Respon siswa Man 4 Jakarta SElatan terhadap pesan dalam lirik lagu Tomat (tobat maksiat) wali

(1)

i

RESPON SISWA MAN 4 JAKARTA SELATAN

TERHADAP

PESAN DALAM LIRIK LAGU

”TOMAT(TOBAT MAKSIAT)” WALI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Winda Meigia Fitri Nim : 107051002744

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M /1432 H


(2)

ii

RESPON SISWA MAN 4 JAKARTA SELATAN

TERHADAP

PESAN DALAM LIRIK LAGU

”TOMAT(TOBAT MAKSIAT)” WALI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Winda Meigia Fitri Nim : 107051002744

Pembimbing

Drs. Jumroni, M.Si

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M /1432 H


(3)

(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua bersumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarig Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain,maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Juni 2011


(5)

i ABSTRAK Winda Meigia Fitri

RESPON SISWA MAN 4 JAKARTA SELATAN TERHADAP PESAN DALAM LIRIK LAGU “TOMAT( TOBAT MAKSIAT) ” WALI

Musik adalah bagian dari seni sebagai alat yang cukup efektif melalui seluruh aspek kehidupan dan musik dapat mempengaruhi emosi orang yang menikmatinya. Ketika sebuah lagu atau musik memiliki tujuan atau pesan yang terkandung dalam syair-syair lagu tersebut, maka pesan moral lewat lagu biasanya lebih komunikatif, karena pesan dapat sekaligus menghibur sipendengar. Musik dapat dijadikan media dakwah, karena musik dapat menyatu dalam masyarakat semua golongan. Seperti yang dilakukan oleh grup band wali yang menciptakan lagu Tomat (Tobat Maksiat).

Penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana respon kognitif, afektif, dan Konatif siswa kelas sebelas angkatan 2010/2011 Man 4 terhadap isi pesan

dakwah yang terdapat di lirik lagu Tomat (tobat maksiat) ”Wali”?

Lagu Tomat (Tobat Maksiat) adalah salah satu judul lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh grup band wali. Pembuatan musik dalam setiap lagunya dengan sangat modern tanpa harus kehilangan roh religinya. Sehingga lagu tersebut sangat enak untuk didengar karena liriknya dalam lagu tersebut dibuat dengan kreatif dan indah. Dalam album ini,wali band mengajak para pendengarnya bisa memberi pencerahan religi kepada pendengarnya. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah model jarum hipodermik.karena model ini mengemukakan kekuatan media yang begitu dahsyat hingga bisa memegang kendali pikiran khalayak. Model ini mempunyai asumsi bahwa komponen komunikasi yaitu komunikator (penyampai pesan) sangat besar mempengaruhi komunikan (penerima pesan).

Penelitian ini menggunakan metode survei ini adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Tujuanya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.

Respon yang didapat dari para siswa memang baik. Hal tersebut menurut peneliti terjadi karena lagu tersebut bisa didengarkan kapan saja, Pesannya mudah dipahami dan liriknya pun indah. Dengan mendengarkan lagu tersebut maka mahasiswa memahami arti dari kehidupan yang sesungguhnya dan tidak akan menyia-nyiakan hidup mereka.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa respon siswa Man 4 adalah positif terhadap lagu „Tomat”(Tobat Maksiat). Siswa pun paham akan pesan yang disampaikan oleh sang penyanyi. Hal ini dikarenakan pengemasan album ini hingga kata-kata dalam liriknya di buat dengan sangat kreatif.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahhiim………..

Segala puji serta syukur kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan cinta dengan limpahan anugrah dan nikmat yang tak terukur kepada penulis yaitu kesempatan hidup, menghirup udara segar dan memberikan kecerdasan intelektual akademis dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita bersama Nabi akhir zaman Muhammad SAW yang telah memberikan kita contoh yang baik dalam menjalani kehidupan.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dan kelemahan yang melekat pada diri penulis, Khususnya dalam penyesesaian penulisan skripsi ini. Namun dengan keterbatasan dan kekurangan itu akhirnya penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. Hal ini pun terwujud tidak dengan sendirinya, melainkan karena bantuan yang telah dihantarkan oleh banyak pihak. Baik berupa moril maupun materil. Dari lubuk hati yang paling dalam dan segala ketulusan jiwa, penulis bermaksud mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan,yaitu :

1. Bapak Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negri

Syarif Hidaytullah Jakarta beserta Para Pembantu Dekan.

2. Bapak ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Drs.Jumroni,M.Si

sekaligus Pembimbing penulis yang telah banyak membantu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta Sekertaris


(7)

iii

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah memotivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan staff

Akademik yang dengan penuh kesabaran dan kekhlasan memberikan ilmunya selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

4. Seluruh staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Komunikasi yang telah memberikan pelayanan dan peminjaman buku-buku yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan Perpustakaan

Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan pelayanan dan peminjaman buku-buku yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Penulis persembahkan hasil karyaku untuk orang tuaku. Tanpa cintanya

aku tidak akan ada di dunia ini. Yang tiada terhenti-hentinya memberikan doa untuk keberhasilan penulis. Aku tidak akan pernah bisa membalas jasa,kasih sayang, dan cintamu.

7. Seluruh staff Man 4 Jakarta Selatan, yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk meneliti disekolah tersebut.

8. Siswa-Siswi Man 4 Jakarta Selatan, khusunya kelas 1X yang telah

menyediakan waktunya untuk mengisi angket, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat dikemudian hari.


(8)

iv

9. Semua teman-teman KPI khususnya KPI B Angkatan 2007, yang

memberikan keceriaan dan pengalaman yang banyak dalam mengisi hari-hariku selama 4 tahun suka dan duka selalu sama-sama kita jalani.semoga tali silahturahmi kita tak akan terputus.

10.Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini mungkin banyak kekurangan dalam berbagai hal. Namun demikian, Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing, mengasuh, mengarahkan , memperhatikan, dan membantu penulis. Semoga amal baik dari semua pihak dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini menjadi buah karya yang bermanfaat bagi khazanah keilmuan.

Jakarta, Mei 2011 Penulis


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR………..……….. ii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR TABEL……… Viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Pembatasan Masalah………... 4

C. Tujuan Penelitian……….………. 4

D. Metodelogi Penelitian…..……….……… 5

E. Tinjauan Pustaka………….………. 11

F. Sistematika Penulisan………..…... 12

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Respon….……… 14

1. Pengertian Respon………. 14

2. Faktor Terbentuknya Respon………18

3. Macam-Macam Respon………..…….. 20

B. Pengertian Pesan...………. 23

1. Unsur-Unsur Pesan……… 24

2. Isi Pesan……….. 24

C. Pengertian Lagu……….………..……….. 25

1. Pengertian Religi….……….……… 26

2. Lirik……….……….. 29

BAB III GAMBARAN UMUM MAN 4 DAN BAND WALI A. Profil Man 4…………..………... 32

1. Sejarah Singkat berdirinya dan letak geografis ……….………... 32


(10)

vi

3. Pengembangan MAN 4 ………..…..………... 33

4. Visi, misi, Tujuan dan Kopetensi MAN 4…...……….…34

5. Sarana dan Mutu MAN 4……….……… 35

6. Struktur Organisasi MAN 4…..………... 36

7. Fasilitas MAN 4……..……….…… 37

8. Kegiatan Ekstrakulikuler MAN 4……..……….. 38

B. Band Wali………. 38

1. Profil Band Wali……….. 39

2. Gambaran Umum lagu Tomat……….… 40

BAB IV RESPON SISWA MAN 4 TERHADAP PESAN LAGU TOMAT A. Profil Responden... 42

B. Respon siswa MAN 4 Jakarta Terhadap Lirik Lagu ‟Tomat (Tobat Maksiat) Wali... 46

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 66

B. Saran-Saran... 67

DAFTAR PUSTAKA... 70 LAMPIRAN


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jenis Kelamin Responden... 42

Tabel 2 Rincian Perhitungan Sampel...44

Tabel 3 Jenis Kelamin Responden... 45

Tabel 4 Asal Sekolah... 46

Tabel 5 Kesukaan Reponden Terhadap Musik...47

Tabel 6 Kesukaan Responden Musik Religi... 48

Tabel 7 Kesukaan Responden Terhadap Band Wali………...49

Tabel 8 Alasan Responden Menyukai Lirik Tomat……….. 49

Tabel 9 Perasaan Responden Ketika Mendegarkan Lagu Tomat…………..50

Tabel 10 Motivasi Responden Mendengarkan Lagu Tomat………52

Tabel 11 Kandungan Nilai Dakwah………...54

Tabel 12 Mengetahui Jenis Musik Lagu Tomat………55

Tabel 13 Mendengar lagu Tomat (Tobat Maksiat)………..56

Tabel 14 Media yang Digunakan………..57

Tabel 15 Mengetahui Responden Pemahaman Bahasa Lirik Lagu Tomat………...58

Tabel 16 Mendapat Tambahan Pengetahuan Agama Islam……….59

Tabel 17 Mengerti akan Pentingnya Menjalani Perintah Agama………..60

Tabel 18 Mengetahui Responden Pesan Terdapat dalam Lagu Tomat………..61

Tabel 19 Tanggapan Terhadap Syair dalam Lirik Lagu Tomat………62

Tabel 20 Perilaku Responden Setelah Mendengarkan Lagu Tomat………….63

Tabel 21 Manfaat Mendengar Lagu Tomat dalam Kehidupan sehari-hari………64

Tabel 22 Manfaat Mendengarkan Lagu Tomat dalam Kehidupan Sekolah……….66


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik adalah bagian dari seni sebagai alat yang cukup efektif mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dan musik juga dapat mempengaruhi emosi orang yang menikmatinya. Ketika sebuah lagu atau musik memiliki tujuan atau pesan yang terkandung dalam syair-syair lagu tersebut, maka pesan moral lewat lagu biasanya lebih komunikatif, karena pesan dapat mengubah pikiran, membentuk sikap, memberi pengetahuan, sekaligus menghibur si pendengar. Musik dapat dijadikan media dakwah, karena musik dapat menyatu dalam masyarakat semua golongan.

Seni adalah ungkapan, ekspresi, karya manusia yang dapat di tuangkan dalam bentuk apapun1. Seni merupakan keelokan yang menghiasi dunia ini, Islam mengajarkan bahwa seni merupakan suatu kenikmatan bagi semua insan

di dunia ini. Bahkan dalam Al.Qur‟an sendiri terdapat unsur seni baik dalam

tulisan maupun dalam bacaan. Ini merupakan suatu bukti bahwa seni hadir di tengah-tengah masyarakat tidak dapat diragukan lagi, dan berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Seperti Ibnu Mas‟ud meriwayatkan Rasullah SAW bersabda :

Artinya : Sesungguhnya Allah maha indah dan menyukai keindahaan (HR

Muslim).

1

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka, 19989) hal 685


(13)

2

Seni merupakan perilaku yang menimbulkan keindahaan, baik bagi pendengar maupun penglihatnya. Seni yang senantiasa melalui penglihatan sering disebut dengan seni rupa meliputi seni peran, seni lukis, maupun seni-seni lainya yang berkaitan dengan keindahan yang di nikmati indra mata. Sedangkan seni yang mengarah pada keindahaan pendengaran lebih menitik beratkan kepada bentuk seni yang bersumber dari bahasa juga berkaitan dengan musik dan lagu2.

Pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman dahulu, pemanfaatan musik dapat digunakan untuk berdakwah, sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar yang dihadiri oleh orang-orang yang berminat mendengarkanya. Melainkan oleh semua golongan dapat merasakan lantunan sebuah musik yang berisi lirik religius. Lirik-lirik yang dibuat oleh pencipta bukan hanya sekedar kata-kata indah tetapi mempunyai makna yang berarti disetiap syair-syair dan terkandung pesan di dalamnya.

Menurut Marshall MC.Luhan bahwa teknologi komunikasi

mempengaruhi organisasi kehidupan bahkan pemikiran manusia media adalah pesan itu sendiri. Maksudnya apa yang disampaikan media oleh masyarakat ternyata lebih dari apa yang diterima masyarakat itu jika mereka

berkomunikasi tanpa media3.

Dakwah adalah mengajak, membawa, mempengaruhi seseorang untuk memahami sesuatu upaya yang menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan yakni dalam Islam. Oleh karena itu dakwah Islam tidak hanya

2

Atam Hamj, Pengetahuan Seni Musik ( Bandung: PT Remaja Karya 1998) hal 32

3

William I. Rivers. Jay W.Jensen Theodore Perterson,Media Masa dan Masyarakat Modern ( Jakarta,kencana,2003) hal 37


(14)

3

terbatas aktivitas tertulis semata. Namun mencankup aktivitas lisan atau perbuatan yang ditunjukkan dalam menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan4.

Di Indonesia banyak berbagai macam jenis musik, ada pop, dangdut, jazz, sampai musik yang bernuansa islami. Pada masa sekarang musik islami sedang banyak diminati oleh berbagai musisi. Bahkan band-band muda papan atas pun telah beralih menciptakan lagu religi seperti band Ungu, band Gigi sampai band Wali yang telah menciptakan album religi. Respon masyarakat pun sangat positif. Belum lama ini band Wali menerima penghargaan dari MURI atas unduhan 8 juta Ring Back Tone (RBT), kini band Wali kembali mengukir prestasi. Dua hits mereka berhasil menembus angka fantastis 16 juta RBT. Dengan demikian dakwah melalui musik pun sangat efektif. Seperti yang dilakukan pada band Wali yang menciptakan lagu „Tomat‟ (tobat maksiat) yang laris di pasaran, banyak di minati oleh kalangan remaja.

Di jaman penjajahan lagu-lagu shalawatan dan puji-pujian merupakan media yang bisa menumbuhkan ketenangan dan keberanian. Di zaman Rasullah SAW musik memiliki manfaat yang besar dalam menggelorakan semangat dalam berperang, bahkan sampai sekarangpun musik masih menjadi hal penyemangat dalam semua kegiatan insan, banyaknya minat masyarakat akan seni musik menjadikan musik sebagai penyampaian pesan dakwah yang cukup efektif. Demikian pula yang dilakukan oleh group band Wali. Oleh karena itu dalam hali ini peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut hal tersebut.

4

Ahmad Mahmud, dakwah islam : kajian teori terhadap metode dakwah Rasullah, jilid 1 ( Bogor : Pustaka Thariqul Izzah,2008) hal 13


(15)

4

Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini diberi judul :

RESPON SISWA MAN 4 MODEL JAKARTA SELATAN TERHADAP PESAN DAKWAH LIRIK LAGU TOMAT (TOBAT MAKSIAT)

“WALI”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Banyak hal yang dapat dibahas tentang respon masyarakat terhadap isi pesan dakwah dalam lirik lagu Tomat (Tobat Maksiat), antara lain tentang pesan dakwah dalam setiap lirik lagu Tomat, manfaat lagu Tomat, respon kognitif, afektif, dan konatif, untuk fokusnya pembahasan penulis membatasi permasalahan dalam skripsi ini hanya pada satu lagu saja. Tomat‟. Dengan variabel, kognitif, afektif, dan konatif pada siswa kelas sebelas angkatan 2010/2011 Man 4 Model Jakarta yang berjumlah 290 siswa.

Dari batasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

Bagaimana respon kognitif, afektif, dan Konatif siswa kelas sebelas angkatan 2010/2011 MAN 4 terhadap isi pesan dakwah yang terdapat di lirik lagu

Tomat (tobat maksiat) ”Wali” ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan


(16)

5

Ingin Mengetahui respon kognitif, afektif, dan konatif serta gambaran tentang pesan dakwah melalui isi teks lirik lagu “tomat“ dari album wali terhadap siswa kelas sebelas angkatan 2010/2011.

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian dari penulisan ini :

a. Manfaat Akademis

Dari penelitian ini dapat diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan bagi pengembangan kajian ilmu komunikasi dan ilmu dakwah dan juga menambah jumlah studi mengenai media massa ( musik ) untuk kepentingan dakwah Islam.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat berguna untuk memberikan masukan dan

menambah wawasan bagi para praktisi atau da‟I dan aktivitas dakwah

pada umumnya tentang cara mengemas dakwah melalui media musik. Termasuk juga terhadap para musisi muslim yang menjadikan musik sebagai sarana dakwah.

D. Metodologi penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, metode survei ini adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Sedangkan bentuk pendekatan yang digunakan dalam penelitian


(17)

6

ini adalah kuantitatif, karena riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan repsesentasi dari seluruh populasi.5

2. Tempat dan Waktu

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah MAN 4 Model Jakarta Selatan. Hanya satu sekolah yang dipilih karena penelitian ini akan membahas aspek respon kognitif, afektif, dan konatif.

Waktunya penelitiannya pada awal bulan Januari sampai Maret tahun 2011. Pendekatan kepada pihak sekolah memakan waktu yang cukup lama karena disibukkan oleh program mutu semester. pengambilan data melalui kuesioner dilakukan pada jam pengayaan sekolah.

3. Subjek dan Objek

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas sebelas angkatan 2010/2011 MAN 4 Model Jakarta. Dengan alasan angkatan tersebut dianggap telah “matang” karena telah melalui masa adaptasi di sekolah. Sehingga dapat diasumsikan dalam merespon mereka bisa lebih rasional. Sedangkan objeknya penelitianya adalah respon lirik lagu Tomat (Tomat Maksiat) band Wali.

5


(18)

7 4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari.kemudian ditarik suatu kesimpulan.6 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas sebelas angkatan 2010/2011 MAN 4 Model Jakarta. Sedangkan sampel adalah percontohan yang diambil dari populasi. Percontohan mempunyai karakteristik yang mencerminkan karakteristik populasi. Karena itu sampel

merupakan perwakilan dari populasi.7

Sedangkan besar sampel yang diambil akan disesuaikan dengan besarnya populasi. Untuk suatu populasi yang kecil, berkisar di bawah 1000 unit/orang, maka perlu diambil 30 % sampel dari keseluruhan populasi. Sedangkan untuk populasi yang lebih besar dari itu (lebih dari 10000 unit/orang) maka untuk mencapai batas keakuratan data perlu diambil 10% dari total populasi. Dan untuk populasi yang sangat besar (lebih dari 150.000 unit/orang) maka dengan jumlah sampel 1 % sudah

dianggap akurat.8

Sampel dari penelitian ini diambil sebanyak 30 % X jumlah siswa kelas sebelas angkatan 2010/2011 MAN 4. Yaitu dari 30 % dari 290 orang = 87 orang. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, yaitu sampel yang diambil secara acak. Dalam teknik random

6

Ibid.

7

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1997) hal 83

8

Neuman, William Lawrence. Social Resard Method. Qualitatife and Quantitatife Approach, 5 th edition. Boston: Allyn and Bacon,2003. Hal 232


(19)

8

sampling setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk

dipilih menjadi sampel.9

Di sini penulis mengambil responden dari siswa kelas sebelas angkatan 2010/2011 MAN 4. Alasan penulis memilih responden dari angkatan 2010/2011 karena angkatan tersebut dianggap telah “matang” karena telah melalui masa adaptasi di sekolah. Sehingga dapat diasumsikan dalam merespon mereka bisa lebih rasional.

5. Teknik pengumpulan data

Dalam pengumpulan data dengan menggunakan metode sebagai berikut :

a. Angket (kuesioner) yaitu teknik pengumpulan data dengan

menyerahkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden, angket ini bertujuan untuk mengetahui respon kognitif, konatif, dan afektif yang terkait dalam lirik lagu tersebut. Pertanyaan yang diberikan pertanyaan yang sudah disediakan responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan dengan memberikan tanda.

b. Kuesioner yang didesain berdasarkan model skala Likert yang berisi

sejumlah pernyataan obyek yang hendak diungkap. Skala ini dikembangkan untuk mengukur sikap pada tingkat pengukuran ordinal atau interval. Skala Likert berisi serangkaian pernyataan pendapat yang positif dan negatif tentang suatu konstruk.10 Hal ini dilakukan

9

Rahcmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana 2006),hal 150

10

Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer,(Yogyakarta:andi Offset.2004) hal106


(20)

9

dengan menanyakan tingkat persetujuan responden terhadap suatu pernyataan.

c. Observasi : ditunjukkan kepada siswa kelas sebelas angkatan

2010/2011 MAN 4.

d. Dokumentasi : dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau

variabel-variabel yang berupa foto, teks lagu dari cover kaset, maupun data yang terdapat pada situs internet.

6. Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data di lakukan dengan cara :

a. Editing, semua koesioner diteliti satu per satu tentang kelengkapan pengisian dan kejelasan penulisnya.

b. Memberikan kode kepada setiap pertanyaan yang sudah dijawab oleh

responden

c. Melakukan tabulasi, yaitu membuat tabel-tabel sesuai dengan analisis.

Sebelumnya penulis menggunakan tabel-tabel pembantu sesuai dengan data.

7. Teknik analisis data

Analisis data untuk mengetahui pengaruh yang timbul pada siswa kelas Sebelas MAN 4 model Jakarta Setelah mendengar lirik lagu Tomat ( Tobat Maksiat) wali dilakukan langkah-langkah sebagi berikut

Analisis data yang digunakan adalah melalui penghitungan mean (rata-rata) frekuensi relatif, dan chi square.

a. Mean adalah nilai rata-rata dari total bilangan.


(21)

10 FX Rumus mean : M = ∑--- 11 N Keterangan :

M = Mean (rata-rata) FX = Pengamatan

N = Jumlah Pengamatan

Untuk menentukan apakah respon tersebut tinggi,sedang apa rendah maka ditetapkan sebagai berikut :

Tinggi : rata-rata ≥ 200 Sedang : rata-rata = 200

Rendah: rata-rata ≤ 200

b. Frekuensi Relatif

F

Rumus : Frekuensi Relatif= --- X 100 % ∑f

Keterangan

Frekuensi Relatif = Jumlah Frekuensi

F = Frekuensi

∑f = Jumlah Pengamatan

c. Chi square

(fo-fh)2 Rumus X2 =∑---12

f E. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, telah dilakukan tinjauan pustaka terlebih dahulu. Peneliti menemukan beberapa mahasiswa yang telah menulis skripsi dengan judul atau permasalahan yang hampir sama antara lain yang ditulis oleh Umi Habibah fakultas Ilmu dakwah

11

Rahcmat Kriyantono, hal 169

12


(22)

11

dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2008 pembahasanya mengenai Respon siswa SMA 1 Negri 1 Ciputat Terhadap isi Pesan Dakwah dalam AL-bum Ya Rahman- Opick. Kesamaannya terdapat pada penelitian yaitu kuantitatif dan metodologinya deskriftif. Perbedaan dengan penelitian ini adalah objek dan subjeknya13. Peneliti hanya meneliti satu judul lagu saja.

Ana Sabhana Azmy fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun tahun 2008 pembahasanya mengenai Respon Warga Depok Terhadapa Program Takzia Kalbu di Radio 10,7 FM Musik City. Kesamaanya terdapat pada penelitian yaitu kuantitatif dan metode survei. Perbedaanya metodologinya dan subjek dan objek pun berbeda dari penelitian ini14.

Ratih Purwaningsih fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun tahun 2009 pembahasanya mengenai respon mahasiswa komunikasi dan Penyiaran Islam fakultas dakwah dan komunikasi terhadap film cinta bertasbih 1. Terdapat kesamaan yaitu peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dan metodenya deskriftif

analisis. Sedangkan perbedaannya terdapat pada objeknya15.

Oleh sebab itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti menjiplak atau mengambil hasil karya orang lain, peneliti perlu

13

Umi Habibah, Respons sisiwa SMA negri 1 Ciputat terhadapa isi Pesan Dakwah dalam AL-Bum Ya Rahman-Opick,komunikasi dan penyiaran Islam, fakultas dakwah dan komunikasi, uin Syarif Hidayatullah, Jakarta,2008.

14

Ana Sabhana Azmy ,Respon Warga depok terhadap Program takzia kalbu di Radio 107,50 FM Musik City, Komunikasi Penyiaran Islam, dakwah dan Komunikasi,UIN Syarif Hidatullah, Jakarta,2008

15

Ratih Purwaningsih, Respon mahasiswqa komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas dakwah dan komunikasi terhadap Film ketika Cinta bertasbih 1, komunikasi Penyiaran Islam, Dakwah dan komunikasi,UIN Syaif Hidatullah, Jakarta,2009


(23)

12

mempertegas bahwa dalam skripsi ini meneliti tentang Respon Siswa MAN 4

Model Jakarta Terhadap Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu.

F. Sistematika Penulisan

Penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan teori terdiri dari pengertian respon, faktor terbentuknya respons dan macam-macam respons, pengertian pesan, pengertian dakwah, pengertian lirik lagu.

BAB III : Gambaran umum yang berisi tentang sejarah berdirinya MAN 4

model Jakarta Selatan, struktur organisasi, sejarah berdirinya, visi misi, sarana dan prasarana siswa MAN 4 Model dan, profil band wali.

BAB IV : Analisis, respon siswa MAN 4 model Jakarta selatan terhadap isi

pesan dakwah dalam lirik lagu tomat‟wali‟.


(24)

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Respon 1. Pengertian Respon

Dalam penelitian ini menitik beratkan kepada respon dan reaksi siswa terhadap perkembangan musik, khususnya musik yang bersifat religi. Dan untuk mengetahui hasil dari penelitian ini. ada baiknya kita mengetahui pengertian itu sendiri.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban.1 Sedangkan dalam kamus besar psikologi respon adalah satu jawaban, khususnya satu jawaban bagi pertanyaan tes atau kuesioner atau sejenis tingkah laku. Baik yang jelas kelihatan atau yang lahiriyah

maupun yang tersembunyi (tersamar).2

Dalam pembahasan teori respon tidak lepas dari pembahasan teori komunikasi. Karena respon merupakan timbal balik atau umpan balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses

komunikasi.3 Umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali dari

penerima ke sumber. Memberi tahu sumber tentang reaksi penerima dan

1

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan,Kamus besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka,2002) hal 952

2

James P. Chaplin. Kamus Lengkap Psikologi ( Jakarta PT Raja Grafindo Persada,2004 )HAL 432

3

Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 1999) cet 12, hal 18


(25)

14

memberikan landasan kepada sumber untuk menentukan perilaku selanjutnya.4

Respon beranekan ragam, mulai dari tingkat minimum hingga maksimum. Respon minimum adalah keputusan komunikan untuk mengabaikan pesan atau tidak berbuat apapun setelah ia menerima pesan. Sebaliknya, respon maksimum merupakan suatu tindakan komunikan paling tidak mendekati apa yang dikehendaki oleh komunikator untuk

menciptakan pesan.5 Jadi, respon minimum hingga maksimum tersebut

untuk mengambarkan bagaimana kualitas pesan yang diciptakan oleh komunikator yang menimbulkan respons

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steve M. Chaffe respon dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan

keterampilan, kecerdasan dan informasi seseorang mengenai sesuatu, respon timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami oleh khalayak.

b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan

menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.

4

Jalaluddin Rahmat. Psikologi Komunikasi, ( bandung, PT remaja Rosdakarya, 2005 ) cet 23. Hal 191

5

Akhmad Yani Surachaman, Komunikasi Internasional, ( Jakarta: universitas terbuka,2009 ) cet 2,hal 1,11


(26)

15

c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang

meliputi tindakan atau kebiasaan berperilaku.6

Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi. Sedangkan Menurut Ahmad Subandi, respon dengan istilah umpan balik yang memiliki peran atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi, dengan adanya suatu respon yang disampaikan oleh objek dakwah kepada subjek dakwah atau dari komunikasi kepada komunikator, akan meminimalisir kesalah penafsiran dalam sebuah proses dakwah dan komunikasi.

Jalaluddin Rakhmat mengatakan:

Dalam komunikasi, umpan balik dapat diartikan sebagai respon, peneguhan, dan servomekanisme internal. Sebagai respon umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali dan penerima ke sumber, memberi tahu sumber tentang reaksi penerima, dan memberikan landasan kepada sumber untuk menentukan perilaku selanjutnya. Yang dalam pengertian ini umpan balik bermacam-macam jumlah dan salurannya, ada situasi ketika saluranya mengangkut banyak umpan balik atau tidak ada umpan balik sama sekali ( dari Free Feedbeck sampai pada Zero feedback ). Umpan balik dapat juga lewat satu saluran saja atau lewat berbagai saluran, contohnya bila kita membalas surat umpan balik tidak dapat datang lewat saluran bunyi, ketika mengobrol umpan balik terjadi lewat saluran mata, telinga, dan alat indra lainya. Umpan balik sebagai peneguhan yang bermula dari psikologi behaviorisme, respon diperteguh akan mendorong orang untuk mengulagi respon tersebut, sebaliknya respon yang tidak mendatangkan ganjaran atau tidak diperteguh akan dihilangkan. Dalam hubungan ini umpan balik adalah respon yang berfungsi mendorong atau merintangi kelanjutan perilaku.7

Secara umum respon atau tanggapan diartikan sebagai hasil atau kesan yang didapat dari pengamatan, jadi pengertian tanggapan itu sendiri

6

Jalaludin Racmat,Psikologi Komunikasi,1992, cet-111,h, 64

7


(27)

16

adalah gambaran ingatan dari pengamatan sejalan dan pengertian tadi. Menurut Abu Ahmad tanggapan adalah sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok yang dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan dalam mana objek yang telah diamati tidak berada dalam ruang waktu pengamatan. Agus Sutanjo mengemukakan macam-macam tanggapan sebagai berikut :

Tanggapan menurut indera yang mengamati, yaitu :

a. Tanggapan audit adalah tanggapan terhadap apa-apa yang telah

didengarnya, baik berupa suara, kutukan, dan lain sebagainya.

b. Tanggapan Visual adalah tanggapan terhadap sesuatu yang dilihat.

c. Tanggapan perasaan adalah tanggapan sesuatau yang dialami oleh

dirinya.

Tanggapan menurut terjadinya,yaitu :

a. Tanggapan ingatan adalah ingatan masa lampau, yang artinya

tanggapan terhadap kejadian masa lalu.

b. Tanggapan fantasi adalah tanggapan masa kini yang artinya tanggapan

terhadap sesuatu yang sedang terjadi.

c. Tanggapan pikiran adalah tanggapan masa datang atau tanggapan

terhadap sesuatu yang akan terjadi.

Tanggapan menurut lingkungannya,yaitu :

a. Tanggapan benda, yaitu tanggapan terhadap benda yang

menghampirinya atau berada didekatnya.

b. Tanggapan kata-kata, yaitu tanggapan terhadap kata-kata yang


(28)

17

Dalam pembahasan teori respon tidak lepas dari teori komunikasi, karena respon sendiri merupakan timbal balik atau umpan balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi.8 Sedangkan umpan balik sendiri adalah pesan yang dikirim dari ke penerima dan sumber, memberitahu sumber tentang reaksi penerima dan memberikan landasan kepada sumber untuk ,menentukan perilaku selanjutnya, Komunikasi sendiri menampilkan jaringan sistem yang utuh dan signifikan, sehingga proses komunikasi akan berjalan secara efektif dan efesien apabila unsur-unsur didalamnya terdapat keteraturan.

2. Faktor Terbentuknya Respon

Secara umum respon terjadi karena adanya stimulus, yaitu berupa suasana kejiwaan rohaniah dan keadaan fungsi jasmaniah, serta lingkungan sekitar seseorang. Umpan balik Sebagai sevomekanisme berasal dari mekanika yang dalam setiap sistem selalu ada aparat yang memberikan respon pada jalannya sistem. Umpan balik sebagai respon mempunyai volume yang tidak terbatas dan lewat berbagai saluran pada komunikasi interpersonal, tidak demikian pada komunikasi massa umpan balik sebagai respon boleh dikatakan hanyalah zero feedback, dari sisni jelas bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang satu arah feedback loop yang terjadi, tetapi berbeda dengan komunikasi interpersonal pengaruh umpan balik peneguhan ini tidak terjadi pada situasi komunikasi tertentu secara serentak. Dalam sistem komunikasi interpersonal sikap

8

Onong Uchaja, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek , (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,1999),cet.12,h.18


(29)

18

berfungsi sebagai suvermekanisme, sedangkan dalam sistem komunikasi massa dengan menggunakan model terpada efek media dari De Flur dan Ball-Rockeach (1975), suvermekanisme terjadi karena kendala ekonomi, nilai, teknologi, dan organisasi yang terdapat dalam sistem media. Dalam komunikasi interpersonal orang menerima stimulus lewat seluruh alat inderanya, ia dapat mendengar, melihat, mencium, meraba, dan merasa. Sedangkan dalam komunikasi massa stimulus alat indera bergantung pada jenis media massa.9

Tanggapan yang dilakukan oleh seseorang dapat terjadi apabila terpenuhi faktor penyebabnya, hal yang demikian perlu diketahui supaya setiap individu yang bersangkutan dapat menanggapi dengan baik, pada proses awalnya individu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar, tidak semua stimulus itu mendapat respon individu, sebab individu melakukan terhadap stimulus yang ada persesuaian atau yang menarik dirinya. Dan dengan demikian maka akan ditanggapi oleh individu selain tergantung pada stimulus juga tergantung pada keadaan individu itu sendiri, dengan kata lain stimulus akan mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung pada dua faktor, yaitu:

Faktor internal : yaitu yang ada dalam individu manusia itu sendiri dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani, maka seseorang yang mengadakan tanggapan sesuatu stimulus tetap dipengaruhi oleh eksestensi kedua unsur tersebut. Namun apabila tergantung salah satu unsur saja

9

Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, ( Bandung PT. Remaja Rosdakarya,1991),hal 193


(30)

19

maka akan melahirkan hasil tanggapan yang berbeda intensitasnya pada diri individu yang melakukan tanggapan atau akan berbeda tanggapanya tersebut antara satu orang dengan orang lain. Unsur jasmani meliputi keberadaan, keutuhan, dan cara bekerjanya alat indera, urat saraf dan bagian-bagian tertentu pada otak. Unsur-unsur rohani dan psikologi yang meliputi keberadaan, perasaan (Feeling), akal, fantasi, pandangan jiwa, mental, pikiran, motivasi, dan sebagainya.

Faktor ekternal : yaitu faktor yang ada pada lingkungan (faktor fisikis), faktor ini intesnsitas dan jenis benda perangsang atau orang

menyebutnya dengan faktor stimulus.10

3. Macam-macam Respon

Dalam ilmu komunikasi tentunya kita sudah mengenal adanya teori S-O-R, dimana teori S-O-R ini merupakan singkatan stimulus-Organism-Respon. Yang pada bagian sebelumnya telah dibahas antara sikap dan perilaku, yang keduanya merupakan bagian dari respon. Mengenai ruang lingkup respon yang menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reakasi komunikan. Model teori ini dapat dilihat pada gambar berikut :

10


(31)

20

Gambar di atas tadi menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan kepada komunikasinya dapat diterima dan tentunya dapat juga ditolak, komunikasi akan berlangsung jika komunikan akan menaruh perhatian setelah itu pengertian, lalu kemampuan komunikan menerima dan mengelola inilah yang pada akhirnya melanjutkan ke proses berikutnya

yang kemudian melahirkan respon.11

Dalam pembahasan teori, respon tidak lepas dari proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi itu sendiri menampakkan jalinan sistem yang utuh dan signifikan, sehingga proses komunikasi hanya akan berjalan

11

Onong Uchaja Effendy , Ilmu, teori dan fisafat Komunikasi : Teori dan Praktek , (Bandung : Citra Aditiya Bakti ,2003), h 245-255

stimulus

Organisme :

Perhatian

pengertian

penerimaan

Respon

( Perubahan sikap)


(32)

21

secara efektif dan efesien apabila unsur-unsur di dalamnya terdapat keteraturan.12

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organisme-Response ini semula berasal dari psikologi, kalau kemudian menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama. yaitu, manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen, sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. Dalam proses komunikasi yang berkenaan dengan sikap adalah aspek „How‟ bukan „What‟ atau „Why‟. Dalam hal ini How to Change The

Attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan

sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, jika hanya stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak, komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian komunikan.

Proses berikutnya komunikan mengerti kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengelola Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah pesan ( stimulus, S), komunikan (Organism, O), dan efek ( Respon, R). Dalam bentuk eksperimen, penelitian dengan, model ini dilakukan

Holand, model ini juga sering disebut dengan”Bullet Theory” (teori

peluru), karena komunikasi dianggap secara pasif menerima pesan-pesan

12

Onong Ucjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1999), hal 18.


(33)

22

komunikasi, bila kita menggunakan komunikator yang tepat, pesan yang baik, atau media yang benar. Komunikasi dapat diarahkan dengan kehendak kita, karena behaviorisme amat mempengaruhi model ini menyebutnya dengan “The Mechanistic “S-R Theory”13

Sasa Djuarsa dalam bukunya yang berjudul teori komunikasi mengatakan :

Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang terdapat dalam komunikasi massa, aliran ini beranggapan bahwa media massa memiliki efek langsung yang dpat mempengaruhi individu sebagai audience (penonton atau pendengar). Prinsip-prinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience, elemen-elemen (organisme), dan efek (respon).14

Menurut Alisuf Sabri, dari segi bentuk tanggapan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. Tanggapan kenangan, yaitu sekedar reproduksi dari pada

pengamatan-pengamatan di masa lalu

b. Tanggapan khayal, yaitu seolah-olah hasil baru, tetapi meskipun

demikian sebenarnya atau aggapan khalayak itu tidak sepenuhnya baru sifatnya. Tanggapan khayal itu tidak sepenuhnya baru sifatnya. Tanggapan khayal dibentuk dengan menggunakan kesan atau pengalaman lama, hanya saja telah di susun oleh daya khayalnya

sebagai sesuatu yang baru keadaan atau bentuknya.15

13

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, ( Bandung, PT. Remaja Rosdakarua,2002) cet ke -12, h 6

14

Sasa Djuarsa Sendjaja,Theory Komunikasi, Cet ke-9,h 514.

15

Alisuf Sabri,Pengantar Psikologi Umum dan Prekembangan,( Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya,1993),cet,1,h.60


(34)

23

Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat respon dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Respon Positif, yaitu adalah respon yang mendorong komunikatif

berikutnya

b. Respon Negatif , yaitu respon yang mengahambat perilaku

komunikatif.16 B. Pengertian Pesan

Komunikasi dalam kehidupan manusia terasa sangat penting, karena dengan komunikasi dapat menjembatani segala bentuk ide yang akan disampaikan seseorang. Dalam setiap melakukan komunikasi unsur penting diantaranya adalah pesan, karena pesan disampaikan melalui media yang tepat, bahasa yang di mengerti, kata-kata yang sederhana dan sesuai dengan maksud, serta tujuan pesan itu akan disampaikan dan mudah dicerna oleh Komunikan.

Adapun pesan itu menurut Onong Effendy, menyatakan bahwa pesan adalah: “suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang,

bahasa/lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain”.

(Effendy, 1989:224)

Sedangkan Abdul Hanafi menjelaskan bahwa pesan itu adalah

“produk fiktif yang nyata yang di hasilkan oleh sumber–encoder”.

(Siahaan, 1991:62). Kalau berbicara maka “pembicara” itulah pesan,

ketika menulis surat maka “tulisan surat” itulah yang dinamakan pesan.

16


(35)

24

Sedangkan Abdul Hanafi menjelaskan bahwa pesan itu adalah “produk

fiktif yang nyata yang di hasilkan oleh sumber–encoder”. (Siahaan,

1991:62). Kalau berbicara maka “pembicara” itulah pesan, ketika menulis

surat maka “tulisan surat” itulah yang dinamakan pesan.

1. Unsur-Unsur Pesan

Pesan dapat dimengerti dalam tiga unsur yaitu Kode Pesan, isi pesan, dan wujud pesan.

a. Kode pesan adalah sederetan simbol yang disusun sedemikian rupa

sehingga bermakna bagi orang lain. Contoh bahasa Indonesia adalah kode yang mencakup unsur bunyi, suara, huruf dan kata yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti.

b. Isi pesan adalah bahan untuk atau materi yang dipilih yang

ditentukan oleh komunikator untuk mengomunikasikan

maksudnya.

c. Wujud pesan adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu

sendiri, komunikator memberi wujud nyata agar komunikan tertarik akan isi pesan didalamnya

2. Isi Pesan

a. Pesan harus dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menarik


(36)

25

b. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada

pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti

c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi dan menyarankan

beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

d. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan

tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. (Effendy, 1993:41)

C. Pengertian Lagu

Musik berasal dari bahasa yunani mousike” yang diambil dari nama dewa mitiologi yunani kuno Mousa, yang memimpin seni dan ilmu. Musik merupakan salah satu seni tertua, bahkan tidak ada sejarah peradaban dunia

atau masyarakat yang dilewati tanpa musik.17

Musik berarti nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan

alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).18

Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik Menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

17

Ade Wahyudi, Dakwah Melalui MusikKiprah Opick dalam berdakwah melalui musik”,(skripsi S1 Fakultas dakwah dan Komunikasi, UIN Jakarta,2007).H 27

18

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2007) Cet-3,H 766


(37)

26

Musik adalah yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang, Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam :

1. Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.

2. Suatu Karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

3. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan

dan disajikan sebagi musik.19 1. Pengertian Religi

Lagu adalah bagian dari musik, musik sendiri adalah sebuah letusan ekspresi hati yang dikeluarkan secara teratur dalam bahasa bunyi atau lagu. apabila dikeluarkan melalui mulut disebut vokal, dan apabila dikeluarkan lewat alat-alat musik instrumental.20 Sebagian ulama berpendapat moderat, bahwa sebuah lagu itu netral yang dalam arti bahwa hukumnya (halal atau haram), tetapi ditentukan juga oleh bagaimana lagu itu sendiri digunakan. Seperti halnya lagu yang dipergunakan untuk hal-hal yang dilarang oleh agama yaitu mabuk-mabukkan dan atau digunakan untuk mengiringi dansa-dansa itu hukumnya haram. Sedangkan lagu yang dipergunakan untuk menguji keagungan Tuhan tentunya itu diperbolehkan, yang dengan kata lain para ulama berpendapat bahwa tidak ada larangannya mengeluarkan nyanyian dalam agama islam selama itu tidak membahayakan moral-moral islam dan tentunya juga tidak menyesatkan kaum itu sendiri.

19

Ade Wahyudi, Dakwah Melalui Musik

20


(38)

27

Dalam buku Nuansa-nuansa Komunikasi Karangan Deddy

Mulayana,M.A menyebutkan bahwa ada beberapa syarat-syarat tertentu dalam bernyanyi, yaitu :

1. Pesan dalam Lagu tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

2. Meskipun pesan lagu Tidak haram, apabila lagunya diiringi dengan

gerakan seksual yang sugestif, maka menyanyikannya pun menjadi haram.

3. Islam menentang segala hal yang berlebihan, bahkan juga dalam ibadah

apalagi dalam hiburan, keberlebihan itu pastilah mengorbankan kejiwaan lain.

4. Setiap orang adalah hakim yang terbaik, bila suatu jenis nyanyian

membawanya kedalam dosa, ia harus menghindarinya, jadi menutup pintu dalam godaan.

5. Ada kesepakatan bila cara menyanyi (pakaian, penampilan, perilaku) dan

kata-kata dalam lagunya sendiri bertentangan dengan Islam, maka

nyanyian itu pun menjadi terlarang.21

Para Da‟i di Indonesia, kini telah banyak menggunakan lagu sebagai metode berdakwah, karena lagu dianggap lebih mudah difahami sebagai pesan yang disampaikan akan cepat diterima oleh pendengar. Lagu di sini juga merupakan refkelsi dari perilaku seni yang memberikan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat, di mana keberadaan musik ini dapat mengubah psikologi seseorang yang ada di masyarakat, yang juga dapat memberikan suatu hiburan yang paling efektif sehingga eksistensinya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

21

Deddy Mulyana, Nuansa-Nuansa Komunikasi ( Bandung : Remaja Rosdakarya,1999) cet ke-1,h 57


(39)

28

Religi berasal dari kata religi (Bahas Belanda), atau religi (bahasa Inggris) yang masuk dalam pembendaharaan bahasa Indonesia yang dibawa oleh orang-orang barat yang menjajah bangsa Indonesia. Religi mempunyai pengertian sebagai keyakinan akan adanya kekuatan gaib yang suci, menentukan jalan hidup dan mempengaruhi kehidupan manusia yang dihadapi secara hati-hati dan diikuti jalan dan aturan serta norma-normanya dengan ketat agar tidak sampai menyimpang atau lepas dari kehendak jalan yang telah ditetapkan oleh kekuatan gaib suci tersebut. Dalam perkembangan islam, musik mendapat banyak perhatian dari musisi-musisi yang berasal dari agama Islam tentunya dan para musisi Indonesia kini telah banyak dipergunakan musik sebagai media dakwah. Musik juga dianggap mudah dipahami dan digemari oleh masyarakat, sehingga pesan yang disampaikan akan mudah diterima oleh para pencinta musik. Maka sudah merupakan sesuatu yang tepat, agar media dakwah yang disampingkan tentunya dapat memberikan manfaat kepada pendengar dengan baik.

Secara etimologis maka dapat diambil pengertian bahwa agama (religi, din) yaitu:

a. Merupakan jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia untuk

mewujudkan kehidupan yang aman, tentram, dan sejahtera.

b. Bahwa jalan tersebut berupa aturan, nilai atau norma yang mengatur kehidupan manusia yang dianggap sebagai kekuatan mutlak, gaib dan suci yang harus diikuti dan ditaati, aturan tersebut.


(40)

29

c. Tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh dan

berkembangnya kehidupan manusia, masyarakat dan budaya. 2. Lirik

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, lirik berarti karya sastra yang berisi curahan perasaan pribadi atau juga sebuah susunan kata sebuah nyanyian.

Lirik adalah karya sastra yang bersifat curahan perasaan pribadi atau dapat juga diartikan sebagai susunan kata sebuah nyanyian.22 Lirik adalah kata dalam lagu,lirik dapat ditulis sebagai musik itu sendiri, makna dalam lirik dapat bersifat implisit atau eksplisit, atau kadang beberapa lirik bermakna abstrak atau tidak dapat dipahami. Sifat lirik yang berbeda dengan pesan pada umumnya memerlukan pendekatan khusus dalam menginterpretasikan pesan bermakna di dalamnya. Tentunya tidak sesederhana ketika orang mendengar dan suka pada sebuah lagu, tidak dapat langsung disimpulkan orang tersebut mengerti pesan lirik lagunya. Sebagai salah satu karya sastra, lagu memiliki nilai seni yang cenderung memiliki banyak makna dan bersifat relatif bagi setiap orang. Kekuatan dan keharmonisan dari sebuah lirik lagu dapat menggunakan cara sederhana seperti pada orang kebanyakan, tetapi mencerna pesan-pesan di dalamnya memerlukan keterampilan agar mampu menikmati lebih mendalam.

Lirik mempunyai makan yang berarti dan dapat mempengaruhi masa, dan dengan adanya lirik lagu seseorang bisa menangis karena

22

Klaus Krippendroff, Analisis isi Pengantar Teori dan Metodologi, ( Jaakarta : PT. Raja Grafindo Persada,1993) h. 35


(41)

30

disebabkan kata-kata dalam lirik lagu tersebut, lagu dapat menyentuh perasaan dan emosional seseorang. Secara kebetulan bersamaan dengan apa yang dialami, sebuah lirik lagu dapat membuat khalayak tertawa karena liriknya berupa kata-kata yang dapat menghibur, atau juga dapat berupa kritikan sosial bagi sebuah penguasa yang mempunyai pengaruh besar terhadap pendengarannya.

Menurut kamus bahasa Indonesia lirik berartinya karya sastra (puisi) yang berisi curhatan rasa pribadi, atau juga susunan kata

nyanyian.23 Lirik merupakan sebuah kata-kata yang tersusun oleh

pengarang lagu, penciptaan sebuah lirik merupakan curahan pengarang lagu yang berasal dari pemikirannya, perenungan atau pembelajaran baik yang dilihat atau yang dirasakan sehingga dituangkan dalam sebuah kata yang diiringi oleh sebuah alat musik atau tanpa alat musik. Lirik merupakan ikon dari sebuah lagu, tanpa sebuah lirik tak berarti sebuah lagu. Seni instrumental sendiri adalah seni suara yang diperdengarkan melalui media alat-alat musik, sedangkan seni vokal adalah melagukan syair yang hanya dinyanyikan dengan perantara oral (suara saja) tanpa iringan instrumental musik.24

Lirik-lirik lagu mempunyai perasaan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Lagu pada dasarnya ungkapan perasannya, luapan hati dari penyanyi itu sendiri, oleh karena itu lagu (nyanyian) bisa

23

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Bina Akarsa,1986), cet ke-4. H 58

24

Abdurahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam (Jakarta : Gema Insani Pers,1993) cet 1, h 14


(42)

31

membuat orang terhibur, terpesona, dan bahkan terlena apabila lirik-lirik lagu dilantunkan penyanyi langsung memberikan stimulus kepada pendengar. Dalam fungsinya sebagai sarana hiburan bahas lagu (lirik) mempunyai sasaran informasi yang tepat, enak didengar dan dimengerti oleh pendengar sehingga siapa yang diinginkan oleh penyanyi sampai kepada pendengar. Bahasa dalam lirik haruslah sederhana, mudah dipahami, teratur, dan efektif. Bahasa sederhana mengandung pengertian bahasa strukturnya tidak rumit, terutama struktur lirik lagunya. Kata-kata dalam lirik lagu yang digunakan harus dimengerti dan dipahami oleh pendengar, Kata-kata dalam lirik lagu tidak hanya dimengerti oleh si penyanyi. Bahasa lagu bukanlah bahasa yang kaku, bahasa dalam lirik lagu harus mudah dipahami sehingga tidak membuat pusing pendengar.

Bahasa dalam lirik lagu sebaiknya teratur, artinya dalam lirik lagu ditempatkan pada urutannya sehingga lagu tersebut lebih enak didengar dan tidak sulit memahami maknanya. Bahasa dalam lirik lagu harus efektif dan efesien tidak bertele-tele, tetapi juga tidak terlalu hemat dengan kata-kata sehingga maknanya tidak jelas dan mempunyai makna yang kabur atau makna ambigu. Bahasa dalam lagu-lagu sebaiknya mempunyai pengertian yang dapat diterima dan logis, sehingga ide yang diungkapkan melalui bahasa itu dapat diterima oleh pendengar,

Lirik lagu dalam sebuah musik merupakan salah satu metode dakwah yang tepat, lirik lagu religi dan diiringi oleh suara yang berasal dari alat musik, metode ini sangat tepat sehingga para pendengar dapat merasakan lirik lagunya. Lirik lagu yang diiringi oleh musik akan semakin


(43)

32

berkesan di telinga pendengar sehingga mereka hafal dan tahu makna yang terkandung di dalamnnya, dengan begitu lagu tersebut dapat dijadikan perenungan, dan dengan begitu pula dapat merasakan manfaat dan hikmah yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.

Efektifitas sebuah lagu religi sebagi media dakwah merupakan terobosan yang sangat tepat pada saat ini, karena sudah menjadi naluri manusia menyukai hal-hal yang bersifat keindahan dan kesenangan. Dengan demikian adanya lagu religi yang diiringi oleh alat musik yang enak didengar membuat dakwah tersebut masuk ke dalam relung jiwa dan tanpa terasa pula orang yang mendengarkannya akan terhanyut oleh alunan lirik-lirik lagu religi. Sehingga akan menimbulkan tindakan yang baik dan pesan yang disampaikan pun mudah di pahami oleh khayalak.

Dari pengertian di atas lirik lagu berarti karya sastra yang berisi curahan pribadi, dari pemikirannya, perenungannya, pembelajarannya dan berdasarkan kehidupan sehari-hari yang dialaminya, yang diungkapkan dengan suara yang berirama atau juga susunan kata sebuah nyanyian. sedangkan musik adalah bidang seni yang berhubungan alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik tersebut. 25

25

Nispi Ramadiyati, Respon Siswa Kelas 2 MTS Al-Hidayah Cibadak dalam lirik lagu ST 12 Kebesaranmu,(Skripsi Fakultas dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta,2010) H33


(44)

33

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil MAN 4 Jakarta Selatan

1. Sejarah Singkat Berdirinya dan Letak Geografis

Madrasah aliyah Negeri (MAN) 4 Model Jakarta didirikan pada tahun 1990 tanggal 29 April 1990. Dan pada tahun 1998 Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta atas berbagai prestasi yang diraihnya ditetapkan sebagai MAN 4 Model untuk DKI Jakarta oleh Menteri Agama RI. sesuai surat keputusan Dirjen Binbaga Islam No.E.IV/PP.00.6/KEP/17,a/1998 tanggal 20 Febuari 1998.

Sebagai MAN terkemuka di DKI Jakarta, MAN 4 model berkomitmen untuk terus menerus dan berkesinambungan meningkatkan

mutu dalam berbagai aspek,baik menegemen ,kurikulum,dan

pembelajaran,kualitas siswa,sarana prasarana dan lain sebagainya. Salah satu bukti komitmen terhadap mutu ini, MAN 4 Model Jakarta pada November 2007 berhasil meraih sertifikat Internasional dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, dan menjadi madrasah pertama dan satu-satunya di Indonesia berhasil meraih sertifikat tersebut.1

2. Biodata MAN 4 Model Jakarta Selatan

Nama Madrasah : MAN 4 Model Jakarta

Standar Madrasah : A

1


(45)

34

No.Stastistik : 31.1.31.17.10.001

Thn DIdirikan : 27 Januari 1992/No.42/1992

Status Tanah : Milik Depang RI

Luas Tanah : 21,980 m2

Alamat Madrasah : Jln.Ciputat Raya

Kelurahaan : Pondok Pinang

Kecamatan : Kebayoran Lama

Kota madya : Jakarta Selatan

Provinsi : DKI Jakarta

Website : www.man4-jkt.sch.id

E-Mail : man4jkt@yahoo.co.id

3. Pengembangan MAN 4 Model Jakarta Selatan

MAN 4 Model Jakarta menjadikan tahun pelajaran 2008-2009 sebagai tonggak awal „Madrasah go Internasional” melalui rintisan MABI (Madrasah Nasional Bertaraf Internasional) dengan di bangun kelas-kelas rintisan MABI,yang di bawah bimbingan MIPA Universitas Indonesia. Dalam Planing 3 tahun ke depan MAN 4 Model Jakarta telah diakui Sebagai Madrasah Nasional bertaraf Internasional, sehingga lulusnya dapat melanjutkan ke perguruan Tinggi terkemuka di dunia tanpa matrikulasi.2

Sejak Tahun pelajaran 2006/2007 MAN 4 Model Jakarta mengembangkan Kurikulum madrasah dengan menambah materi pelajaran

2


(46)

35

yang berorientasi life skill (kecakapan hidup) sebagai bekal melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun bekal di dunia kerja.

Program TOEFL,dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan seluruh siswa/siswi dalam berbahas inggris diharapkan Lulusan MAN 4 Model Jakarta memperoleh skor TOEFL rata-rata 450.

4. Visi, Misi, Tujuan dan Kompetensi MAN 4

Visi dari MAN 4 Model Jakarta Selatan “Pengembang Pendidikan

Islam Unggul dalam Prestasi” sedangkan Misi dari MAN 4 tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Menjadikan agama Islam sebagai ruh dan sumber nilai pengembangan

Madrasah

b. Pengambangan PMB Bernuansa Islam

c. Menjadikan orang tua murid dan masyarakat sebagai mitra dan modal

kerja madrasah.

d. Menjalin kerja sama dengan masyarakat sebagai mitra dan modal kerja

madrasah

e. Menjalin kerja sama dengan masyarakat dan instansi yang peduli

pendidikan

f. Menyiasati kurikulum secara cermat dan akurat

g. Menempatkan tugas guru secara prefesional dan meningkatkan

h. Menambah dan Mengembangkan sarana pendukung pembelajaran

i. Mendorong semangat siswa,guru dan seluruh komponen madrasah

lainnya untuk belajar dan kerja keras.

j. Mendorong Madrasah sebagai wahana pengembangan Potensi siswa.3

3


(47)

36 5. Sasaran Mutu MAN 4 Model Jakarta

a. Tercapainya Kepuasan Pelanggan (siswa dan orang tua /wali siswa)

sebesar 80%

b. Peningkatan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan melalui

pendidikan dan latihan sebesar 40 %

c. Peningkatan kemampuan tenaga pendidik dalam berbahs Inggris.

d. Tercapainya tingkat kelulusan Ujian Nasional 100% dengan klasifikasi

A

e. Tercapainya tingkat nilai rata-rata nilai ujian Nasional minimal 0,2 dari

tahun sebelumnya

f. Tercapainya tingkat kelulusan SPMB sebesar 60 % dari jumlah

pendaftar pada perguruan tinggi terkemuka

g. Terwujudnya prestasi sebesar 75 % pada setiap lomba akademik

ekternal,minimal masuk lima besar pada peringkat provinsi dan juara satu tingkat kota.

h. Terwujudnya promosi Madarasah melalui lomba akademik atau non


(48)

37

Kepala Madrasah KOMITE MADRASAH

WAKIL MENEGEMENT MUTU

KA.TATA USAHA

Kepegawaian Keuangan ADM.kesiswaan ADM.Pembelajaraam

ADM. Laboratorium

ADM.IKN ADM.UMUN ADM.Perpus

Pramukantor

Waka Kesiswaan Waka Humas

Waka kurikulum

Waka PENGEMBANGAN MUTU

Ketua MGMP Data Center KOORD. BK

SISWA

Koordinator perpus

Guru Wali Kelas

6.

S

tr

u

k

tur Or

gan

isas

i M

AN

4 M

od

el Jak

ar

ta S


(49)

38 7. Fasilitas MAN 4 Jakarta Selatan

a. Internet dengan menggunakan hotspot

b. Ruang belajar yang dilengkapi Komputer,sound system dan LCD

c. Laboratorium IPA (Fisika,Kimia,dan Biologi)

d. Laboratorium bahasa

e. Laboratorium Komputer

f. Ruang multimedia dan Workshop

g. Ruang bimbingan Konseling(bk)

h. Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) yang dilengkapi dengan aula

berkapasitas 300 orang dan asrama berkapasitas 100 orang

i. Mesjid

j. Koperasi/kantin Guru,Karyawan, dan Siswa

k. Lapangan Olah raga (sepak bola,voli,basket,dan futsal)

l. Internet dengan 30 Komputer

m. Kebun apotek Hidup

n. Lapangan Parkir yang Luas dan aman.

8. Kegiatan Ekstrakulikuler

Untuk mengembangkan potensi siswa di luar bidang akademik dibentuk organisasi ekstrakulikuler,yaitu :

a. Kolaborasi Seni music Tradisional & modern

b. English club Conversation

c. Pramuka,PMR dan Paskibra

d. Kelompok Ilmiah Remaja (IKR)


(50)

39

f. Pencak Silat,Gerakan Pelajar Pencipta Alam( Gempala)

g. Musik,Marawis

h. Kajian Jurnalistik, dan Sport

B. Band Wali

1. Profil Band Wali

Wali Band merupakan grup musik asal Blora yang berdomisli di kapuk, cengkareng. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2008. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomie (drum), Ovie (kibot), dan Nunu (bass). Semua personil band ini adalah

lulusan pesantren dan sebagian merupakan alumnus UIN Syarif

Hidayattullah Jakarta. Album pertamanya ialah Orang Bilang dirilis pada

tahun 2008. Band ini umumnya bergenre pop dengan sedikit sentuhan irama melayu dalam lagu-lagu mereka. Lagu hit dalam album ini adalah

“Dik” dan “Egokah Aku”4

Wali semakin pandai dalam meracik kumpulan nada-nada menjadi terdengar lebih harmonis. Buktinya, di album keduanya Cari Jodoh (2009)

diantara sejumlah single seperti Baik-Baik Sayang, Yank…, Kekasih

Halal, Puaskah hingga Jodi (Jomblo Ditinggal Mati) hadir dalam lirik dan aransemen yang jujur, jelas, catchy dan easy listening.

Wali sendiri berasal dari kata yang amat memasyarakat yang berarti wakil. "Mengapa dinamakan Wali karena salah satunya mudah diucapkan oleh semua orang. Sisi lainnya adalah kami (WALI) dengan

4


(51)

40

segala keterbatasan yang ada berharap bisa mewakili segenap perasaan dan curahan hati manusia," urai Apoy.

Sejalan dengan waktu, Wali kembali membuat sejarah membuat sejarah baru di industri musik lewat pengunduhan RBT-nya. Bak laris manis bagai bagai kacang, mungkin istilah ini sangat tepat ditujukan terhadap lagu. "Dik" karya lima anak muda ini. Tentunya dengan pencapaian 4 juta pengunduhan, Wali band mencatatkan dirinya sebagai band yang membuat sejarah baru di Industri pengunaan lagu lewat provider.Band yang bergabung di bawah bendera Nagaswara record ini, awalnya tidak membayangkan besarnya apresiasi pencinta musik Indonesia kepada mereka. Setelah smenyelesaikan album kedua mereka yang rencananya akan dirilis pada bulan April. Lagu andalan mereka adalah "Cari Jodoh" Wali, turut menghiasi bulan Ramadan tahun ini dengan album religi bertajuk Ingat Sholawat. Beberapa lagu mencoba tampil beda, namun tidak meninggalkan ciri khas Wali, yakni lirik sederhana dan kesan berbalas pantun. Total, ada lima lagu religi yang ditawarkan band ini, yakni Mari Sholawat, Tomat (Tobat Maksiat),Tuhan

ya Allah, dan Aku Cinta Allah.5

Tidak hanya mengeluarkan dua album tersebut saja, Wali juga mengeluarkan album bertema religi berjudul Ingat Sholawat untuk menyambut nuansa Ramadhan dengan baik dan benar. Single religi tersebut berjudul Mari Sholawat dan Tomat (Tobat Maksiat). Tanpa

5


(52)

41

berusaha menggurui atau mendoktrin. Justru tampil dengan nuansa santai dengan aransemen musik yang mudah di cerna.

Bahkan di album ini, mereka juga meluncurkan idiom-idiom baru, yang juga mempunyai makna dan pesan yang kuat. Seperti tampak pada

lagu bertitel „‟Tomat (Tobat Maksiat)‟‟. Sebuah ajakan dengan nuansa

yang ringan akan lebih cepat sampai dan lebih mudah diterima. Apalagi

jika disisipkan dengan nuansa komedi.6

2. Gambaran Umum lagu Tomat (tobat maksiat)

Dengarlah hai sobat Saat kau maksiat Dan kau bayangkan ajal mendekat Apa kan kau buat, Kau takkan selamat Pasti dirimu habis kan tamat

Bukan ku sok taat,Sebelum terlambat Ayo sama-sama kita toubat

Dunia sesaat, Awas kau tersesat Ingatlah masih ada akhirat Cepat ucap Astafirullah al alzim Pandanglah kesana, Lihatlah di sana Mereka terbaring di tanah

Bukankah mereka, Pernah hidup juga Kitapun kan menyusul mereka

Astaqfirullah al’azim Reff :

Cepat ucap astaqfirullah al’azim Cepat ucap astaqfirullah al’azim Reff :

Ingat mati ,ingat sakit Ingatlah saat kau sulit

Ingat-ingat hidup cuman satu kali Berapa dosa kau buat

Berapa kali kau maksiat

Ingat-ingatlah sobat ingatlah akhirat Cepat ucap Astaqfirullah al’azim

Dalam lagu ini wali band mengemas suatu dakwah dalam bentuk musik pop karena realitas pangsa pasar yang didominasi aliran pop.

6


(53)

42

Dengan begitu pesan yang hendak disampaikan dapat diterima oleh banyak kalangan terutama golongan muda karena sesuai dengan trend yang ada.

Lirik lagu ini mengajak para pendengar untuk melakukan perbaikan diri dari hari ke hari karena sifat dunia yang fana dan adanya akhirat setelah kematian. Hidup yang hanya sekali juga menjadi perhatian lirik lagu ini agar dimanfaatkan sebaik mungkin agar dapat dipertanggungjawabakan di akhirat kelak. Wali band juga mengajak untuk menjauhi perbuatan maksiat yang akan membawa kesengsaraan kita dunia dan akhirat serta senantiasa untuk mengucap istigfar sebagai bentuk pertaubatan kita.

Lagu ini sebenarnya berasal dari hadits Nabi Muhammad SAW yang berisi tentang lima perkara yang harus diingat oleh kaum muslimin yaitu ingat sehat sebelum sakit, tua sebelum muda, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit dan hidup sebelum mati. Ini dapat dimaklumi karena memang seluruh personil wali band berlatar belakang pesantren yang mau tak mau mempengaruhi mereka dalam berkarya.


(54)

43

BAB IV

RESPON SISWA MAN 4

A. Profil Siswa MAN 4 Jakata Selatan

Penelitian ini memilih sebuah Madrasah Aliyah yang terletak di kawasan Jakarta Selatan yaitu Madrasah Aliayan Negeri 4 (MAN 4). Populasi meliputi seluruh siswa MAN 4 tersebut hanya dari kelas XI dimana jumlah populasi akan dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 1

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin F %

1 Laki-laki 127 43,8

2 Perempuan 163 56,2

Jumlah 290 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah populasi mencapai 290 siswa. sehingga apabila akan melakukan penelitian tidak mungkin mengambil semua unit dalam populasi. selain membutuhkan waktu yang lama juga diperlukan biaya yang besar. karena itu maka akan diambil sampel untuk dijadikan obyek penelitian.

Penelitian ini menggunakan Pendekatan kuantitatif, Menurut Newman Penelitian Kuantitatif diawali dengan hipotesa kemudian berdasarkan teori-teori/konsep yang diturunkan ke dalam variabel-variabel sehingga makin jelas yang ingin diteliti. Sebelum mengumpulkan data dibuatlah suatu ukuran yang


(55)

44

baku dan sistematis. Selanjutnya dilakukanlah suatu penelitian, dimana penelitian itu mendapat sejumlah data dalam bentuk angka yang terukur. prosesnya menggunakan stastistika berupa tabel yang kemudian hasilnya

dibandingkan dengan hipotesa yang telah dibuat, sesuai atau tidak1.

Besar sampel yang diambil akan disesuaikan dengan besarnya populasi. Untuk suatu populasi yang kecil, berkisar di bawah 1000 unit/orang, maka perlu diambil 30 % sampel dari keseluruhan populasi. Sedangkan untuk populasi yang lebih besar dari itu (lebih dari 10000 unit/orang) maka untuk mencapai batas keakuratan data perlu diambil 10% dari total populasi. Dan untuk populasi yang sangat besar (lebih dari 150.000 unit/orang) maka dengan

jumlah sampel 1 % sudah dianggap akurat.2 Dimana dalam penelitian ini yang

hendak diteliti hanya 290 orang maka untuk sampelnya diambil 30% dari populasi masing-masing kelas.

Melihat pentingnya sampel yang dipilih maka dalam sebuah penelitian perlu untuk mencermati teknik pengambilan sampel yang dipilih. penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel secara random dikarenakan obyek penelitian memiliki karakteristik yang sama yaitu dalam tingkatan kelas XI yang terdiri dari 5 kelas IPA, 3 kelas IPS dan 1 kelas bahasa Arab. Dari keseluruhan populasi didapatlah kerangka sampel sebagai berikut:

Tabel 2

1

Neuman, William Lawrence. Social Resard Method. Qualitatife and Quantitatife Approach, 5 th edition. Boston: Allyn and Bacon,2003. Hal 145

2


(56)

45

Rincian Perhitungan Sampel

NO kelas Junlah Siswa Jumlah Sampel

1. XI ARAB 26 9

2. XI IPA 1 37 11

3. XI IPA 2 33 9

4. XI IPA 3 31 9

5. XI IPA IV 32 10

6. XI IPA V 35 10

7. XI IPS 1 19 6

8. XI IPS 2 38 11

9. XI IPS 3 39 12

JUMLAH 290 87

Siswa Man 4 lebih banyak perempuan karena pendaftar lebih didominasi perempuan bisa jadi ini akibat para pendaftar laki-laki lebih cenderung masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar dapat lekas memasuki dunia kerja. Kelas terbanyak adalah kelas Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karena memang dari hasil test yang dilakuan kualifikasi nilai mereka yang memenuhi standar kelas IPA dibanding dengan kelas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Dalam hal ini, penulis akan menguraikan data identitas responden yang diajukan dalam pertanyaan yang terdiri dari jenis kelamin, kelas, dan asal sekolah. Jenis kelamin respoden dibagi ke dalam dua bagian,yaitu laki-laki dan perempuan. Data selengkapnya tentang responden dilihat dari jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :


(57)

46 Tabel 3

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin F %

1. Laki-laki 26 29,89

2. Perempuan 61 70,11

Jumlah 87 100

Menurut tabel di atas, menunjukkan sebesar 29,89% adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 70,11% adalah responden yang berjenis kelamin Perempuan yang mendengarkan lagu Tomat ( Tobat Maksiat) Wali.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah perempuan. Karena perempuan mungkin lebih menyukai musik-musik yang beraliran pop dibandingkan laki-laki yang kebanyakan dari mereka lebih menyukai musik-musik yang beraliran rock atau pop alternatif. Di samping itu bisa jadi karena perempuan lebih dominan keberadaannya di MAN 4 sehingga mempengaruhi hasil dari persentase jenis kelamin yang mendengarkan musik dari Wali band.

Mengenai asal sekolah responden (sebelum masuk Man 4) peneliti membagi ke dalam 2 kelompok, Tujuan dari mengetahui Asal sekolah memudahkan peneliti untuk mengetahui bekal responden mempunyai pengetahuan agama yang akan mempengaruhi persepsi mereka tentang wali band terutama liril lagu Tobat Maksiat (TOMAT) . oleh karena itu peneliti membagi ke dalam 2 kelompok,yaitu sekolah menengah pertama dan Madrasah Tsanwiyah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini :


(58)

47 Tabel 4 Asal Sekolah

No Asal Sekolah F %

1. SMP 40 45,98

2. MTS 47 54,02

Jumlah 87 100

Menurut tabel di atas, responden yang berasal dari Aliyah sebesar 45,98% dan responden yang berasal dari SMA sebesar 54,02 %.

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa jumlah mayoritas dari pendengar lagu Tomat (Tobat Maksiat) adalah siswa yang berasal dari Aliyah. Kemungkinan dari mereka ingin menambah wawasan tentang ajaran Islam melalui musik religi.

B. Respon Siswa MANv4 Terhadap Pesan Lagu Tomat

Untuk mengetahui sejauh mana respons siswa Man 4 Jakarta selatan

Jakarta terhadap pesan dalam lirik lagu Tomat (Tobat Maksiat), maka terlebih dahulu responden diberi pertanyaan mengenai tingkat kesukaan responden terhadap musik. Jawaban dari pertanyaan ini dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu sangat suka, suka, kurang suka dan tidak suka. Pertayaan ini diajukan agar dapat dijadikan landasan bagi penulis untuk melihat intensitas responden dalam mendengarkan musik karena semakin suka mereka terhadap musik maka besar kemungkinan mereka mendengarkan musik dari wali band terutama lagu Tobat Maksiat (TOMAT). Hasil dari pertanyaan tersebut dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :


(1)

75

TABEL KESELURUHAN

RESPON AFEKTIF POSITIF NEGATIF

 Kesukaan Reponden Terhadap Musik 95,4 % 4,6 %

 Kesukaan Responden Terhadap Band Wali 49,3 % 50,5 %

 Alasan Responden Menyukai Lirik Tomat 13,8 % 86,2 %

 Perasaan Responden Ketika Mendegarkan

Lagu Tomat

88,5 % 11,5 %

 Kandungan Nilai Dakwah 98,9 % 1,1 %

 Mengetahui Jenis Musik Lagu Tomat

Mengetahui Responden Pemahaman Bahasa Lirik Lagu Tomat

41,4 % 58,6 %

RESPON KOGNITIF

 Mendengar lagu Tomat (Tobat Maksiat) 73,6 % 26,4 %

 Mengetahui Responden Pemahaman Bahasa

Lirik Lagu Tomat

74,8 % 25,2 %

 Mendapat Tambahan Pengetahuan Agama

Islam

57,5 % 42,5 %

 Mengerti akan Pentingnya Menjalani

Perintah Agama

89,7 % 10,3 %

 Tanggapan Terhadap Syair dalam Lirik

Lagu Tomat

100 % 0 %

RESPON KONATIF

 Perilaku Responden Setelah Mendengarkan

Lagu Tomat

47,1 % 52,9 %

 Manfaat Mendengar Lagu Tomat dalam

Kehidupan sehari-hari

73,6 % 26,4 %

 Manfaat Mendengar Lagu Tomat dalam

Kehidupan Sekolah


(2)

76


(3)

77 Kepala Madrasah KOMITE MADRASAH

WAKIL MENEGEMENT MUTU

KA.TATA USAHA

Kepegawaian Keuangan ADM.kesiswaan ADM.Pembelajaraam

ADM. Laboratorium

ADM.IKN ADM.UMUN ADM.Perpus

Pramukantor Waka Kesiswaan Waka Humas

Waka kurikulum

Waka PENGEMBANGAN MUTU

Ketua MGMP Data Center KOORD. BK

SISWA

Koordinator perpus

Guru Wali Kelas


(4)

78

HASIL WAWANCARA

Nama Narasumber : Alviana Ningsih Kelas : IX IPA 4 Tanggal : 3 Maret 2011 Waktu : 10. 30 WIB

Tempat : MAN 4 MODEL JAKARTA D. Respon afektif ( berisi tentang perasaan) 19.Apakah anda suka musik ?

ya saya sangat suka musik, saya mendengarkan musik sejak kecil. Seingat saya band pertama yang saya dengar itu adalah band kesukaan ayah saya yaitu koes plus.

20.Apakah anda suka mendengarkan musik religi ?

kadang-kadang terutama di bulan ramadhan. Karena di televisi setiap hari selalu ada musik religius mau tak mau saya mendengarkan terutama menjelang magrib dan menjelang imsak.

21.Apakah anda suka band wali ?

ya saya sangat suka band wali, apalagi lagunya yang berjudul „Dik. Dan terkahir saya sangat menyukai lagu yang berjudul tomat yang jadi soundtrack sinetron islam KTP yang tayang setiap hari di salah satu stasiun televise swasta.

22.Apakah anda menyukai lagu „Tomat‟, karena liriknya mudah dipahami dan mudah dihafal/ingat ?

ya, liriknya mudah dipahami dan dihafal ditambah pengemasan musiknya bikin menarik untuk di dengar.

23.Bagaimana perasaan anda kerkantika mendengarkan lagu tersebut ? ketika dengar lirik tersebut jadi teringat tentang hadits nabiMuhammad SAW tentang lima perkara. Ya salah satunya jadi teringat mati. Jadi ingat dosa-dosa terutama dosa sama orangtua. Terus jadi teringat pentingnya waktu agar kita bisa manfaatkan sebaik mungkin untuk bekal kita di akhirat nanti. Sebab di hari akhir nanti bakal ada perhitungan atas perbuatan kita selama di dunia.

24.Apakah motivasi anda untuk mendengarkan lagu tersebut ?

awalnya sekedar hiburan, tapi lama kelamaan motivasi mendengarkan lagu tomat tersebut menjadi motivasi untuk menasihati diri sendiri. Abis setiap mendengarkan lagu tomat perasaan jadi tenang dan jadi tahu tentang tujauan hidup.


(5)

79

ya sangat merasakan apalagi yang saya tau anggota band wali semuanya tamatan dari salah satu universitas islam di Jakarta dan sebelumnya di pesantren. Jadi saya pikir itu membawa pengaruh juga dalam kehidupan bermusik mereka.

E. Respon kognitif ( berisi tentang pengetahuan)

26.Apakah anda tahu jenis musik apa yang dibawakan band wali ?

Tau, jenis music yang dibawakan oleh wali adalah jenis music pop. Walaupun kadang-kadang ada lagu yang dibawakan oleh wali itu berbau religius tapi keseluruhan alliran music yang dibawakan wali adalah pop 27.Apakah anda pernah mendengar lagu wali yang berjudul „ tomat‟ ?

hampir setiap hari karena lagu tomat jadi lagu pembuka sinetron islam ktp yang jadi sinetrin favorit saya yang ada di salah satu stasiun televise swasta.

28.Dari Media apa yang anda gunakan untuk mendengarkan lagu „Tomat‟ tersebut?

Saya dengerin lagu tomat terutama dari televise seperti yang saya sebutkan tadi sekalian nonton sinetron islam ktp, saya juga mendengarkan lewat radio sesekali waktu.

29.Menurut anda apakah bahasa yang digunakan dalam setiap lirik lagu

„Tomat‟ menggunakan bahasa kiasan ?

menurut saya tidak karena bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami siapa saja. Kalimat dalam lagu tomat mudah dicerna oleh saya.

30.Apakah dengan mendengarkan lagu „tomat‟, pengetahuan agama anda bertambah ?

pastinya karena dakwah yang dibawakan oleh band wali sangat anak muda tidak terlalu menggurui tapi dikemas melalui music yang pastinya anak muda pada suka.

31.Setujuhkah anda setelah mendengarkan dan menghayati lagu „Tomat‟, membuat anda mengerti akan pentingnya menjalani perintah agama ? setuju sekali. Lagu tomat mengingatkan saya tentatng kematian yang membuat saya takut dan harus menjalani perintah agama agar tidak masuk neraka.

32.Menurut anda pesan apakah yang terdapat dalam lirik lagu „Tomat‟?

pesannya adalah agar kita menggunakan waktu sebaik-baiknya dengan kebaikan karena umur siapa yang tahu dan kita harus bertaubat sebelum mati.

33.Apakah tanggapan anda tentang syair lagu „Tomat‟ ?

bagus sekali karena memotivasi saya untuk jadi orang baik dan memotivasi saya agar bertaubat.


(6)

80

34.Macam perilaku apa yang anda perbuat setelah mendengarkan lagu “Tomat‟?

Saya jadi lebih rajin solat, lebih sering mengaji, nurut sama orang tua, lebih rajin belajar.

35.Apakah manfaat yang dirasakan setelah mendengarkan lagu „Tomat‟ dalam kehidupan sehari-hari?

Manfaatnya adalah saya jadi lebih takut mati dan berakibat pada kelakuan saya yang dari hari ke hari bertekad untuk jadi manusia yang lebih baik lagi.

36.Apakah manfaat yang dirasakan setelah mendengarkan lagu „Tomat‟ yang

berhubungan dengan kehidupan anda di sekolah?

Saya jadi lebih sabar, lebih rajin dalam belajar dan saya niatkan semuanya untuk ALLAH agar saya tidak masuk neraka.


Dokumen yang terkait

Pesan Moral dalam Lirik Lagu Album untuk Kita Renungkan Karya Ebiet G. Ade Analisis Estetika Resepsi

32 581 81

Representasi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Bimbo (Studi Semiotika Roland Bathes Tentang Representasi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu "Sajadh Panjang" Yang Dinyanyikan Oleh Bimbo)

1 4 1

ANALISIS GAYA BAHASA DAN PESAN-PESAN PADA LIRIK Analisis Gaya Bahasa Dan Pesan-Pesan Pada Lirik Lagu Peterpan Dalam Album Bintang Di Surga.

0 2 12

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALBUM RELIGI Aspek Gramatikal Dan Leksikal Pada Lirik Lagu Group Band Wali Dalam Album Religi “Ingat Solawat”.

0 2 11

KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL LIRIK LAGU WALI DALAM ALBUM CARI JODOH KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL LIRIK LAGU WALI DALAM ALBUM CARI JODOH.

0 1 16

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM LIRIK LAGU RELIGI KARYA WALI BAND Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi Karya Wali Band (Album Ingat Sholawat).

1 1 15

REPRESENTASI DAKWAH DALAM LIRIK LAGU “TOMAT (TOBAT MAKSIAT)” PADA ALBUM INGAT SHOLAWAT KARYA WALI BAND (Studi Semiologi Representasi Dakwah Dalam Lirik Lagu “Tomat (Tobat Maksiat)” Karya Wali Band).

3 24 94

Interpretasi dan Pesan Moral dalam Lirik Lagu Slank Analisis

0 1 8

REPRESENTASI DAKWAH DALAM LIRIK LAGU “TOMAT (TOBAT MAKSIAT)” PADA ALBUM INGAT SHOLAWAT KARYA WALI BAND (Studi Semiologi Representasi Dakwah Dalam Lirik Lagu “Tomat (Tobat Maksiat)” Karya Wali Band)

0 0 23

PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU-LAGU RELIGI MAHER ZAIN (STUDI TERHADAP LAGU-LAGU MAHER ZAIN) - Raden Intan Repository

1 7 114