Kinerja Keuangan Hasil Penelitian

45 tahun lalu Rp. 16,3 triliun. Peningkatan NII menunjukkan bahwa perbankan sudah mampu melakukan efisiensi tercermin dari terus meningkatnya pendapatan bunga sebagai dampak dari kredit yang bertumbuh dan, cenderung menurunnya beban bunga perbankan. Namun demikian, bank perlu mencermati dampak dari penyesuaian suku bunga DPK dan kredit pada semester II 2013 sebagai akibat dari peningkatan BI-Rate pada akhir Juni 2013.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian secara keseluruhan dapat diketahui dengan melakukan analisis data yang terdiri dari analisis rasio kinerja keuangan, uji normalitas data dan pengujian hipotesis. Untuk menjawab hasil penelitian yang pertama digunakan analisis sebagai berikut:

4.2.1 Kinerja Keuangan

Penelitian ini menggunakan laporan keuangan tahunan yang berupa laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan asuransi dan perbankan selama tahun 2009-2013. Berikut merupakan hasil perhitungan dari laporan neraca dan laporan laba rugi kedua objek penelitian. Tabel 4.4: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian CR No. Variabel N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 1 CR Perusahaan Asuransi 5 184,1140 54,19445 138,02 270,97 2 CR Perusahaan Perbankan 5 110,3540 4,06477 105,48 116,62 Sumber: Lampiran 3 Rasio CR dalam penelitian ini merupakan rasio yang membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Secara umum CR perusahaan asuransi dan Universitas Sumatera Utara 46 perbankan periode 2009-2013 mengalami peningkatan , namun ada pula beberapa perusahaan asuransi dan perbankan yang mengalami penurunan CR. Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa nilai mean rata-rata Rasio CR perusahaan asuransi sebesar 184,1140 sedangkan nilai mean CR Perusahaan perbankan sebesar 110,3540. Dengan demikian terlihat bahwa nilai rata-rata CR perusahaan Asuransi lebih besar dari pada perusahaan Perbankan. Rasion CR menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya hutang lancar, dimana semakin besar nilai CR mengindikasikan bahwa perusahaan semakin lancar dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang telah tempo, sebaliknya apabila nilai CR semakin kecil mengidikasikan perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tabel 4.5: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian TDTA No. Variabel N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 1 TDTA Perusahaan Asuransi 5 60,5280 12,13878 43,71 72,58 2 TDTA Perusahaan Perbankan 5 88,9460 3,73641 83,09 92,45 Sumber: Lampiran 3 Total Debt to Total Assets TDTA dalam penelitian ini merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Perusahaan yang mempunyai nilai TDTA tinggi mengidikasikan bahwa semakin tinggi risiko perusahaan untuk membayar kewajibannya, sebaliknya nilai TDTA yang rendah mengindikasikan bahwa semakin kecil risiko perusahaan dalam membayar kewajibannya. Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai mean TDTA perusahaan Asuransi sebesar 60,5280 sedangkan nilai mean TDTA perusahaan Universitas Sumatera Utara 47 Perbankan sebesar 88,9460. Dengan demikian, terlihat bahwa nilai rata-rata TDTA perusahaan perbankan lebih besar dibanding perusahaan Asuransi. Tabel 4.6: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ROI No. Variabel N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 1 ROI Perusahaan Asuransi 5 5,2980 2,89885 2,35 9,77 2 ROI Perusahaan Perbankan 5 2,1840 0,71388 1,20 3,03 Sumber: Lampiran 3 Semakin besar nilai ROI mengidikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan modal yang diinvestasikan guna memperoleh laba lebih besar, sebaliknya semakin kecil nilai ROI mengidikasikan bahwa modal yang di investasikan menghasilkan laba semakin kecil atau mengalami kerugian. Rasio Return On Invesment ROI merupakan rasio perbandingan antara Earning After Tax atau laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai mean ROI perusahaan Asuransi sebesar 5,2980 sedangkan nilai mean ROI perusahaan Perbankan sebesar 2,1840. Dengan demikian terlihat bahwa nilai rata-rata ROI perusahaan Asuransi lebih besar daripada nilai rata-rata perusahaan Perbankan. Untuk menjawab hasil penelitian yang kedua digunakan analisis sebagai berikut:

4.2.2 Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov K-S