran video5 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance Nth dengan bandwidth sebesar 256 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video10 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance Nth dengan bandwidth sebesar 256 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video15 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance PCC dengan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 1024 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video 5 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance PCC dengan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 1024 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video 10 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik.. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan 41 servermenggunakan metode load balance PCC dengan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 1024 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video 15 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance Nth dengan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 1024 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video 5 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance Nth dengan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 1024 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video 10 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. • Melakukan analisa pada pengiriman data video pada client dan server menggunakan metode load balance Nth dengan bandwidth sebesar 512 kbps pada jalur A Router A, dan bandwidth sebesar 1024 kbps pada jalur B Router B dengan ukuran video 15 MB dan dilakukan ploting ke bentuk grafik. 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kebutuhan Sistem

Sebelum melakukan pengujian metode load balance PCC dan NTH yang berjalan bergantian pada jaringan di router mikrotik, dibutuhkan hardware dan software yang digunakan agar implementasi dapat berjalan lancar. Adapun kebutuhan hardware dan software yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2. Tabel 4.1 kebutuhan Hardware Hardware Jumlah Unit Keterangan PC Server 1 Compaq, Core i3, RAM 2 Gb, Harddisk 296,4 Gb PC Client 1 Dell INspiron 1402, Core 2duo, RAM 1 Gb, Harddisk 160 Gb Mikrotik 4 Routerboard 941-2 nd HapLite, MISP-BE AR7241 400MHz, RAM 32 Mb, NAND 64Mb, 4 eth port Tabel 4.2 kebutuhan Software Software Keterangan Windows 7 Profesional 32 bit Sebagai Operating System PC Server Windows 7 Profesional 32 bit Sebagai Operating System PC Client RouterOS-MIPSBE 6.26 Sebagai Operating System Router Mikrotik RB 941-2 nd HapLite Wireshark Sebagai Aplikasi Penangkap Paket Data Microsoft Excel Sebagai Aplikasi Pengolahan Data dan Pembuatan Grafik FileZilla Server dan Client Sebagai Aplikasi Pengiriman Data

Dokumen yang terkait

Implementasi load balancing dua isp menggunakan mikrotik (studi kasus: laboratorium komputer SMPGRI Bekasi)

13 83 125

Analisis unjuk kerja load balancing jaringan 3G/HSDPA menggunakan metode PCC pada PC Router Mikrotik.

4 14 148

IMPLEMENTASI LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE PCC (PER CONNECTION CLASSIFIER) PADA IPv4.

9 12 76

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Optimasi Perbandingan antara NTH Load Balance dengan PCC Load Balance (Studi Kasus: SMA dan SMP Kristen Satya Wacana Salatiga)

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Optimasi Perbandingan antara NTH Load Balance dengan PCC Load Balance (Studi Kasus: SMA dan SMP Kristen Satya Wacana Salatiga) T1 672006038 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Optimasi Perbandingan antara NTH Load Balance dengan PCC Load Balance (Studi Kasus: SMA dan SMP Kristen Satya Wacana Salatiga) T1 672006038 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Optimasi Perbandingan antara NTH Load Balance dengan PCC Load Balance (Studi Kasus: SMA dan SMP Kristen Satya Wacana Salatiga) T1 672006038 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Optimasi Perbandingan antara NTH Load Balance dengan PCC Load Balance (Studi Kasus: SMA dan SMP Kristen Satya Wacana Salatiga) T1 672006038 BAB V

0 0 1

Load Balancing Menggunakan Mikrotik .

0 0 2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA LOAD BALANCING METODE ECMP (EQUAL COST MULTI-PATH) DENGAN METODE PCC (PER CONNECTION CLASSIFIER) PADA MIKROTIK ROUTEROS

2 6 6