Tahap Persiapan Tahap Identifikasi Pemetaan LP2B Data Primer Data Sekunder

Penet apan dan Penyusunan Draft LP2B Kabupat en Nganjuk – Laporan Akhir 2015 III-1 BAB 3 METODOLOGI PELAKSANAAN M et odologi pelaksanaan Penet apan dan Penyusunan Draft LP2B Kabupat en Nganjuk adalah t ahapan pekerjaan Penet apan Dan Penyusunan Draft Lahan Pert anian Pangan Berkelanjut an LP2B Kabupat en Nganjuk, dilakukan sebagai berikut : 1 Persiapan 2 Ident ifikasi Pemet aan LP2B a. Pusdat in Dinas Pert anian b. BPN c. Int erpret asi Cit ra 3 Verifikasi LP2B 4 Survey dan analisa peminat an LP2B 5 Draft penet apan LP2B 6 Draft Perat uran penet apan LP2B Tahapan proses pelaksanaan baik di st udio maupun di lapangan dikelompokkan berdasarkan urut an proses yang dit uangkan secara rinci sebagai berikut ini:

3.1 Tahap Persiapan

Kegiat an pada t ahap persiapan meliput i : a. Penent uan met odologi pelaksanaan pekerjaan, b. Penent uan lokasi survei, c. Pembuat an jadw al pelaksanaan t ahapan pekerjaan, d. Pembuat an jadw al penugasan t enaga ahli dan surveyor e. Penyiapan pet ugas yang diperlukan f. Briefing t eknis pelaksanaan g. Penyiapan dan mobilisasi peralat an pendukung sepert i: ceklist , kamera, komput er, cit ra sat elit dan kendaraan bermot or sert a kegiat an yang t erkait dengan mobilisasi pekerjaan.

3.2 Tahap Identifikasi Pemetaan LP2B

Dat a yang diperlukan dalam kegiat an ini t erdiri dari dat a primer dengan melakukan observasi langsung dan survey di lapangan dan dat a sekunder yang didapat dari inst ansi t erkait . Penet apan dan Penyusunan Draft LP2B Kabupat en Nganjuk – Laporan Akhir 2015 III-2

a. Data Primer

Dat a primer adalah dat a yang dikumpulkan melalui survei di lapangan dan dat a yang dihasilkan bersifat kualit at if. Dat a primer akan dikumpulkan dengan beberapa met ode yait u a Observasi Langsung Observasi bert ujuan unt uk menget ahui kondisi eksist ing guna lahan dan budidaya t anaman pangan di Kabupat en Nganjuk dan dat a yang dihasilkan berupa dat a kualit at if. Hal-hal yang diobservasi adalah lokasi, jenis penggunaan lahan pert anian, kondisi dan permasalahan guna lahan pert anian. b Waw ancara Waw ancara dilakukan dengan t ujuan unt uk menget ahui kebijakan- kebijakan dan perencanaan sist em pert anian yang t elah dilakukan dan yang direncanakan. Waw ancara dilakukan kepada : ∑ Inst ansi set empat yang t erkait sepert i inst ansi kelurahan desa, kecamat an dan kabupat en mengenai kebijakan-kebijakan budidaya pert anian t anaman pangan. ∑ Tokoh masyarakat dan masyarakat sekit ar unt uk menget ahui budidaya t anaman pangan.

b. Data Sekunder

Dat a sekunder yang dibut uhkan dalam pekerjaan Penet apan Dan Penyusunan Draft Lahan Pert anian Pangan Berkelanjut an LP2B Kabupat en Nganjuk adalah: a Jumlah penduduk dan jumlah KK Kabupat en Nganjuk b St udi lit erat ur maupun perat uran yang t erkait , sepert i RTRW Kabupat en c Dat a eksist ing guna lahan dan budidaya pert anian t anaman pangan yang berasal dari dat a Dinas Pert anian Kabupat en Nganjuk. d Dat a pendukung budidaya t anaman pangan. e Dat a neraca t at a guna lahan dari BPN Kabupat en Nganjuk f Dat a int erpret asi cit ra sat elit unt uk guna lahan pert anian. Khusus unt uk int erpret asi cit ra sat elit diuraikan lebih det ail sebagai berikut : M etodologi Penafsiran Citra Satelit 1 Pengolahan Aw al Pre Processing Pengolahan aw al pada cit ra pre-processing adalah pengolahan pada cit ra sebelum dilakukan analisis at au int erpret asi cit ra. Tujuannya adalah unt uk Penet apan dan Penyusunan Draft LP2B Kabupat en Nganjuk – Laporan Akhir 2015 III-3 memperbaiki kualit as cit ra baik perbaiki t erhadap kesalahan geomet rik maupun radiomet ri, sert a perbaikan dalam t ampilan cit ra. Unt uk koreksi radiomet rik biasanya sudah dilakukan saat kit a membeli produk penginderaan jauh, sehingga kegiat an yang dilakukan hanya koreksi geomet rik dan ort horekt ifikasi, mosaik cit ra dan penajaman cit ra. a Koreksi geometrik Geomet rik merupakan posisi geografis yang berhubungan dengan dist ribusi keruangan spat ial dist ribut ion . Geomet rik memuat informasi dat a yang mengacu bumi geo-referenced dat a , baik posisi syst em koordinat lint ang dan bujur maupun informasi yang t erkandung di dalamnya. Koreksi geomet rik adalah t ransformasi cit ra hasil penginderaan jauh sehingga cit ra t ersebut mempunyai sifat -sifat pet a dalam bent uk, skala dan proyeksi. Transforamasi geomet rik yang paling mendasar adalah penempat an kembali posisi pixel sedemikian rupa, sehingga pada cit ra digit al yang t ert ransformasi dapat dilihat gambaran objek dipermukaan bumi yang t erekam sensor. Pengubahan bent uk kerangka liput an dari bujur sangkar menjadi jajaran genjang merupakan hasil t ransformasi ini. Tahap ini dit erapkan pada cit ra digit al ment ah langsung hasil perekam an sat elit , dan merupa-kan koreksi kesalahan geomet ric sist emat ik. Geomet rik cit ra penginderaan jauh mengalami pergeseran, karena orbit sat elit sangat t inggi dan medan pandangnya kecil, maka t erjadi dist orsi geomet ric. Kesalahan geomet rik cit ra dapat t ejadi karena posisi dan orbit maupun sikap sensor pada saat sat elit mengindera bumi, kelengkungan dan put aran bumi yang diindera. Akibat dari kesalahan geomet ric ini maka posisi pixel dari dat a inderaja sat elit t ersebut sesuai dengan posisi lint ang dan bujur yang sebenarnya. Koreksi geomet rik dilakukan sesuai dengan jenis at au penyebab kesalahannya, yait u kesalahan sist emat ik dan kesalahan random, dengan sifat dist orsi geomet ric pada cit ra. Koreksi geomet rik mempunyai t iga t ujuan, yait u: a M elakukan pembet ulan rekt ifikasi at au pemulihan rest orasi cit ra agar koor-dinat cit ra sesuai dengan koordinat geografis. b M encocokan meregist rasi posisi cit ra dengan cit ra lain yang sudah t erkoreksi image t o image rect ificat ion at au ment ransformasikan syst em koordinat cit ra mult ispect ral dan mult i t emporal. Penet apan dan Penyusunan Draft LP2B Kabupat en Nganjuk – Laporan Akhir 2015 III-4 c M eregist rasi cit ra ke pet a at au t ransformasi syst em koordinat cit ra ke koordinat pet a im age t o m ap rect ificat ion , sehingga menghasilkan cit ra dengan syst em proyeksi t ert ent u. Koreksi geomet rik yang biasa dilakukan adalah koreksi geomet rik sist emat ik dan koreksi geom et rik presisi . M asing-masing sebagai berikut : a Koreksi geomet rik sist em at ik melakukan koreksi geomet rik dengan menggunakan informasi karakt erist ik sensor yait u orient asi int ernal int ernal orient at ion berisi informasi panjang focus syst em opt iknya dan koordinat t it ik ut ama prim ary point dalam bidang cit ra im age space sedangkan dist orsi lensa dan difraksi at mosfer dianggap kecil pada sensor inderaja sat elit , sert a orient asi ekst ernal ext ernal orient at ion berisi koordinat t it ik ut ama pada bidang bumi ground space sert a t iga sudut relat ive ant ara bidang cit ra dan bidang bumi. b Koreksi geomet rik presisi pada dasarnya adalah meningkat kan ket elit ian geomet rik dengan menggunakan t it ik kendali kont rol t anah at au biasa disebut GCP Ground Cont rol Point . GCP dimaksud adalah t it ik yang diket ahui c koordinat nya secara t epat dan dapat t erlihat pada cit ra inderaja sat elit sepert i perempat an jalan, perpot ongan jalan dengan sungai dan lain-lain. b Penggabungan Citra M osaik M osaik at au penggabungan cit ra adalah penggabungan 2 cit ra at au lebih menjadi sat u cit ra sat u file. M osaik dilakukan unt uk memperoleh dat a cit ra yang cakupannya lebih luas. Ada beberapa hal yang perlu diperhat ikan dalam melakukan proses mosaik cit ra yait u : a Semua cit ra sudah t erkoreksi geomet rik b Proyeksi dan Dat umnya sama c M inimal 2 scene cit ra d Scene saling bersebelahan opt ional c Penajaman Citra Penajaman cit ra dapat didefinisikan sebagai pemilihan manipulasi kont ras kenampakan suat u cit ra sehingga informasi t ersebut dapat lebih mudah diint erpret asikan unt uk suat u t ujuan t ert ent u. Sebagai cont oh sepert i di baw ah ini t erlihat kabur karena adanya hamburan scat erring dari cahaya mat ahari oleh pengaruh at mosfer yang t erekam sensor sat elit . Efek ini juga dapat menurunkan kekont rasan cit ra. Dapat dikat akan bahw a suat u met ode Penet apan dan Penyusunan Draft LP2B Kabupat en Nganjuk – Laporan Akhir 2015 III-5 penajaman cit ra t idak dapat digunakan unt uk berbagai macam kepent ingan at au suat u t eknik penajaman hanya cocok unt uk int erpret asi t ert ent u, sebagai cont oh penajaman cit ra unt uk daerah perairan akan berbeda dengan model penajaman obyek yang ada di darat an. Namun demikian ada beberapa ket ent uan umum yang dapat dipert imbangkan dalam pemilihan panajaman cit ra, meskipun apabila dit injau kembali ke definisi di at as ada pembedaan yang sangat subyekt if sifat nya. Dalam hal ini kit a dapat membedakan beberapa t eknik penajaman cit ra, sepert i di baw ah ini : a Penajaman kont ras, yait u t eknik modifikasi cit ra yang digunakan unt uk mengubah nilai spekt ral cit ra asli menjadi cit ra baru, sehingga kekont rasan ant ar obyek menjadi lebih t inggi kont ras . b Komposit w arna Color Composit , yait u Set iap saluran band pada cit ra sat elit memiliki keunggulan dalam menonjolkan fenomena t ert ent u pada permukaan lahan. Cit ra Komposit merupakan cit ra baru hasil penggabungan beberapa saluran yang di t ampilkan secara serent ak pada layer monit or. M odifikasi w arna dan masukan saluran band yang digunakan dapat membant u dalam penyajian fenomena permukaan bumi yang lebih int erpret at ive. c Penapisan filt ering, yait u t eknik penonjolan sekaligus menghilang-kan variasi spect ral t ert ent u, sehingga menghasilkan cit ra baru yang ekspresif dalam menonjolkan pola-pola t ert ent u, sepert i kelurusan at au planimet ris obyek dan pengelompokan obyek. 2 Pengolahan Citra Image Processing Tahapan pengolahan cit ra at au lebih dikenal dengan int erpret asi cit ra at au penafsiran cit ra adalah t indakan mengkaji cit ra dengan maksud unt uk mengenali objek dan gejala sert a menilai art i pent ingnya objek dan gejala t ersebut . Dalam int erpret asi cit ra, penafsir mengkaji cit ra dan berupaya mengenali objek melalui t ahapan kegiat an, yait u: a Det eksi b Ident ifikasi c Analisis Set elah melalui t ahapan t ersebut , cit ra dapat dit erjemahkan dan digunakan ke dalam berbagai kepent ingan sepert i dalam: geografi, geologi, lingkungan hidup Penet apan dan Penyusunan Draft LP2B Kabupat en Nganjuk – Laporan Akhir 2015 III-6 dan sebagainya. Pada dasarnya kegiat an int erpret asi cit ra t erdiri dari 2 proses, yait u: pengenalan obyek melalui proses det eksi dan penilaian at as fungsi obyek. 1 Pengenalan Objek M elalui Proses Deteksi Pengenalan objek melalui proses det eksi , yait u pengamat an at as adanya suat u objek. Berart i penent uan ada at au t idaknya sesuat u pada cit ra at au upaya unt uk menget ahui benda dan gejala di sekit ar kit a dengan menggunakan alat pengindera sensor . Unt uk mendet eksi benda dan gejala di sekit ar kit a, penginderaan t idak dilakukan secara langsung at as benda, melainkan dengan mengkaji hasil reklamasi dari fot o udara at au sat elit . Dalam ident ifikasi ada t iga ciri ut ama benda yang t ergambar pada cit ra berdasarkan cirri yang t erekam oleh sensor yait u sebagai berikut : ∑ Spekt oral , ciri yang dihasilkan oleh int eraksi ant ara t enaga elekt romagnet ik dan benda yang dinyat akan dengan rona dan w arna. ∑ Spat ial , ciri yang t erkait dengan ruang yang meliput i bent uk, ukuran, bayangan, pola, t ekst ur, sit us dan asosiasi. ∑ Tem poral , ciri yang t erkait dengan umur benda at au saat perekaman. 2 Penilaian atas fungsi objek dan kaitan antar objek Penilaian at as fungsi objek dan kait an ant ar objek dengan cara mengint erpret asi dan menganalisis cit ra yang hasilnya berupa klasifikasi yang menuju ke arah t erorisasi dan akhirnya dapat dit arik kesimpulan dari penilaian t ersebut . Pada t ahapan ini int erpret asi dilakukan oleh seorang yang ahli pada bidangnya, karena hasilnya sangat t ergant ung pada kemampuan penafsir cit ra. Int erpret asi cit ra berlandaskan 9 met ode kunci int erpret asi yait u sebagai berikut :

a. Rona W arna