Pengertian Rubrik Majalah Sebagai Media Dakwah

23 kemudian majalah mulai tumbuh dengan membuka halaman iklan sebagai salah satu daya tariknya. 23 Format majalah adalah berukuran seperempat dari surat kabar. Menurut Mario R. Garcia Newspaper Design, 1986, selain umumnya berukuran seperempat halaman broadsheet surat kabar, pengertian majalah adalah halaman demi halaman diikat dengan kawat serta menggunakan sampul yang jenis kertasnya lebih tebal atau mengkilat dibandingkan kertas halaman dalam 24 .

2. Pengertian Rubrik

Rubrik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kepala karangan ruangan dalam surat kabar, majalah dan sebagainya. Menurut Onong Uchjana, rubric merupakan ruangan pada halaman surat kabar, majalah atau media cetak lainnya, mengenai aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat; misalnya rubric wanita, rubric olahraga, rubric pendapat pembaca dan lain-lain 25 . Menurut Komaruddin, rubric adalah kepala karangan, bab atau fasal di dalam surat kabar atau majalah, rubric sering diartikan sebagai ‘’ruangan’’ misalnya rubric tinjauan luar negeri, rubric ekonomi, rubric olahraga dan rubric kewanitaan. 26 23 Ibid., h. 91 24 Aceng Abdullah, Perss Relations; Kiat Berhubungan Dengan Media Massa, Bandung: remaja Rosdakarya, 2000, cet. Ke-1, h. 12 25 Onong Uchjana Effendi, op. cit., h. 149-150 26 Muslich, Majalah Hidayah sebagai Media Dakwah 24

BAB III PROFIL WEBSITE AN-NIDA

A. Sejarah Annida

An-Nida merpukan salah satu majalah remaja islam. Nama An-Nida berasal dari Al- Qur’an surat maryam ayat 3, yaitu       Artinya: Serulah kejalan tuhanmu dengan seruan yang lembut. QS:Maryam:3 Nama ini diberikan oleh Bapak Agus Sudjatmiko dan istrikan, Ika Astuti sebagai perintis lahirnya majalah An-Nida. An-Nida pertama kali terbitpada tahun 1991, dengan mottonya saat itu ‘’Seruan Wanita Sholehat’’. Pada awal An-Nida memang lebih memfokuskan rubric-rubriknya pada permasalahan seputar wanita, sebagai nsatu wujud kepedulian pada nasib muslimah Indonesia yang makin memperhatikan ditengah seruan modernisasi. Mengijak tahun ketiga penerbitannya, An-Nida tampil dengan gaya baru dengan lebih memfokuskan segmentasi pasarnya pada remaja, karena remaja islam dewasa ini semakin jauh dari nilai-nilai Islam.Seruan modernisasi, feminisasi dan hedonisasi dari mayoritas media saat ini merupakan protentase besar dalam membelokkan akhlak remaja. Jiwa remaja yang labil, sehingga mereka dengan mudah terpengaruh. Karena itulah jajaran redaksi An-Nida merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk