Uji Perbedaan sebelum Diberi Perlakuan Uji Perbedaan sesudah Diberi Perlakuan

64

D. Hasil Analisis Data

1. Uji Perbedaan sebelum Diberi Perlakuan

Sebelum diberi perlakuan kelompok yang dibentuk dalam penelitian diuji perbedaanya terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mengetahui ketetapan anggota pada kedua kelompok tersebut. Sebelum diberi perlakuan berangkat dari keadaan yang sama atau tidak. Hasil uji perbedaan antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan sebagai berikut: Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada Kelompok 1 dan Kelompok 2. Kelompok N Mean t T tabel 5 K 1 15 96.00 0.957 1,75 K 2 15 94.67 Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dengan analisis statistik t-test antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 0.957 dan t tabel dengan N = 15, db = 15 – 1 = 14 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,75. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, H diterima. Hal ini artinya, antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan pada awalnya.

2. Uji Perbedaan sesudah Diberi Perlakuan

Setelah dilakukan perlakuan, yaitu kelompok 1 diberi perlakuan latihan juggling menggunakan bola plastik dan kelompok 2 diberi perlakuan latihan juggling menggunakan bola lunak, kemudian dilakukan uji perbedaan. Uji perbedaan yang dilakukan dalam penelitian ini hasilnya sebagai berikut: 65 a. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 yaitu: Tabel 7. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 1 Kelompok N Mean t hitung t tabel 5 Tes awal 15 96.00 3.687 1,75 Tes akhir 15 138.67 Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test kelompok 1 antara hasil tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 3.687 dan t tabel dengan N = 15, db = 15 – 1 = 14 dengan taraf signifikansi 5 adalah sebesar 1,75. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel , sehingga dapat disimpulkan H ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 terdapat perbedaan yang signifikan. b. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 yaitu: Tabel 8. Rangkuman Hasil Ujian Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 2. Kelompok N Mean t hitung t tabel 5 Tes awal 15 94.67 3.094 1,75 Tes akhir 15 115.33 Berdasarkan pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test kelompok 2 antara hasil tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 3.094, dan t tabel dengan N = 15, db = 15 – 1 = 14 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,75. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel , sehingga dapat disimpulkan bahwa H ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan. 66 c. Hasil uji perbedaan tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 yaitu : Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1 dan Kelompok 2 Kelompok N Mean t hitung t tabel 5 K 1 15 138.67 2.8535 1,75 K 2 15 115.33 Berdasarkan pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test hasil tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 2.8535, dan t tabel dengan N = 15, db = 15 – 1 = 14 pada taraf signifikansi 5 adalah sebesar 1,75. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan hasil tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan. d. Perbedaan Prosentase Peningkatan Kelompok mana yang memiliki prosentase peningkatan yang lebih baik dapat diketahui melalui penghitungan perbedaan prosentase peningkatan tiap-tiap kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan kemampuan juggling dalam permainan sepakbola dalam persen antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut: Tabel 10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kemampuan Juggling dalam Permainan Sepakbola antara Kelompok 1 dan Kelompok 2. Kelompok N Mean Pretest Mean Posttest Mean Different Prosentase Peningkatan Kelompok 1 15 1.440 2.080 6.40 44.4444 Kelompok 2 15 1.420 1.730 3.10 21.8310 Berdasarkan hasil pengitungan prosentase peningkatan kemampuan juggling dalam permainan sepakbola diketahui bahwa kelompok 1 memiliki peningkatan kemampuan juggling dalam permainan sepakbola sebesar 44.4444. 67 Sedangkan kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan juggling dalam permainan sepakbola sebesar 21.8310. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 memiliki prosentase peningkatan kemampuan juggling dalam permainan sepakbola yang lebih besar dari pada kelompok 2.

E. Pengujian Hipotesis 1. Perbedaan Pengaruh Latihan Juggling Menggunakan Bola Plastik dan

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SLALOM DRIBBLE MENGGUNAKAN BOLA DAN ZIG - ZAG RUN MENGGUNAKAN BOLA TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA USIA 13 - 14 TAHUN SSB PUTRA MELATI TAHUN 2015.

0 5 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN WALL PASSINGDENGAN LATIHAN GIVE AND GO TERHADAP HASIL PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) GUMARANG FC USIA 13-15 TAHUN MEDAN 2014.

0 4 20

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SLALOM DRIBBLE DENGAN LATIHAN EKOR KELEDAI TERHADAP PENINGKATAN HASIL MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA ATLET PUTRA USIA 13 TAHUN SSB KENARI UTAMA TAHUN 2013.

0 3 21

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI LATIHAN DRIBBLE PADA SISWA USIA 14-15 TAHUN SSB TASBI MEDAN TAHUN 2013.

0 0 17

PERBANDINGAN LATIHAN MENGGUNAKAN BOLA PLASTIK DAN BOLA KARET TERHADAP HASIL DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA UNTUK ANAK 10-11 TAHUN.

2 10 37

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA JAMBANGAN SRAGEN USIA 12-14 TAHUN.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN JUGGLING MENGGUNAKAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PESERTA SSB BINA PUTRA CEPU USIA 13-15 TAHUN.

1 1 110

PERBEDAAN MENENDANG BOLA KE SASARAN PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN MENGGUNAKAN LATIHAN IMAJERI DAN LATIHAN TANPA IMAJERI

0 2 43

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

0 1 11

MODEL MATEMATIKA PADA PERMAINAN KETANGKASAN BOLA (JUGGLING) SEDERHANA

0 0 95